Anda di halaman 1dari 33

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD

& 3
L2
ODU
M

1. JUSMANIDAR : 856235137
2. AIDIL SUCI LUKIAH : 856240526
3. YOLANDA : 856233427
4. DESMA SUSANTI : 856240178
5. TESSA AULIA D : 856241155
6. RIRI FITRI NINGSIH : 856242007
7. SITI NURLIZA : 856233552
MODUL II
KB I PENGERTIAN
BELAJAR
PENGERTIAN BELAJAR

Belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan individu


untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru, secara keseluruhan sebagai pengalaman individu itu
sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
HAKIKAT BELAJAR

M
D ALA Learning to know
PI LAR JAR
4 A
BEL

Learning to do

Learning to live
together
Learning to be
FAKTOR- FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR

FAKTOR DARI LUAR DIRI


FAKTOR DALAM DIRI SISWA SISIWA (EKSTERN)
(INTERN) 1. Lingkungan fisik, dan non fisik
1. Kecakapan 2. Suasana kelas dalam belajar,
2. Minat seperti riang gembira,
3. Bakat menyenangkan),
4. Usaha 3. Lingkungan sosil budaya,
5. Motivasi 4. Lingkungan keluarga,
6. Perhatian 5. Program sekolah,
7. Kelemahan dan Kesehatan siswa 6. Guru,
8. Kebiasaan siswa 7. Pelaksanaan pembelajaran
8. Teman sekolah.
MODUL II
KB II KARAKTERISTIK PROSES
BELAJAR DAN TAHAPAN
PERKEMBANGAN SISWA
SEKOLAH DASAR
KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR
TEORI DAN TIPE BELAJAR
Teori Belajar Disiplin Mental (menganut prinsip
bahwa manusia memiliki sejumlah daya mental
TE O R I 1 seperti daya untuk mengamati, menanggapi,
L A JA R mengingat, berpikir dan sebagainya yang dapat
BE
dilatih dan didisiplinkan)

Teori Belajar Asosiasi (berdasarkan pada perubahan


tingkah laku yang menekankan pola perilaku baru
2
yang diulang-ulang sehingga menjadi aktivitas yang
otomatis)
LANJUTAN

Teori Insight (belajar adalah mengubah


TE O R I 3 pemahaman siswa)
L A JA R
BE
Teori Belajar Gestalt (siswa merupakan
4
individu yang utuh. Belajar lebih
mengutamakan keseluruhan kemudian
melihat bagian-bagiannya yang mengandung
makna dan hubungan)
TIPE BELAJAR

1 Signal Learning (Belajar melalui 5 Concept Learning (belajar


isyarat) melalui konsep)
Stimulus Respons Learning
2 (belajar melalui ransangan tindak 6 Rule Learning (belajar melalui
balas) aturan-aturan)

3 Chaining Learning (belajar Problem Solving Learning


7 (belajar melalui pemecahan
melalui perangkaian)
masalah)
4 Discrimination Learning (belajar
melalui membeda-bedakan)
HASIL BELAJAR

Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu


proses yang telah dilakukan dalam belajar. Hasil
belajar harus menunjukkan perubahan tingkah laku
atau perolehan tingkah laku yang baru.
TAHAPAN PERKEMBANGAN SISWA
SEKOLAH DASAR
Perkembangan Fisik Perkembangan Moral

Perkembangan
Perkembangan Sosial
Ekspresif

Perkembangan Bahasa Aspek Inteligensi

Perkembangan Aspek Kebutuhan


Kognitif Siswa
MODUL II
KB III KARAKTERISTIK
PEMBELAJARAN DI SD
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
DI KELAS RENDAH
Pembelajaran di kelas rendah dilaksanakan berdasarkan rencana pelajaran
(silabus) yang telah dikembangkan oleh guru. Pembalajaran konkret lebih
sesuai diberikan pada siswa kelas rendah ( kelas 1, 2, 3 ) di sekolah dasar.
Proses pembelajaran ini harus di rancang oleh guru sehingga kemampuan
siswa, baha ajar, proses belajar, dan sistem penilaian sesuai dengan taraf
perkembangan siswa
Strategi belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar di kelas rendah
di antaranya adalah ceramah, tanya jawab, latihan atau drill, belajar
kelompok, observasiatau pengamatan. Penggunaan atau pemilihan strategi
belajar harus mempertimbangkan variabel–variabel yang terlibat dalam
suatu proses belajar – mengajar.
beberapa contoh kegiatan belajar yang dapat
dilakukan siswa Sekolah Dasar di kelas rendah

Menggolongkan peran anggota keluarga


Menerapkan etika dan sopan santun di rumah, sekolah dan di
lingkungan
Menggunakan kosa kata geografi untuk menceritakan tentang
tempat
Menceritakan cara memanfaatkan uang secara sederhana
melalui jual beli barang dan menabung.
Pembelajaran tematik merupakan strategi pembelajaran untuk memberikan
pengalaman bermakna kepada siswa dengan melibatkan beberapa mata
pelajaran.Prioritas pembelajaran tematik adalah terciptanya pembelajaran yang
bersahabat, menyenangkan, dan bermakna.

Karakteristik pembelajaran tematik adalah pada siswa, fleksibel,tidak ada pemisahan


mata pelajaran dan dapat mengembangkan bakat sesuai minat siswa,
menumbuhkembangkan kreativitas siswa, kemampuan sosial, belajar bertahan lama,
dan menumbuhkan kemampuan memecahkan masalah.
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
DI KELAS TINGGI

Proses pembelajaran di kelas tinggi (kelas 4, 5, 6) adalah suatu


pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk
membelajarkan siswa tentang konsep dan generalisasi sehingga
penerapannya (menyelesaikan soal, menggabungkan, menghubungkan,
memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat dan membagi).

Strategi belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar di kelas tinggi
di antaranya ceramah, tanya jawab, latihan atau drill, belajar kelompok,
observasi, atau pengamatan, inkuiri, pemecahan masalah, dan diskaveri.
beberapa contoh kegiatan belajar yang dapat
dilakukan siswa Sekolah Dasar di kelas tinggi

Mendeskripsikan aturan-aturan yang berlaku di keluarga

Membandingkan kelompok-kelompok sosial di masyarakat

Menyajikan hubungan antara sumber daya alam dengan kegiatan


ekonomi setempat.

Melakukan diskusi kelompok tentang jual-beli


Karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar pada kelas
tinggi terlihat bahwa selain di tuntut tingginya aktivitas
siswa, kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan
pembelajaran seperti melakukan tahapan penyelidikan,
melakukan pemecahan masalah dan sebagainya
MODUL III
KB I MODEL-MODEL
BELAJAR
BELAJAR KOLABORATIF

Belajar kolaboratif adalah ada dua orang atau lebih bekerja sama,
memecahkam masalah bersama untuk mencapai tujuan tertentu.
MANFAAT BELAJAR KOLABORATIF
a. Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok karena interaksi dalam kelompok merupakan
factor berpengaruh terhadap penguasaan konsep
b. Pebelajar belajar memecahkan masalah bersama dalam kelompok
c. Menumpuk rasa kebersamaan antarsiswa
d. Meningkatkan keberanian memunculkan idea tau pendapat untuk pemecahan masalah bagi
setiap individu
e. Menumpuk rasa tanggung jawab individu dalam mencapai suatu tujuan Bersama
f. Setiap anggota melihat dirinya sebagai milik kelompok yang memiliki tanggung jawab
BELAJAR KUANTUM

Prinsipnya bahwa sugesti dapat mempengaruhi hasil belajar dan setiap


detail apa pun memberikan sugesti positif atau negative

Prinsip – prinsip utama pembelajaran kuantum


a. Segalanya berbicara, segala sesuatu, lingkungan kelas hingga bahasa tubuh guru, darai
kertas yang dibagikan sampai rancangan pembelajaran mengirim pesan tentang belajar
b. Segalanya bertujuan, segala yang berubah mempunyai tujuan, yaitu para siswa
mengembangkan kecakapan dalam mata pelajaran
c. Proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum
memperoleh label untuk sesuatu yang dipelajari
d. Hargai setiap usaha
e. Rayakan setiap keberhasilan
BELAJAR KOOPERATIF

Pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil sehinggan siswa bekerja bersama


untuk memalsimalkan kegiatan belajarnya sendiri dan juga anggota yang lainnya.

Kesamaan
tujuan

Prinsip
Ketergantung
positif
LANJUTAN
Manfaat belajar kooperatif
a. Meningkatkan hasil belajar Keterbatasan pembelajarn kooperatif
b. Meningkatkan hubungan antar a. Memerlukan waktu yang lama bagi setiap
siswa untuk bekerja dalam tim
kelompok b. Memerlukan latihan agar siswa terbiasa
c. Meningkatkan rasa percaya diri dan belajar dalam tim
motivasi belajar c. Model belajar kooperatif yang diterapkan
harus sesuai dengan pembahasan materi ajar
d. Menumbuhkan realisasi kebutuhan
d. Memerlukan format penilaian belajar yang
siswa berbeda
e. Memadukan, menerapakan pengetahuan e. Memerlukan kemampua khusus bagi guru
dan keterampilan untuk mengkaji berbagai teknik pelaksanaan
f. Relative murah karena tidak belajar kooperatif
memerlukan biaya
BELAJAR TEMATIK

Belajar tematik merupakan suatu kegiatan belajar yang dirancang sekitar ide pokok
(tema), dan melibatkan beberapa bidang studi ( mata pelajaran ) yang berkaitan
dengan tema

menggunakan tema sentral dalam kegiatan belajar yang


Prinsip berlangsung
LANJUTAN

Karakteristik pembelajaran tematik


a. Memberikan pengalaman langsung dengan objek-objek yang nyata bagi pebelajar
untuk menilai dan memanipulasinya
b. Menciptakan kegiatan dimana anak menggunakan semua pemikirannya
c. Membangun kegiatan sekitar minat – minat umum siswa
d. Membaru siswa mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
e. Menyediakan kegiatan dan kebiasaan menghubungkan semua aspek
f. Mengakomodasi kebutuhan pebelajar untuk bergerak dan melakukan kegiatan fisik
g. Memberikan kesempatan bermain untuk menerjemahkan pengalaman ke dalam
pengertian
h. Menghargai perbedaan individu
LANJUTAN

Perlunya pembelajarn tematik , khususnya


SD Manfaat belajar tematik
a. Pada dasarnya siswa SD kelas awal Dalam pembelajan tematik,
memahami suatu konsep secara utuh ada perubahan perubahan
b. Siswa SD kelas awal mengembangkan peranan guru dari seorang
kecerdasannya secara komprehensif pemimpin dan penyedia
c. Kenyataan hidup sehari – hari menampilkan kebijakan serta
fakta yang utuh dan tematis pengetahuan fasilitator,
d. Ada konteksnya pembimbing, penantang,
e. Guru SD adalah guru kelas, akan lebih pemberi saran, dan
mudah mengajar satu konsep secara utuh, organisator.
akan sulit mengajar sub – sub konsep secara
terpisah-pisah.
MODUL III
KB II (RUMPUN MODEL
MENGAJAR)
RUMPUN MODEL SOSIAL

Model mengajar social diciptakan untuk membentuk masyarakat belajar.


Kegiatan terpenting dalam pengelolaan kelas sebenarnya merupakan
pengembangan hubungan kooperatif di dalam kelas.

Partner dalam belajar Inkuiri Yurisprudensi

Kepribadian dan gaya


Investigasi kelompok
belajar

Bermain peran Inkuiri sosial


RUMPUN MODEL PEMROSESAN
INFORMASI

Model ini menekankan pada cara meningkatkan pembawaan seseorang


memahami dunia dengan memperoleh dan menorganisaskan data,memahami
masalah dan mencari pemecahannya.

Berfikir Induktif Latihan Inkuiri

Pencapaian Konsep Mnemonic

Inkuiri Ilmiah Sinetik


LANJUTAN

Penyesuaian dengan
Pengorganisasi Awal
Pebelajar
RUMPUN MODEL PERSONAL

Model ini di mulai dari pandangan harga diri individu

Pengajaran Nondirektif Peningkatan Harga Diri


RUMPUN MODEL SISTEM PERILAKU

Dasar teoritik model ini sering disebut teori belajar social, modifikasi
prilaku, terapi prilaku, dan Cybernetik

Belajar Tuntas dan


Pembelajaran Terprogram

Pembelajaran Langsung

Belajar melaluai Simulasi,:


Latihan dan Latihan Madiri

Anda mungkin juga menyukai