Anda di halaman 1dari 10

“KONSEP DASAR KONSELING ONLINE”

Dosen Pemangku : Donal, S.Pd., M.Pd

oleh :

WINA TRIA
NIM. 11940221855
Mengapa harus mempelajari
tentang konseling online?

Karena dunia semakin mengalami kemajuan, sehingga


layanan konseling berbasis teknologi informasi dapat
dilaksanakan dengan menggunakan multimedia yang
menggambarkan suatu proses konseling. Salah satu
layanan dalam bimbingan konseling yang dapat
digunakan adalah konseling online (cybercounseling)
dalam membantu klien dalam mengatasi masalahnya.
Apa
pengertian Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian
konseling konseling online:
1. Amani (dalam Pendidikan Anak Dalam Islam 2, 2007)
online? mengatakan bahwa Konseling Online adalah konseling melalui
internet yang secara umum merujuk pada profesi yang berkaitan
dengan layanan kesehatan mental melalui teknologi komunikasi
internet.
2. Fields (dalam Modal Sosial, 2011) menyebutkan bahwa konseling
online adalah layanan terapi yang relatif baru. Konseling
dikembangkan dengan menggunakan teknologi komunikasi dari
yang paling sederhana menggunakan email, sesi dengan chat, sesi
dengan telp pc-to-pc sampai penggunaan dengan penggunaan
webcam (video live sessions), yang secara jelas menggunakan
komputer dan internet.
3. Haberstroh (dalam Face-toface supervision of online counselors:
Supervisor Perspectives, 2011) menjelaskan bahwa konseling
online adalah klien dan konselor berkomunikasi dengan
menggunakan streaming video dan audio.
Konseling online adalah usaha membantu
(therapeutic) terhadap klien/konseli yang
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi
informasi, komputer dan internet.

Secara sederhananya, dapat kita maknai


bahwa konseling online adalah sebuah
proses konseling yang dilakukan dengan
alat bantu jaringan sebagai penghubung
antara guru bimbingan dan
konseling/konselor dengan kliennya.
ASAS-ASAS KONSELING ONLINE
1. Asas kerahasiaan, yaitu asas yang menuntut dirahasiakannya segenap datadan keterangan peserta didik
(konseli) yang menjadi sasaran layanan, yaitudata atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui
orang lain.
2. Asas kesukarelaan, yaitu asas yang menggambarkan proses bimbingan dankonseling harus berlangsung atas
dasar kesukarelaan, baik dari pihak konselimaupun dari pihak konselor.
3. Asas keterbukaan, yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran
layanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya
sendiri maupundalam menerima berbagai in'ormasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan
dirinya.
4. Asas kegiatan, yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan dapat
berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan layanan/kegiatan bimbingan
5. Asas kemandirian, yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling yaitu peserta
didik (konseli) sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-
individu yang mandiri.
6. Asas kekinian, yaitu asas yang menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan konseling, yakni
permasalahan yang dihadapi peserta didik#konseli dalam kondisi sekarang! -sas kekinian juga mengandung
pengertian bahwa konselor tidak boleh menunda*nunda pemberian bantuan.
7. 7. Asas kedinamisan, yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (peserta
didik/konseli yang sama hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton dan terus berkembang serta
berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8. Asas keterpaduan, yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan
dankegiaan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh
guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan
terpadu.
9. Asas kenormatifan, yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada nilai dan norma yang ada,
tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan
norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan dan
kebiasaan-kebiasaan yang berlaku
10. Asas keahlian, yaitu asas yang menghendaki agar layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-
kaidah professional
11. Asas keahlian, yaitu asas yang menghendaki agar layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-
kaidah professional.
12. Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang
tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secaratepat
dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (konseli) dapat
mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli.
13. Asas Tutwuri Handayani, yaitu asas yang menghendaki agar
pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan
suasana yangmengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan
keteladaan, danmemberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang
seluas-luasnya kepada peserta didik (konseli) untuk maju.
KOMPONEN DALAM PELAKSANAAN KONSELING

Layanan Dasar Bimbingan Konseling Layanan Responsif


Yaitu proses pemberian bantuan kepada Yaitu suatu layanan yang diberikan oleh
semua siswa melalui kegiatan-kegiatan secara guru BK kepada seorang siswa yang
klasikal atau kelompok yang disajikan secara memiliki masalah khusus serta yang
sistematis dalam rangka membantu
membutuhkan bantuan dengan segera.
perkembangan dirinya secara optimal. Tanpa
membeda-bedakan atau mengkelas-kelaskan
Permasalahan ini lebih condong dengan
permasalahan setiap individunya seperti permasalahan individu, dengan melalui
layanan dasar bimbingan belajar, karir, dan tes atau wawancara untuk mengetahui
lain sebagainya. Hal ini dilakukan sebagai akar permasalahan tersebut. Langkah
bentuk ke netralan dan kedekatan guru BK selanjutnya seorang konselor memberikan
kepada seluruh peserta didik yang berada bantuan solusi yang efektif terhadap
disekolah tersebut. peserta didik yang bermasalah.
Lanjutan…

Layanan Perencanaan Individual Layanan Dukungan Sistem

Yaitu suatu layanan yang diberikan oleh Yaitu suatu layanan dengan bentuk
seorang konselor yaitu seluruh siswa kegiatan-kegiatan manajemen yang
dengan tujuan agar siswa dapat bertujuan untuk memelihara,
memantau serta memahi perkembagan mengembangkan, dan memantapkan
diri mereka sendiri. Materi yang program bimbingan secara menyeluruh.
diberikan oleh guru BK tersebut seputar Seperti halnya hubungan masyarakat
pendidikan, sosial, dan karir. dengan staf, konsultasi dengan guru,
manjemen progam dan lain sebagainya.
TUJUAN PELAKSANAAN KONSELING

1. Bimbingan dalam rangka menemukan 2. Bimbingan dalam rangka mengenal


pribadi, dimaksudkan agar peserta didik lingkungan dimaksudkan agar peserta
mengenal kekuatan dan kelemahan mengenal lingkungannya secara obyektif,
dirinya sendiri. baik sosial maupun ekonomi.

3. Bimbingan dalam rangka merencanakan masa


depan dimaksudkan agar peserta didik mampu
mempertimbangkan dan mengambil keputusan
tentang masa depan dirinya, baik pendidikan,
karier maupun bidang budaya, keluarga dan
masyarakat.
Menurut H. Prayitno dan Erman Amti,  Bimbingan dan Konseling memiliki
tujuan yang terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan Umun Bimbingan dan Konseling Tujuan khusus Bimbingan dan Konseling
membantu individu agar dapat mencapai
perkembangan secara optimal sesuai dengan bakat,
kemampuan, minat dan nilai-nilai, serta terpecahnya langsung terkait pada arah perkembangan
masalahmasalah yang dihadapai individu (klien). klien dan masalah-masalah yang
Termasuk tujuam umum Bimbingan dan Konseling dihadapi. Tujuan khusus itu merupakan
adalah membantu individu agar dapat mandiri
dengan ciri-ciri mampu memahami dan menerima
penjabaran tujuan-tujuan umum yang
dirinya sendiri dan lingkungannya, membuat dikaitkan pada permasalahan klien, baik
keputusan dan rencana yang realistik, mengarahkan yang menyangkut perkembangan
diri sendiri dengan keputusan dan rencananya itu
maupun kehidupannya.
serta pada akhirnya mewujudkan diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai