Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 1

Iffatul Milah 1150019001


Wahyu Ningsih 1150019012
Asuhan Keperawatan Faisol 1150019027
Anik Mulazamah 1150019031
Kegawat Daruratan Ariyani Dwi Rachma 1150019045
Sistem Pencernaan Mila Rosa 1150019051
(Trauma Abdomen )
Pengertian Trauma Abdomen

Abdomen adalah sebuah rongga besar yang dilingkupi oleh otot-


otot perut pada bagian ventral dan lateral, serta adanya kolumna
spinalis di sebelah dorsal. Bagian atas abdomen berbatasan dengan
tulang iga atau costae.
Berikut adalah organ yang dapat ditemukan di abdomen:
komponen dari saluran cerna: lambung (gaster), usus halus, usus
besar (kolon), caecum, umbai cacing atau appendix; Organ
pelengkap dari saluran cerna seperti: hati (hepar), kantung empedu,
dan pankreas; Organ saluran kemih seperti: ginjal, ureter, dan
kantung kemih (vesica urinaria); Organ lain seperti limpa (lien).
Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat berupa
trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak
disengaja. (Smeltzer, 2001)
Jenis Trauma Abdomen

Trauma tumpul
1 Trauma tumpul abdomen terjadi ketika perut
mengalami benturan keras. Benturan ini bisa
muncul akibat kecelakaan lalu lintas, kecelakaan
kerja, terjatuh, cedera saat berolahraga, atau
pukulan. Organ yang paling sering terkena adalah
limpa, hati, dan usus halus.

2. Trauma tembus
Trauma tembus abdomen biasanya muncul
karena robekan pada rongga perut akibat luka
tembak atau luka tusuk. Misalnya cedera oleh
pisau, peluru, atau ledakan
Penyebab Trauma Abdomen

penyebab trauma abdomen dapat terjadi karena


kecelakaan lalu lintas, penganiayaan, kecelakaan olahraga
dan jatuh dari ketinggian. Penyebab trauma yang lainnya
sebagai berikut:
 Penyebab trauma penetrasi
- Luka akibat terkena tembakan
- Luka akibat tikaman benda tajam
- Luka akibat tusukan
 Penyebab trauma non penetrasi
- Terkena kompresi atau tekanan dari luar tubuh
- Hancur (tertabrak mobil)
- Terjepit sabuk pengaman karena terlalu menekan
perut.
- Cedera akselerasi atau deselerasi karena
kecelakaan olah raga.
Tanda dan Gejala Trauma Abdomen

 Trauma tumpul di perut


Gejala trauma tumpul sering tidak muncul seketika setelah
terjadi benturan titik tapi keluhan yang muncul bisa berupa :
1. Sakit perut
2. Memar pada lokasi benturan
3. Perdarahan di saluran pencernaan bagian bawah
4. Tanda vital tidak stabil, seperti denyut nadi yang cepat
5. Nyeri yang menjalar ke bahu kiri
6. Hematuria,darah dalam urine (bisa jadi gejala cedera
ginjal)
7. Parut terasa kaku (bisa menjadi gejala peritonitis)
Trauma tembus di perut
Gejala trauma tembus umumnya bisa langsung terlihat.
Contohnya: perdarahan dari perut dan muncul lubang atau
luka di perut. Meski begitu, jenis keluhan yang muncul Bisa
pula tergantung pada berbagai faktor. Mulai dari jenis
senjata atau benda tajam yang terlibat, letak dan besar
cedera, organ mana yang terluka serta jumlah luka.
Nyeri Pada Trauma Abdomen

 Nyeri tembus (trauma perut dengan penetrasi ke dalam


rongga peritonium) :
- Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
- Respon stres simpatis
- Darah
- Kontaminasi bakteri
- Kematian sel
 Nyeri tumpul (trauma perut tanpa penetrasi ke dalam
rongga peritonium) :
- Kehilangan darah
- Memar/jejas di dinding perut
- Kerusakan organ-organ
- Nyeri tekan, nyeri ketok, nyeri lepas dan kekakuan
dinding perut
- Iritasi cairan usus
.
Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan rektum :
Adanya darah menunjukkan kelainan pada usus
besar; kuldosentesi, kemungkinan adanya darah
dalam lambung; dan katerisasi, adanya darah
menunjukkan adanya lesi pada saluran kencing.
 Parasentesis perut:
Tindakan ini dilakukan pada trauma tumpul perut
yang diragukan adanya kelainan pada rongga perut
yang disertai dengan trauma kepala yang berat.
 Lavase peritoneal:
Fungsi dan aspirasi atau bilasan rongga perut
dengan memasukkan cairan garam fisiologis melalui
kanula yang dimasukkan ke dalam rongga
peritoneum.
- Iritasi cairan usus
.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai