Anda di halaman 1dari 74

MANAJEMEN ASN

Disampaikan pada
PELATIHAN DASAR CPNS

Oleh:
Drs. Ahmad Fauzi M.Si
Widyaiswara Ahli Madya
Cp. 08127510035 / 08117510034
BIODATA

Nama : Drs. Ahmad Fauzi M.Si


Tempat / Tgl. Lahir : Lubuk jambi, 3 Oktober 1961
NIP : 196110031993031002
Pangkat/Gol.Ruang : Pembina Utama Muda IV/C
Jabatan : Widyaiswara Madya
Kantor : BPsDM Provinsi Riau
Email : ahmadfauziwi@gmail.com
Hp / WA : 08127510035 / 08117510034
TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta dapat memahami kedudukan, peran, hak dan kewajiban


Hasil dan kode etik ASN, konsep system merit dalam pengelolaan ASN
Belajar serta mekanisme pengelolaan ASN dengan baik

Kedudukan, peran, hak & kewajiban,


Indikator kode etik dan kode perilaku ASN
Hasil
Belajar
Konsep sistem merit dlm
pengelolaan ASN
Mekanisme pengelolaan ASN
profesi
profesi bagi
bagi pegawai
pegawai
negeri
negeri sipil
sipil dan
dan
pegawai
pegawai pemerintah
pemerintah
dengan
dengan perjanjian
perjanjian kerja
kerja
yang
yang bekerja
bekerja padapada
instansi
instansi pemerintah.
pemerintah.
Pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai
ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan.

warga negara Indonesia yang memenuhi


syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan
perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu
dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
Manajemen
Manajemen ASN ASN adalah
adalah pengelolaan
pengelolaan
ASN
ASN untuk
untuk menghasilkan
menghasilkan Pegawai
Pegawai ASN
ASN
yang
yang profesional,
profesional, memiliki
memiliki nilai
nilai dasar,
dasar,
etika
etika profesi,
profesi, bebas
bebas daridari intervensi
intervensi
politik,
politik, bersih
bersih dari
dari praktik
praktik korupsi,
korupsi, kolusi,
kolusi,
dan
dan nepotisme.
nepotisme.
Pasal 2 UU/5/2014
KEPASTIAN PROFESIO-
HUKUM NALITAS
1 2

NETRALI PROPOR-
SIONALITAS
-TAS ASA
6 S 3
ASN

KETERPA-
5 4 DUAN
DELEGASI
EFEKTIF &
EFISIEN
8
AKUNTABI-
LITAS KETERBU-
KAAN
7
9
13 NON
ASAS
ASN DISKRI-
KESEJAH- MINATIF
TERAAN 10
12
KEADILAN & PERSATUAN &
KESETARAAN 11 KESATUAN
KEDUDUKAN
JENIS (Psl 6) STATUS (Psl 7) Psl 8 & 9

1. Berstatus pegawai • Berkedudukan


tetap dan Memiliki NIP
sebagai unsur
PNS secara Nasional;
2. Menduduki jabatan aparatur negara
pemerintahan. • Melaksanakan
kebijakan yang
ditetapkan oleh
1. Diangkat dengan
perjanjian kerja sesuai pimpinan
kebutuhan instansi dan • Harus bebas dari
PPPK ketentuan UU. pengaruh/inter-
2. Melaksanakan tugas
pemerintahan.
vensi golongan &
partai politik
 melaksanakan  sebagai pelaksana
kebijakan publik; kebijakan publik;
 memberikan  pelayan publik;
pelayanan publik
yang profesional
FUNGSI  perekat dan pemer-
Psl 10 satu bangsa.
 mempererat
persatuan dan
kesatuan NKRI Perencana,

ASN N
pelaksana dan
pengawas
TUPsl 11

A
R 12
penyelenggara-
E an tugas umum
GA

P Psl pemerintahan &


S

pembangunan
nasional
NILAI DASAR

Kode Etik dan Kode Perilaku

komitmen, integritas moral, & tanggung


jawab pada pelayanan publik

kompetensi yang diperlukan sesuai


dengan bidang tugas;
Kualifikasi akademik

Jaminan perlindungan hukum dlm


pelaksanaan tugas

Profesionalisme jabatan
Jabatan ASN
(Pasal 13)
Jab. Jab.
Jab.
Administra Pimpinan
Fungsional
si Tinggi

Administr ●
Keahlian ●
Utama
ator

Pengawas

Ketramp ●
Madya

Pelaksana ilan ●
Pratama
JENIS HAK (Psl 21 & 22) KEWAJIBAN (Psl 23)
1. gaji, tunjangan, dan 1. setia dan taat pada
fasilitas; Pancasila, UUD 1945, NKRI,
2. cuti; dan pemerintah yg sah;
3. jaminan pensiun dan 2. menjaga persatuan dan
PNS jaminan hari tua; kesatuan bangsa;
4. perlindungan; dan 3. melaksanakan kebijakan
5. pengembangan pemerintah;
kompetensi. 4. menaati ketentuan peraturan
perundang-undangan;
5. melaksanakan tugas
1. gaji & tunjangan; kedinasan;
2. cuti; 6. menunjukkan integritas dan
PPPK 3.
4.
perlindungan; dan
pengembangan
keteladanan;
7. menyimpan rahasia jabatan
kompetensi. 8. bersedia ditempatkan di
seluruh wilayah NKRI
Gaji adalah kompensasi dasar berupa honorarium
sesuai dengan beban kerja, tanggung jawab
jabatan dan resiko pekerjaan yang ditetapkan oleh
peraturan perundang-undangan.
Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan
fasilitas. Tunjangan meliputi tunjangan kinerja dan
tunjangan kemahalan. Tunjangan kinerja
dibayarkan sesuai pencapaian kinerja.
Tunjangan kemahalan dibayarkan sesuai dengan
tingkat kemahalan berdasarkan indeks harga yang
berlaku di daerah masing-masing.
PP 24 Tahun 1976

CUTI TAHUNAN

CUTI BESAR

CUTI SAKIT

CUTI BERSALIN

CUTI ALASAN PENTING


CUTI DILUAR TANGG.
NEGARA
CUTI PNS
a. SEBAGAI LIBURAN
1. Tahunan, syarat : - 1 thn kerja terus sebagai PNS
- dapat dipecah
- 12 Hari kerja
- Tambah 14 hari bila cutinya jauh
- 1 thn tdk ambil dapat 18 hari
- 2 thn tdk ambil dapat 24 hari

2. Besar, syarat : - 6 thn bekerja sbg PNS


- Lamanya 3 bln
- Bisa untuk naik haji / kewajiban agama
b. KARENA TERHALANG BEKERJA
1. Sakit, syarat : - 1 s.d 2 hari Pemberitahuan saja
- > 14 hari cuti sakit
- paling lama 1 thn dpt diperpanjang 6 bln
- Gugur kandungan berhak 1,5 bln
2. Bersalin, syarat : - Cuti anak ke 1, dan 2
- Anak 3 cuti diluar tanggungan negara
- Lama 1 bln sebelum & 2 bln setelah persalinan.
Lisa/ Manajemen ASN
………Cuti PNS

c. KARENA KEPENTINGAN PRIBADI


1. Alasan Penting : - Ayah, Ibu, Suami/Istri, anak, adik, kakak, mertua
atau menantu sakit keras atau meninggal dunia.
- Mengurus hak-hak / warisan anggota keluarga yg
meninggal
- Perkawinan Pertama
- Lamanya 1 bulan

2. Diluar Tanggungan: - Kerja sebagai PNS 5 thn terus-menerus


Negara - Lamanya 3 thn, dpt diperpanjang 1 thn
- Tdk dapat gaji
- Masa kerja tdk dihitung
- Cuti harus dengan persetujuan BKN

Lisa/ Manajemen ASN


Psl 91 UU ASN

 PNS yang berhenti bekerja berhak atas jaminan pensiun


dan jaminan hari tua PNS sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
 PNS diberikan jaminan pensiun apabila:
 meninggal dunia;
 atas permintaan sendiri dengan usia dan masa kerja
tertentu;
 mencapai mencapai batas usia pensiun;
 perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah
yang pensiun dini; atau
 tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak
dapat tugas dan kewajiban.
 Jaminan pensiun PNS dan jaminan hari tua PNS
diberikan sebagai perlindungan kesinambungan
penghasilan hari tua, sebagai hak dan sebagai
penghargaan atas pengabdian PNS.
 Jaminan pensiun dan jaminan hari tua PNS
mencakup jaminan pensiun dan jaminan hari tua
yang diberikan dalam program jaminan sosial
nasional.
 Sumber pembiayaan jaminan pensiun dan jaminan
hari tua PNS berasal dari pemerintah selaku pemberi
kerja dan iuran PNS yang bersangkutan.
Psl 92 UU No. 5/2014

Jaminan kesehatan

Jaminan kecelakaan kerja

Jaminan Kematian

Bantuan Hukum
(Psl 70 UU No.5/2014)

Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan


untuk mengembangkan kompetensi.
Pengembangan kompetensi melalui pendidikan dan
pelatihan, seminar, kursus, dan penataran.
Pengembangan kompetensi harus dievaluasi oleh
Pejabat yang Berwenang dan digunakan sebagai salah
satu dasar dalam pengangkatan jabatan dan
pengembangan karier.
Dalam mengembangkan kompetensi setiap Instansi
Pemerintah wajib menyusun rencana pengembangan
kompetensi tahunan yang tertuang dalam rencana kerja
anggaran tahunan instansi masing-masing.
KONSEP SISTEM MERIT DALAM PENGELOLAAN ASN

• Sistem Merit adalah konsepsi dalam manajemen


SDM yang menggambarkan diterapkannya
obyektifitas dalam keseluruhan semua proses dalam
pengelolaan ASN yakni pada pertimbangan
kemampuan dan prestasi individu untuk
melaksanakan pekerjaannya (kompetensi dan
kinerja)
• Obyektifitas dilaksanakan pada semua tahapan
pengelolaan SDM (rekruitmen, pengangkatan,
penempatan dan promosi)
Kelembagaan dan Jaminan Sistem Merit dalam
Pengelolaan ASN


Monitoring & evaluasi pelaksanaan kebijakan dan
KASN ●
majemen ASN
Menjamin perwujudan pelaksanaan sitem merit

Kementrian ●
Penelitian, pengkajian kebijakan manajemen ASN

Pembinaan & penyelenggaraan Diklat ASN
PAN dan RB

BKN
Penyelenggaraan manajemen ASN

Pengawasan & pengendalian pelaksanaan norma, standar,


prosedur & kriteria manajemen ASN


Manaje Psl 52 UU
men No.5/2014
ASN

Manajemen
PNS
Manajemen
PPPK
Psl 56 UU No.5/2014

1. Dasar penetapan kebutuhan Pegawai ASN:


a. Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan
berdasarkan metode analisis jabatan dan analisis beban
kerja.
b. Perencanaan kebutuhan SDM Aparatur 5 (lima) tahun
dengan rincian per tahun berdasarkan prioritas
kebutuhan
2. Formasi ditetapkan oleh Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendayagunaan aparatur negara secara nasional.
MEKANISME PENGAJUAN FORMASI

SK
Penetapan MENPAN
Formasi

Pertimbangan
BUPATI /
GUBERNUR Persetujuan
WALIKOTA

BKN

Lisa/ Manajemen ASN


Psl 58 UU/5/2014

1. Dasar pengadaan
- pengisian kebutuhan jabatan yang lowong
- sesuai kebutuhan pegawai yang ditetapkan Menteri
2. Tahapan :
a. Perencanaan (Psl 59 UU No.5/2014)
b. Pengumuman lowongan (Psl 60)
c. Pelamaran (Psl 61)
d. Seleksi (administrasi, kompetensi dasar, dan
kompetensi bidang), Psl 62
e. Pengumuman hasil seleksi (Psl 63)
f. Masa percobaan (Psl 64)
g. Pengangkatan menjadi PNS (Psl 65)
MEKANISME PROSES PENGADAAN

1 PENGUMUMAN 2 PENYARINGAN PROSES PENGANGKATAN


3
SBG CPNS
 Jmlh & Jenis - Seleksi Adm.
Formasi - Seleksi Kompetensi - INST-PPK – BKN – PPK
 Syarat jabatan Dasar - SK DITETAPKAN PPK
 - Seleksi Kompetensi - PENGANGKATAN SESUAI
Alamat lamaran
yg dituju Bidang IJAZAH
 Batas waktu * SD/SDT I/a
 Lain-lain * SLTP/SDT I/c
* SLTA/SDT II/a
* SGPLB/DII II/b
* SM/AK/DIPL II/c
* S1/DIV III/a
* S2/DOK/APTR/SPI III/b
* S3/SP2 III/c

Lisa/ Manajemen ASN


• PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu.
• Setiap jabatan dikelompokkan dalam klasifikasi jabatan PNS
yang menunjukkan kesamaan karakteristik, mekanisme, dan
pola kerja.
• PNS dapat berpindah antar dan antara JPT, Jabatan
Administrasi, dan Jabatan Fungsional di Instansi Pusat dan
Daerah berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan penilaian
kinerja.
• PNS dapat diangkat dalam jabatan tertentu pada lingkungan
instansi TNI dan Polri yang pangkat/jabatannya disesuaikan
dengan pangkat dan jabatan di lingkungan instansi TNI dan
Polri.
NAMA-NAMA DAN SUSUSNAN PANGKAT PNS
No.
Pangkat Golongan Ruang
Urut
1. Juru Muda I a
2. Juru Muda Tk.I I b
3. Juru JURU I c
4. Juru Tk.I I d
5. Pengatur Muda II a
6. Pengatur Muda Tk.I II b
PENGATUR
7. Pengatur II c
8. Pengatur Tk.I II d
9. Penata Muda III a
10. Penata Muda Tk.I III b
PENATA
11. Penata III c
12. Penata Tk.I III d
13. Pembina IV a
14. Pembina Tk.I IV b
15. Pembina Utama Muda PEMBINA IV c
16. Pembina Utama Madya IV d
17. Pembina Utama Lisa/ Manajemen ASN IV e
KENAIKAN Penghargaan yg diberikan atas prestasi kerja &
PANGKAT pengabdian PNS terhadap negara. ( PP 12 Tahun 2002)

a. KP Reguler

• KP Jab. Struktural & Jab. Fungsional tertentu.


b.• KPKPPilihan
Jab. tertentu yg pengangkatannya dgn
KEPRES.
• KP Prestasi kerja luar biasa.
• KP Pejabat Negara.
• KP Penemuan baru.
c. KP • KP Penyesuaian Ijazah (PI).
Pengabdian • KP TB.
• KP PNS yg DPK / DPB.

d. KP Anumerta

Lisa/ Manajemen ASN


MASA KENAIKAN PANGKAT

>> Masa KP 01 April


(diterima di BKN 31 Maret)

01 Oktober
(diterima di BKN 30 September)

>> KP pertama PNS dihitung TMT pengangkatan


sebagai CPNS
KENAIKAN PANGKAT
SYARAT
NO JENIS BAGI KET.
MK DP3
1. Reguler a. PNS tanpa Jabatan 4 Thn 2 Thn - Ada Puncak
b. PNS Tugas Belajar (Baik) - Tdk
tidak ada Jabatan melampaui
c. PNS Diperbantukan/ atasan
Dipekerjakan di luar langsung
Instansi Induk Tanpa
Jabatan
2. Pilihan
a) PNS yg - PNS yg mencapai 4 Thn 2 Thn Tdk melampaui
menduduki pangkat terendah (Baik) jenjang
Jab.struktural/ - PNS pangkat 1 tingkat 1 Thn Pkt 2 Thn
fungsional di bawah jenjang 1 Thn jab (Baik)
tertentu
- PNS  Jab. Fungsional 2 thn/ 2 Thn Angka kredit
tertentu 3 thn/ (Baik)
lebih
Lisa/ Manajemen ASN
…………Kenaikan pangkat

SYARAT
N
JENIS BAGI KET.
O MK DP3

b) PNS yang -Hakim - UU tersendiri


menduduki jab. - Kepres 89/2001
Tertentu yg
pangkatnya
menjadi
kewenangan
Presiden
c) PNS Prestasi 1 Thn 1 Thn - SK Prestasi PPK
kerja luar biasa (Baik) - Usul Baperjakat
baiknya - Tdk berlaku bg
Pejabat Negara
d) PNS yg 1 Thn 1 Thn
menemukan (Baik)
penemuan baru
bagi negara

Lisa/ Manajemen ASN


…………Kenaikan pangkat

SYARAT
N
JENIS BAGI KET.
O MK DP3

e) PNS Pejabat -PNS yg 4 Thn 1 Thn - Tdkterikat


Negara diberhentikan dr jab. (Baik) jenjang
Organik
f) KP -PNS yg mendpt ijin 1 Thn 1 Thn - Uraian tugas
Penyesuaian belajar (Baik) - Angka kredit bg
Ijazah jab. Fungsional
- Lulus Ujian

g) KP Tugas -PNS yg 1 Thn 1 Thn - Uraian tugas


belajar ditugasbelajarkan (Baik) - SK Tugas belajar
- SK aktif kembali

h) KP PNS -Diangkat dlm Jab. 4 Thn 1 Thn - Paling


banyak 3x
dipekerjakan/ Pim yg telah (Baik) kecuali lembaga
diperbantuka dipersamakan pendidikan
n di luar eselonnya (Neg - Sosial
instansi induk sahabat, BUMN, - Kesehatan
BUMD RS Swasta dll
Lisa/ Manajemen ASN
…………Kenaikan pangkat

N
JENIS BAGI SYARAT KET.
O
3. KP Pengabdian a) PNS yg mencapai MK 30 Pkt 1 bln - TMT tgl 1
BUP meninggal
b) PNS meninggal MK 20 Pkt 1 Th - TMT tgl 1 saat
dunia cacat
c) PNS cacat kr dinas MK 10 Pkt 2 th
4. KP Anumerta Bagi yg tewas - TMT tewas
a) Meninggal krn & - SK KP
dlm tugas Anumerta
b) Meninggal dlm sementara
keadaan lain yg - Diusulkan KP
sama dg tugas tetap ke BKN
c) Akibat luka/,cacat
krn dinas
d) Perbuatan Anasir

Lisa/ Manajemen ASN


• dilakukan berdasarkan:
- kualifikasi;
- Kompetensi (teknis, manajerial, sosial kultural);
- penilaian kinerja, dan
- kebutuhan Instansi Pemerintah.

• Dilakukan dengan mempertimbangkan


integritas dan moralitas.
Pasal 71 UU No. 5 /2014

Untuk menjamin keselarasan potensi PNS


dengan kebutuhan penyelenggaraan tugas
pemerintahan dan pembangunan perlu
disusun pola karier PNS yang terintegrasi
secara nasional.
Setiap Instansi Pemerintah menyusun pola
karier PNS secara khusus sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan pola karier
nasional.
B. POLA KARIER (PS 12 PP 100/2000)

Pola Pembinaan PNS yg menggambarkan jalur


pengembangan karier & pola
keterkaitan/keserasian antara jabatan, Pangkat,
Diklat serta masa jabatan seseorang PNS sejak
diangkat dalam jabatan sampai dengan pensiun.

TUJUAN : Menjamin kepastian pengembangan karier PNS


MANFAAT : Bagi Instansi Ada Pedoman yg jelas
Bagi PNS Ada Kepastian yg memotivasi

C. KEBIJAKAN KARIER Karier Terbuka


SISTEM KARIER
dan Karier Tertutup
PRESTASI KERJA

Lisa/ Manajemen ASN


Contoh Pola Karier (S1)

RE Orientasi
(1 thn Prajab) Evaluasi Es. IV
CR Evaluasi
Umur 24 th Diklat Umur 33 th
UI Pim III
Gol III/a Pim IV Gol. III/c
T Tehnis
Penugasan Tehnis Penugasan
M
2x4+1 th = 9 th. 2x4 = 8 th
EN

Es. II Es. III


Es. I Umur 49 th Evaluasi Umur 41 th
Evaluasi
Umur 57 th Gol. IV/b Pim II Gol. III/d
Pim I
Gol. IV/d Penugasan Tehnis Penugasan
2x4 = 8 th 2x4 = 8 th

Lisa/ Manajemen ASN


Pasal 72 UU No. 5 /2014

(1) Promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan objektif


antara kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang
dibutuhkan oleh jabatan, penilaian atas prestasi kerja,
kepemimpinan, kerja sama, kreativitas, dan pertimbangan
dari tim penilai kinerja PNS pada Instansi Pemerintah, tanpa
membedakan gender, suku, agama, ras, dan golongan.
(2) Setiap PNS yang memenuhi syarat mempunyai hak yang
sama untuk dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih
tinggi.
(3) Promosi Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional PNS
dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian setelah
mendapat pertimbangan tim penilai kinerja PNS pada Instansi
Pemerintah.
Persyaratan Jabatan Struktural

Persyaratan Umum terdiri dari :

 Berstatus PNS;
 Serendah-rendahnya menduduki pangkat 1 (satu) tingkat
dibawah jenjang pangkat yang ditentukan;
 Memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan yg ditentukan;
 Semua unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
 Tidak sedang menjalani hukuman dan/atau tidak sedang dalam
proses hukum; dan
 Sehat jasmani dan rohani
Persyaratan Khusus :

Persyaratan khusus berupa kompetensi jabatan yg diperlukan


terdiri dari kompetensi manajerial & kompetensi substantif teknis

Kompetensi manajerial sekurang-kurangnya terdiri dari unsur-


unsur wawasan, kepemimpinan, kerja sama, kemampuan
mengelola sumber daya & pengambilan keputusan

Kompetensi substantif teknis sekurang-kurangnya terdiri dari


tingkat dan bidang pendidikan, keterampilan, pengetahuan &
pengalaman kerja yg diperlukan untuk mendukung pelaksanaan
tugas
Disamping Persyaratan-persyaratan, Pejabat
Pembina Kepegawaian Perlu Memperhatikan
Faktor :

Senioritas dalam kepangkatan;


Us i a ;
Pendidikan dan pelatihan jabatan;
Pengalaman;
JENJANG PANGKAT, GOL/RUANG
TERENDAH TERTINGGI
NO ESELON
GOL/ GOL/
PANGKAT PANGKAT
RUANG RUANG
Pembina Utama
1. I.A IV/d Pembina Utama IV/e
Madya
Pembina Utama
2. I.B IV/c Pembina Utama IV/e
Muda
Pembina Utama Pembina Utama
3. II.A IV/c IV/d
Muda Madya
Pembina Utama
4. II.B Pembina Tk. I IV/b IV/c
Muda
5. III.A Pembina IV/a Pembina Tk. I IV/b
6. III.B Penata Tk. I III/d Pembina IV/a
7. IV.A Penata III/c Penata Tk. I III/d
Penata Muda
8. IV.B III/b Penata II/d
Tk. I
Pasal 73 UU No. 5 /2014

 Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi


dalam 1 (satu) Instansi Pusat, antar-Instansi Pusat, 1
(satu) Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah, antar-
Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke
perwakilan Negara Kesatuan Republik Indonesia di
luar negeri.
 Mutasi PNS dalam satu Instansi Pusat atau Instansi
Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.
 Mutasi PNS antar kabupaten/kota dalam satu provinsi
ditetapkan oleh gubernur setelah memperoleh
pertimbangan kepala BKN.
Pasal 73 UU No. 5 /2014

 Mutasi PNS antar kabupaten/kota antar provinsi,


dan antar provinsi ditetapkan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam
negeri setelah memperoleh pertimbangan kepala
BKN.
 Mutasi PNS provinsi/kabupaten/kota ke Instansi
Pusat atau sebaliknya, ditetapkan oleh kepala
BKN.
 Mutasi PNS antar-Instansi Pusat ditetapkan oleh
kepala BKN.
Pasal 76 & 77 UU
No. 5 /2014
PP 46 Tahun 2011
Perka BKN No 1 th 2013
Dilakukan berdasarkan:
• perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau
organisasi;
Memperhatikan
• target, sasaran, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku
PNS.
Metode
• objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.
• Berada di bawah kewenangan PyB, didelegasikan secara
berjenjang kepada atasan langsung dari PNS, dan dapat
mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan
bawahannya.
• Hasil penilaian kinerja PNS disampaikan kepada Tim Penilai
Kinerja PNS.
PERBANDINGAN DP3 DAN SKP

DP3 SKP
1. Sifat Rahasia 1. Tidak Rahasia/Objektif
2. Tidak dapat diukur 2. Bisa diukur
3. Tidak akuntabel 3. Akuntabel (jelas)
4. Tidak Partisipatif tentang 4. Partisipatif tentang
angka target
5. Terdiri dari 8 unsur, 7 unsur 5. Terdiri dari 2 unsur SKP
kepribadian dan 1 unsur dan Prilaku kerja
prestasi 6. Sistim Prestasi-Sistim
6. Sistim karir-Prestasi Karir

Lisa/ Manajemen ASN


Pasal 79 & 80 UU No. 5 /2014

• Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak kepada PNS serta
menjamin kesejahteraan PNS.
• Dibayarkan sesuai dengan beban kerja, tanggungjawab, & resiko
pekerjaan.
• Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.
• PNS di pusat dibebankan pada APBN, PNS di daerah dibebankan
APBD. 
• Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas yang meliputi:
– tunjangan kinerja dan (dibayar sesuai pencapaian kinerja)
– tunjangan kemahalan (dibayar sesuai tingkat kemahalan: indeks
harga di daerah)
• Tunjangan PNS dibebankan pada APBN dan APBD
Pasal 82 & 83 UU
No. 5 /2014

• PNS yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian,


kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam
melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan. (psl 82)
• Penghargaan sebagaimana dimaksud dapat berupa pemberian:
(psl 83)
– tanda kehormatan
– kenaikan pangkat istimewa;
– kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi;
dan/atau
– kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara
kenegaraan.
…….. Penghargaan PNS
Tanda Jasa (KEPPRES 25/94)
- Satya lencana Karya Satya 10 tahun
- Satya lencana Karya Satya 20 tahun
- Satya lencana Karya Satya 30 tahun
(Psl 86 UU No.5/2014)

Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib


dalam kelancaran pelaksanaan tugas,
PNS wajib mematuhi disiplin PNS.
Instansi Pemerintah wajib melaksanakan
penegakan disiplin terhadap PNS serta
melaksanakan berbagai upaya
peningkatan disiplin.
PNS yang melakukan pelanggaran
disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
(PP No. 53 Tahun 2010)

Pasal 3 17 KEWAJIBAN

Pasal 4 15 LARANGAN
Hukuman disiplin ringan

Hukuman disiplin sedang

Hukuman disiplin berat


•Teguran lisan.
RINGAN •Teguran tertulis
•Pernyataan tdk puas
secara tertulis

•Penundaan KGB utk


TINGKAT & plg lama 1 thn
JENIS •Penundaan KP utk
SEDANG
HUKUMAN selama 1 th
DISIPLIN •turun pangkat 1
tingkat lbh rendah
(PP 30/80 jo PP selama 1 thn
53/2010) •Turun pangkat
setingkat lbh
rendah selama 3 thn
BERAT •Pemindahan dlm
rangka turun jab 1 tk
lbh rendah
•Pembebasan dari
jabatan
•Pemberhentian dgn
Lisa/ Manajemen ASN
hormat tdk AP
Pasal 87

PNS diberhentikan dengan hormat karena:


• meninggal dunia;
• atas permintaan sendiri;
• mencapai batas usia pensiun;
• perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah
yang mengakibatkan pensiun dini;
• tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak
dapat menjalankan tugas dan kewajiban.
PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena:
a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUDNRI
1945;
b. dihukum penjara/kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak
pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada
hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum;
c. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau
d. dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana
yang dilakukan dengan berencana.
 PNS diberhentikan sementara, apabila:
 diangkat menjadi pejabat negara;
 diangkat menjadi komisioner atau anggota
lembaga nonstruktural; atau
 ditahan karena menjadi tersangka tindak
pidana.
 Pengaktifan kembali PNS yang
diberhentikan sementara dilakukan oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian.
Batas usia pensiun PNS yaitu:
– 58 (lima puluh delapan) tahun bagi
Pejabat Administrasi;
– 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat
Pimpinan Tinggi; dan
– sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan bagi Pejabat
Fungsional.
WEWENANG PEMBERHENTIAN
Pejabat Wewenang
Presiden a. PNS Pusat
b. PNS Daerah gol. IV/c keatas

Menteri, Jaksa Agung, dll a. Pemberhentian CPNS yang tidak


memenuhi syarat sbg PNS Pusat
b. PNS Pusat gol IV/b kebawah
dilingkungannya
Gubernur a. Pemberhentian CPNS yang tidak
memenuhi syarat sbg PNS Daerah
dilingkungannya
b. PNS Pusat gol IV/b kebawah
dilingkungannya
Bupati/Walikota a. Pemberhentian CPNS yang tidak
memenuhi syarat sbg PNS Daerah
dilingkungannya
b. PNS Pusat gol III/d kebawah
dilingkungannya
MANAJEMEN PPPK

a. Penetapan Kebutuhan
- Jenis jabatan diatur dengan Peraturan Presiden
- Penyusunan kebutuhan berdasarkan analisis
jabatan yang dilakukan untuk jangka waktu 5 thn
berdasarkan prioritas kebutuhan
b. Pengadaan
Tahapan : Perencanaan – pengumuman lowongan –
pelamaran – seleksi – pengumuman –pengangkatan
C. PENILAIAN KINERJA
 Bertujuan untuk menjamin obyektifitas
prestasi kerja berdasarkan perjanjian kerja
 Penilaian dilakukan secara obyektif,
terukur, akuntabel, partisipatif dan
transparan
 Dinilai oleh atasan langsung
 Dapat mempertimbangkan pendapat rekan
kerja

D. PENGGAJIAN & TUNJANGAN


- mendapat gaji yang layak
- dibebankan pada APBN/APBD
E. PENGEMBANGAN KOMPETENSI
 PPPK diberikan kesempatan utk pengembangan
kompetensi yang direncanakan setiap tahun oleh
instansi

F. PEMBERIAN PENGHARGAAN
 Tanda kehormatan
 Kesempatan prioritas utk pengembangan
kompetensi
 Kesempatan menghadiri acara resmi /kenegaraan
G. DISIPLIN
 Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dlm
pelaksanaan tugas
 PPPk yg melakukan pelanggaran dijatuhi hukuman
disiplin

H. PEMUTUSAN HUBUNGAN PERJANJIAN KERJA


 Jangka waktu berakhir
 Meninggal dunia
 Atas permintaan sendiri
 Perampingan organisasi
 Tidak cakap jasmani/rohani
I. PERLINDUNGAN
 Jaminan hari tua
 Jaminan kesehatan
 Jaminan kecelakaan kerja
 Jaminan kematian
 Bantuan hukum
PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI

Terbuka Tingkat
nasional Dapat berasal dr Non
& (Utama,
Madya) PNS ( JPT
kompett Daerah utama/madya tertentu)
itif (pratama)

Dpt diisi Apabila dibutuhkan


TNI, setelah mengundurkan
POLRI diri dr dinas aktif

Assesment Memperhatikan syarat


center kompetensi, kualifikasi,
/metode kepangkatan, pendidikan,
lainnya rekam jejak jabatan, dll
MEKANISME PENGISIAN JPT

Pansel
KASN
(laporan &
pengawasan)

3 nama 1
jabatan

Memilih 1
utk
diangkat

PPK
ORGANISASI
 Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia
 Bertujuan :
 menjaga kode etik profesi & standar pelayanan
profesi ASN
 mewujudkan jiwa korps ASN sbg pemersatu bangsa
 Fungsi :
 pembinaan & pengembangan profesi ASN
 Memberikan perlindungan hokum
 Memberikan rekomendasi kpd majelis kode etik
instansi thd pelanggaran kode etik
 Menyelenggarakan usaha peningkatan
kesejahteraan anggota
SISTIM INFORMASI ASN
 Sistim informasi diselenggarakan secara Nasional
 Setiap instansi pemerintah wajib melakukan
pemutakhiran data secara berkala dan
menyampaikannya kpd BKN
 Memuat seluruh informasi dan data pegawai ASN

PENYELESAIAN SENGKETA
 Diselesaikan melalui upaya administrative
(keberatan & banding administrative)
 Keberatan diajukan scr tertulis kpd atasan pejabat
yg berwenang menghukum
 Banding administrative diajukan kepada Badan
Pertimbangan ASN

Anda mungkin juga menyukai