Anda di halaman 1dari 16

BAB 7

PIUTANG
Pengertian dan Jenis Piutang
• Piutang mencakup semua tagihan dalam bentuk uang kepada
perseorangan, badan usaha atau pihak tertagih lainnya. Artinya
pihak lain yang berhutang kepada perusahaan.

• Sebagian besar jumlah piutang timbul dari umumnya dari


transaksi penjualan barang/jasa secara kredit. Sebagian lain
timbul dari pinjaman yang diberikan perusahaan seperti kepada:
karyawan, pemegang saham, dan perorangan lain.

• Piutang dapat diklasifikasikan menjadi:


1. Piutang dagang (trade receivable)
2. Piutang lainnya (other receivable)
3. pIutang wesel (notes receivable)
• Piutang dagang ialah jumlah piutang dari pelanggan yang terjadi
karena transaksi penjualan barang/jasa. Umumnya piutang
dagang memiliki jangka waktu pelunasan 30-60 hari tergantung
syarat kredit seperti: n/30, n/45, atau n/eom.

• Oiutang wesel/ wesel tagih/ Aksep (Promes) merupakan surat


pernyataan berhutang atau janji pelunasan secara tertulis. Wesel
tagih biasanya memberi jangka waktu 60 sampai 90 hari atau
lebih lama serta menuntut debitor membayar bunga atas wesel
tersebut.

• Piutang lainnya meliputi piutang yang berasal bukan dari


perdagangan. Contohnya: piutang bunga, piutang karyawan,
piutang dividen, dan piutang pemegang saham.
• Piutang afiliasi artinya piutang dari perorangan atau organisasi yang
memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan.

• Piutang tak terafiliasi artinya piutang dari perorangan atau entitas


bisnis yang bukan pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan
perusahaan, yang kita sebut pihak ketiga (third party).

• Menurut PSAK No.7 tentang pengungkapan pihak-pihak yang


mempunyai hubungan istimewa, adalah:
1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara
(intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau
berada di bawah pengendalian bersama.
2. Perusahaan asosiasi (associated company)
3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak
langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang
berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari
perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga).
4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang
dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan
mengendalikan.

• Pelaporan piutang harus sejumlah nilai realisasi bersihnya (net


ralizable value), artinya nilai piutang yang diestimasikan dapat
tertagih.

• Nilai realisasi piutang disebut juga piutang bersih, yaitu saldo


piutang dagang dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu
(allowance for doubtful account).

• Pembahasan piutang dagang dimulai dari jurnal inti piutang


dagang, penyisihan piutang ragu-ragu dan penyajian piutang di
neraca.
• Pembahasan piutng wesel dimulai dari pengertian dan
diterimanya sebuah wesel serta penghentian wesel sebelum
jatuh tempo (diskonto wesel).
Jurnal Inti Piutang Dagang
• Jurnal saat terjadinya piutang dagang
Perusahaan menjual barangdagang senilai Rp 2.000.000
dengan syarat 2/10; n/30. maka jurnal transaksi tersebut adalah:
Accounts receivable 16.800.000
Sales 16.800.000

• Jurnal saat dibayarnya piutang dagang


Perusahaan menerima pelunasan piutang diatas setelah masa
potongan penjualan berakhir, maka tidak aa discount bagi
pelanggan. Maka jurnal transaksi tersebut adalah:
Cash/bank 16.800.000
Accounts receivable 16.800.000
Piutang Tak Tertagih
• Pencatatan akuntansi terhadap piutang tak tertagih memiliki 2
pilihan metode, yaitu:
1. Metode langsung adalah mengakui beban piutang tak
tertagihh pada saat terjadinya, sehingga mungkin saja jumlah
besar piutang tak tertagih menyebabkan penurunan laba
bersih yang signifikan pada satu periode tertentu.
Contoh:
Perusahaan JIMS menghapus saldo piutang pelanggan sebesar
Rp 200.000.000 sebagai piutang tidak tertagih. Jurnal sesuai
metode langsung sebagai berikut:
Bad debt expense 200.0000.000
Accounts receivable 200.000.000
2. Metode penyisihan adalah mengakui beban penyisihan
piutang tak tertagih setiap akhir periode agar tidak mengganggu
laba bersih secara signifikan.
Metode penyisihan memiliki 3 hal yang perlu diperhatikan:
3. Piutang tak tertagih adalah perkiraan
4. Perkiraan piutang tidak tertagih mendebet “doubtful account
ex-pense” dan mengkredit “allowance for dobtful account”.
5. Ketika piutang yang spesifik dihapuskan karena tak tertagih,
akuntan mendebet “allowance for adoubtful account” dan
mengkreditkan “accounts receivable” sejumlah piutang yang
tidak tertagih.

3. Piutang Yang Dihapus Dapat Ditagih Kembali


Adakalanya piutang yang telah dihapus sebelumnya dapat
diterima pada masa mendatang. Menerima mendapatkan nilai
dari pelanggan setelah dilakukan penghapusan.
Jumlah Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
• Terdapat tiga dasar penetapan jumlah penyisihan piutang ragu-
ragu:
a. Persentase piutang (pendekatan neraca)
b. Persentase penjualan (pendekatan laba/rugi)
c. Analisa umur piutang (aging schedule analysis)

A. Persentase Piutang
Apabila jumlah penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan
pendekatan neraca maka kalkulasi dilakukan dengan persentase
saldo piutang dagang pada neraca saldo yang belum disesuaikan
(unadjusted trial balance)
B. Persentase Penjualan
Apabila jumlah penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan
pendekatan laba/rugi maka kalkulasi dilakukan dengan
persentase saldo penjualan pada neraca saldo yang belum
disesuaikan (unadjusted trial balance). Penentuan persentase
penjualan dapat ditetapkan dari penjualan kotor atau penjualan
bersih.
Wesel Tagih
• Wesel tagih diterbitkan oleh pemilik tagihan atau kreditur,
sedangkan wesel bayar diterbitkan oleh yang berhutang/ debitor.

• Namun istilah yang digunakan dalam pelaoran akuntansi, wesel


tidak teridentifikasi siapa yang menerbitkanny karena pengertiannya
piutang wesel (notes receivable) bagi sebuah perusahaan berarti
hutang wesel (notes payable) bagi pihak lain.

• Dalam transaksi wesel tagih, terdapat 3 pihak yang terlibat:;


1. Penarik (drawer), yaitu pihak yang menarik atau membuat surat
wesel serta menandatanganinya.
2. Pihak yang kena tarik (drawee), yaitu pihak yang berkewajiban
membayar atau yang berhutang (debitor)
3. Pemegang wesel (holder), yaitu pihak yang memegang wesel
sehingga berhak menerima pembayaran atas jumlah terhutang
Menetukan Jangka Waktu
Ketika umur wesel ditentukan dari termin perbulan, jatuh tempo
untuk jangka waktu tertentu dapat dihitung dari tanggal dan bulan
wesel tersebut diterbitkan.

Bunga Wesel Tagih


Tingkat suku bunga wesel tagih umumnya lebih besar daripada
suku bungan deposito. Variasi pengenaan bunga oleh kreditor dapat
dilakukan di muka (proses diskonto) atau dilakukan dibelakang
(konvensional).
Rumus: Periode x tarif bunga x nilai nominal

360 hari
Wesel Yang Tidak Dilunasi
Wesel yang tidak dilunasi adalah wesel yang tidak dibayar
pada saat jatuh tempo. Piutang wesel yang tidak dapat dilunasi
tidak berarti lagi atau dapat diabaikan.
Pendiskontoan Wesel Tagih
• Pendiskotoan wesel tagih (discounting notes receivable)
menjadikan wesel tagih sebagai sumber kas perusahaan.

• Pendiskotoan artinya penjualan wesel tagih kepada pihak ketiga


sebelum jatuh tempo sehingga hak kepemilikan wesel tagih
tersebut berikut bunga dan pembayarannya saat jatuh tempo
berpindah ke si pembeli.
Pelaporan dan Analisa
• Account receivable turnover ratio (ARTO) digunakan untuk
menetapkan likuiditas dari piutang usaha. Rasio ini mengukur
jumlah waktu dan rata-rata piutang pada periode tertentu.

• ARTO dihitung dengancara membagi penjualan kredit bersih


dengan rata-rata piutang bersih selama periode tertentu.

Anda mungkin juga menyukai