Anda di halaman 1dari 14

ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

DAN SIM RUMAH SAKIT

Disusun Oleh
1. Dina Destiana (P20637021030)
2. Ike Marlisa Syukur (P20637021040)
3. Lintang Dwi C. (P20637021003)
4. Muhammad Fauzan F.(P20637021023)
5. NaifaDeaR.A (P20637021072)
6. RafianHilmi (P20637021038)
PENGERTIAN REKAM MEDIS
rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada
sarana pelayanan kesehatan

• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang rekam


medis dijelaskan bahwa :
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien,pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien.

• Menurut Edna K Huffman

rekam medis adalah suatu berkas yang menyatakan siapa, apa, diaman, mengapa,
kapan dan bagaimana pelayanan seorang pasien yang menjalani pengobatan
Prosedur dan pengarsipan Rekam Medis di Rumah
Sakit
1. Proses Pengelolaan Rekam Medis

Assembling Filling

Koding&Indeksing Analising
Koding
2. Sistem rekam Medis
a. Sistem penamaan pasien
Pada dasarnya sistem penamaan untuk memberikan identitas kepada seorang pasien
serta untuk membedakan antara pasien satu dengan pasien lainnya
b. Sistem pemberian nomor pasien (patient numbering system)
Penyimpanan berkas rekam medis pada setiap pelayanan kesehatan disimpan berdasarkan
nomor pasien, yaitu nomor rekam medis pasien pada saat masuk rumah sakit (admission
patient number).

3. Sistem penyimpanan rekam medis


a. Sentralisasi
Yaitu penyimpanan rekam medis dimana antara rekam medis kunjungan poliklinik dan
rekam medis ketika pasien dirawat dibuat menjadi satu kesatuan dan disimpan di bagian
rekam medis.
b. Desentralisasi
Dengan cara desentralisasi berkas rekam medis rawat jalan dan rawat inap disimpan di
tempat terpisah.
c. Temu kembali (retrieval) rekam medis Permintaan
Permintaan rutin terhadap rekam medis yang datang dari poliklinik dan dokter yang
melakukan riset dilakukan setiap hari pada waktu waktu yang telah ditentukan.
4. Lama penyimpanan rekam medis Persoalan

Berpedoman kepada PERMENKES nomor 269 tahun 2008 tentang rekam medis
dinyatakan bahwa:

a. Lama penyimpanan rekam medis sekurang kurangnya 5 tahun terhitung tanggal


terakhir pasien berobat.

b. Setelah batas waktu 5 tahun rekam medis dapat dimusnahkan.

c. Sebelum dimusnahkan maka arsip tersebut harus diambil informasi utama,


menyimpan rekam medis anak anak hingga batas usia tertentu sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan menyimpan rekam medis dengan kelainan jiwa sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
5. Retensi dan pemusnahan rekam medis

a. Membuat daftar nilai guna rekam medis dengan mengelompokkan arsip rekam medis
berdasarkan penyakit dan kepentingan khusus sesuai dengan kasusnya dan kebijakan
rumah sakit.

b. Membuat berita acara pemusnahan rekam medis yang ditandatangani ketua dan
sekretaris pelaksana pemusnahan arsip rekam medis dan diketahui direktur rumah sakit

c. Melaksanakan pemusnahan dengan cara dibakar, dihancurkan dengan alat tertentu.


Bila pemusnahan dilaksanakan oleh pihak ketiga harus disaksikan oleh pihak rumah
sakit.

d. Untuk rekam medis yang sudah rusak/sudah tidak terbaca dapat langsung
dimusnahkan.
Pengertian SIMRS (Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit)

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 tahun


2013 menyebutkan bahwa “suatu sistem teknologi informasi komunikasi
yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan
Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur
administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan
merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan.”
Peran Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
1. Redudansi Data, pencatatan data medis yang sama dapat terjadi
berulang-ulang sehingga menyebabkan duplikasi data dan ini
mengakibatkan bengkaknya kapasitas penyimpanan data.
Pelayanan menjadi lambat karena proses retreiving (pengambilan
ulang) data lambat akibat banyaknya tumpukan berkas.

2. Unintegrated Data, penyimpanan dan pengelolaan data yang tidak


terintegrasi menyebabkan data tidak sinkron, sehingga informasi
pada masing-masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda
sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit /Instalasi.
• 3. Out of date Information, dikarenakan dalam penyusunan informasi
harus direkap secara manual maka penyajian informasi menjadi
terlambat dan kurang dapat dipercaya kebenarannya.

• 4. Human Error,kelemahan manusia adalah kelelahan, ketelitian dan


kejenuhan yang mengakibatkan sering terjadinya masalah dalam proses
pencatatan dan pengolahan data yang dilakukan secara manual terlebih
jika jumlah data yang dicatat atau diolah sangatlah besar. Pemasukan
data yang tidak sinkron untuk pasien atau barang yang sama akan
menyulitkan pengolahan data dan sering berdampak pada kerugian
materi yang tidak sedikit bagi rumah sakit.
Manfaat penerapan SIM Rumah Sakit
1. Meningkatkan mutu pelayanan medis di rumah sakit

2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam rangka pengelolaan rumah sakit

3. Mengembangkan dan memperbaiki sistem yang telah ada sehingga memberikan suatu nilai tambah
bagi manajemen

4. Proses-proses manajemen di rumah sakit bisa terintegrasi antara satu bagian dengan bagian lainnya.

5. Data riwayat penyakit dan perawatan pasien (medical record) bisa dikelola dan dipanggil dengan
cepat.

6. Memudahkan proses budgeting dan pengendalian realisasinya.

7. Memudahkan penyusunan rencana cash-flow dan pengendalian arus kas maupun bank.

8. Pengendalian stok obat dan alat kesehatan (alkes) pada multi gudang (multi apotek) bisa dilakukan
dengan lebih mudah karena perkembangan posisi stok bisa diketahui setiap saat.
9.Menjaga konsistensi data (data consistency) karena menggunakan data bersama (data sharing) baik
data master (database pasien,dokter, perawat, karyawan dan obat) maupun data transaksi.
10.Pemanfaatan data keluaran / output dari suatu modul oleh modul lain (sebagai masukan / input)
sehingga bisa dihindari adanya redundansi proses antar bagian. Universitas Sumatera Utara
11.
Memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan di semua unit secara cepat dan akurat.
12.Penagihan kepada pasien bisa dibuat dalam sebuah single billing statement untuk semua jasa
perawatan yang telah diterima pasien.
13.
Proses cetak nota pembayaran, kuitansi, surat menyurat bisa dilakukan dengan mudah.
14.
Risiko keterlambatan pembayaran atau penagihan hutang piutang bisa diantisipasi.
15.
Efisiensi waktu untuk proses entri data (entry time) karena hanya cukup dilakukan sekali.
16.
Efisiensi kerja karyawan menjadi meningkat karena beberapa proses rutin seperti pembuatan laporan
atau perhitungan-perhitungan dilakukan secara otomatis dan cepat.
KESIMPULAN

Setelah di bahas di bagian pembahasan dapat diketahui bahwa, Rekam medis adalah berkas
yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,pemeriksaan, pengobatan, tindakan
dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Adanya sistem pelayanan administrasi
rekam medis sebagai penyediaan data dan informasi kesehatan pasien, identifikasi kasus
penyakit, penyediaan pelayanan poli, hingga penyediaan obat-obatan yang diperlukan, dan
berbagai hal berkaitan dengan perbaikan dan peningkatan kesehatan pasien.
Prosedur dan pengarsipan rekam medis di rumah sakit menurut pembahasan, prosedurnya
harus mengikuti proses pengelolaan rekam medis, sistem rekam medis, sampai ke sistem
penyimpanan rekam medis, dan pengarsipan rekam medis tidak selamanya akan disimpan
tentunya ada ketentuan lamanya rekam medis di simpan jika rekam medis sudah mencapai batas
waktu penyimpanan akan dilakukan kegiatan retensi (pemusnahan rekam medis)kegiatan tersebut
berfungsi agar tidak terjadi penumpukan berkas rekam medis.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) menurut pembahasan diatas adalah
suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur
proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur
administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari
Sistem Informasi Kesehatan.
KESIMPULAN

Peran SIM RS dapat membantu pengolahan data jika data yang diolah secara konvensional
mengalami kelemahan data, adanya SIMRS kelemahan tersebut dapat di kurangi bahkan dihindari.
Kemampuan SIMRS pada saat Proses entri data sudah sangat sistematis dengan penggunaan
tindakan medis di masukkan ke sistem komputer oleh operator dari setiap unit yang terintegrasi
dengan bagian keuangan, membuat data akan selalu terbarukan hal ini menutup kemungkinan
terjadinya manipulasi data disaat pasien akan membayar biaya perawatan.

Tentunya SIM RS mempunyai manfaatnya jika di terapkan di rumah sakit, menurut


pembahasan diatas manfaat penerapan SIM RS yaitu dapat terciptanya mutu pelayanan medis
rumah sakit,apabila SIM RS tidak di terapkan di setiap rumah sakit sistem pelayanannya tidak
akan berjalan dengan baik dan pasien akan merasa sangat dirugikan apabila dari segi pelayanan
tidak memuaskan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai