III Eliminasi :
1 Dilakukan sendiri 1
2 Dilakukan dg bantuan 2
3 Bantuan total 3
4 Inkontinen urin/bab 4
No Katagori tindakan keperawatan Standar Skor
Skor
IV Aktifitas :
1 Mobilisasi sendiri 1
2 Mobilisasi dengan bantuan 2
3 Monbilisasi bantuan dg 2 orang 3
4 Tiap mobilisasi dg bantuan 4
VI Perawatan :
1 Perlengkapan rutin 1
2 Pengkajian pasien baru 2
3 Observasi : kateter, infus, O2, dan 3
Vs
4 Traksi,ganti balutan, dekubitus 4
No Katagori tindakan keperawatan Standar Skor
Skor
VII Terapi :
1 Rutin dilakukan sendiri 1
2 Topikal oitment/suntikan 1-2 kali/hari 2
3 Infus 3
4 Transfusi 4
Sumber : Douglas,1984
Contoh :
Ruang pwt bedah : 30 pasien 10 minimal, 15
partial, 5 total.
Jlm. Perawat diperlukan untuk jaga pagi :
• 10 x 0.17= 1.7
15 x 0.27= 4.05
5 x 0.36 = 1.8
---------------------
7.55 8 perawat u/ pagi.
Rata2 kebut.perawat di ruang bedah :
- Perawat shift = ….orang (sesuai perhit.)
- Libur cuti = orang
- Ketua Tim = orang
- Kep.Ruangan = orang
---------------------------------------
orang
Arndt & Huckabay, 1975
(Gillies,1994) Formula Gillies :
AXBXC F
-------------- = ---- = H
( C – D )E G
A = rata2 jam rawat diperlukan pasien/hari
B = rata2 sensus harian pasien
C = jumlah hari/tahun = 365 hari
D = rata2 hari libur perawat/thn.
E = jlm jam kerja perawat/hari(7/8 jam)
F = jam perawatan yg dibutuhkan/thn
G = jam perawatan yg diberikan masing2
perawat/thn
H = jlm.perawat yg dibutuhkan di ruang rawat.
• Penentuan jlm rata2 jam perawatan pasien dg
mempertimbangkan :
1. Minimal care = 1-2 jam/24 jam
2. Partial care = 3-4 jam/24 jam
3. Total care = > 5-6 jam/24 jam
Apabila di ruang rawat bedah 30 pasien
(MC=10, PC = 15, TC = 5)/maka jlm rata2 jam
Perawatan adalah :
MC= 10 x 2 = 20 jam/24 jam
PC = 15 x 4 = 60 jam/24 jam
TC = 5 x 6 = 30 jam/24 jam
= 110 : 30 3.66 4 jam (A)
Formula : Full-Time-Equivalent (FTE) :
Mis
Rata2 sensus harian untuk 25 tt di Ruang rawat,
dalam 6 bulan rata2 pasien 19 orang.
Rata2 5 jam perawatan setiap pasien/24 jam.
19 x 5 = 95 jam.
Jika jam kerja 8 jam/hari 95 : 8 = 11.9 12
FTE.(staf yang diperlukan dalam 24 jam).
Apabila seorang perawat bekerja secara full-
time (40 jam/minggu) 12 FTE x 7 hari/minggu
= 84 shift/minggu.
Full Time Equivalent(FTE)
• Keputusan untuk penentuan jumlah dan jenis
perawat adalah berdasarkan pd populasi pasien
yg mendapatkan perawatan, tkt.pendidikan, &
keterampilan perawat serta filosofi organisasi
ttg perawat dan perawatan pasien.
• Konsep FTE didasarkan bhw seorang perawat
bekerja penuh waktu dalam setahun, artinya :
bekerja selama 40 jam/mgg atau 2.080 jam dlm
periode 52 mgg.
Next..
• Jumlah waktu tersebut meliputi waktu
produktif maupun non produktif,
sedangkan yg dipertimbangkan hanya
waktu produktif yg digunakan u/perawatan
pasien. Cara ini juga mempertimbangkan
hari perawatan pasien berdasarkan tingkat
ketergantungan karena akan
mempengaruhi jumlah jam perawatan yg
dibutuhkan.
Next..
• Rumus FTE
W = 5 (Pdi x ACHi)
E
Keterangan :
W; Beban kerja
PD; Hari perawatan pasien (patient Days)
ACH; Rerata jmlah jam kerja perawat (average care hours
per 24 hours)
E : jumlah tingkat klasifikasi pasien.
5 ; Kostanta sesuai dengan tingkat klasifikasi pasien.
Next..
Tingkat klasifikasi Rerata jam perawatan Proyeksi jumlah hari
Pasien pasien dlm 24 jam rawat pasien
1 3,5 1.500
2 5,0 2.500
3 9,0 3.000
4 13,0 2.100
5 17,5 1.100
Berdasarkan tabel diatas dapat dihitung bahwa total beban kerja unit adalah
91.300 jam. Dan informasi tambahan yg didapatkan adalah;
a.1 FTE = 2080 jam
b.Persentasi jam produktif perawat adalah 85 % (jadi rerata jam produktif
adalah 1768 FTE)
c.Tenaga perawat di unit ini dijadwalkan u/bekerja sesuai standar yaitu 55%
untuk shift siang & 45% untuk sift malam.
d.Kualifikasi tenaga Perawat adalah 75% RN, 15 % LPN, !0% NA
Next..
Jadi tenaga perawat keseluruhan yg
dibutuhkan adalah:
91.300 jam yg dibutuhkan dlm setahun 51,64 FTE tenaga perawat yg
Jumlah perawat yg dibutuhkan pd sif siang dan malam dihitung dengan cara berikut:
a.Siang : 51,64 FTE x 55% = 28,4 FTE
b.Malam : 51,64 FTE x 45% = 23,2FTE.
Jenis tenaga perawat yg dibutuhkan ditentukan dengan cara berikut:
a.Siang : RN ; 28,4 x 75% ; 21,3 LPN ; 28,4 x 15 % : 4.26 NA ; 28,4 x 10% ; 2.84
b.Malam : RN : 23,2 x 75% ; 17,4
LPN: 23,2 X 15% = 3,48
NA : 23,2 X 10% = 2.32
Jika staf sama setiap hari dan bekerja 8
jam/shift/minggu 84 : 5 = 16.8 Basic
Staff needed pada ruang rawat
ditambah dg faktor koreksi libur, sakit,
izin, dll. (lihat perhitungan faktor koreksi).
PEDOMAN CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN
TENAGA KEPERAWATAN
(Direktorat Pelayanan Keperawatan, Depkes 2002)
Model pendekatan dalam perhitungan
kebutuhan tenaga keperawatan di
rumah sakit
1. Rawat Inap
1.1. Berdasarkan klasifikasi pasien
Cara perhitungan berdasarkan :
Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan
jenis kasus
• Rata-rata pasien perhari
• Jam perawatan yg diperlukan/hari/pasien
• Jam perawatan yg diperlukan/ruangan/hari
• Jam kerja efektif setiap perawat7/8 jam/hari
Contoh cara perhitungan dalam satu ruangan
No Jenis kategori Rata2 Rata2 Jam Jumlah Jam
Pasien/hari Perawatn/ perawatn/hari
pasien/Hari
1. Pasien peny. Dalam 10 3.5 35
2. Pasien Bedah 8 4 32
3. Pasien Gawat 1 10 10
4. Pasien Anak 3 4.5 13.5
5. Pasien Kebid 1 2.5 2.5
Jumlah 23 93.0
Keterangan :
Jadi Jumlah Tenaga Kep Yg Diperlukan Adalah :
Jumlah Jam Perawatan
93/7 13 Perawat
Jam Kerja Efektif per Shift
Untuk perhitungan jlm tenaga tsb perlu ditambah
(faktor koreksi) dengan :
Hari libur/cuti/hari besar (loss day) :
(Jlm hari minggu dlm 1 thn + cuti + hari besar ) x jlm perawat tersedia
jumlah hari kerja efektif
52 + 12 + 14 = 78 hari x 13 = 3.5
286
a b c d e
1. Askep minimal 7 2 14
2. Askep sedang 7 3.08 21.56
3. Askep agak berat 11 4.15 45.65
4. Askep maksimal 1 6.16 6.16
jumlah 26 87.37
Jlm perawat yg dibutukan adalah
Jlm jam pwt diruangan /hari
Jam efektif perawat
87.37 = 12.5
7
Untuk perhitungan jlm tenaga tsb perlu
ditambah (faktor koreksi) dg :
Hari libur/cuti/hari besar (loss day)
(Jlm hari Minggu 1 thn 1 x cuti + hari besar ) x jlm pwt yg diperlukan
Contoh kasus :
Dalam suatu RS terdapat 30 operasi perhari,
dengan perincian :
- Operasi besar : 6 orang
- Operasi sedang : 15 orang
- Operasi kecil : 9 orang
Perhitungan kebuth. Tenaga kep. Sbb:
[(6x5 jam) + (15x2 jam) +(9x1 jam)] x 2
---------------------------------------------------- = 19.71 +1 (perawat
7 jam
Cadangan
inti)
Jadi jlm tenaga kep. Yg dibutuhkan di kamar operasi
untuk contoh kasus di atas 20 orang.
b. Di ruang penerimaan dan RR
Ketergantungan pasien di ruang penerimaan : 15
menit
ketergantungan pasien di RR : 1 jam
1.25 x 30
----------- 5.3 orang (dibulatkan 5 orang)
7
Jadi jlm tenaga kep. Yg dibutuhkan di ruangan
penerimaan dan RR adalah 5 orang
Perhitungan di atas dg kondisi : alat tenun dan set
operasi dipersiapkan oleh CSSD.
3. Gawat Darurat
Dasarkan perhitungan di unit gawat
darurat adalah :
a. Rata-rata jlm pasien per hari
b. jumlah jam perawatan per hari
c. Jam efektif perawat/hari
Contoh ;
• Rata-rata jlm pasien/hari = 50
• Jlm jam perawatan = 4 jam
• Jam efektif/hari = 7 jam
• Jadi kebuth. Tenaga perawat di IGD :
50 x 4 79
-------- = 28.57 = 29 orang + loss day ( ---- x 29) =
7 286
= 29 orang + …..orang =
4. Critical Care
• Rata-rata jlm pasien/hari = 10
• jlm jam perawatan/hari = 12
• Jadi kebutuhan tenaga kep. Di Critical care :
10 x 12 79
--------- 17.15 = 17 orang + loss day (---- x 17 =
7 286
= 17orang + …….. Orang =
5. Rawat Jalan
• rata-rata jumlah pasien 1 hari = 100
• Jlm jam pwt 1 hari = 15
• Jadi kebutuhan tenaga kep. Di rawat jalan :
100 x 15 15
------------ = 4 orang + koreksi 15% = ---- x 4 =
7 x 60 100
= 4 orang + … orang = …orang
6. Kamar Bersalin
a. Waktu yg diperlukan untuk
pertolongan persalinan mencakup
kala I s/d IV = 4 jam/pasien
b. Jam efektif kerja bidan 7 jam/hari
c. Rata-rata jumlah pasien setiap hari
= 10 pasien
Contoh : jumlah bidan yg diperlukan
10 ps x 4 jam/ps 40
--------------------- = ----- = 5.7 = + 6 orang + loss day
7 7 jam/hari
Menentukan komposisi tenaga :
• Abdellah & Levine, 1965 (Gillies, 1994)
menyarankan kombinasi tenaga
keperawatan 55 % tenaga profesional,
45 % tenaga non profesional.
• Intermountain Health Care menyarankan
58 % RN, 26 % LPN, 16 % Aides.
• WarstlerPerbandingan dinas pagi, sore,
malam :
47 % pagi, 36 % sore, 17 % malam.
Karu bert.j. menentukan jenis pengorganisasi
askep
Oleh karena yan. bersifat multidisiplin,sistem
pemberian askep berdampak pada yg lain.
PENJADUALAN
Penjadualan di unit keperawatan perlu dilakukan
dengan cermat, sebab apa yang dapat terjadi di
ruangan sulit dipastikan.
Kegiatan yang ada banyak tergantung kondisi
pasien.
Keadaan pasien dapat berubah-ubah sesuai
dengan perubahan kondisi sakit dan
kebutuhannya.
Oleh karena itu penjadualan perawat diatur
secara garis besar supaya dimodifikasi sesuai
dengan perubahan situasi dan kondisi yang
terjadi di unit keperawatan.
Ada beberapa cara penjadualan :
Penjadualan desentralisasi : Kepala Ruangan
merencanakan jadual dinas untuk stafnya. Cara ini
menimbulkan kesulitan bila membutuhkan banyak
perawat karena absen atau sakit. Kepala Ruangan
harus menerencanakan kembali jadual sehingga
sering menimbulkan ketidakpuasan staf.
Nama 1 2 3 4
Hari
Nama
1.
2.
3.
4.
5.
Pertimbangan dalam penjadualan/shift :
Jumlah jam perawatan rata yg dibutuhkan
setiap hari menentukan standar
Jumlah FTE yg diperlukan di ruangan/24 jam
8 jam/shift yang diperlukan setiap minggu
Jumlah FTE diperlukan sebagai dasar
penentuan kebut.tenaga/ruangan
Gunakan formula Salt Lake community
HospitalStaf mixS1-Ners,DIII,SPK
Gunakan proporsi Warsler staff shift,jumIsi
tabel penjadualan FTE/hari:Pagi,siang, malam
Proses keperawatan (Nursing Process)
• Proses pengambilan kpts dalam menyusun
kegiatan asuhan secara bertahap.
• Kebut.dan masalah pasien merupakan titik
sentral dalam pengambilan kpts.
• Pendekatan ilmiah yang pragmatis dalam
pengambilan kpts adalah :
1. identifikasi masalah
2. menyusun alternatif penyelesaian masalah
3. pemilihan cara penyelesaian masalah yg
tepat dan melaksanakannya.
4. Evaluasi hasil dari pelaksanaan alternatif
penyelesaian masalah.
• Seluruh langkah pengambilan kpts. :
1. pengkajian data
2. diagnosa keperawatan
3. rencana tindakan
4. implementasi
5. evaluasi.
Dokumentasi keperawatan.
• Merupakan unsur penting dalam sistem yan.kep.
• Dokumentasi yg baik--.info keadaan pasien dapat
diketahui secara berkesinambungan.
• Dokumen legal tentang pemberian askep.
• Berfungsi sebagai sarana komunikasi antar anggota tim.
• Sumber info untuk penelitian
• Sebagai bukti pert.j. dan pertanggung gugatan askep.
Thankyou