Anda di halaman 1dari 18

Determinan Definisi Kasus

LETAK LOKASI PENGOBATAN


BAKTERIOLOGI
PENYAKIT SEBELUMNYA

BTA+ TIDAK
PARU
BTA - KASUS SETELAH DEFAULT
TB
EKSTRA PARU YA KAMBUH

GAGAL

TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT KRONIS


TUBERCULOSIS 1
CEMARAN BIOLOGI CEMARAN KIMIA

(1) (3)

Pangan yang
(2) aman adalah
pangan yang
“bebas bahaya”
BEBAS BAHAYA
CEMARAN FISIK

TUBERCULOSIS 2
CEMARAN BIOLOGI CEMARAN KIMIA

(1) (3)

Pangan yang
(2) aman adalah
pangan yang
“bebas bahaya”
BEBAS BAHAYA
CEMARAN FISIK

TUBERCULOSIS 3
CEMARAN BIOLOGI CEMARAN KIMIA

(1) (3)

Pangan yang
(2) aman adalah
pangan yang
“bebas bahaya”
BEBAS BAHAYA
CEMARAN FISIK

TUBERCULOSIS 4
CEMARAN BIOLOGI CEMARAN KIMIA

(1) (3)

Pangan yang
(2) aman adalah
pangan yang
“bebas bahaya”
BEBAS BAHAYA
CEMARAN FISIK

TUBERCULOSIS 5
CEMARAN BIOLOGI CEMARAN KIMIA

(1) (3)

Pangan yang
(2) aman adalah
pangan yang
“bebas bahaya”
BEBAS BAHAYA
CEMARAN FISIK

TUBERCULOSIS 6
CEMARAN BIOLOGI CEMARAN KIMIA

(1) (3)

Pangan yang
(2) aman adalah
pangan yang
“bebas bahaya”
BEBAS BAHAYA
CEMARAN FISIK

TUBERCULOSIS 7
CEMARAN BIOLOGI CEMARAN KIMIA

(1) (3)

Pangan yang
(2) aman adalah
pangan yang
“bebas bahaya”
BEBAS BAHAYA
CEMARAN FISIK

TUBERCULOSIS 8
TUBERCULOSIS 9
TUBERCULOSIS 10
SKALA IUATLD
(International Union Against TB and Lung Diseases )

Negatif : Tidak ditemukan BTA minimal dalam


100 lapang pandang
Scanty : 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang
(Tuliskan jml BTA yang ditemukan)
1+ : 10 – 99 BTA dlm 100 lapang pandang
2+ : 1 – 10 BTA setiap 1 lapang pandang
(periksa minimal 50 lapang pandang)
3+ : > 10 BTA dlm 1 lapang pandang
(periksa minimal 20 lapang pandang)

TUBERCULOSIS 11
Negatif : Tidak ditemukan BTA minimal dalam
100 lapang pandang
Scanty : 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang
(Tuliskan jml BTA yang ditemukan)
1+ : 10 – 99 BTA dlm 100 lapang pandang
2+ : 1 – 10 BTA setiap 1 lapang pandang
(periksa minimal 50 lapang pandang)
3+ : > 10 BTA dlm 1 lapang pandang
(periksa minimal 20 lapang pandang)

TUBERCULOSIS 12
Negatif : Tidak ditemukan BTA minimal dalam
100 lapang pandang
Scanty : 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang
(Tuliskan jml BTA yang ditemukan)
1+ : 10 – 99 BTA dlm 100 lapang pandang
2+ : 1 – 10 BTA setiap 1 lapang pandang
(periksa minimal 50 lapang pandang)
3+ : > 10 BTA dlm 1 lapang pandang
(periksa minimal 20 lapang pandang)

TUBERCULOSIS 13
Negatif : Tidak ditemukan BTA minimal dalam
100 lapang pandang
Scanty : 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang
(Tuliskan jml BTA yang ditemukan)
1+ : 10 – 99 BTA dlm 100 lapang pandang
2+ : 1 – 10 BTA setiap 1 lapang pandang
(periksa minimal 50 lapang pandang)
3+ : > 10 BTA dlm 1 lapang pandang
(periksa minimal 20 lapang pandang)

TUBERCULOSIS 14
Negatif : Tidak ditemukan BTA minimal dalam
100 lapang pandang
Scanty : 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang
(Tuliskan jml BTA yang ditemukan)
1+ : 10 – 99 BTA dlm 100 lapang pandang
2+ : 1 – 10 BTA setiap 1 lapang pandang
(periksa minimal 50 lapang pandang)
3+ : > 10 BTA dlm 1 lapang pandang
(periksa minimal 20 lapang pandang)

TUBERCULOSIS 15
Negatif : Tidak ditemukan BTA minimal dalam
100 lapang pandang
Scanty : 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang
(Tuliskan jml BTA yang ditemukan)
1+ : 10 – 99 BTA dlm 100 lapang pandang
2+ : 1 – 10 BTA setiap 1 lapang pandang
(periksa minimal 50 lapang pandang)
3+ : > 10 BTA dlm 1 lapang pandang
(periksa minimal 20 lapang pandang)

TUBERCULOSIS 16
Bila di dapatkan hasil negatif, lakukan terapi
antibiotik kemudian setelah 2 minggu pengobatan
dilakukan kembali pemeriksaan dahak.

TUBERCULOSIS 17
Bila di dapatkan hasil negatif, lakukan
terapi antibiotik kemudian setelah 2 minggu
pengobatan dilakukan kembali
pemeriksaan dahak.

TUBERCULOSIS 18

Anda mungkin juga menyukai