Anda di halaman 1dari 80

S I S T E M P E R N A PA S A N

Oleh:
KELOMPOK 2
1. Andini Aisyah Putri 5213240024
2. Andrea Purba 5213540003
3. Fadillah Wahyuni 5212240003
4. Fransiska Febiola Sitorus 5212240004
5. Rani Tima Sari 5213540047
6. Sahrial 5212540003
Dosen Pengampu :
Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc.
Hendro Pranoto, S.Pd., M.Si.
PENGERTIAN
SISTEM PERNAPASAN
Apa itu
Sistem Pernapasan?

Menurut Djojodibroto, 2012:

Sistem pernapasan merupakan


sistem organ yang digunakan
untuk proses pertukaran gas,
dimana sistem pernapasan ini
merupakan salah satu sistem
yang berperan sangat penting
dalam tubuh untuk menunjang
kelangsungan hidup.
Sistem pernapasan dibentuk oleh beberapa struktur. Seluruh
struktur tersebut terlibat didalam proses respirasi eksternal yaitu
pertukaran oksigen antara atmosfer dan darah serta pertukaran
karbon dioksida antara darah dan atmosfer.

Selain itu terdapat juga respirasi internal yaitu proses pertukaran


gas antara darah sirkulasi dan sel jaringan dimana sistem
respirasi internal ini terjadi pada seluruh sistem tubuh.
FUNGSI
SISTEM PERNAPASAN
Apa fungsi dari
Sistem Pernapasan?
Sistem pernapasan memiliki
fungsi utama memperoleh
oksigen dari atmosfer untuk
digunakan oleh sel tubuh dan
mengeluarkan karbondioksida
yang diproduksi oleh sel
Konduksi Respirasi
• Terdiri dari hidung, faring, trakea, • Mengambil oksigen yang
bronkus, serta bronkioli terminalis. kemudian dibawa oleh darah
• Berperan sebagai saluran tempat keseluruh tubuh (sel-selnya)
lewatnya udara pernapasan, serta untuk mengadakan metabolisme.
membersihkan, melembabkan dan • Mengeluarkan karbon dioksida
menyamakan suhu udara yang terjadi sebagai sisa dari
pernapasan dengan suhu tubuh. metabolisme, kemudian dibawa
• Proses pembentukan suara. oleh darah ke paru-paru untuk
dibuang.
• Non Respiratorik
ANATOMI
SISTEM PERNAPASAN
Anatomi 2. Alat
Sistem Pernapasan 1. Hidung
Penghidu

10. Ductus 3. Sinus


11. Alveolus
Alveolaris Paranasal

9. Bronkiolus
12. Pleura 4. Faring
Respiratorius

13. Paru-Paru 8. Bronkiolus 5. Laring

14. Diafragma 7. Bronkus 6. Trakea


1. HIDUNG
1) Tersusun atas tulang dan tulang rawan hialin (kecuali naris anterior).
2) Permukaan luarnya dilapisi kulit dengan kelenjar sebasea besar dan
rambut.
3) Terdapat epitel respirasi (epitel berlapis silindris bersilia bersel goblet
dan mengandung sel basal).
4) Terdapat konka nasalis superior, medius dan inferior.
5) Lamina propia pada mukosa hidung umumnya mengandung banyak
plekus pembuluh darah.
2. ALAT PENGHIDU
1) Reseptor penghidu adalah mukosa olfaktorius.
2) Mengandung epitel olfaktoria.
3) Bertingkat silindris tanpa sel goblet.
4) Epitelnya tersusun atas 3 jenis sel (sel penyokong, sel basal, dan sel
olfaktoris).
3. SINUS PARANASAL
1) Sinus paranasal merupakan rongga-rongga berisi udara yang terdapat
dalam tulang tengkorak yang berhubungan dengan rongga hidung.
2) Terdapat 4 sinus (maksilaris, frontalis, etmoidalis dan sphenoidalis).
4. FARING
1) Faring merupakan lanjutan dari posterior dari rongga mulut.
2) Pada saat makan, saluran napas dan makanan menyatu dan menyilang
saat makanan dihantarkan ke esofagus.
3) Pada saat bernafas, udara dihantarkan ke laring.
4) Terdapat 3 rongga (nasofaring, orofaring dan laringofaring).
5) Mukosa pada nasofaring sama dengan organ respirasi, sedangkan
orofaring dan laringofaring sama dengan saluran cerna.
6) Mukosa faring tidak memiliki muskularis mukosa.
5. LARING
1) Laring merupakan organ berongga dengan panjang 42 mm dan
diameter 40 mm.
2) Laring terletak antara faring dan trakea.
3) Dinding laring dibentuk oleh tulang rawan tiroid dan krikoid.
4) Lapisan laring merupakan epitel bertingkat silia.
5) Fungsi laring sebagai pembentuk suara dan penutup trakea pada saat
menelan (epiglotis).
6) Terdapat 2 lipatan mukosa (lipat vestibular dan liapt suara).
6. TRAKEA
1) Trakea tersusun atas 16-20 cincin tulang rawan.
2) Celah cincin dilapisi oleh jaringan ikat fibroelastik.
3) Trakea terdiri atas tulang rawan, mukosa, epitel bersilia, jaringan
limfoid dan kelenjar.
7. BRONKUS
1) Cabang utama trakea disebut bronki primer atau bronki utama.
2) Bronki primer bercabang menjadi bronki lobar, bronki segmental dan
bronki subsegmental.
3) Struktur bronkus primer mirip dengan trakea, yaitu hanya cincin
berupa lempeng tulang rawan tidak teratur.
8. BRONKIOLUS
1) Bronkiolus merupakan cabang ke 12-15 bronkus.
2) Tidak mengandung lempeng tulang rawan.
3) Tidak mengandung kelenjar submukosa.
9. BRONKIOLUS RESPIRATORIUS
1) Bronkiolus respiratorius merupakan peralihan bagian konduksi ke
bagian respirasi paru.
2) Lapisan teridiri atas epitel kuboid, kuboid rendah dan tanpa silia.
3) Mengandung kantong tipis (alveoli).
10. DUCTUS ALVEOLARIS
1) Ductus alveolaris merupakan lanjutan dari bronkiolus.
2) Banyak mengandung alveoli.
3) Tempat alveoli bermuara.
11. ALVEOLUS
1) Alveolus merupakan kantong berdinding sangat tipis pada bronkioli
terminalis.
2) Tempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida antara
darah dan udara yang dihirup.
3) Berjumlah 200-500 juta.
4) Berbentuk bulat poligonal.
5) Septa antar alveoli disokong oleh serat kolagen dan elastis halus.
12. PLEURA
1) Pleura merupakan membran serosa pembungkus paru.
2) Mengandung serat elastin, fibroblas dan kolagen.
3) Yang melekat pada paru disebut dengan pleura viseral.
4) Yang melekat pada dinding toraks disebut dengan pleura parietal.
5) Pleura mengandung banyak kapiler dan pembuluh limfa.
13. PARU-PARU
1) Paru-paru merupakan organ pernapasan utama manusia.
2) Terletak di rongga dada.
3) Terhubung ke trakea melalui bronkus kanan dan bronkus kiri.
4) Berbentuk kerucut seperti piramida. Bagian kerucut disebut dengan
bagian superior (atas) dan bagian bawahnya berbentuk agak
melengkung.
5) Terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri yang
keduanya memiliki bentuk yang berbeda.
6) Setiap paru-paru terbagi menjadi beberapa bagian yang disebut lobus.
7) Paru-paru kanan umumnya berukuran lebih besar dan massanya lebih
tinggi (375-600 gram) daripada paru-paru kiri (325-550 gram) karena
memiliki lebih banyak lobus.
14. DIAFRAGMA
1) Diafragma merupakan sebuah otot yang memisahkan rongga dada dan
rongga perut.
2) Berbentuk seperti kubah.
3) Berfungsi sebagai organ yang membantu sistem pernapasan manusia.
4) Ketika berkontraksi, volume rongga dada akan membesar dan udara
masuk ke paru-paru.
5) Ketika berelaksasi, volume paru-paru akan mengecil dan
menghembuskan udara keluar.
JENIS DAN MEKANISME
SISTEM PERNAPASAN
JENIS RESPIRASI

Respirasi Luar
Pertukaran antara O2 dan CO2
antara darah dan udara.

Respirasi Dalam
Pertukaran O2 dan CO2 dari
aliran darah ke sel-sel tubuh.
MEKANISME PERNAPASAN

INSPIRASI EKSPIRASI

Proses terjadinya Proses terjadinya


kontraksi otot dada dan relaksasi otot dada dan
diafragma. diafragma.

• Rongga dada membesar • Rongga dada kembali normal


• Paru-paru mengembang • Paru-paru kembali normal
• Tekanan udara di dalam paru-paru mengecil, • Tekanan udara di dalam paru-paru besar
sehingga udara dari luar masuk ke paru-paru sehingga udara dari dalam paru-paru keluar
1. Pernapasan Dada

 Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut.


 Tulang rusuk terangkat ke atas.
 Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam
dada kecil sehingga udara masuk ke dalam badan.
2. Pernapasan Perut

 Otot diafragma pada perut mengalami kontraksi.


 Diafragma datar.
 Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara
pada dada mengecil sehingga udara masuk ke paru-paru.
FISIOLOGI
SISTEM PERNAPASAN
1. Fisiologi Ventilasi Paru
Fisiologi ventilasi paru merupakan proses
masuk dan keluarnya udara antara
atmosfer dan alveoli paru. Pergerakan
udara ke dalam dan keluar paru
disebabkan oleh 3 faktor:

Tekanan Pleura
 Tekanan cairan dalam ruang sempit
antara pleura paru dan pleura dinding
dada.

Tekanan Alveolus
 Tekanan udara di bagian dalam
alveoli paru.

Tekanan Transpulmonal
 Perbedaan antara tekanan alveoli dan
tekanan pada permukaan luar paru.
2. Fisiologi Kendali
Persarafan

Terdapat 2 mekanisme neural terpisah


bagi pengaturan pernapasan, yaitu:

Mekanisme yang berperan pada


kendali pernapasan volunter
 Pusat volunter terletak di cortex
cerebri dan impuls dikirimkan ke
neuron motorik otot pernapasan
melalui jaras kortikospinal.

Mekanisme yang mengendalikan


pernapasan otomatis
 Pusat pernapasan otomatis terletak di
pons dan medulla oblongata, dan
keluaran eferen dari sistem ini terletak
di rami alba medulla spinalis di antara
bagian lateral dan ventral jaras
kortikospinal.
3. Pengaturan Aktivitas
Pernapasan
Baik peningkatan PCO2 atau konsentrasi
H+ darah arteri maupun penurunan PO2
akan memperbesar derajat aktivitas
neuron pernapasan di medulla oblongata,
sedangkan perubahan ke arah yang
berlawanan mengakibatkan efek inhibisi
ringan. Pengaruh perubahan kimia darah
terhadap pernafasan berlangsung melalui
kemoreseptor pernafasan di glomus
karotikum dan aortikum serta
sekumpulan sel di medulla oblongata
maupun di lokasi lain yang peka terhadap
perubahan kimiawi dalam darah.
Reseptor tersebut membangkitkan impuls
yang merangsang pusat pernafasan.
Bersamaan dengan dasar pengendalian
pernafasan kimiawi, berbagai aferen lain
menimbulkan pengaturan non-kimiawi
yang memengaruhi pernafasan pada
keadaan tertentu.
4. Pengendalian Kimiawi
Pernapasan
Mekanisme pengaturan kimiawi akan menyesuaikan
ventilasi sedemikian rupa sehingga PCO2 alveoli
pada keadaan normal dipertahankan tetap. Dampak
kelebihan H+ di dalam darah akan dilawan, dan PO2
akan ditingkatkan apabila terjadi penurunan
mencapai tingkat yang membayakan. Volume
pernafasan semenit berbanding lurus dengan laju
metabolisme, tetapi penghubung antara metabolisme
dan ventilasi adalah CO2, bukan O2. Reseptor di
glomus karotikum dan aortikum terangsang oleh
peningkatan PCO2 ataupun konsentrasi H+ darah
arteri atau oleh penurunan PO2. Setelah denervasi
kemoreseptor karotikum, respons terhadap
penurunan PO2 akan hilang, efek utama hipoksia
setelah denervasi glomus karotikum adalah
penekanan langsung pada pusat pernafasan. Respon
terhadap perubahan konsentrasi H+ darah arteri pada
pH 7,3-7,5 juga dihilangkan, meskipun perubahan
yang lebih besar masih dapat menimbulkan efek.
Sebaliknya, respons terhadap perubahan PCO2
darah arteri hanya sedikit dipengaruhi, dengan
penurunan tidak lebih dari 30-35%.
5. Pengangkutan Oksigen
ke Jaringan
Sistem pengangkut oksigen di dalam
tubuh terdiri atas paru dan sistem
kardiovaskuler. Pengangkutan oksigen
menuju jaringan tertentu bergantung
pada: jumlah oksigen yang masuk ke
dalam paru, adanya pertukaran gas
dalam paru yang adekuat, aliran darah
menuju jaringan dan kapasitas darah
untuk mengangkut oksigen. Aliran
darah bergantung pada derajat
konstriksi jalinan vaskular di dalam
jaringan serta curah jantung. Jumlah
oksigen di dalam darah ditentukan
oleh jumlah oksigen yang larut,
jumlah hemoglobin dalam darah dan
afinitas hemoglobin terhadap oksigen.
ENERGI
DAN PERNAPASAN
ENERGI DAN PERNAPASAN

• Energi yang dihasilkan oleh proses pernapasan akan digunakan untuk membentuk molekul
berenergi, yaitu ATP (Adenosin Tri Phospate).
• Selanjutnya,molekul ATP akan disimpan dalam sel dan merupakan sumber energy utama untuk
aktivitas tubuh. ATP berasal dari perombakan senyawa organik seperti karbohidrat, protein dan
lemak. Gula (glukosa) dari pemecahan karbohidrat dalam tubuh diubah terlebih dahulu menjadi
senyawa fosfat yang dikatalisis oleh bantuan enzim glukokinase.
• Selanjutnya senyawa fosfat diubah menjadi asam piruvat dan akhirnya dibebaskan dalam bentuk
H₂O dan CO₂ sebagai hasil samping oksidasi tersebut.

Proses respirasi sel dari bahan glukosa secara garis besar, meliputi tiga tahapan, yaitu proses
glikosis, siklus Krebs, dan transfer elektron. Pada pekerja berat atau para atlit yang beraktivitas
tinggi, pembentukan energy dapat dilakukan secara anaerobic. Hal ini disebabkan bila tubuh
kekurangan suplai oksigen maka akan terjadi proses perombakan asam piruvat menjadi asam laktat
yang akan membentuk 2 mol ATP.
FREKUENSI
PERNAPASAN
FREKUENSI PERNAPASAN

Frekuensi pernapasan adalah jumlah


udara yang keluar masuk paru-paru setiap
kali bernapas.

Faktor yang mempengaruhi frekuensi


pernapasan:
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Suhu Tubuh
4. Posisi atau Kedudukan Tubuh
5. Aktivitas
KELAINAN PADA
SISTEM PERNAFASAN
1. ASMA/SESAK
NAFAS
Asma merupakan penyempitan saluran napas akibat otot polos pembentuk
dinding saluran terus berkontraksi, disebabkan alergi atau kekurangan
hormon adrenalin.
2. ASFIKSI
Asfiksi merupakan gangguan pengangkutan dan penggunaan oksigen oleh
jaringan akibat tenggelam, pneumonia, keracunan CO. Asfiksia terjadi
ketika kondisi ketika kadar oksigen di dalam tubuh berkurang. Kondisi ini
bisa mengakibatkan penurunan kesadaran dan bahkan mengancam nyawa
penderitanya.
3. DIFTERI
Difteri merupakan penyumbatan faring/laring oleh lendir akibat infeksi
bakteri Corynebacterium diphteriae. bakteri difteri bisa mengeluarkan
racun yang dapat merusak sejumlah organ, seperti jantung, ginjal, atau
otak.
4. PNEUMONIA
Pneumonia merupakan radang paru-paru akibat infeksi bakteri
Diplococcus pneumonia.
5. TUBERCULOSIS (TBC)
Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit paru-paru akibat infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosa.
6. EMFISEMA
Emfisema merupakan menggelembungnya paru-paru akibat perluasan
alveolus berlebihan.
7. PNEUMOTORAKS
Pneumotoraks adalah kondisi yang terjadi akibat bocornya udara dari
paru-paru dan masuk di antara paru-paru dan dinding dada.

Terbagi 2:
1) Simple Pneumotoraks
2) Tension Pneumotoraks
8. KANKER PARU-PARU
Kanker paru-paru adalah kondisi ketika sel ganas (kanker) terbentuk di
paru-paru.
9. BRONKITIS
Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada bronkus, yakni organ
berbentuk tabung yang menghubungkan trakea dengan paru-paru.
10. FARINGITIS
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan atau faring. Kondisi ini
disebut juga radang tenggorokan, yang ditandai dengan tenggorokan
terasa nyeri, gatal, dan sulit menelan.
11. LARINGITIS
Laringitis adalah peradangan yang terjadi pada laring, yaitu bagian dari
saluran pernapasan di mana pita suara berada. Kondisi ini dapat
disebabkan oleh penggunaan laring yang berlebihan, iritasi, atau infeksi.
COVID-19 PADA
SISTEM PERNAFASAN
GEJALA
DAMPAK
DAN
PENYEMBUHAN
1. GEJALA

Organ yang diserang oleh virus


Covid-19 merupakan kelompok
organ dan jaringan yang
memungkinkan manusia untuk
bernapas. Oleh karena itu, orang
yang sistem pernapasannya telah
terinfeksi virus ini akan mengalami
kesulitan bernafas.

Masalah pernapasan tersebut bisa


berpengaruhh pada paru-paru,
tenggorokan, dan saluran udara.
2. DAMPAK

Dampak yang diakibatkan oleh infeksi


virus Covid-19 bisa menimbulkan
kerusakan parah pada paru-paru. Virus
bekerja dengan membajak sel-sel di
dalam tubuh, kemudian masuk ke dalam
sel tersebut dan mereproduksi diri.
Setelah berkembang menjadi lebih
banyak, virus akan menyebar ke sel-sel
baru yang ada di sekitar sel tempat ia
tinggal. kasus positif yang menunjukkan
gejala berbeda, seperti demam, hidung
meler, sakit badan dan kepala, susah
tidur, sakit tenggorokan, berkeringat,
kelelahan, atau panas dingin. Demam
biasanya terukur di angka lebih dari 38
derajat celcius, saat diukur
menggunakan termometer.Gejala-gejala
ini akan terus terjadi pada tubuh
penderita hingga tubuh bisa
mengalahkan virus corona yang
menjangkit.
3. PENYEMBUHAN

Dalam proses penyembuhan, sistem


imun lah yang paling berperan
penting dan mengkonsumsi
makanan yang bergizi. Sistem
kekebalan tubuh akan merespon
cepat keberadaan virus dengan
mengeluarkan protein khusus untuk
melawan infeksi yang berlangsung.
Saat imun melawan virus, ada efek
yang akan dirasakan oleh tubuh,
salah satunya terjadi demam. Saat
itu sel-sel darah putih
mengeluarkan pirogen, zat ini lah
yang menyebabkan demam.
GIZI PADA
SISTEM PERNAFASAN
GIZI YANG BAIK
UNTUK PARU-PARU

1. Karotenoid

6. Vitamin A 2. Mineral

5. Vitamin D 3. Vitamin C

4. Vitamin E
MAKANAN YANG
BAIK UNTUK SISTEM
PERNAFASAN

3. Bawang
12. Pisang 1. Wortel 2. Apel
Putih

4. Kacang-
11. Alpukat
Kacangan

10. Apricot 5. Brokoli

7. Ikan dan
9. Teh Hijau 8. Kopi 6. Yoghurt
Asam Omega3
SEKIAN DAN TERIMA KASIH…

Any Questions?
Jika ada yang ingin bertanya, silahkan
ketik di kolom komentar dengan format
sebagai berikut:

Nama :
Pertanyaan :
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 1 : Elisabeth Silaban


Pertanyaan : Tadi kan ada beberapa Hal yg mempengaruhi pernapasan. Seperti usia,
jenis kelamin dan aktivitas. Mengapa usia Dan Jenis kelamin dapat mempengaruhi Hal
tersebut apa yang menyebabkannya? Dan mengapa pernapasan bayi itu menjadi
pernapasan terbalik atau menjadi (inspirasi - istirahat - ekskresi)? Terimakasih.
Jawaban : Faktor frekuensi yaitu umur kenapa anak-anak lebih cepat frekuensi
pernapasan daripada orang dewasa disebabkan anak-anak masih dalam usia
pertumbuhan sehingga banyak memerlukan energi. Oleh sebab itu, kebutuhannya akan
oksigen juga lebih banyak dibandingkan orang tua. Alasan jenis kelamin yaitu laki-laki
memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat daripada perempuan karena laki-laki
biasanya memiliki tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Hal ini
dikarenakan volume paru-paru wanita lebih kecil dibandingkan dengan laki-laki.
Dikarenakan bayi memiliki paru-paru yang lebih kecil, otot yang lebih lemak, dan
sebagian besar bernapas melalui hidung. Bayi juga dapat mengambil jeda panjang di
antara setiap napas atau membuat suara saat bernapas. Paru-paru bayi pun belum
sepenuhnya berkembang sampai usia 2 hingga 5 tahun. Untuk itu, bayi bernapas lebih
cepat daripada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. Dikarenakan paru-paru
bayi belum berkembang sempurna maka saat bernapas akan ada fase istirahat sekitar
10 detik dan kemudian baru berekspirasi. Hal itu lah yang menyebabkan pernapasan
bayi disebut pernasan terbalik atau pernapasan berkala.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 2 : Henisah Pebrianti


Pertanyaan : Ijin bertanya kepada kelompok 2, apakah benar bahwasanya asma itu
juga disebabkan oleh faktor keturunan? atau memang disebabkan oleh suatu alergi, dan
apakah ada suatu zat makanan yang dapat menyembuhkan atau setidaknya dapat
mengatasi asma agar tidak kambuh?
Jawaban : Pendapat bahwa asma adalah penyakit keturunan hanyalah mitos.
Hingga kini, belum ada penelitian yang dapat membuktikan dengan pasti apa yang jadi
penyebab asma. Seseorang juga bisa saja memiliki asma, sekalipun tidak ada riwayat
keluarga yang memilikinya. Terdapat beberapa faktor yang membuat Anda berisiko
kena asma, dan genetik hanyalah salah satunya, bukan satu-satunya faktor yang
menyebabkan asma. Asma hanya dapat dikendalikan, bukan disembuhkan. Asma
merupakan penyakit kronis yang dipicu oleh kelainan patologis, umumnya alergi. Ini
akan selalu menetap. Salah satu cara mengendalikan asma adalah dengan
menggunakan inhaler. Anda juga bisa menghindari hal-hal yang memicu asma, seperti
stres, rasa cemas, debu, asap, udara dingin, dan bulu binatang.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 3 : Hertiana Panjaitan


Pertanyaan : Izin bertanya untuk kelompok 2A kalian sudah memaparkan sistem
pernapasan dan anatominya salah satu anatomi sistem pernapasan yaitu bronkus nah di
dalam bronkus primer kalian memaparkan cabang nya yaitu bronki lobar, bronki
segmetal dan subsegmetal pertanyaanya apa fungsi dari masing-masing cabang
tersebut? Terimakasih.
Jawaban : Bronkus lobaris  merupakan cabang dari bronkus utama, tiga di paru
kanan serta dua di paru kiri. Bronkus lobaris ini kemudian akan bercabang lagi menjadi
bronkus segmental, sepuluh pada paru-paru kanan serta berjumlah delapan pada paru-
paru kiri. Bronkus segmental ini kemudian akan bercabang lagi menjadi bronkus
subsegmental. Bronkus subsegmental ini dikelilingi oleh jaringan ikat, pembuluh
darah, pembuluh limfatik serta juga pembuluh saraf. Jika ditanya fungsi spesifik dari
percabangan bronkus-bronkus tersebut maka menurut kami tidak lah ada karena
mereka saling bersambung, terhubung dan menyatu untuk menjalankan fungsinya
semaksimal mungkin. Fungsi bronkus secara umum dan menyeluruh seperti menyaring
udara pernapasan, melembabkan udara pernapasan, menghubungkan tenggorokan
(trakea) dengan paru-paru. Jadi bronkus lobar, bronkus segmentasi dan bronkus
subsegmental hanya lah percabangan percabangan dari bronkus utama mulai dari
trakea hingga ke alveolus.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 4 : Jihan Safira


Pertanyaan : Izin bertanya, bagaimana kalau pada pagi hari setiap baru bangun tidur
mengalami bersin-bersin, apakah itu termasuk infeksi pernapasan?
Jawaban : Jangan anggap sepele bersin di pagi hari kondisi ini merupakan sebuah
peradangan atau iritasi yang terjadi di membran mukosa dalam hidung.bisa
menyebabkan rhinitis alergi dan rhinitis non alergi.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 5 : Nabila Syafitri


Pertanyaan : Izin bertanya, kepada kelompok 2. Terkadang kita merasa akan bersin,
namun gagal. Mengapa gagal bersin dapat terjadi? Apakah gagal bersin berbahaya,
mengingat tujuan bersin adalah untuk mengeluarkan debu/kotoran/kuman yang masuk
bersama udara saat bernapas? Mohon penjelasannya. Termakasih.
Jawaban : Gagal bersin bukanlah masalah yang serius karena bukan bagian dari
penyakit, karena bersin dan gagal bersin adalah dua hal yang berbeda jika ditinjau dari
penyebabnya. Ketika bersin, biasanya hidung kita kemasukan partikel-partikel kecil
seperti debu, kotoran dan kuman, sehingga secara spontan tubuh melakukan reaksi
penolakan dengan menghembuskan nafas melalui hidung dengan kencang. Sementara
gagal bersin dapat terjadi karena beberapa faktor seperti rangsangan pemicu bersin
yang muncul tidak terlalu kuat, menjepit hidung, masalah THT khususnya hidung
yang membuat hidung kita terasa gatal dan seolah-olah membuat kita ingin bersin
padahal sebenarnya tidak.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 6 : Octa Rogabe


Pertanyaan : izin bertanya, apakah penyakit sinusitis termasuk gangguan pada
sistem pernapasan? Menurut kalian apa penyebab seseorang menderita penyakit
sinusitis? serta apakah penderita sinusitis di perbolehkan untuk vaksin covid?
Terimakasih.
Jawaban : Iyaa benar karena sinusitis adalah penyakit inflamasi atau peradangan
pada dinding sinus. Sinus merupakan merupakan rongga kecil yang saling terhubung
yang melalui saluran udara di dalam tulang tengkorak. Sinus terletak di bagian
belakang tulang dahi. Bagian dalam struktur tulang pipi, kedua sisi batang hidung dan
belakang mata. Sinusitis disebabkan oleh infeksi kuman. Kondisi ini lebih rentan
dialami oleh perokok. Penderita alergi, atau orang yang sering berenang. Sinusitis juga
dipicu oleh kondisi medis tertentu, misalnya polip hidung dan rintis alergi. Disebutkan
mengenai orang yang sedang mengalami infeksi akut atau yang infeksi yang masih
terjadi. Maka terkait kondisi Anda, jika sinusitis yang Anda alami merupakan riwayat,
atau sudah terjadi beberapa waktu lalu, sudah ditangani dan sekarang sudah tidak ada
keluhan atau gejala lainnya, tidak masalah untuk menerima vaksin.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 7 : Rakhel Trivalen Pangaribuan


Pertanyaan : Coba jelaskan perubahan kimiawi pada aktivitas pernapasan yang
kalian maksud, dan mengapa terjadi perbedaan ketika duduk dengan berdiri?
Jawaban : Perubahan kimiawi pada aktivitas pernapasan adalah proses
memasukkan udara yang mengandung oksigen (O2) dan mengalami proses perubahan
di dalam tubuh manusia, sehingga mengeluarkan udara yang mengandung
karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Dalam prosesnya, terjadi beberapa hal
sebagai berikut:
1) Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3  H2CO3  H2 + CO2
2) Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2  HbO2
3) Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2  Hb + O2
4) Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O  H2 + CO2
Dan perbedaan frekuensi pernapasan ketika duduk dan berdiri yaitu karena ketika kita
berdiri, otot-otot kaki kita akan berkontraksi sehingga memerlukan tenaga yang ekstra
untuk menjaga tubuh tetap tegak berdiri. Untuk itu diperlukan banyak oksigen (O2)
dan diproduksi banyak karbondioksida (CO2) sehingga frekuensi pernapasan tinggi.
Sementara pada posisi duduk, beban berat tubuh disangga oleh sebagian besar bagian
tubuh sehingga terjadi penyebaran beban. Hal ini mengakibatkan jumlah energi yang
diperlukan untuk menyangga tubuh tidak terlalu besar sehingga frekuensi
pernapasannya juga rendah.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 8 : Natasya Salsabila


Pertanyaan : Izin bertanya kepada kelompok 2A,saya Natasya salsabila br
ginting,Apa benar jika penderita penyakit asam lambung akan mudah terkena penyakit
asma,jika benar apa hubungan asma dengan asam lambung? Terimakasih
Jawaban : Benar karena Kaitan asma dengan penyakit asam lambung para
peneliti yakin jika asam lambung yang menumpuk di kerongkongan mampu merusak
lapisan di dalamnya. Bukan itu saja, asam lambung juga mampu merusak saluran
pernapasan yang menuju ke paru-paru. Jika kondisi tersebut dibiarkan begitu saja,
maka pengidap akan mengalami kesulitan bernapas, yang diiringi dengan batuk terus-
menerus.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 9 : Erwin Erwando Gultom


Pertanyaan : izin bertanya , apakah ada perbedaan sistem pernafasan pada orang
yang sering atau rutin berolahraga dengan orang yang jarang melakukan olahraga,dan
jika ada hal apa yang menyebabkan hal tersebut ? trimakasih
Jawaban : Sistem pernapasan orang yang rutin berolahraga dengan yang jarang
berolahraga tentunya berbeda. Hal ini dikarenakan ketika berolahraga, jantung
memompa darah ke paru-paru dan ke seluruh tubuh dengan jumlah yang sama, dengan
demikian terjadi kenaikan aliran darah dari jantung ke paru-paru. Pada saat berolah
raga, tubuh menggunakan lebih banyak oksigen dan menghasilkan lebih banyak karbon
dioksida karena otot-otot bekerja lebih keras. Untuk mengatasi kebutuhan ekstra ini,
tubuh merespon dengan bernapas lebih dalam dan lebih sering untuk mengambil
oksigen yang dibutuhkan. Kecepatan pernapasan yang meningkat juga memfasilitasi
pengantaran oksigen ke dalam aliran darah, yang kemudian diangkut ke otot-otot yang
bekerja. Semakin sering berolahraga, maka oksigen yang masuk ke dalam tubuh pun
semakin meningkat dibandingkan dengan orang yang jarang berolahraga.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 10 : Dinda Nabila Putri


Pertanyaan : Izin bertanya kepada kelompok 2, tadi kalian sudah memaparkan
penyakit sistem pernapasan dan salah satu nya ada kanker paru paru yang banyak di
sebabkan akibat merokok, pertanyaan nya berdasarkan yang saya baca di artikel ,
bahwa banyak kasus seorang perokok pasif lebih mudah terkena kanker paru paru
daripada perokok aktif, bisa di jelasin kenapa bisa begitu? Terimakasih
Jawaban : Karena prokok pasif menghisap asap rokok yang tentu saja tanpa filter
ditambah asap yang keluar dari paru paru perokok.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 11 : Raysha Azrina


Pertanyaan : Izin bertanya kepada kelompok 2, asma dapat dicegah dengan
mengonsumsi obat inhaler,apakah dengan mengonsumsi inhaler tersebut secara terus
menerus pada saat asma kambuh baik untuk sistem pernafasan?kalau tidak pencegahan
apa yang baik dilakukan pada orang yang terjangkit penyakit tersebut,Berikan
penjelasannya terimakasih.
Jawaban : Mengkonsumsi obat inhaler tidak menyebabkan dampak buruk bagi
sistem pernapasan malah sebaliknya mengkonsumsi inhaler dapat menyebabkan si
penderita asma bisa bernapas dengan baik.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 12 : Sari Wulandari Sitio


Pertanyaan : Saya Sari Wulandari Sitio izin bertanya kepada kelompok 2 A, kita tau
zaman sekarang banyak orang melakukan Waxing Bulu hidung, Apakah hal itu
memiliki dampak terhadap sistem pernapasan dan bagaimana pendapat Kelompok 2
mengenai hal itu?
Jawaban : Mencabut bulu hidung secara manual maupun waxing sebenarnya
tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan bulu hidung tumbuh ke dalam kulit. Hal
ini bisa menimbulkan bisul dan infeksi di dalam hidung. Karna waxing bulu hidung ini
apabila dilakukan sampai habis maka hidung tidak dapat menyaring partikel-partikel
udara yang masuk ke hidung, sehingga dapat berdampak buruk bagi pernapasan.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 13 : Imelia Nova Severins Sihombing


Pertanyaan : Mengenai penyakit asma, apa saja faktor alergi yang mengakibatkan
penyakit asma kambuh? dan bagaimana penanganannya? terimakasih
Jawaban : Penyakit asma dapat kambuh karena salah satu penyebabnya adalah
alergi, alergi yang terjadi antara lain yaitu alergi serbuk sari, alergi partikel debu, alergi
bulu hewan, alergi cuaca, dan masih banyak alergi lainnya. Penanganan asma hanya
dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi obat inhaler.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 14 : Jihan Safira


Pertanyaan : Bagaimana kalau pada pagi hari setiap baru bangun tidur mengalami
bersin-bersin, apakah itu termasuk infeksi pernapasan?
Jawaban : Jangan anggap sepele bersin di pagi hari kondisi ini merupakan sebuah
peradangan atau iritasi yang terjadi di membran mukosa dalam hidung.bisa
menyebabkan rhinitis alergi dan rhinitis non alergi.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 15 : Herfi Fadya Haya


Pertanyaan : Ada beberapa orang yang jika suhu disekitarnya dingin menyebabkan
seseorang itu bersin secara terus menerus, menurut kalian apa hal yang menyebabkan
hal itu terjadi dan apakah benar hal tersebut bisa menyebabkan sinusitis? Terima Kasih.
Jawaban : Selain alergi terhadap debu, ada beberapa penyebab lain yang bisa
membuat Anda bersin terus-menerus. Ketika Anda bernapas di udara dingin, saraf
trigeminal akan mendapatkan sinyal dari lapisan sensitif saluran hidung. Untuk
sebagian orang, bahkan embusan angin dingin saja sudah bisa membuatnya jadi bersin.
Alergi dingin merupakan salah satu jenis alergi yang disebabkan oleh suhu yang
dingin, sehingga memicu reaksi alergi pada tubuh. Kondisi ini kemudian bisa membuat
munculnya gejala pada hidung, mata, dan kulit. Bahkan pada kasus tertentu, alergi
dingin bisa menyebabkan asma. Sementara sinusitis merupakan peradangan pada salah
satu atau lebih rongga sinus yang ada pada wajah, yaitu sinus frontalis, etmoidalis,
sfenoidalis, dan maksilaris. Peradangan ini biasanya disebabkan karena adanya
hambatan atau gangguan aliran cairan sinus, sehingga menyebabkan infeksi. Meski
terkesan sama, tapi kedua gangguan kesehatan ini sebenarnya berbeda. Alergi dingin
umumnya menyebabkan gejala berupa bersin, keluar cairan ingus dari hidung, serta
hidung tersumbat dan terasa gatal. Gejala ini paling sering muncul pada malam sampai
pagi hari karena suhu udara biasanya lebih dingin pada saat itu.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 16 : Himma Audina Putri


Pertanyaan : Apa itu udara residu dalam paru paru dan mengapa selalu ada udara
residu dalam paru paru kita? Terimakasih
Jawaban : Udara residu merupakan udara yang masih tersisa di dalam paru-paru
setelah melakukan eksppirasi maksimal. Udara residu tetap berada dalam paru-paru
dan tidak dikeluarkan karena udara residu berfungsi untuk mempertahankan bentuk
paru-paru dan menjaga agar jaringan alveolus tidak menempel satu dengan yang
lainnya. Udara residu juga merupakan satu-satunya bagian paru-paru yang kapasitasnya
tidak bisa diukur, melainkan hanya diperkirakan. Volumenya sekitar 1200 ml.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 17 : Anggi Fista Praselia Larosa


Pertanyaan : Bagaimana mekanisme penyaringan udara di dalam saluran
pernapasan untuk menjamin udara yang masuk ke paru-paru benar-benar bersih?
Jawaban : Mekanisme penyaringan udara di dalam saluran pernafasan untuk
menjamin udara yang masuk ke paru-paru benar-benar bersih adalah penyaringan di
hidung dan trakhea. Di hidung terdapat rambut-rambut hidung yang berperan dalam
penyaringan benda asing. Setelah sampai di trakhea, udara akan disaring kembali oleh
lendir pada lapisan terdalam trakhea. Benda asing yang lolos sampai trakhea akan
dikembalikan ke hulu saluran pernafasan. Sehingga, udara yang masuk ke paru-paru
akan bersih.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 18 : Azka Nabila


Pertanyaan : Benarkah pada saat kita bersin terdapat saraf-saraf yang ada dalam
tubuh terputus jelaskan pendapat kalian mengenai hal tersebut? Terimakasih
Jawaban : Pada saat bersin saraf pada tubuh tidak terputus karena saraf akan
berkerja,bersin (sternutasi) merupakan suatu respon tubuh ketika ada benda asing
(kotoran, debu, serbuk, dll) atau iritasi pada hidung. Refleks bersin terbagi atas 2 fase
yakni fase sensitif dan fase eferen (respiratori). Saat ada partikel asing (kimia atau
bentuk fisik) atau rangsangan fisik pada hidung saraf olfaktori akan menyampaikan ke
bagian medulla otak dan timbul respon peningkatan sekresi mukus di rongga hidung.
Peningkatan mukus dan benda asing yang masih di rongga hidung akan menimbulkan
peningkatan stimulus yang kemudian merangsang nervus trigeminus hingga pada batas
stimulus (threshold) tertentu rangsangan diteruskan ke medulla otak untuk merangsang
fase eferen bersin. Fase eferen dimulai dengan otak memberikan respon ke otot-otot
pada trakea, faring, dada untuk menciptakan tekanan saat bersin. Selain rangsangan
melalui sel saraf di mukosa hidung, rangsangan mukus berlebihan di rongga sinus
terhadap sel-sel saraf di sana juga dapat memicu bersin. Bersin terjadi dengan sangat
cepat. Tubuh mengeluarkan air, mukus, dan udara melalui hidung (mulut) dengan
tekanan yang kuat. Saat bersin mata akan tertutup, lidah berada di langit-langit mulut,
bagian palatum mole (langit-langit mulut yang lunak -sisi belakang) dan uvula akan
lebih menurun, peningkatan tekanan intrapulmonal, dan terjadi kontraksi beberapa otot.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 19 : Natasya Salsabila Br Ginting


Pertanyaan : Pertanyaan:Bagaimana cara mengatasi rhinitis,apakah rhinitis akan
berbahaya bagi penderita jika dibiarkan terlalu lama? Dan apa yang dapa kita lakukan
ketika menderita rhinitis terimakasih.
Jawaban : Mencegah datangnya penyakit rhinitis dapat dengan cara menghindari
mengelap permukaan barang dengan kain lap kering. Menggunakan selimut yang
terbuat dari bahan akrilik dan bantal berbahan sintetis. Menghindari penggunaan
karpet. Hindari memasukkan pakaian terlalu padat ke dalam lemari pakaian. Mengatasi
masalah kelembapan di dalam rumah. Pastikan rumah mempunyai ventilasi yang baik.
Memandikan hewan peliharaan secara rutin. Mencuci semua perabotan yang lembut
yang telah dinaiki oleh hewan peliharaan. Hindari hewan peliharaan masuk ke dalam
kamar tidur.
Pengobatan rhinitis yaitu dengan Menggunakan obat penghambat efek zat kimia yang
dilepaskan saat terkena reaksi alergi. Meningkatkan dosis obat semprot. Menggunakan
obat semprot yang membantu meredakan ingus yang berlebihan. Membersihkan
saluran hidung secara berkala. Melakukan suntik alergi.

Jika rhinitis terlalu lama dibiarkan akan berdampak lebih buruk lagi karena setiap
penyakit yang dibiarkan akan menjadi kronis dan sulit tertolong.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Penanya 20 : Dinda Nabila Putri


Pertanyaan : Saya Dinda Nabila Putri izin bertanya lagi kepada kelompok 2, tadi
kalian sudah menjawab pertanyaan dari salah satu teman kita tntng sinusitis, yang saya
tau bahwa polip juga termasuk dari gangguan sistem pernapasan, pertanyaan nya apa
beda nya polip dengan sinusitis, dan lebih berbahaya mana polip atau sinusitis?
Terimakasih.
Jawaban : Perbedaan polip dan sinusitis yang paling jelas adalah bentuk
penyakitnya. Polip hidung merupakan benjolan lunak yang bisa tumbuh pada saluran
hidung atau sinus. Sementara itu, sinusitis merupakan peradangan pada dinding sinus.
Sinus sendiri adalah suatu rongga yang ada di samping hidung dan di dahi.
Polip hidung dan sinusitis sama-sama bisa menjadi penyebab dan akibat dari satu sama
lain.Polip hidung yang tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan aliran lendir
dari sinus tersumbat dan menumpuk. Hal ini kemudian dapat mengakibatkan sinusitis.
Jadi, diantara kedua penyakit ini dua-duanya sama-sama berbahaya karena saling
berkaitan.

Anda mungkin juga menyukai