MATEMATIKA 1
KELOMPOK 2
DISUSUN OLEH :
1. Inna Setia Respati (857563697)
2. Zahra Firdausi (857563429)
3. Prisma Indah Pambudi (857567132)
4. Isma Trimayani (857563482)
5. Moh.Saprudin (857563404)
MODUL 2
KEGIATAN BELAJAR 2
A. BILANGAN CACAH
1. Bilangan cacah adalah bilangan 0, 1, 2, 3, 4, ….. Ds.
2. Bilangan cacah merupakan himpunan bilangan asli ditambah
dengan bilangan nol. Bilangan asli sendiri merupakan bilangan
yang dimulai dari 1, lalu selanjutnya bertambah satu-satu.
3. Ketidaksamaan pada Bilangan Cacah
Sifat ketidaksamaan pada Bilangan Cacah dinyatakan dengan
tanda < dan >
Sifat urutan pada Bilangan Cacah
a. Dua bilangan cacah dianggap tidak sama apabila salah satu dari
bilangan itu lebih kecil dari bilangan yang lain.
b. Pada garis bilangan, suatu bilangan dikatakan lebih besar bila berada
di sebelah kanan salah satu bilangan. Sedangkan bilangan dikatakan
lebih kecil apabila berada disebelah kiri dari salah satu bilangan.
c. Jika antara dua bilangan terdapat suatu urutan dan kedua bilangan itu
ditambah bilangan yang sama maka urutan jumlahnya sama dengan
urutan bilangan yang semula. Misalnya kita mengetahui bahwa 3 < 8.
sekarang 3 kita tambah 4 dan 8 kita tambah 4, ternyata hasil dari
penambahan bilangan tersebut mempunyai urutan yang sama, yakni 7
dan 12 sama dengan urutan 3 dan 8
B. PENJUMLAHAN
1. Pengerjaan jumlah atau penjumlahan merupakan pengerjaan
hitung yang pertama kali dikenalkan ke anak, baik disekolah
maupun dimasyarakat.
2. Fakta-fakta dasar penjumlahan
Yang dimaksud fakta-fakta dasar penjumlahan adalah
penjumlahan atau kombinasi bilangan 0 sampai 9, misalnya
9 + 1, 6 + 3, 4 + 5, sedangkan 12 + 9 bukan fakta dasar
penjumlahan karena 12 bukan bilangan yang lambangnya terdiri
dari satu angka.
EMPAT PENDEKATAN UNTUK MENERANGKAN
PENJUMLAHAN
a. Penjumlahan melalui kumpulan
penjumlahan dengan menggunakan dasar kumpulan didasarkan
kepada gabungan dua kumpulan lepas dengan menggunakan
benda konkret/gambar.
b. Penjumlahan melalui pengukuran
penjumlahan dengan pengukuran yang dijumlahkan itu bukan
bilangan cardinal dari kumpulan-kumpulan tetapi ukuran
panjangnya. Penjumlahan dengan pengukuran dapat diperagakan
dengan garis bilangan, timbangan bilangan atau batang
Cuisaneaire.
c. Penjumlahan Melalui Mesin Fungsi
Mesin fungsi tidak digunakan untuk menerangkan penjumlahan
dan pengerjaan hitung lainnya, tetapi lebih banyak digunakan
untuk latihan pengenalan pada fungsi.
d. Penjumlahan dengan cara bersusun panjang dan bersusun pendek.
Sifat-sifat Penjumlahan
1. Bilangan cacah bersifat tertutup terhadap operasi penjumlahan.
Bila dua buah bilangan cacah dijumlahkan hasilnya adalah
bilangan cacah. 3 + 6 = 9 (9 termasuk bilangan cacah)
2. Memiliki identitas penjumlahan yaitu 0.
b+0 = 0+b = b
3. Berlaku sifat asosiatif (pengelompokan) pada operasi
penjumlahan berlaku a+(b+c) = (a+b)+c
4. Sifat komunikatif pada penjumlahan.
penjumahan dua bilangan cacah yang kemudian ditukarkan
hasilnya tetap sama.
a+b = b+a 3+5 = 5+3
C. PENGURANGAN
Pada pengurangan, kita mencari selisihnya
Misalnya :
5 – 3 = ……
1. 9 -5 dibaca sembilan kurang lima, sembilan minus lima, sembilan min lima
4. -9 – (-5) dibaca negatif sembilan kurang negatif lima, bukan dibaca min sembilan kurang
min lima, dan bukan pula dibaca min sembilan min min lima.
E. Penerapan Bilangan Negatif Dalam Masalah Sehari-hari
Mereka secara tidak sadar telah mengenal konsep tersebut dalam kehidupan
sehari-harinya.
Contoh pernyataan yang mengungkapkan konsep bilangan negatif yang telah
dikenal oleh para siswa yaitu:
1. Ani maju 3 langkah sedangkan Adi mundur 2 langkah
2. Kemudi kapal berada 2 meter di atas permukaan air dan baling-baling kapal
berada dibawah permukaan air.
3. Ahmad mempunyai uang 4.000 rupiah dan Tita mempunyai utang 3.000 rupiah.
Selanjutnya guru memberikan beberapa contoh dan murid di minta
untuk memperhatikan kemudian mengucapkannya, Misalnya:
1. a. Ahmad mempunyai uang 4.000 rupiah dan Tita mempunyai utang
3.000 rupiah.
b. Ahmad mempunyai uang 4.000 atau 4000 (positif empat ribu)
dan Tita mempunyai utang 3.000 atau -3000 (negstif tigs ribu)
2. a. Kemudi kapal berada 2 meter di atas permukaan air dan baling-
baling kapal berada 1 meter dibawah permukaan air.
b. Kemudi kapal berada 2 atau 2 (positif dua) meter di atas
permukaan air dan baling-baling kapal berada 1 atau -1(negatif satu)
meter dibawah permukaan air.
Kegiatan belajar 2
2 . Operasi Pengurangan
a. 4 – 7 = ?
3 . Operasi Perkalian
a. Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif
Mengingat bilangan-bilangan bulat positif adalah bilangan asli dan setiap
bilangan asli adalah bilangan cacah maka pembahasan tentang ini telah kita
pelajari pada kegiatan sebelumnya (Modul 2)
b. Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif
misalnya 4 x (-2) . Bahwa perkalian adalah penjumlahan berulang
sehingga 4 x (-2) = (-2) + (-2) + (-2) + (-2) = -8 . Dapat pula dijelaskan
dengan peragaan garis bilangan, yaitu sebagai berikut :
Dari titik 0 bergeser ke kiri (mundur) sebab negatif sebanyak 4 langkah dan
tiap langkahnya adalah 2 kotak , sehingga menunjukan titik -8 .
c. Perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif
kita bisa menjelaskanya dengan menggunakan pola atau analogi melalui
tanya jawab . Contoh :
3x3=9 -1 x 3 = -3
2x3=6 -2 x 3 = -6
1x3=3 -3 x 3 = -9
0x3=0
d. Perkalian bilangan bulat negatif x bilangan negatif
dalam pembelajaran perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat negatif dapat pula dilakukan dengan menggunakan analogi atau pola .
3 x (-5) = -15
0 x (-5) = 0
(-2) x (-5) = 10
(-5) x 2 = -10
4 . Operasi Pembagian
contoh :
Karena 2 x 3 = 6 maka 6 : 2 = 3
2 x (-3) = -6 (-6) : 2 = -3
(-2) x 3 = -6 (-6) : -2 = 3
(-2) x (-3) = 6 6 : (-2) = -3
B. SIFAT-SIFAT OPERASI
1.Sifat-sifat Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan.
a. sifat tertutup
sifat tertutup untuk operasi pengurangan maupun penjumlahan dapat ditemukan oleh
para siswa dengan bimbingan guru.
contoh: Ambil 6 dan -2 adalah dua bilangan bulat, kemudian 6 +(-2) = 4 dengan 4
bilangan bulat juga,. -9 bilangan bulat,-6 bilangan bulat dan -9 + (-6) = -15 adalah
bilangan bulat.
b. sifat pertukaran
misalnya beberapa orang siswa diminta untuk memilih dua bilangan bulat,kemudian
dijumlahkan,lalu sebutkan hasilnya,kemudian diminta untuk ditukarkan
pasangannya,lalu sebutkan lagi hasilnya.setelah itu siswa lain diminta untuk
mencocokkan kedua hasilnya
contoh: 8 + 2 = 10 dan 2 + 8 = 10
3 + (-9) = -6 dan -9 + 3 =-6,dan seterusnya .
c. sifat pengelompokan.
kita akan memperlihatkan bahwa dengan operasi penjumlahan
untuk setiap a,b, dan c bilangan-bilangan bulat berlaku
(a+b)+c =a+(b+c)
d.sifat bilangan nol.
untuk menjelaskan konsep bilangan 0,dapat dilakukan dengan
menjumlahkan jumlah bilangan 0,misalnya 5+0=5,2+0=2
artinya apa? dapat disimpulkan bahwa setiap bilangan bulat
ditambah dengan 0 ,sama dengan bilangan itu sendiri .
2. Sifat-sifat perkalian
a.sifat tertutup.
pembelajaran ini sama halnya dengan operasi penjumlahan
diatas,seorang siswa diminta untuk memilih sembarang
bilangan bulat ,kemudian mengalikannya,dan
menyebutkan hasil kalinya,apakah setiap hasil kali dari
dua bilangan bulay merupakan bilan bulat juga .
contoh : 4 x (-2) = -8 Dengan -8 adalah bilangan bulat juga
maka itu yg dinamakan sifat tertutup perkalian
b. sifat pertukaran
contoh : 2 x 3 = 3 x 2 sebab, 2 x 3 = dan 3 x 2
c.sifat pengelompokan
kita sudah mempelajari sifat pengelompokan pada operasi
penjumlahan ,sekarang pada operasi perkalian .elalui diskusi
dan bimbingan dari guru,para siswa dibentuk dalam beberapa
kelompok kemudian diminta untuk mencari hasil perkalian dari
ruas kiri dan ruas kanan serta membandingkannya.
contoh : 3x((-2)x4) = (3x(-2))x4
ruas kiri = 3x ((-2)x4)=3x(-8)=-24
ruas kanan = (3x(-2))x4=-6x4=-24
ternyata ruas kiri = ruas kanan =-24
jadi ,3x ((-2)x4)=3x(-2)x4.
d. sifat penyebaran .
pada pembelajaran pemahaman sifat penyebaran perkalian
terhadap penjumlahan dapat dilakukan seperti halnya
pembelajaran pada sifat pengelompokan diatas.
contoh :
apakah 3x((-2)+4)=(3x(-2))+(3x4)??
ruas kiri : 3x((-2)+4=3x2=6
ruas kanan : (3x(-2))+(3x4)=6+12+6
ruas kiri = ruas kanan -2
jadi, 3x((-2)+4)=(3x(-2))+(3x4).
sifat penyebaran perkalian terhadap penjumlahan pada bilangan
berlaku.
e.sifat bilangan satu dan nol.
misalnya :
2x1=2 9x0=0
-3 X 1 = 3 -7 x 0 = 0
10 x 1 = 10 1x0=0
dan sebagainya .
ternyata bahwa setiap bilangan bulat dikalikan dengan
hasilnya sama dengan bilangan bulat itu sendiri,dan setiap
bilangan bulat dikalikan dengan nol hasilnya adalah nol.
1