Anda di halaman 1dari 10

MENGENAL SIKLUS ASAM SITRAT, OKSIDASI

DAN HUBUNGANNYA

Di Susun
Oleh Kelompok 1
Nama Kelompok :
1. Niken Yosada
2. Rama Delfani
3. Syerli Desmawanti
4. Alfira Oktha Maulida
5. Muhammad Mansyuri
6. A. Refki Putra

Dosen Pengampu :
1. Bpk. Sasono Mardiono., S. Kep.,
Ners., M. Kes
2. Ibu. Elsy Zuriyanti., S. Si., M.
Oksidasi Biologis dan Asam Sitrat
Pengertian Oksidasi Biologis
Secara kimiawi, oksidasi di definisikan sebagai pengeluaran electron dan reduksi sebagai
penangkapan electron, sebagaimana di lukiskan oleh oksidasi ion fero menjadi feri e
(elektron) Fe 2+ ¬ Fe3+ Dengan demikian, oksidasi selalu disertai reduksi aseptor electron.
Prinsip ini osidasi – reduksi ini berlaku pada berbagai sistem biokimia dan merupakan konsep
penting yang melandasi pemahaman sifat oksidasi biologi. kita ketahui bahwa banyak
oksidasi biologi dapat berlangsung tanpa peran serta molekul oksigen, misalnya :
dehidrogenasi.

Hukum termodinamika I dan II


Kaidah pertama termodinamika :
Kaidah pertama ini merupakan hukum penyimpanan energi, yang berbunyi: energi total
sebuah sistem, termasuk energi sekitarnya adalah konstan. Ini berarti bahwa saat terjadi
perubahan di dalam sistem tidak ada energi yang hilang atau diperoleh. Namun energi dapat
dialihkan antar bagian sistem atau dapat diubah menjadi energi bentuk lain. Contohnya energi
kimia dapat diubah menjadi energi listrik, panas, mekanik dan sebagainya.
Kaidah kedua termodinamika:
Kaidah kedua berbunyi: entropi total sebuah sistem harus meningkat bila proses ingin
berlangsung spontan. Entropi adalah derajat ketidak teraturan atau keteracakan sistem.
Entropi akan mencapai taraf maksimal di dalam sistem seiring sistem mendekati keadaan
seimbang yang sejati.
Ada 3 sumber utama yang berperan dalam konservasi atau penangkapan energi.

 Fosforilasi oksidatif. Fosforilasi oksidatif adalah sumber terbesar dalam organisme


aerobik. Energi bebas untuk menggerakkan proses ini berasal dari oksidasi rantai respirasi
di dalam mitokondria dengan menggunakan oksigen
 Glikolisis Dalam glikolisis terjadi pembentukan netto dua yang terjadi akibat pembentukan
laktat
 Siklus asam sitrat Dalam siklus asam sitrat satu.
Enzim yang Berperan Dalam Oksidasi Biologis
1. Enzim Okidase
Enzim Oksidase Menggunakan Oksigen Sebagai Akseptor Hidrogen
Enzim oksidase mengatalisis pengeluaran hydrogen dari substrat dengan menggunakan
oksigen sebagai akseptor hidrogennya. Enzim-enzim tersebut membetuk air atau hydrogen
peroksida sebagai produk reaksi.
2. Dehidrogenase
Dehidrogenase Tidak Dapat Menggunakan Oksigen Sebagai Akseptor Hidrogen
Ada sejumlah besar enzim didalam kelompok ini.
3. Hidroperoksidase
Enzim Hidroperoksidase Menggunakan Hidrogen Peroksida Atau Peroksida Organik
Sebagai Substrat.
4. Oksigenase
Enzim Oksigenase Mengatalisis Pemindahan Langsung Dan Inkorporasi Oksigen Ke
Dalam Molekul Substrat. Enzim oksigenase lebih berhubungan dengan sintesis atau
penguraian berbagai tipe metabolit dibandingkan mengambil bagian dalam reaksi yang
bertujuan memberikan enegi pada sel.
Pengertian Asam Sitrat
proses metabolik saling terkait yang terjadi didalam mitokondria. Dua rangkaian reaksi
lain adalah transpor elektron dan fosforilasi oksidatif. Siklus ini sering juga didefinisikan
sebagai sistem siklik pada reaksi enzimatik untuk oksidasi residu asetil dengan
karbondioksida, untuk pembentukan sitrat tahap awal. Siklus asam sitrat merupakan
serangkaian reaksi kimia yang berlangsung dalam semua sel mahluk hidup.

Sejarah Asam Sitrat


diawali oleh penelitian Albert Szent-Gyorgyi di Hongaria. Peneliti ini menemukan
bahwa asam organik tersebut menyebabkan terjadinya oksidasi asam piruvat. Lebih lanjut,
krebs menemukan bahwa oksidasi asam piruvat oleh otot juga dipacu oleh asam tirkaboksilat
berkarbon 6 seperti nitrat, sis-akonitat, asam isositrat, dan asam a-ketuglotarat dengan 5
karbon. Peningkatan keja asam yang aktif tersebut menarik perhatian, karena penambahan
bahkan sejumlah kecil molekul tersebut dapat meningkatkan oksidasi beberapa kali jumlh
piruvat.
Hubungan antara Oksidasi Biologis dengan Asam Sitrat

Sumber Ostetik Ko.A


Siklus Krebs Adalah satu seri reaksi yang terjadi di dalam mitokondria yang membawa
katabolisme residu asetyl, membebaskan ekuivalen hidrogen, yang dengan oksidasi
menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP sebagai kebutuhan energi jaringan.

Fungsi Utama Siklus Krebs


1. Menghasilkan karbondioksida terbanyak pada jaringan manusia.
2. Menghasilkan sejumlah koenzim tereduksi yang menggerakkan rantai pernapasan untuk
produksi ATP.
3. Mengkonversi sejumlah energi serta zat intermidiet yang berlebihan untuk digunakan
pada sintesis asam lemak.

Kepentingan piruvat pada siklus Krebs Yaitu:


4. Energi yang terkandung pada pada karbohidrat memasuki siklus melalui piruvat, sumber
utama asetil KoA.
5. Kompleks enzim yang mendekarboksilasi piruvat menjadi asetil KoA sangat mirip dari
segi lokasi subsel, komposisi dan mekanisme kerja dengan α-ketoglutarat dehidrogenase
kompleks.
Reaksi Siklus Krebs
Siklus reaksi diawali dengan reaksi antara asetil KoA dan (2C) dan asam oksaloasetat
(4C) yang menghasilkan asam trikarboksilat, sitrat. Selanjutnya sejumlah 2 molekul atom
CO2 dirilis dan teregenerasi. Sebenarnya hanya sedikit oksaloasetat yang dibutuhkan untuk
menginisiasi siklus asam sitrat sehingga oksaloasetat dikenal dengan perannnya sebagai agen
katalitik pada siklus Krebs.

Tahapan Reaksi Siklus Krebs


Tahap 1. sitrat sintase (hidrolisis)
Tahap 2. aconitase, memerlukan 2 tahap
Tahap 3. isositrat dehidrogenase (dekarboksilasi pertama)
Tahap 4. α-ketoglutarat dehidrogenase kompleks (dekarboksilasi)
Tahap 5. suksinat thikonase (fosforilasi tingkat substrat)
Tahap 6: Suksinat dehidrogenase (dehidrogenasi & oksidasi)
Tahap 7 : Fumarase (dehidrasi)
Tahap 8: Malat dehidrogenase
KEGUNAAN OKSIDASI BIOLOGIS DALAM SIKLUS ASAM
SITRAT BAGI DUNIA BIOMEDIS
KEPENTINGAN OKSIDASI DALAM BIOMEDIS
Pada kepentingan biomedis, fosforilasi oksidatif berguna untuk mempelajari proses
obat/racun yg dpt menghambat fosfolirasi oksidatif dan mempelajari kelainan bawaan
(miopati,encepalopati, dll).

Pemanfaatan Enzim Sebagai Alat Diagnosis


1. Enzim sebagai petanda (marker) dari kerusakan suatu jaringan atau organ akibat penyakit
tertentu.
Contoh : Peningkatan aktivitas enzim renin menunjukkan adanya gangguan perfusi darah ke
glomerulus ginjal, sehingga renin akan menghasilkan angiotensin II dari suatu protein serum
yang berfungsi untuk menaikkan tekanan darah
2. Enzim sebagai suatu reagensia diagnosis.
contoh :
a. Uricase yang berasal dari jamur Candida utilis dan bakteri Arthobacter globiformis dapat
digunakan untuk mengukur asam urat.
b. Pengukuran kolesterol dapat dilakukan dengan bantuan enzim kolesterol-oksidase yang
dihasilkan bakteri Pseudomonas fluorescens
3. Enzim sebagai petanda pembantu dari reagensia.
Contoh : Pada teknik imunoenzimatik ELISA (Enzim Linked Immuno Sorbent Assay),
antibodi mengikat senyawa yang akan diukur, lalu antibodi kedua yang sudah ditandai dengan
enzim akan mengikat senyawa yang sama. Kompleks antibodi-senyawa-antibodi ini lalu
direaksikan dengan substrat enzim, hasilnya adalah zat berwarna yang tidak dapat diperoleh
dengan cara imunosupresi biasa. Zat berwarna ini dapat digunakan untuk menghitung jumlah
senyawa yang direaksikan. Enzim yang lazim digunakan dalam teknik ini adalah peroksidase,
fosfatase alkali, glukosa oksidase, amilase, galaktosidase, dan asetil kolin transferase.
THANKS 

Anda mungkin juga menyukai