Anda di halaman 1dari 17

BAB VI

PENEGAKAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)


PENEGAKAN HUKUM
A. Pengertian Hukum
Menurut Prof. Mr. E.M. Meyers, hukum adalah semua aturan yang
mengandung pertimbangan kesusilaan, ditunjukkan kepada tingkah
laku manusia dalam masyarakat yang menjadi pedoman bagi penguasa-
penguasa negara dalam melakukan tugasnya.
Hukum merupakan seperangkat asas dan kaidah yang mengatur
kehidupan manusia dalam masyarakat juga lembaga (institusi) dan
proses yang mewujudkan berlakunya kaidah tersebut dalam kenyataan.
B. Ciri-ciri Hukum
• Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat.
• Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
• Peraturan itu bersifat memaksa.
• Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.
• Adanya perintah dan/atau larangan.
• Perintah dan/atau larangan itu harus dipatuhi oleh setiap orang.
C. Pembagian Hukum
1. Hukum privat
2. Hukum publik
D. Unsur Penegakan Hukum

Menurut Gustav Radbruch, seorang ahli filsafat Jerman


1. Unsur keadilan
2. Unsur kemanfaatan
3. Unsur kepastian

Dalam rangka penegakan hukum, aparatur negara harus menunaikan


tugas sesuai hukum material dan hukum formal
E. Lembaga Aparat Penegak Hukum

1. Kepolisian (lembaga penyidik)


2. Kejaksaan (lembaga penuntut)
3. Kehakiman (lembaga pemutus/pengadilan dan lembaga penasihat)
HAK ASASI MANUSIA (HAM)
A. Pengertian HAM
HAM merupakan hak dasar yang dasar yang dimiliki manusia sejak
lahir. HAM bersifat umum (universal) yang artinya dimiliki tanpa
perbedaan atas bangsa, ras, agama, dan jenis kelamin. HAM juga
bersifat supralegal, artinya tidak bergantung kepada adanya suatu
negara atau UUD, maupun kekuasaan pemerintah, bahkan memiliki
kewenangan lebih tinggi karena berasal dari sumber yang lebih tinggi.
B. Ciri Pokok Hakikat HAM

1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli, atau diwarisi


2. HAM berlaku untuk semua orang
3. HAM tidak boleh dilanggar
C. Jenis HAM

1. HAM dasar (Contoh: hak untuk hidup, hak untuk memiliki


keturunan, hak untuk memiliki sesuatu secara halal)
2. Hak politik (hak berserikat dan berkumpul, hak mengemukakan
pendapat, hak untuk memilih, hak untuk dipilih)
3. Hak sosial, ekonomi, dan kebudayaan (hak mendapatkan pekerjaan,
hak mendapatkan pendidikan, hak mendapatkan informasi)
D. Sejarah Perkembangan HAM

Sejarah hak asasi manusia berawal dari dunia Barat (Eropa). Seorang
filsuf Inggris pada abad ke-17, John Locke, merumuskan adanya hak
alamiah (natural rights) yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu
hak atas hidup, hak kebebasan, dan hak milik. Sejarah perkembangan
hak asasi manusia ditandai adanya tiga peristiwa penting di dunia Barat,
yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi Prancis.
E. Deklarasi Universal tentang HAM
HAM dilahirkan oleh Komisi HAM PBB yang dipimpin oleh Eleanor
Roosevelt sebagai Universal Declaration of Human Rights yang memuat
30 pasal.
F. Pengaruh HAM terhadap Masyarakat Internasional

1. Prinsip resiprositas versus tuntutan masyarakat


2. Rakyat dan individu sebagai warga masyarakat internasional
G. Persamaan dalam Hak dan Kewajiban
seseorang mempunyai kewajiban mengerjakan/melakukan sesuatu
dengan sebaik-baiknya, dan berhak mendapatkan hasil yang seimbang
dari yang telah diperbuat. Inti dari kewajiban adalah keharusan.
Sedangkan hak merupakan sesuatu yang boleh dimiliki manusia atau
wewenang yang dimiliki manusia.
Tanggung Jawab Negara dan Kewajiban Hak Asasi Manusia

1. Setiap orang wajib menghormati HAM orang lain dalam tertib


kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
2. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang waji
tunduk pada pembatasan yang ditetapkan UUD
3. Negara bertanggung jawab atas perlindungan, pemajuan,
penegakan, dan pemenuhan HAM
4. Untuk menjamin pelaksanaan HAM, dibentuk Komnas HAM
Pelaksanaan HAM di Indonesia
Bangsa Indonesia memahami bahwa The Universal Declaration of Human
Rights merupakan pernyataan umat manusia yang universal dan harus
dihormati. Hal itu diadopsikan dalam rumusan UUD. Dalam UUD NRI
Tahun 1945 terdapat empat pasal yang memuat ketentuan-ketentuan
hak asasi, yakni pasal 27, 28, 29, dan 31. bukan berarti HAM kurang
mendapat perhatian. Jaminan HAM dalam UUD NRI Tahun 1945
merupakan inti-inti dasar kenegaraan. Salah sat contoh kegiatan pokok
program penegakan hukum dan HAM di Indonesia yakni penguatan
upaya pemberantasan korupsi melalui RAN pemberantasan korupsi
tahun 2004-2009.
Instrumen HAM di Indonesia
Keterkaitan HAM dengan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945

Hubungan HAM dengan Pancasila misalnya pada sila kedua, kemanusiaan


yang adil dan beradab. Sila tersebut mengamanatkan adanya persamaan
derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia
sebagaimana tercantum dalam deklarasi HAM PBB yang melarang adanya
diskriminasi. Sedangkan keterkaitan HAM dengan UUD NRI Tahun 1945
dapat dilihat misalnya negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia. Dengan demikian perlindungan diberikan
kepada seluruh bangsa dan tumpah darah Indonesia, tidak terbatas pada
kelompok atau warga negara tertentu.

Anda mungkin juga menyukai