Paparan Musrenbang Kotabaru 10 Mei 2016
Paparan Musrenbang Kotabaru 10 Mei 2016
POTENSI PERKEBUNAN
A. Kelapa Sawit
1. Plasma/perkebunan rakyat dengan luasan
18.975 ha dengan kapasitas produksi 18,6 ton
per ha/th/TBS
2. Perusahaan/Swasta dengan luasan
121.348,87 ha dengan kapasitas produksi
20,4 ha/th/TBS
Potensi Ekonomi Lokal
B. Karet
• Luas yang diusahan petani 6.060 ha (produksi 3.100 ha)
dengan produksi rata-rata per bulan 1.000 ton lump
C. kelapa Dalam
• Luas 2.397 ha dengan produksi 2,5 juta biji/bulan
D. Kopi dengan luas 500 ha dan produksi 15-20 ton/bulan
E. Kakao luas 340 ha dengan hasil 40-50 ton/bulan dijual ke
Sulawesi Selatan
F. Lada luas tanam 300 ha dengan produksi 5-10 ton/bulan
G. Aren luas tanaman 100 ha dengan produksi 3-5 ton perbulan
Potensi Perikanan
• Luas laut 384.900 ha dan panjang pantai 825 km
dengan total produksi 50.064 ton senilai Rp.
708.272.362.000,-
• Perikanan laut 45.278 ton/Rp 588.620.760 yang
potensial berupa ikan laut segar, ikan laut kering,
udang segar, ubur2, rumput laut dan mutiara
• Perikanan darat 4.786 ton/Rp.
119.651.602.000,-) yang potensial berupa ikan
gabus, papuyu, udang galah, sepat siam dll
Unggulan Sektor Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Kotabaru
Perikanan Tangkap
• Ikan Tembang (Sardinella lemuru)
• Ikan Teri (Engraulis sp.)
• Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis)
• Ikan Tenggiri (Acanthocybium solandri)
• Ikan Bawal (Pampus sp.)
• Kepiting Rajungan (Portunus pelagicus)
• Lobster (Nephropsis sp. dan Metanephrops sp.)
Perikanan Budidaya
• Rumput Laut (Euchema cottonii dan Gracilaria spp)
• Kepiting Bakau (Scylla serrata)
• Udang Windu (Penaeus monodon)
• Udang Putih (Penaeus merguiensis)
• Ikan Kerapu (Epinephelus sp.)
• Ikan Kakap Putih (Lates Calcarifer)
• Ikan Bandeng (Chanos chanos)
• Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Potensi Pertanian
1. Tanaman Pangan berupa padi sawah 18.632 ha
dan produksi 76.541 ton, ubi jalar 3.060 ha dan
produksi 46.421 ton dan kedelai 1.637 ha dan
produksi 1.970 ton
2. Peternakan :
• Ternak besar dan kecil terdiri dari sapi 12.087
ekor, kerbau 16.766 ekor dan kambing 19.766 ekor,
• Ternak unggas terdiri dari ayam buras 1.030.230
ekor , ras 171.698 ekor dan itik 170.478 ekor
Potensi Kehutanan dan Hasil Hutan
• Luas hutan 544.997 ha
• Komoditas hasil hutan : sarang burung walet,
gaharu dan lebah
Potensi Pariwisata
• Air Terjun Seratak (Pulau Laut Timur)
• Air Panas, Air Terjun Tumpang Dua, Air Terjun Pantai Gedambaan,
Pantai Gedambaan, Tanjung Pemancingan, G. Pemandangan, G.
Lampu, Waduk G. Ulin, Taman Siring Laut, Pantai Tanjung Ketapang
(Pulau Laut Utara)
• Lomba Perahu Katir
• Taman Bawah Laut Teluk
• Wisata Konservasi Penyu Samber Gelap, Tanjung Kunyit (Terumbu
Karang), Taluk Tamiang/Pantai Terumbu Karang (Pulau Sebuku)
• Gua Temu Luang, Sarang Burung Walet
• Batu Kapur
• Pesta Laut
Potensi Kerajinan
• Terdapat 1.285 industri (1 industri besar, 3
industri sedang , 154 industri kecil dan 1.125
industri rumah tangga)
• Industri kecil formal 148 dan non formal 1.163
• Jenis Industri : makanan, minuman dan
tembakau, tekstil/pakaian dan kulit,
kertas/barang dari kertas/percetakan, kayu dan
barang dari rotan, kimia, karet dan plastik,
barang galian bukan logam dan industri lain
RPJMD Kotabaru 2016-2021
• VISI
• MISI
• ISUE STRATEGIS
• SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN
• PROGRAM
• KEGIATAN
Visi dan Misi
VISI
"MEWUJUDKAN KABUPATEN KOTABARU SEBAGAI DAERAH UNGGULAN DI BIDANG AGROBISNIS DAN
KEPARIWISATAAN SERTA KEMANDIRIAN MENUJU MASYARAKAT YANG BERKUALITAS
DAN SEJAHTERA"
MISI
1. Mengembangkan dan meningkatkan sektor-sektor produksi di bidang pertanian, perkebunan,
kehutanan, peternakan, perikanan, dan kelautan untuk menunjang Ekowisata dan Agrobisnis serta mempercepat
pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan memaksimalkan potensi strategis yang ada di Kabupaten Kotabaru.
2. Mewujudkan struktur ekonomi yang berdaya saing dan pro kerakyatan dengan konsep pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
3. Mewujudkan pemenuhan infrastruktur dasar untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang
layak dan sejahtera.
4. Mewujudkan kemandirian masyarakat dengan pendekatan partisipatif dan gotong royong.
5. Mewujudkan masyarakat yang religius, sehat, cerdas, terampil.
6. Mewujudkan perbaikan sistem subsidi, perlindungan sosial, dan penanggulangan/ pengentasan
kemiskinan.
7. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa melalui penyelenggaraan
pemerintahan yang aspiratif, partisipatif, dan transparan.
TAHAPAN
• KONDISI EKSISTING
• PEMETAAN SEKTOR UNGGULAN
• PENGUKURAN SEKTOR UNGGULAN
• HIPOTESIS DAN INDIKATOR SEKTOR UNGGULAN
(SPECIFIC, MEASURABLE, ATTAINABLE, REALISTIC)
• KEUNGGULAN DALAM PROSUKSI DAN DAYA SAING
• KINERJA : PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL DAN
KONTRIBUSI TERHADAP PEREKONOMIAN
• DAMPAK : PERTUMBUHAN EKONOMI, KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
MODEL PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
1. PENDAPATAN DAERAH
2. PENYERAPAN TENAGA KERJA
3. PENINGKATAN AKTIVITAS EKONOMI DAERAH
PEL Unggulan
1. Mengutamakan peningkatan kesempatan
kerja
2. Peningkatan pendapatan rumah tangga
3. Pengurangan kemiskinan
4. Pengurangan pengangguran
Kebijakan PEL
1. Menggerakan pembangunan disemua wilayah yang
berdasarkan inisiatif dari bawah (bottom up)
2. Desentralisasi, kerjasama vertikal antara berbagai tingkat
pemerintahan dan kerjasama horizontal (pemerintah dan
swasta)
3. Pembangunan dengan pendekatan wilayah (lokal)
4. Memaksimalkan potensi wilayah untuk merangsang sistem
ekonomi lokal yang progresif untuk memperbaiki lingkungan
ekonomi
5. Provisi sebagai syarat utama untuk pengembangan aktivitas
ekonomi
Proses PEL
1. Memulai aktivitas dan membangun
konsensus
2. Diagnosis teritori dan penentuan
kelembagaan
3. Menggerakkan forum lokal
4. Strategi PEL dan perencanaan aksi
5. Implementasi pelayanan dan intervensi
6. Umpan balik, monitoring dan evaluasi
Strategi PEL
Intervensi terpadu :
1. Memperbaiki daya saing perusahaan lokal
2. Merangsang masuknya investasi
3. Meningkatkan keahlian tenaga kerja
4. Meningkatkan infrastruktur lokal
KEBIJAKAN DAN PROGRAM
1. PENGEMBANGAN MODEL
2. PELATIHAN TERPADU (PRODUKSI)
3. PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS (PELAKU)
4. PELATIHAN TENAGA PENDUKUNG TEKNIS (PENYULUH, TEKNIS)
5. FASILITAS AKSES SUMBER DAYA (BAHAN, BENIH//BIBIT, PUPUK, DANA DLL)
6. PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS
7. REVITALISASI PENDATAAN DAN PEMETAAN WILAYAH
8. STANDARISASI
9. SOSIALISASI STEAKHOLDER
10.PENGEMBANGAN PUSAT PEMASARAN DAN PENGOLAHAN
11.KEMITRAAN (PEMBELI/INVESTOR DLL)
12.PERLUNYA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
13.PENINGKATAN INFRASTRUKTUR DAN PENGEMBANGAN SENTRA
14.MENDORONG SKPD YANG BERJIWA WIRAUSAHA
Sekian
TERIMA KASIH