Anda di halaman 1dari 20

BAB 8

PERSEDIAAN
BARANG DAGANG
Pengertian Persediaan
• Persediaan adalah aktiva:
1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
2. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan
3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa

• Perkiraan persediaan barang dagang (merchandise inventory)


tidak memiliki perusahaan jasa kecuali untuk menunjang usaha
normalnya seperti suku cadang pada bisnis perbengkelan atau
buku pada bisnis kursus/ pendidikan.

• Persediaan hanya diakui dalam pembukuan perusahaan dagang


• Pada perusahaan dagang yang memproduksi sendiri barang yang
dijual (perusahaan manufaktur), persediaan diklasifikasikan
menjadi 3 yaitu:
1. Persediaan bahan mentah (raw material)
2. Barang dalam proses produksi (work in process)
3. Barang jadi (finished good)

• Arus persediaan pada perusahaan dagang adalah pembelian dan


penjualan

• Pembelian barang dagang (merchandise inventory) umumnya


dilakukan secara kredit berarti terkait dengan hutang usaha/
dagang (accounts/ trade payable). Sedangkan penjualan barang
dagang mengharuskan transfer harga beli barang tersebut ke
harga pokok penjualan (cost of good sold).
• Selanjutnya yang mejadi isu penting dalam akuntansi adalah
persediaan dalam perjalanan (goods in transit) dan persediaan
yang dititipjualkan/ konsinyasi (consignment goods).

Goods in transit
• Barang disebut dalam perjalanan ketika barang tersebut di
tangan pembawa (seperti melalui kereta api, truk, atau
perusahaan penerbangan) pada tanggal pernyataan

• Berdasarkan syarat pengiriman sebagai berikut:


1. FOB shipping point: kepemilikan barang, diakui ketika pembeli
menerima barang dig gudang penjual
2. FOB Destination: pengakuan transaksi jual beli diakui ketika
sampai pada gudang pembeli.
Sistem Pencatatan Persediaan
Perbandingan Sistem Pencatatan Perpetual dan Periodik
Transaksi Sistem Perpetual
Pembelian barang Merchandise Purchases
dagang secara kredit inventory Accounts payable
Accounts payable
Retur pembelian Accounts payable Accounts payable
Merchandise Purchases return
inventory & allowances
Ongkos angkut Merchandise Freight in
pembelian inventory Accounts payable
Accounts payable
Pembayaran hutang Accounts payable Accounts payable
dalam periode diskon Cash Cash
pembelian Merchandise Purchases
inventory discount
Transaksi Sistem Perpetual Sistem Periodik
Penjualan barang Account receivable Account receivable
dagang secara kredit Sales Sales
Cost of good sold
Merchandise
inventory

Retur penjualan secara Sales return & Sales return & allow
kredit allowance Accounts
Accounts receivable
receivable
Merchandise inventory
Cost of good sold

Penerimaan hasil Cash Cash


koleksi piutang dalam Sales discounts Sales discounts
periode diskon Accounts Accounts
receivable receivable
• Harga pokok penjualan dihitungan dengan rumus:

Persediaan awal + pembelian bersih – persediaan akhir.


Sistem periodik mutlak memerlukan perhitungan fisik
persediaan (stock opname procedure) pada akhir periode

1. Pencatatan Pembelian Barang Dagang


Berdasarkan penjualan dan penerimaan barang dagang yang
ditawarkan dari penjual elektronik

2. Retur Pembelian
Beberapa barang dagang yang diterima dari pemasok tidak
dapat dioperasikan
3. Ongkos Angkut
Ketika pembeli mengeluarkan biaya angkut, akun “Freight-in”
didebit. Cost of goods purchased sedikitnya harus meliputi biaya
angkut yang dikeluarkan untuk mengantarkan barang kepada
pembeli.
Biaya angkut tidak berpengaruh pada potongan penjualan (jika ada).
Potongan pembelian hanya dihitung dari harga barang dagang yang
terdapat di faktur pembelian barang dagang.

4. Potongan Pembelian

5. Mencatat Penjualan Barang Dagang

6. Potongan Penjualan

7. Harga Pokok Penjualan


8. Menetapkan Harga Beli Persediaan
Kita sudah mengenal 4 perkiraan terkait dengan pembelian
barang dagang pada sistem periodik. Keempat perkiraan
tersebut:

Account Normal Balance


Purchases Debit
Purchases Return and Credit
Allowances
Purchases Discounts Credit
Freight-in Debit
9. Harga Pokok Penjualan dalam Penyajian di Laporan Laba/Rugi
Laporan laba/rugi perusahaan dagang yang menggunakan
sistem periodik, maka laporan laba/rugi tersebut mengandung
tiga maam fitur yang tidak dapat ditemukan dalam laporan
laba/rugi suatu perusahaan jasa. Fitur tersebut adalah : (1)
bagian pendapatanpenjualan, (2) bagian harga pokok penjualan,
dan (3) laba kotor

10. Perhitungan Persediaan Dalam Sistem Periodik


Semua pengeluaran yang diperlukan untuk memperoleh
barang dan sampai barang tersebut siap untuk dijual adalah
termasuk sebagai nilai persediaan barang. Nilai persediaan
barang mungkin dapat dianggap sebagai nilai yang terdiri dan
terbentuk dari dua bagian utama: (1) biaya persediaan awal, (2)
harga pokok pembelian barang dalam tahun itu. Jumlah kedua
persamaan ini merupakan harga pokok barang yang siap dijual.
Metode Penilaian Persediaan
• Penilaian persediaan dibahas dalam pengakuan an pengukuran
(recognition and measurement)

• Atribut pengukuran terdapat 5 (lima) atribut pengukuran:


1. Biaya historis (historical cost)
2. Biaya pengganti saat ini (current cost/ replacement cost)
3. Nilai pasar saat ini (current market value)
4. Nilai realisasi bersih (net realizable value)
5. Nilai waktu uang saat ini dari arus kas masa depan (present
value of future cash flows)
• Atribut pengukuran tersebut dapat digolongkan dalam 5 (lima
cara:
1. Fokus penilaian
2. Jenis transaksi
3. Sifat kejadian awalnya
4. Dimensi waktu
5. Dimensi pasar

• Klasifikasi Metode Penilaian Persediaan (hal 237)

Valution based on Cost – Perpetual


• Perhitungan nilai persediaan berdasarkan harga perolehan yang
menerapkan sistem perpetual harus membuat kartu persediaan
untuk permudah mengikuti arus persediaan
• Pada perusahaan yang menerapkan sistem perpetual memiliki
tiga alternatif metode: rata-rata bergerak, masuk pertama keluar
pertama, dan masuk terakhir keluar pertama.
• Masing-masing metode menghasilkan perhitungan sebagai
berikut:
1. Metode Moving Average
2. Metode FIFO
3. Metode LIFO
Konsistensi Kebijakan Metode Penilaian
Persediaan
• Ketika metode arus biaya dalam suatu perusahaan dipilih, maka
harus dijalankan secara konsisten dari satu periode ke periode
lainnya.

• Aplikasi yang konsisten membuat laporan keuangan lebih dapat


dibandingkan selama periode waktu selanjutnya.
Metode Lower of Cost or Market (LCM)
• LCM adalah contoh dari prinsip conservatism: ketika memilih
antara berbagai alternatife, pilihan terbaik adalah metode mana
yang paling menekan harta dan laba bersih

• Menurut dasar LCM, “pasar” didefinisikan sebagai penggantian


biaya tidak tetap, tidak mejual harga.

• Untuk penjual barang, “pasar” adalah harga dari pembelian


barang yang sama pada saat sekarang dari pemasok yang biasa
dalam kuantitas yang biasa.
Kesalahan Terkait Persediaan Barang
• Kesalahan kadang-kadang terdapat pada pembelian atau
penjualan persediaan. Beberapa kesalahan disebabkan kesalahan
hitung atau penetapan harga barang dagang lainnya disebabkan
pengenalan yang tidak semestinya oleh judul yang sah dalam
pengangkutan barang dagang ketika kesalahan muncul, mereka
mempengaruhi laba rugi dan neraca
Pengaruh Terhadap Laba/ Rugi

Persediaan Awal = Pembelian - Persediaan Akhir = Harga


Pengaruh Pada Neraca Perolehan

Harta = Utang + Modal


Metode Penilaian dengan Nilai Pengganti Estimasi
• Ada 2 metode yang digunakan untuk mengestimasikan
persediaan:
1. Metode laba kotor (gross profit method)
2. Metode harga eceran (at retail method)

Metode Laba Kotor


• Metode laba kotor mengestimasikan persediaan akhir dengan
memasukkan rata-rata laba kotor ke penjualan bersih. Ini
digunakan untuk mempersiapkan laporan keuangan bulanan
secara periodik.

• Metode ini relatif sederhana tapi efektif. Dan metode ini dapat
mendeteksi kesalahan yang besar.
• Rumus untuk menggunakan metode laba kotor dijelaskan di
bawah:
Langkah 1:

Penjualan Perkiraan laba Harga pokok


bersih kotor penjualan

Langkah 2:

Barang yang Perkiraan harga


Harga pokok tersedia untuk pokok persediaan
penjualan dijual akhir
Metode Harga Eceran
• Hubungan antara biaya dan harga penjualan dapat diterapkan.
Biaya persentase eceran kemudian dimasukkan ke dalam
persediaan akhir dalam harga eceran untuk menentukan
investaris lewat biaya.

• Formula untuk menggunakanmetode inventaris eceran di


jelaskan dibawah:
Langkah 1:

Jumlah barang Jumlah


tersedia untuk persediaan akhir
Penjualan bersih
dijual menurut menurut harga
harga eceran eceran
Langkah 2:

Jumlah barang Jumlah barang


tersedia untuk tersedia untuk Rasio harga
dijual menurut dijual menurut eeran
harga beli harga eceran

Langkah 3:

Jumlah
Perkiraan harga
persediaan akhir Rasio harga
pokok persediaan
menurut harga eeran
akhir
eceran

Anda mungkin juga menyukai