Anda di halaman 1dari 60

MANAGEMENT OF PATIENT CARE DELIVERY

Ns. Ikram Bauk, M.Kep,RN,WOC(ET)N


• Yan kep.RS Yan.prof.yg diselenggarakan RS
u/ melayani kebut. Masy. dalam bidang kep. Yg
diorganisir mel.pelayanan rawat inap.
• Seluruh kegiatan yan kep. Di RS diselengga-
rakan selama 24 jam sec.berkesinambungan
mel.manajer keperawatan.
• Manajemen askep bagian dari manj.yan
kep.yg merupakan pelaksanaan proses kep.dg
menggunakan konsep2 manj.
 planning,organinizing, actuating, dan
controlling
• Kepala Ruangan sebagai manajer unit diberi t.j.
dan kewenangan mengelola kegiatan yan.kep. Di
satu ruang rawat di RS.
• T.j. manajemen askep desentralisasi
karu.kewenangan penuh Karu mengatur
seluruh aktifitas askepkewenangan :
1. pengambilan kpts.
2. meningkatkan mutu asuhan 24 jam
3. meningkatkan kom.intra dan antar unit
4. menciptakan hub. Interpersonal anggota lebih
kreatif.
• Pengelolaan askepujung tombak praktik
kep.profesional perawat berhub.langsung
dg klien/kel.membantu memenuhi kebut
dasar. klien mandiri dan produktif.
• Pengelolaan askep tujuan :meningkatkan
mutu askep melalui penataan sistem
pemberian askep.
• Pengelolaan askep upaya perawat untuk
menerapkan otonominya dlm
mendesain,melaksanakan,dan evaluasi
askep.
Analisis Situasi & Kebutuhan Tenaga di Rumah
Sakit
Latar belakang
Sebagai administrator RS  masalah ketenagaan
- Kurangnya tenaga
- Kurangnya keterampilan yang dimiliki
- Produktifitasnya
- Kualitas pelayanan
Menajer memperhatikan masalah ketenagaan
1.Produk yang ditawarkan di RS adalah jasa
2.Pengadaannya adalah seketika
Analisis situasi tenaga di RS
Kapan dilakukan:
Sedang melakukan penambahan atau
perubahan tempat tidur, rasio perawat
tempat tidur bertambah  sudah
direncanakan
Gejala penurunan motivasi
Kualitatif : semangat kerja menurun,
pekerjaan lambat selesai, terlambat
datang & cepat pulang
 Gejala penurunan prestasi
- Suasana manajemen yang kurang enak
- Gaya kepemimpinan kurang memperhatikan
karyawan
- Beban kerja yang berat

Gejala pelayanan yang tidak memuaskan


- Tenaga - Biaya
- Fasilitas - Lama waktu tunggu

Ketenagaan keperawatan

• Jlm teg.yg diperlukan bergtg pada jumlah pasien dan


tk.ketergantungan (Douglas,1984). Menurut Loveridge &
cumming (1995) klasisifkasi derajat ketergantungan, 3 katagori :
Katagori asuhan keperawatan pasien :
Askep minimal, kriteria :
• Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan
sendiri
• Makan dan minum dilakukan sendiri
• Ambulasi dg pengawasan
• Observasi ttv dilakukan setiap shift
• Pengobatan minimal, status psikologis stabil

Askep sedang, kriteria :


• Kebersihan diri dibantu. Makan minum dibantu
• Observasi ttv setiap 4 jam
• Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
Askep agak berat, kriteria :
• Sebagian besar aktifitas dibantu
• Observasi ttv setiap 2-4 jam sekali
• Terpasang folley catheter. Intake output dicatat
• Terpasang infus
• Pengobatan lebih dari sekali
• Persiapan pengobatan memerlukan prosedur

Askep maksimal, kriteria :


• Segala akifitas diberikan oleh perawat
• Posisi diatur. Observasi ttv setiap 2 jam
• Makan memerlukan NGT. Terapi intravena
• Penggunaan suction
• Gelisah/disorientasi
Clasification Categories in Medical-Surgical
Units(K.Johnson,1984)
Kategori I-Self Care
1. ADL :
a. Makan.sendiri atau butuh sedikit bantuan
b. Berpakaiansendiri
c. Eliminasi  Ketoilet sendiri
d. comfort  terpenuhi sendiri
2. Keadaan umumbaik. Masuk RS untuk
pem.diagnostik, tindakan sederhana,atau bedah
kecil.
3. Kebutuhan pendidikan dan dukungan emosi 
penjelasan yg bersifat tindakan rutin. Pasien tdk
mengalami disorientasi.
4. Tindakan/pengobatan  tindakan sederhana/pengobatan
sederhana.

Kategori II minimal care


1. ADL :
a. Makan  dibantu dlm persiapan makan, pengaturan
posisi, atau butuh dorongan untuk makan. Dapat
makan sendiri.
b. Berpakaian bantuan minimal.
c. Eliminasi  Dibantu ke toilet
d. Kenyamanan  bergerak dg perlu bantuan
2. Keadaan umum Gejala ringan/peny.ringan
3. Pendidikan dan dukungan emosi butuh 5-10
menit/shift.Pasien nampak agak bingung,gelisah tetapi
sadar akan pengobatannya.
4. Tindakan/pengobatan 20-30 menit/shift. Observasi status
mental setiap 2 jam
Kategori IIIModerate care
1. ADL
a. Makanperlu bantuan, tetapi dapat
mengunyah/menelan
b. Berpakaian  Tidak mampu melakukan sendiri
c. Eliminasi  butuh bedpan dan urinal
inkontinen 2 kali/shift
Kenyamanan sangat tergantung dan butuh
bantuan, perubahan posisi dg satu orang
2. Keadaan.umum  Gejala akut. Butuh monitoring
dan evaluasi fisik dan emosi 2-4 kali/jam
3. Pendidikan dan dukungan emosi  10-30 menit/jam.
Pasien mengalami kebingungan. Dipasang WSD/ infus
dan perlu dimonitor 1 kali/jam. Pasien mengalami
confusio, gelisah.
4. Tindakan/pengobatan  30-60 menit/shift.Memerlukan
observasi yg sering thd side effect/reaksi alergi.
Observasi status mental setiap jam.
Lanjut..
Kategori IV Extensive Care
1. ADL
a. Makan tidak dapat melakukan sendiri. Kesulitan
menguyah dan menelan. Dipasang NGT.
b. Berpakaian Dimandikan/pwt rambut dan mulut,
tidak seluruhnya dibantu.
c. Eliminasi  Inkontinen lebih dari 2 kali/shift
d. Kenyamanan  tidak bisa merubah posisi
sendiri, dibantu oleh dua orang
2. Keadaan umum peny.serius.menunjukkan
adanya gelaja akut perdarahan dan atau
kehilangan cairan
3. Pendidikan dan dukungan emosi--. Butuh
lebih 30 menit/shift.Pasien confusion,
gelisah tidak mampu mengontrol
pengobatannya/tindakan
4. Tindakan/pengobatan  lebih dari 60
menit/shift. Observasi status mental
sesering mungkin, minimal setiap jam.
Kategori V Intensive care
1. Monitoring secara terus menerus setiap
shift.
PENILAIAN KLASIFIKASI PASIEN
Ruang Rawat : Tgl.Observasi :
Kamar : Jam :
Nama pasien :
Diagnosa medik :

No Katagori tindakan keperawatan Standar Skor


. skor
I Makan dan minum :
1 Dilakukan sendiri 1
2 Dilakukan dengan bantuan 2
3 Menggunakan NGT 3
4 Makan dan minum dg bantuan 4
No Katagori tindakan keperawatan Standar Skor
skor
II Kebersihan diri :
1 Dilakukan sendiri 1
2 Dilakukan dg bantuan 2
3 Msl keperawatan 3
kompleks/kep.total

III Eliminasi :
1 Dilakukan sendiri 1
2 Dilakukan dg bantuan 2
3 Bantuan total 3
4 Inkontinen urin/bab 4
No Katagori tindakan keperawatan Standar Skor
Skor

IV Aktifitas :
1 Mobilisasi sendiri 1
2 Mobilisasi dengan bantuan 2
3 Monbilisasi bantuan dg 2 orang 3
4 Tiap mobilisasi dg bantuan 4

Jumlah skor (A)


No Katagori tindakan Keperawatan Standar Skor
Skor
V Perilaku :
1 Kesadaran komposmentis 1
2 Kesadaran somnolen/gelisah 2
3 Kesadaran koma 3
4 Psychotic 4

VI Perawatan :
1 Perlengkapan rutin 1
2 Pengkajian pasien baru 2
3 Observasi : kateter, infus, O2, dan 3
Vs
4 Traksi,ganti balutan, dekubitus 4
No Katagori tindakan keperawatan Standar Skor
Skor
VII Terapi :
1 Rutin dilakukan sendiri 1
2 Topikal oitment/suntikan 1-2 kali/hari 2
3 Infus 3
4 Transfusi 4

VIII Pendidikan Kesehatan :


1 Penkes pada pasien dan keluarga 1
2 Latihan Mobilisasi 2

Jumlah Skor (B)


Total skor klasifikasi (A + B) : …………..
Katagori :
Skor 1 – 10 = perawatan mandiri (2 jam)
Skor 11 – 25 = perawatan sedang (3-5 jam)
Skor 26 – 70 = perawatan total (6-8 jam)
WAKTU PAGI SORE MALAM
KLASIFIKASI

Minimal 0.17 0.14 0.07


Partial 0.27 0.15 0.10
Total 0.36 0.30 0.20

Sumber : Douglas,1984
Contoh :
Ruang pwt bedah : 30 pasien 10 minimal, 15
partial, 5 total.
Jlm. Perawat diperlukan untuk jaga pagi :
• 10 x 0.17= 1.7
15 x 0.27= 4.05
5 x 0.36 = 1.8
---------------------
7.55 8 perawat u/ pagi.
Rata2 kebut.perawat di ruang bedah :
- Perawat shift = ….orang (sesuai perhit.)
- Libur cuti = orang
- Ketua Tim = orang
- Kep.Ruangan = orang
---------------------------------------
orang
Arndt & Huckabay, 1975
(Gillies,1994) Formula Gillies :
AXBXC F
-------------- = ---- = H
( C – D )E G
A = rata2 jam rawat diperlukan pasien/hari
B = rata2 sensus harian pasien
C = jumlah hari/tahun = 365 hari
D = rata2 hari libur perawat/thn.
E = jlm jam kerja perawat/hari(7/8 jam)
F = jam perawatan yg dibutuhkan/thn
G = jam perawatan yg diberikan masing2
perawat/thn
H = jlm.perawat yg dibutuhkan di ruang rawat.
• Penentuan jlm rata2 jam perawatan pasien dg
mempertimbangkan :
1. Minimal care = 1-2 jam/24 jam
2. Partial care = 3-4 jam/24 jam
3. Total care = > 5-6 jam/24 jam
Apabila di ruang rawat bedah 30 pasien
(MC=10, PC = 15, TC = 5)/maka jlm rata2 jam
Perawatan adalah :
MC= 10 x 2 = 20 jam/24 jam
PC = 15 x 4 = 60 jam/24 jam
TC = 5 x 6 = 30 jam/24 jam
= 110 : 30  3.66  4 jam (A)
Formula : Full-Time-Equivalent (FTE) :
Mis 
 Rata2 sensus harian untuk 25 tt di Ruang rawat,
dalam 6 bulan rata2 pasien  19 orang.
 Rata2 5 jam perawatan setiap pasien/24 jam.

 Total jam perawatan yang diperlukan/hari 

19 x 5 = 95 jam.
 Jika jam kerja 8 jam/hari  95 : 8 = 11.9 12
FTE.(staf yang diperlukan dalam 24 jam).
 Apabila seorang perawat bekerja secara full-
time (40 jam/minggu)  12 FTE x 7 hari/minggu
= 84 shift/minggu.
Full Time Equivalent(FTE)
• Keputusan untuk penentuan jumlah dan jenis
perawat adalah berdasarkan pd populasi pasien
yg mendapatkan perawatan, tkt.pendidikan, &
keterampilan perawat serta filosofi organisasi
ttg perawat dan perawatan pasien.
• Konsep FTE didasarkan bhw seorang perawat
bekerja penuh waktu dalam setahun, artinya :
bekerja selama 40 jam/mgg atau 2.080 jam dlm
periode 52 mgg.
Next..
• Jumlah waktu tersebut meliputi waktu
produktif maupun non produktif,
sedangkan yg dipertimbangkan hanya
waktu produktif yg digunakan u/perawatan
pasien. Cara ini juga mempertimbangkan
hari perawatan pasien berdasarkan tingkat
ketergantungan karena akan
mempengaruhi jumlah jam perawatan yg
dibutuhkan.
Next..
• Rumus FTE
W = 5 (Pdi x ACHi)
E
Keterangan :
W; Beban kerja
PD; Hari perawatan pasien (patient Days)
ACH; Rerata jmlah jam kerja perawat (average care hours
per 24 hours)
E : jumlah tingkat klasifikasi pasien.
5 ; Kostanta sesuai dengan tingkat klasifikasi pasien.
Next..
Tingkat klasifikasi Rerata jam perawatan Proyeksi jumlah hari
Pasien pasien dlm 24 jam rawat pasien
1 3,5 1.500
2 5,0 2.500
3 9,0 3.000
4 13,0 2.100
5 17,5 1.100

Berdasarkan tabel diatas dapat dihitung bahwa total beban kerja unit adalah
91.300 jam. Dan informasi tambahan yg didapatkan adalah;
a.1 FTE = 2080 jam
b.Persentasi jam produktif perawat adalah 85 % (jadi rerata jam produktif
adalah 1768 FTE)
c.Tenaga perawat di unit ini dijadwalkan u/bekerja sesuai standar yaitu 55%
untuk shift siang & 45% untuk sift malam.
d.Kualifikasi tenaga Perawat adalah 75% RN, 15 % LPN, !0% NA
Next..
Jadi tenaga perawat keseluruhan yg
dibutuhkan adalah:
91.300 jam yg dibutuhkan dlm setahun 51,64 FTE tenaga perawat yg

1.769 jam produktif /FTE dibutuhkan dalam satu tahun

Jumlah perawat yg dibutuhkan pd sif siang dan malam dihitung dengan cara berikut:
a.Siang : 51,64 FTE x 55% = 28,4 FTE
b.Malam : 51,64 FTE x 45% = 23,2FTE.
Jenis tenaga perawat yg dibutuhkan ditentukan dengan cara berikut:
a.Siang : RN ; 28,4 x 75% ; 21,3 LPN ; 28,4 x 15 % : 4.26 NA ; 28,4 x 10% ; 2.84
b.Malam : RN : 23,2 x 75% ; 17,4
LPN: 23,2 X 15% = 3,48
NA : 23,2 X 10% = 2.32
 Jika staf sama setiap hari dan bekerja 8
jam/shift/minggu 84 : 5 = 16.8  Basic
Staff needed pada ruang rawat 
ditambah dg faktor koreksi  libur, sakit,
izin, dll. (lihat perhitungan faktor koreksi).
PEDOMAN CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN
TENAGA KEPERAWATAN
(Direktorat Pelayanan Keperawatan, Depkes 2002)
Model pendekatan dalam perhitungan
kebutuhan tenaga keperawatan di
rumah sakit
1. Rawat Inap
1.1. Berdasarkan klasifikasi pasien
Cara perhitungan berdasarkan :
Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan
jenis kasus
• Rata-rata pasien perhari
• Jam perawatan yg diperlukan/hari/pasien
• Jam perawatan yg diperlukan/ruangan/hari
• Jam kerja efektif setiap perawat7/8 jam/hari
Contoh cara perhitungan dalam satu ruangan
No Jenis kategori Rata2 Rata2 Jam Jumlah Jam
Pasien/hari Perawatn/ perawatn/hari
pasien/Hari
1. Pasien peny. Dalam 10 3.5 35

2. Pasien Bedah 8 4 32
3. Pasien Gawat 1 10 10
4. Pasien Anak 3 4.5 13.5
5. Pasien Kebid 1 2.5 2.5
Jumlah 23 93.0

Keterangan :
Jadi Jumlah Tenaga Kep Yg Diperlukan Adalah :
Jumlah Jam Perawatan
93/7 13 Perawat
Jam Kerja Efektif per Shift
Untuk perhitungan jlm tenaga tsb perlu ditambah
(faktor koreksi) dengan :
 Hari libur/cuti/hari besar (loss day) :

(Jlm hari minggu dlm 1 thn + cuti + hari besar ) x jlm perawat tersedia
jumlah hari kerja efektif

52 + 12 + 14 = 78 hari x 13 = 3.5
286

 Jlm tenaga kep. Yg mengerjakan tugas2 non kep.


(non-nursing jobs) seperti contoh :
Membuat perincian pasien pulang, kebersihan
ruangan, kebersihan alat2 makan pasien, dll
diperkirakan 25% dari jam pelayanan kep.
• Jlm tenaga kep. + loss day x 25
100
(13 + 3.5 ) x 25 % = 4.1
100
• Jlm tenaga : tenaga yg tersedia + faktor koreksi
16.5 + 4.1 = 20.6 (dibulatkan 21 perawat)
• Jadi tenaga kep. Yg dibutuhkan untuk contoh di
atas adalah 21 orang.
Tingkat ketergantungan pasien:
Pasien diklasifikasikan dalam beberapa
katagori yg didasarkan pada kebuth. Thd
askep, meliputi :
• Askep minimal (minimal care)
• Askep sedang
• Askep agak berat
• Askep maksimal
Contoh kasus :

No Katagori Rata-rata Jlm jam Jlm jam


. jlm pwt/hari pwt/hari
pasien /hari (c x d)
(riset LN)

a b c d e
1. Askep minimal 7 2 14
2. Askep sedang 7 3.08 21.56
3. Askep agak berat 11 4.15 45.65
4. Askep maksimal 1 6.16 6.16

jumlah 26 87.37
Jlm perawat yg dibutukan adalah
Jlm jam pwt diruangan /hari
Jam efektif perawat
87.37 = 12.5
7
Untuk perhitungan jlm tenaga tsb perlu
ditambah (faktor koreksi) dg :
 Hari libur/cuti/hari besar (loss day)

(Jlm hari Minggu 1 thn 1 x cuti + hari besar ) x jlm pwt yg diperlukan

Jumlah hari kerja efektif


52 + 12 + 14 = 78 hari x 12.5 = 3.4 orang
286
 Tenaga kep. Yg mengerjakan pekerjaan non kep. (non-
nursing jobs) seperti contohnya : membuat perincian
pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat2
makan pasien, dll diperkirakan 25% dari jam pelayanan
kep.
Jlm tenaga perawat + loss day x 25%
100
12.5 + 3.4 x 25 %= 3.9
100
Jlm tenaga : tenaga yg tersedia + faktor koreksi 15.9 +
3.9 = 19.8 (dibulatkan 20 perawat)
Jadi tenaga kep. Yg dibutuhkan dalam contoh kasus di
atas adalah sebanyak 20 orang.
2. Kamar Operasi
a. Di kamar Operasi
Dasar perhitungan tenaga di kamar operasi
1. jumlah dan jenis operasi
2. jumlah kamar operasi
3. Pemakaian kamar operasi (diprediksi 6 jam
perhari) pada hari kerja
4. tugas perawat di kamar operasi :instrumentator,
perawat sirkulasi (2 orang /tim)
5. Ketergantungan pasien :
- Operasi besar : 5 jam/1 operasi
- Operasi sedang : 2 jam/1 operasi
- Operasi kecil : 1 jam/ 1 operasi
[jlm jam pwt/hari x jlm operasi] x jlm pwt dlm tim
Jam kerja efektif/hari

Contoh kasus :
Dalam suatu RS terdapat 30 operasi perhari,
dengan perincian :
- Operasi besar : 6 orang
- Operasi sedang : 15 orang
- Operasi kecil : 9 orang
Perhitungan kebuth. Tenaga kep. Sbb:
[(6x5 jam) + (15x2 jam) +(9x1 jam)] x 2
---------------------------------------------------- = 19.71 +1 (perawat
7 jam
Cadangan
inti)
Jadi jlm tenaga kep. Yg dibutuhkan di kamar operasi
untuk contoh kasus di atas 20 orang.
b. Di ruang penerimaan dan RR
Ketergantungan pasien di ruang penerimaan : 15
menit
ketergantungan pasien di RR : 1 jam
1.25 x 30
----------- 5.3 orang (dibulatkan 5 orang)
7
Jadi jlm tenaga kep. Yg dibutuhkan di ruangan
penerimaan dan RR adalah 5 orang
Perhitungan di atas dg kondisi : alat tenun dan set
operasi dipersiapkan oleh CSSD.
3. Gawat Darurat
Dasarkan perhitungan di unit gawat
darurat adalah :
a. Rata-rata jlm pasien per hari
b. jumlah jam perawatan per hari
c. Jam efektif perawat/hari

Contoh ;
• Rata-rata jlm pasien/hari = 50
• Jlm jam perawatan = 4 jam
• Jam efektif/hari = 7 jam
• Jadi kebuth. Tenaga perawat di IGD :
50 x 4 79
-------- = 28.57 = 29 orang + loss day ( ---- x 29) =
7 286
= 29 orang + …..orang =

4. Critical Care
• Rata-rata jlm pasien/hari = 10
• jlm jam perawatan/hari = 12
• Jadi kebutuhan tenaga kep. Di Critical care :
10 x 12 79
--------- 17.15 = 17 orang + loss day (---- x 17 =
7 286
= 17orang + …….. Orang =
5. Rawat Jalan
• rata-rata jumlah pasien 1 hari = 100
• Jlm jam pwt 1 hari = 15
• Jadi kebutuhan tenaga kep. Di rawat jalan :
100 x 15 15
------------ = 4 orang + koreksi 15% = ---- x 4 =
7 x 60 100
= 4 orang + … orang = …orang
6. Kamar Bersalin
a. Waktu yg diperlukan untuk
pertolongan persalinan mencakup
kala I s/d IV = 4 jam/pasien
b. Jam efektif kerja bidan 7 jam/hari
c. Rata-rata jumlah pasien setiap hari
= 10 pasien
Contoh : jumlah bidan yg diperlukan

10 ps x 4 jam/ps 40
--------------------- = ----- = 5.7 = + 6 orang + loss day
7 7 jam/hari
Menentukan komposisi tenaga :
• Abdellah & Levine, 1965 (Gillies, 1994)
menyarankan kombinasi tenaga
keperawatan  55 % tenaga profesional,
45 % tenaga non profesional.
• Intermountain Health Care  menyarankan
58 % RN, 26 % LPN, 16 % Aides.
• WarstlerPerbandingan dinas pagi, sore,
malam :
47 % pagi, 36 % sore, 17 % malam.
 Karu bert.j. menentukan jenis pengorganisasi
askep
 Oleh karena yan. bersifat multidisiplin,sistem
pemberian askep berdampak pada yg lain.
PENJADUALAN
 Penjadualan di unit keperawatan perlu dilakukan
dengan cermat, sebab apa yang dapat terjadi di
ruangan sulit dipastikan.
 Kegiatan yang ada banyak tergantung kondisi
pasien.
 Keadaan pasien dapat berubah-ubah sesuai
dengan perubahan kondisi sakit dan
kebutuhannya.
 Oleh karena itu penjadualan perawat diatur
secara garis besar supaya dimodifikasi sesuai
dengan perubahan situasi dan kondisi yang
terjadi di unit keperawatan.
Ada beberapa cara penjadualan :
 Penjadualan desentralisasi : Kepala Ruangan
merencanakan jadual dinas untuk stafnya. Cara ini
menimbulkan kesulitan bila membutuhkan banyak
perawat karena absen atau sakit. Kepala Ruangan
harus menerencanakan kembali jadual sehingga
sering menimbulkan ketidakpuasan staf.

 Penjadualan sentralisasi : Petugas ketenagaan akan


merencanakan dan mengendalikan jadual, dengan
demikian pekerjaan Kepala Ruangan lebih ringan,
tetapi petugas tersebut kurang mengetahui tentang
perubahan kebutuhan perawat karena beban asuhan
keperawatan meningkat di ruangan, maka perlu
diberikan gambaran secara menyeluruh tentang
tenaga perawat yang shift.
Beberapa yang patut dipertimbangkan dalam
penjadualan ;
 Sesuai dengan kebijakan, standar dan praktek
yang telah ditetapkan dan bagaimana
memanfaatkan tenaga keperawatan yang ada.
 Perbandingan yasng seimbang antara perawat
professional dan yang tidak
 Pelayanan yang terus menerus
 Menghindari maldistribution dan over staffing.
 Kepuasan anggota staf dalam pekerjaan.
 Pertimbangan libur dan hari-hari libur lainnya.
 Memungkinkan penyesuaian dalam kasus
penyakit, emergensi, atau perubahan dalam
kebutuhan asuhan.
 Anggota staf diinformasikan 2 minggu
sebelum implementasi jadual.
 Cegah pada hal yang berhubungan
dengan hak-hak individu yang
berhubungan dengan diskriminasi akibat
perbedaan seks, etnik dan kepercayaan.
Siklus penjadwalan/Shift

Nama 1 2 3 4
Hari
Nama

1.
2.
3.
4.
5.
Pertimbangan dalam penjadualan/shift :
 Jumlah jam perawatan rata yg dibutuhkan
setiap hari menentukan standar
 Jumlah FTE yg diperlukan di ruangan/24 jam
 8 jam/shift yang diperlukan setiap minggu
 Jumlah FTE diperlukan sebagai dasar
penentuan kebut.tenaga/ruangan
 Gunakan formula Salt Lake community
HospitalStaf mixS1-Ners,DIII,SPK
 Gunakan proporsi Warsler staff shift,jumIsi
tabel penjadualan FTE/hari:Pagi,siang, malam
Proses keperawatan (Nursing Process)
• Proses pengambilan kpts dalam menyusun
kegiatan asuhan secara bertahap.
• Kebut.dan masalah pasien merupakan titik
sentral dalam pengambilan kpts.
• Pendekatan ilmiah yang pragmatis dalam
pengambilan kpts adalah :
1. identifikasi masalah
2. menyusun alternatif penyelesaian masalah
3. pemilihan cara penyelesaian masalah yg
tepat dan melaksanakannya.
4. Evaluasi hasil dari pelaksanaan alternatif
penyelesaian masalah.
• Seluruh langkah pengambilan kpts. :
1. pengkajian data
2. diagnosa keperawatan
3. rencana tindakan
4. implementasi
5. evaluasi.

Dokumentasi keperawatan.
• Merupakan unsur penting dalam sistem yan.kep.
• Dokumentasi yg baik--.info keadaan pasien dapat
diketahui secara berkesinambungan.
• Dokumen legal tentang pemberian askep.
• Berfungsi sebagai sarana komunikasi antar anggota tim.
• Sumber info untuk penelitian
• Sebagai bukti pert.j. dan pertanggung gugatan askep.
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai