Anda di halaman 1dari 25

MUHAMMADIYAH

Pada Mulanya...

S
Dari Sebuah Ayat …

ِ ‫ ولْت ُكن ِم ْن ُكم أ َُّمةٌ ي ْدعُو َن إِلَى الْ َخي ِر ويأْمرو َن بِالْمعر‬
‫وف‬ ُْ َ ُُ ََ ْ َ ْ ْ ََ
)١٠٤( ‫ك ُه ُم ال ُْم ْفلِ ُحو َن‬ ِ
َ ‫َوَي ْن َه ْو َن َع ِن ال ُْم ْن َك ِر َوأُولَئ‬
 “ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat
yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada
yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.”
Inspirasi Al-Qur‘an Surat
Ali Imran 104

 Islam ditampilkan sebagai kekuatan dinamis untuk


transformasi sosial dalam dunia nyata kemanusiaan melalui
gerakan “humanisasi” (mengajak pada serba kebaikan) dan
“emanisipasi” atau “liberasi” (pembebasan dari segala
kemunkaran), sehingga Islam diaktualisasikan sebagai
agama langit yang membumi, yang menandai terbitnya fajar
baru reformisme atau modernisme Islam di Indonesia.
Maksud dan Tujuan
Muhammadiyah
 “Menyebarkan pengajaran Igama Kangjeng Nabi Muhammad
Shallalahu ‘Alaihi Wassalam kepada penduduk Bumiputra di dalam
residensi Yogyakarta, dan memajukan hal Igama kepada anggauta-
anggautanya.”
 Terdapat hal menarik, bahwa kata ”memajukan” (dan sejak tahun 1914
ditambah dengan kata ”menggembirakan”) dalam pasal maksud dan
tujuan Muhammadiyah merupakan kata-kunci yang selalu dicantumkan
dalam ”Statuten Muhammadiyah” pada periode Kyai Dahlan hingga
tahun 1946 .
Faktor-Faktor Pendorong
Lahirnya Muhammadiyah
Umat Islam tidak memegang teguh tuntunan Al-Quran dan Sunnah Nabi, sehingga
menyebabkan merajalelanya syirik, bid’ah, dan khurafat, Islam tidak memancarkan
sinar kemurniannya lagi;
Ketiadaan persatuan dan kesatuan di antara umat Islam serta ketiadaan suatu
organisasi yang kuat;
Kegagalan dari sebagian lembaga-lembaga pendidikan Islam dalam memprodusir
kader-kader Islam, karena tidak lagi dapat memenuhi tuntutan zaman;
Umat Islam kebanyakan hidup dalam alam fanatisme yang sempit, bertaklid buta serta
berpikir secara dogmatis, berada dalam konservatisme, formalisme, dan
tradisionalisme;
Keinsyafan akan bahaya yang mengancam kehidupan dan pengaruh agama Islam,
serta berhubung dengan kegiatan misi Kristen di Indonesia yang semakin
menanamkan pengaruhnya di kalangan rakyat

(Junus Salam, 1968: 33)


BACKGROUND

Membersihkan
Mempertahankan
Islam di
Islam dari pengaruh
Indonesia dari
pengaruh dan dan serangan luar
kebiasaan yang
bukan Islam

Reformulasi ajaran
Reformulasi dan pendidikan
doktrin Islam Islam
dengan
pandangan alam
pikiran modern

(H.A. Mukti Ali, dalam Sujarwanto & Haedar Nashir, 1990: 332).
Langkah Pembaharuan
Kyai Dahlan
• Membersihkan aqidah • Membersihkan
Islam dari segala cara-cara ibadah
macam syirik dari bid’ah

Tauhid Ibadah

Pemahaman
Islam Muamalah

Merombak taklid & Membersihkan


memberikan kebebasan kepercayaan dari
Adaby dalam ber-ijtihad khurafat
Darban :
2000
Langkah Reformasi Kyai
Dahlan
 Memadukan pelajaran agama dan umum.

 Merupakan pembaruan karena mampu mengintegrasikan aspek


”iman” dan ”kemajuan”, sehingga dihasilkan sosok generasi muslim
terpelajar yang mampu hidup di zaman modern tanpa terpecah
kepribadiannya .
 Lembaga pendidikan Islam ”modern” bahkan menjadi ciri utama
kelahiran dan perkembangan Muhammadiyah, yang membedakannya
dari lembaga pondok pesantren kala itu. Pendidikan Islam “modern”
itulah yang di belakang hari diadopsi dan menjadi lembaga pendidikan
umat Islam secara umum. Kuntowijoyo : 1985
Teologi Amal Kyai
Dahlan
 Gagasan dan pelajaran tentang Surat Al-Maun, merupakan contoh
lain yang paling monumental dari pembaruan yang berorientasi
pada amal sosial-kesejahteraan, yang kemudian melahirkan
lembaga Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKU). Langkah
momumental ini dalam wacana Islam kontemporer disebut dengan
”teologi transformatif”, karena Islam tidak sekadar menjadi
seperangkat ajaran ritual-ibadah dan ”hablu minallah” (hubungan
dengan Allah) semata, tetapi justru peduli dan terlibat dalam
memecahkan masalah-masalah konkret yang dihadapi manusia.
Sikap Kyai Dahlan
terhadap Non-Muslim
 Kyai mengajak diskusi dan debat secara langsung dan terbuka dengan
sejumlah pendeta di sekitar Yogyakarta.

 Kyai Dahlan juga menganjurkan atau mendorong ”umat Islam untuk


mengkaji semua agama secara rasional untuk menemukan kebenaran
yang inheren dalam ajaran-ajarannya”, sehingga Kyai pendiri
Muhammadiyah ini misalnya beranggapan bahwa diskusi-diskusi tentang
Kristen boleh dilakukan di masjid (Jainuri, 2002: 78)
Kyai Dahlan & Gerakan
Perempuan
 Kepeloporan pembaruan Kyai Dahlan juga ditunjukkan dengan merintis
gerakan perempuan ‘Aisyiyah tahun 1917,

 Ide dasarnya agar perempuan muslim tidak hanya berada di dalam rumah,
tetapi harus giat di masyarakat dan secara khusus menanamkan ajaran
Islam serta memajukan kehidupan kaum perempuan.

 Langkah pembaruan ini yang membedakan Kyai Dahlan dari pembaru Islam
lain, yang tidak dilakukan oleh Afghani, Abduh, Ahmad Khan, dan lain-lain
(mukti Ali, 2000: 349-353).

 Ini juga menunjukkan sikap dan visi Islamnya yang luas, cerdas dan
bersemangat tajdid, padahal Kyai dari Kauman ini tidak bersentuhan
dengan ide atau gerakan ”feminisme” seperti berkembang sekarang ini,
James Peacock (1986: 26), Seorang Antropolog
dari Amerika

 ”Dalam setengah abad sejak berkembangnya pembaharuan di Asia Tenggara,


pergerakan itu tumbuh dengan cara yang berbeda di bermacam-macam daerah.
Hanya di Indonesia saja gerakan pembaharuan Muslimin itu menjadi kekuatan
yang besar dan teratur.

 Dengan beratus-ratus cabang di seluruh kepulauan dan berjuta-juta anggota yang


tersebar di seluruh negeri, Muhammadiyah memang merupakan pergerakan Islam
yang terkuat yang pernah ada di Asia Tenggara.

 Pendek kata Muhammadiyah merupakan suatu


organisasi yang utama dan terkuat di negara terbesar
kelima di dunia.”
Khazanah
TAJDID
Muhammadiyah
Posisi Muhammadiyah ...
• Pembaruan Muhammadiyah terletak
pada kemampuannya memahami ajaran
agama Islam secara rasional dan
kontekstual serta mampu
mengaktualisasikannya dalam gerakan
sosial yang nyata.
Rasional

 Tercermin dalam usaha Muhammadiyah


untuk memberantas unsur-unsur tahayul,
bidah dan khurafat .
 Dibarengi dengan pencerahan pemikiran
melalui penyelenggraan pendidikan modern.
Kontekstual

Terlihat dalam suatu pemahaman bahwa


agama yang benar bukan semata tindakan ritual
dan pencarian jalan ilahi secara monastik dan
mengasingkan diri dari realitas kehidupan riil,
melainkan sebaliknya tercermin dalam
pergulatan riil membangun masyarakat.
• Pemeliharaan matan ajaran Islam
Pemurnian sesuai dengan al-Quran dan as-
Sunnah, dalam hal ini menyangkut
ibadah dan pokok-pokok akidah;
TAJDID
Dinamisasi Dinamisasi kehidupan sosial dan peradaban
berlandaskan penemuan kembali substansi
agama yang diwujudkan dengan pembangunan
sikap hidup yang dinamis, kreatif, progresif,
dan berwawasan masa depan, serta dengan
pengembangan kepemimpinan organisasi dan
Putusan Tarjih di Klaten tahun 1980 etos kerja dalam Persyarikatan
Muhammadiyah.
Khazanah Tajdid Muhammadiyah

• Tajdid Muhammadiyah dapat dikelompokkan ke


dalam tiga aspek:
Aspek keagamaan,
Aspek pendidikan, dan
Aspek sosial kemasyarakatan.
Tajdid Muhammadiyah : Aspek
Keagamaan
• Penentuan arah kiblat yang tepat bagi pelaksanaan salat dengan
menggunakan ilmu hisab, sebagai kebalikan dari kebiasaan
sebelumnya yang menghadap ke barat.
• Penggunaan perhitungan astronomi (ilmu falak) untuk
menentukan awal bulan kamariah, sebagai kebalikan dari
kebiasaan lama yang berdasarkan kepada rukyat .
• Menyelenggarakan salat Id di lapangan terbuka sebagai
perubahan dari praktik sebelumnya yang melakukannya di mesjid.
• Pengumpulan dana zakat melalui suatu panitia pengumpul (amil)
sebagai perubahan dari praktik sebelumnya yang dilakukan
secara individual atau menyerahkan uang zakat kepada pemuka
agama seperti modin atau kiyai.
• Penyampaian khutbah dalam bahasa daerah sehingga
dimengerti oleh jamaah akan pesan-pesan yang terkandung di
dalam khutbah itu dan agar khutbah itu juga merupakan wahana
pembinaan umat; sementara sebelumnya dipakai bahasa Arab
yang tidak dimengerti oleh jamaah.
• Penyederhanaan pelaksanaan upacara lingkaran hidup (life
circle) seperti kelahiran, khitanan, perkawinan dan kematian.
• Penyederhanaan makam yang semula dihiasi secara berlebih-
lebihan.
• Menghilangkan kebiasaan berziarah ke makam orang yang
dianggap suci (wali) untuk minta syafaat.
• Membersihkan anggapan adanya berkah yang bersifat gaib,
yang dimiliki oleh kiyai/ulama tertentu.
• Rasionalisasi pemahaman keagamaan seperti
pelarangan penanaman kepala kerbau di bawah
suatu bangunan dengan alasan perbuatan tersebut
lebih merupakan perbuatan mubazir.
• Melaksanakan salat tarwih 11 rakaat sesuai dengan
hadis-hadis yang sahih.
• Membolehkan perempuan menjadi pemimpin
meskipun dalam warisan kultural Islam dan dalam
hadis Nabi saw dilarang.
Tajdid Muhammadiyah : Aspek
Pendidikan
• Di bidang pendidikan Muhammadiyah melakukan
pembaruan dan inovasi sistem pendidikan Islam
tradisional di Indonesia dengan membangun suatu
sistem pendidikan yang mengadopsi sistem
pendidikan Eropa (Belanda) dengan mendirikan
sekolah-sekolah dan mengajarkan ilmu-ilmu sekuler
dan keagamaan secara sekaligus.
Tajdid Muhammadiyah : Aspek
Kemasyarakatan
• Di bidang kemasyarakatan pembaruan dilakukan
dengan meningkatan pelayanan kesehatan dan
penyantunan sosial sebagai ekspresi pemahaman
agama yang kontekstual. Usaha tersebut tampak
dalam wujud pendirian pusat-pusat kesehatan,
rumah sakit, rumah yatim piatu, panti asuhan,
rumah singgah,dll.
Tajdid sebagai Identitas Gerakan
Muhammadiyah
• Secara normatif Muhammadiyah merupakan
sebuah gerakan tajdid. Hal ini ditegaskan dalam
pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Muhammadiyah
tentang identitas gerakan yang berbunyi,
“Muhammadiyah adalah gerakan dakwah Islam
amar makruf nahi munkar dan tajdid, bersumber
kepada al-Quran dan as-Sunnah.”

Anda mungkin juga menyukai