Anda di halaman 1dari 31

SIFAT FISIK GAS ALAM

DAN KELAKUANNYA
Diagram P & T dari Fluida Reservoir
 Critical Point
adalah suatu keadaan yg menyatakan besarnya tekanan dan
temperatur suatu system intensif dari suatu fasa gas & liquid
dimana keduanya berada dlm keadaan setimbang.
 Bubble Point

adalah suatu keadaan dimana terlihat gelembung gas sebesar


ujung jarum, gas mulai keluar.
 Dew Point

adalah suatu keadaan dimana pertama kalinya terbentuk


liquid sebesar ujung jarum
 Cricondenbar

adalah suatu tekanan paling tinggi dimana gas muncul.


 Cricodenterm

adalah pada temperatur paling tinggi dimana liquid muncul.


KOMPOSISI GAS ALAM

KOMPOSISI GAS ALAM YANG TERSUSUN


DARI IKATAN-IKATAN ATOM C DAN H,
DAPAT DITINJAU DARI JUMLAH IKATAN-
IKATAN ATOM C DAN SENYAWA-SENYAWA
LAIN YANG MENYERTAINYA. MAKA
KOMPOSISI GAS ALAM DAPAT TERBAGI
MENJADI TIGA BAGIAN, YAITU:
1. SENYAWA MOLEKUL KARBON
2. KANDUNGAN SENYAWA LAIN
3. GAS KONDENSAT RETROGRAD
DIAGRAM FASA GAS KERING
GAS YANG TERUTAMA TERDIRI ATAS C1 DAN
HANYA SEDIKIT MENGANDUNG C2 SERTA
KEMUNGKINAN C3+.
CIRI-CIRI GAS KERING:
1. T KRITIS DAN T KRIKONDENTERM FLUIDA
RELATIF SANGAT RENDAH, SEHINGGA
BIASANYA BERHARGA JAUH DIBAWAH T
RESERVOAR.
2. SEDIKIT SEKALI (HAMPIR TIDAK ADA) CAIRAN
YANG DIPEROLEH DARI SEPARATOR PRODUKSI
DI PERMUKAAN.
3. GOR PRODUKSI BIASANYA > 100000 SCF/STB.
DIAGRAM FASA GAS BASAH

GAS YANG PADA SAAT DIDALAM RESERVOAR


DOMINAN MENGANDUNG FRAKSI-FRAKSI
HIDROKARBON RINGAN.
CIRI-CIRI GAS BASAH:
1. T KRIKONDENTERM DIAGRAM FASANYA < T
RESERVOAR
2. FLUIDA DARI SEPARATOR TERDIRI ATAS ± 10 %
MOL FASA CAIRAN DAN ± 90 % MOL FASA GAS
3. CAIRAN DARI SEPARATOR MEMPUNYAI
GRAVITY > 50º API DAN BIASANYA JERNIH
SEPERTI AIR
4. GOR PRODUKSI DAPAT MENCAPAI 10000 SCF/STB
ATAU KURANG.
DIAGRAM FASA GAS KONDENSAT

GAS ALAM DIMANA CAIRAN DAPAT


TERBENTUK DALAM SISTEM PEMIPAAN DAN
SEPARATOR.
CIRI-CIRI GAS KONDENSAT RETROGRAD:
1. T RESERVOAR > T KRITIS, TETAPI < T
KRIKONDENTERM FLUIDA HIDROJARBON
2. FLUIDA DARI SEPARATOR TERDIRI ATAS ± 25 %
MOL FASA CAIRAN DAN ± 75 % MOL FASA GAS
3. CAIRAN DARI SEPARATOR GAS MEMPUNYAI
GRAVITY ± 60º API DAN BERWARNA TERANG
ATAU JERNIH SEPERTI AIR.
4. GOR PRODUKSI DAPAT MENCAPAI 70000
SCF/STB.
JENIS GAS BERDASARKAN
KOMPOSISINYA
Sweet Gas
Sweet gas adalah gas alam yang tidak mengandung hidrogen sulfida (H 2S), tetapi dapat mengandung
nitrogen (N2), karbondioksida (CO2) atau kedua-duanya. Kandungan ini harus kita ketahui besarnya
prosentasenya karena akan mempengaruhi besarnya harga Z.
Pengaruh Nitrogen (N2) terhadap kompresibilitas :
Jika dalam campuran terkandung sampai 10 % mole nitrogen, maka akan terjadi penyimpangan harga
Z sebesar 1 %. Jika terkandung 20 % mole atau lebih, maka akan terjadi penyimpangan sebesar 3 %
atau lebih. Didefinisikan suatu faktor kompresibilitas additif, akibat efek nitrogen (N2) sebagai
berikut :
Za = ZnYn + (1 – Yn) Zg *
keterangan :
Za = faktor kompresibilitas additive,
Zn = faktor kompresibilitas nitrogen,
Zg = faktor kompresibilitas dari fraksi hidrokarbon campuran,
Yn = fraksi mole nitrogen dari dalam campuran.
Harga faktor kompresibilitas yang sebenarnya yaitu Z dari campuran, didefinisikan sebagai :
Ztrue = C.Za
Dengan C adalah faktor koreksi yang tergantung pada konsentrasi nitrogen, temperature, dan tekanan.
* = Koreksi Eilbert
Pengaruh karbondioksida (CO2) terhadap kompresibilitas :
Didefinisikan faktor kompresibilitas additif, sebagai berikut :
Za = (ZCO2) YCO2 + (1 – YCO2) (Zg) **
Ztrue = Za
keterangan :
Z CO2 = faktor kompresibilitas dari CO murni,
Y CO2 = fraksi mole CO2 di dalam campuran,
Zg = faktor kompresibilitas dari fraksi hidrokarbon.
Jika di dalam campuran gas terkandung gas CO2, N2, dan H2S dalam jumlah
yang cukup besar, dipergunakan persamaan :
Za = ZCO2 (YCO2) + Zn(Yn)+ Z H2SYH2S + (1- YCO2 – Yn – YH2S).Zg
Ztrue = C.Za (Faktor C tidak diperlukan bila tidak mengandung gas N2)

** = Koreksi Sage dan Lacey


Sour Gas
Gas alam akan dikatakan sour gas apabila mengandung 1 gram H 2S per cubic feet. H2S dalam sour gas bersifat korosif. H2S juga akan

mempengaruhi besarnya harga Z.. Sour gas bersifat korosif, bahkan bisa menjadi racun jika konsentrasinya cukup besar. H 2S di dalam

konsentrasi yang kecil dapat diabaikan, sehingga untuk perhitungan faktor kompresibilitas dapat dilakukan tanpa koreksi seperti yang

dilakukan terhadap nitrogen (N2) dan karbondioksida (CO2). Tetapi jika konsentrasi H2S cukup besar, maka koreksi harus dilakukan.

Pengaruh hidrogen sulfida (H2S) terhadap kompresibilitas :

Za = (ZH2S) YH2S + (1 – YH2S) (Zg) ***

Ztrue = Za

keterangan :

ZH2S = faktor kompresibilitas dari H2S murni,

YH2S = fraksi mole H2S di dalam campuran,

Zg = faktor kompresibilitas dari fraksi hidrokarbon.

*** = Koreksi Sage dan Lacey


Wet Gas
Wet gas adalah gas bumi yang mengandung hidrokarbon yang lebih berat
dalam jumlah yang cukup banyak dan mudah dipisahkan dalam bentuk
cairan. Cairan yang dihasilkan dari gas basah disebut kondensat, sedangkan
gas yang diperoleh disebut gas kondensat. Baik saat awal maupun pada
akhir produksi, biasanya di dalam reservoir fluida dalam keadaan fasa gas.
Ciri-ciri gas basah antara lain :
1. Temperatur krikondenterm diagram fasanya lebih kecil dari temperature
reservoir,
2 Fluida dari separator terdiri atas 10 % mol cairan dan 90 % mol fasa gas,
3. Cairan dari separator mempunyai gravity > 50 0API dan biasanya jernih
seperti air,
4. GOR produksi dapat mencapai 100 000 SCF/STB atau kurang.
Dry Gas
Dry gas adalah terutama terdiri dari metana dan sedikit mengandung
etana serta kemungkinan propane.
Adapun ciri-ciri dari gas kering antara lain :
1. Temperatur kritis dan temperatur krikondenterm fluida relatif sangat
rendah, sehingga biasanya berharga jauh di bawah temperatur
reservoirnya,
2. Sedikit sekali atau hampir dapat dikatakan tidak ada cairan yang diperoleh
dari separator produksi permukaan,
3. GOR produksi biasanya lebih dari 100 000 SCF/STB.
SIFAT FISIK GAS
Viskositas Gas
Viskositas merupakan suatu ukuran tahanan fluida terhadap aliran. Viskositas
gas murni (satu komponen) tergantung pada tekanan dan temperatur, tetapi untuk
gas campuran (gas alam) viskositas akan tergantung pula pada komposisi.
berbeda dengan viskositas minyak, pada viskositas gas bertambahnya
temperature maka akan mengakibatkan bertambahnya viskositas gas tersebut.
ada dua macam besaran viskositas yang dikenal di dalam dunia perminyakan
yakni :viskositas dinamik (µ): kekentalan suatu fluida yang mempunyai nilai
dimensi gram/cm.detik (poise). viskositas kinematik (v): viskositas dinamik
dibagi dengan densitas fluida tersebut, dimana keduanya diukur pada
temperature yang sama,dimensi cm2/detik (stoke). dalam perhitungan di teknik
reservoir yang digunakan adalah viskositas dinamik karena mengandung
pengertian sejumlah masa yang dapat dipindahkan per-satuan jarak dan waktu
B. Carr-Kobayashi-Burrow telah menyusun grafik korelasi perhitungan
viskositas pada temperatur dan tekanan reservoir, dengan memperlihatkan
faktor impuritis yang didasarkan atas hubungan :

dengan :
 g 
g  ga   (lihatgrafik
ga  f 2)
( M, T )
 ga 

g
 f 3)
(lihatgrafik ( Pr , Tr )
ga
Grafik 2
(Gas Production Operation, Dale Beggs)
Grafik 3
(Gas Production Operation, Dale Beggs)
Densitas Gas
Densitas didefinisikan sebagai massa tiap satuan volume dan dalam hal ini massa dapat diganti oleh berat gas (m).
Sesuai dengan persamaan gas ideal, maka rumus densitas untuk gas ideal komponen tunggal adalah :

Keterangan : m PM
m = berat gas, lb,  g  V  RT
V = volume gas, cuft,
M = berat molekul gas, lb/lb mole,
P = tekanan reservoir, psia,
T = temperatur, °R,
R = konstanta gas = 10.73 psi cuft/lb mole °R.
Sedangkan untuk gas campuran digunakan rumus sebagai berikut :

keterangan :
PM a gas,
z = faktorkompresibilitas
g
Ma = berat molekulzRT
tampak.
Specific Gravity
Spesific gravity gas didefinisikan sebagai perbandingan antara densitas gas dengan densitas udara pada kondisi temperatur
dan tekanan yang sama. Untuk komponen tunggal persamaannya ditulis sebagai berikut :
atau
MgP
g Mg Mg
g   g  RT  
Sedangkan untuk 
gas campuran, Mg diganti dengan MaM
udara
udaraPmolekul
(berat M udara 29 campuran gas), yaitu :
tampak
RT

Dari uraian di atas, spesific gravity gas tidak dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur yang ada pada sisitem tersebut,
Ma Ma
 goleh
tetapi hanya dipengaruhi  berat molekul
 tampak dari campuran gas tersebut. Jadi harga spesific gravity stabil/tetap.
M
Menentukan Spesific Grafity gas yang
29
mengandung N2, CO2, dan H2S
udara

Dengan metode Meenhan :

keterangan :
γghc = grafity gas mengandung impurities.
y N2 = mol fraksi N2 dalam gas.  g  0.967 y N 2  1.52 yco  1.18 yH 2 S
y H2S = mol fraksi H2S dalam gas.
 ghc  2

1  y N 2  yCO2  y H 2 S
y CO2 = mol fraksi CO2 dalam gas.
Faktor Volume Formasi Gas
Satu cuft gas di dalam reservoir bila dibawa ke permukaan volumenya tidak akan
tetap 1 cuft, melainkan bertambah besar karena pemuaian. Faktor volume formasi
gas adalah perbandingan volume dari sejumlah gas pada kondisi reservoir dengan
kondisi P & T standar, dapat dituliskan sebagai Zberikut
nRT :Z T r r r r
Volume Gas pada Kondisi Reservoir Vres Pr Pr
Bg    
Volume Gas Dipermukaa n Vsc Z sc nRTsc 1* 5200 R
Psc
keterangan : 14.7 psia

Bg = faktor volume formasi gas, cuft/scf,


Vres = volume gas pada kondisi reservoir, cuft,
Vsec = volume gas pada kondisi standard, scf,
Psc = tekanan pada kondisi standard, psi ( 14.7 psi),
Pr = tekanan pada kondisi reservoir, psi,
Tsc = temperatur pada kondisi standard, 0R (5200R),
Tr = temperatur pada kondisi reservoir, 0R,
Zsc = faktor kompresibilitas gas pada kondisi standard (= 1),
Zr = faktor kompresibilitas gas pada kondisi reservoir.
Dari persamaan di Batas, maka didapat
 0.02829
zT cuft persamaan
 0.00504
zT faktor
bbls volume
 35.35
p formasi
SCF gas pyaitu
 198.4
SCF:
g
p SCF p SCF zT cuft zT bbls
Compresibilitas Gas
Kompresibilitas gas isothermal adalah perubahan volume per
unit volum akibat perubahan tekanan pada temperatur yang
konstan, dapat ditulis sebagai berikut :
1  V  C
1 V

P  nRT  1
 
C    psia -1 V P nRT  P 2  P
v  P  T
atau (gas ideal)
 P  nRT  Z   1 1 Z
C  2 
P  Z   
ZnRT  P  P   P Z P

(gas nyata)
Tr 
T
Tc
Pr 
P
Pc

Jika diketahui harga T, P, Tc, dan Pc, maka penyelesaian


CrTr
harga kompresibilitas
Cr 
Trsebagai berikut :

1. Cari harga dan


2. Dari harga Tr dan Pr, cari harga CrTr dari Grafik 1 atau
Grafik 2 (tergantung harga Tr). Cr
C
3. Cari harga Pc

4. Cari harga kompresibilitas dengan rumus :


Grafik 1
Variasi Harga CrTr untuk Beberapa Harga Tr dan Pr
1.05  Tr  1.4;0.2  Pr  15.0
(Gas Production Operation, Dale Beggs)
Grafik 2
Variasi Harga CrTr untuk Beberapa Harga Tr dan Pr
1.4  Tr  3.0;0.2  Pr  15.0
(Gas Production Operation, Dale Beggs)
Faktor Deviasi Gas
Faktor deviasi gas atau faktor kompresibilitas gas dapat didefinisikan sebagai
perbandingan antara volume gas pada keadaan tekanan dan temperatur sebenarnya dibagi
dengan volume gas pada keadaan ideal/standar PV  ZnRT
Dari persamaan gas nyata ( ), diketahui bahwa Z adalah faktor deviasi gas
(compressibility factor). Untuk gas ideal harga Z adalah 1 (satu) tetapi untuk gas nyata
harga Z bisa lebih besar maupun lebih kecil dari 1 (satu) tergantung tekanan dan
temperatur.
Untuk mencari faktor kompresibilitasTprdari 
T campuran gas
dan Ppr 
P nyata digunakan konsep Pseudo
Reduced Pressure (Ppr) dan Pseudo Reduced Tpc Ppc
Temperature (Tpr). Persamaannya sebagai
berikut :
dengan harga Tpc dan Ppc dengan 
Pseudo  critical Pressure  P  ( y * P )
pc i
persamaan sebagai berikut
ci

Pseudo  critical Temperatur e  T   ( y * T )


pc i ci

keterangan :
Ppc= Pseudo critical Pressure, psia,
Pci = Tekanan kritis komponen ke i, psia, (lihat tabel I),
Tpc = Pseudo critical temperatur, 0R,
Tci = Temperatur kritis komponen ke i, 0R, (lihat tabel I),
yi = Fraksi mol komponen ke i.
Selain dengan cara penentuan berdasarkan harga tekanan dan temperatur kritis gas murni (komponen)

penyusunnya, Ppc dan Tpc suatu campuran gas dapat juga ditentukan dengan menggunakan Grafik 1,

apabila telah diketahui specific gravity gas. Grafik 1, memenuhi persamaan Standing sebagai berikut :

Tpc = 168 + 325 (γg) - 12,5 (γg)2 *

Ppc = 677 + 15 (γg) - 37,5 (γg)2 *

dengan γg adalah specific gravity gas atau campuran gas.

Setelah harga dari pseudo reduced temperature (Tpr) dan pseudo reduced pressure (Ppr) diperoleh, maka

faktor kompresibilitas dapat dicari dari Grafik 2. Harga Z dapat dicari dengan cara menarik garis lurus

dari harga Ppr yang memotong harga Tpr. Titik perpotongan antara Ppr dan Tpr kemudian ditarik ke kiri

untuk mendapatkan harga Z.

* = Diktat Kuliah KFHC UPN Veteran Yogyakarta


Grafik 1
Sifat-sifat Pseudocritical dari Campuran Gas Alam
(Gas Production Operation, Dale Beggs)
Grafik 2
Grafik Compresibility Factor untuk Gas Bumi
(Gas Production Operation, Dale Beggs)
Tipe Plot dari Faktor Z Sebagai Fungsi Tekanan
Dan Temperatur Konstan
dapat dilihat dari gambar diatas memperlihatkan hubungan antara faktor kompresibilitas
gas dengan tekanan. Z akan cenderung bernilai 1 ketika tekanan gas mendekati 0 yang
berarti volume gas berada pada kondisi ideal dan sifat gas idel cenderung terjadi di sini,
artinya tak ada interaksi antar molekulnya. dengan bertambahnya tekanan menjauhi 0
maka molekul gas akan terkompresi yang menyebabkan terjadinya interaksi antar
molekulnya atau molekul gas akan saling tarik menarik ini menyebabkan volume aktual
akan lebih kecil dari pada volume gas pada keadaan ideal dan nilai Z akan berada
dibawah 1. kemudian semakin dengan bertambahnya tekanan molekul gas akan semakin
rapat dan pada kondisi tekanan tertentu (tergantung pada jenis gas) molekul gas tidak
dapat lagi tarik menarik (sudah jenuh) dan tak dapat lagi bergerak. tekanan yang terus
bertambah akan menyebabkan molekul yang sudah saling rapat bertumbukan yang
menyebabkannya saling tolak menolak. gaya tolak menolak antar molekul ini akan
menyebabkan volume gas nyata bertambah kembali dan nilai Z akan terus bertambah
mendekati suatu nilai gas ideal dan terus bertambah melebihi volume gas pada keadaan
ideal (Z > 1 dan mendekati tak hingga). Nilai dari beberapa temperatur dan tekanan kritis
dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:
Tabel
Temperatur dan Tekanan Kritis Gas
(Petroleum Extension Service; “Field Handling of Natural Gas”

Senyawa Rumus BM TC (oF) TC (oR) Pc (psia)


Methane CH4 16,04 -116 344 673
Ethane C2H6 30,07 89 549 712
Propane C3H8 44,09 206 666 617
n-Butane 58,12 306 766 551
n-Pentane C4H10 72,15 386 846 485
Isopentane C5H12 72,15 370 830 483
n-Hexane C5H12 86,17 454 914 435
n-Heptane C6H14 100,20 512 972 397
n-Oktana C7H16 114,22 564 1024 362
C-dioxide 44,01 88 548 1073
C8H18
Nitrogen 28,02 -233 227 492
H-sulfide CO2 34,08 213 673 1306
N2
H2S

Anda mungkin juga menyukai