Anda di halaman 1dari 16

PENGUJIAN TARIK MEKANIK

DISUSUN KELOMPOK IX:

-DARMANSYAH
-HARIYONO
-MUHAMMAD RIFAN
-RAHMAT WIYONO
-WAHYU FAJARYANTO

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1


FAKULTAS TEKNIK
2011
PENDAHULUAN
Pengujian bahan merupakan suatu dasar penelitian dengan tujuan untuk
mengetahui sifat-sifat dari sebuah bahan uji, sehingga penggunaan semaksimal
dan seaman mungkin bisa dilakukan, dan kerusakan yang mengakibatkan
kerugian di dalam bidang teknologi dan ekonomi bisa dihindarkan.

Untuk mengetahui sifat-sifat suatu bahan, tentu kita harus mengadakan pengujian
terhadap bahan tersebut. Ada empat jenis uji coba yang biasa dilakukan, yaitu uji
tarik (tensile test), uji tekan (compression test), uji torsi (torsion test), dan uji geser
(shear test). Dalam tulisan ini kita akan membahas tentang uji tarik dan sifat-sifat
mekanik logam yang didapatkan dari interpretasi hasil uji tarik.

Hasil pengujian sebagai informasi keadaan bahan atau sifat bahan selalu diberikan
kepada industri sebagai pemakai bahan, sehingga penulisan hasil pengujian harus
disesuaikan dengan standar pengujian yang telah ditentukan oleh standar industri
dari masing-masing negara atau standar industri internasional, yang kita kenal
dengan ISO. Dalam kesempatan kali ini, makalah ini akan menjelaskan mengenai
uji tarik.
1.Tujuan Uji Tarik

a. Pengujian tarik bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat mekanik dan


perubahan- perubahannya dari suatu logam terhadap pembebanan tarik.
b. Mengetahui bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap tenaga tarikan
dan mengetahui sejauh mana material itu bertambah panjang.

2.Prinsip Pengujian Tarik

Sampel bentuk ukuran dan bentuk tertentu (dalam standart SII atau JIS atau ASTM)
diberikan beban tarik yang seterusnya sampai bahan atau logam tersebut mengalami
perpatahan. Perpatahan beban tarik ini akan menimbulkan perubahan regangan.
Hubungan antara penambahan beban dengan perubahan regangan dapat digambarkan
dalam suatu kurva yang dikenal dengan kurva stress – strain.
3.Jenis Spesimen Yang Digunakan

Ki Tanah dan besi kolom


Kayu Putih Wajengan
Tangkalok / Kalimozol

4. Penjelasan Grafik Uji Tarik


Kita akan membahas istilah mengenai sifat-sifat mekanik bahan dengan
berpedoman pada hasil uji tarik seperti pada gamabr di atas. Asumsikan bahwa
kita melakukan uji tarik mulai dari titik O sampai D sesuai dengan arah panah
dalam gambar.

-Batas elastisσE ( elastic limit)


Dalam gambar di atas dinyatakan dengan titik A. Bila sebuah bahan diberi
beban sampai pada titik A, kemudian bebannya dihilangkan, maka bahan
tersebut akan kembali ke kondisi semula (tepatnya hampir kembali ke kondisi
semula) yaitu regangan “nol” pada titik O (lihat inset dalam gamabar di atas).
Tetapi bila beban ditarik sampai melewati titik A, hukum Hooke tidak lagi
berlaku dan terdapat perubahan permanen dari bahan.

-Batas proporsionalσp(proportional limit)


Titik sampai di mana penerapan hukum Hooke masih bisa ditolerir. Tidak ada
standarisasi tentang nilai ini. Dalam praktek, biasanya batas proporsional sama
dengan batas elastis.
-Deformasi plastis(plastic deformation )
Yaitu perubahan bentuk yang tidak kembali ke keadaan semula. Pada
gambar di atas yaitu bila bahan ditarik sampai melewati batas proporsional
dan mencapai daerahl and i ng.

-Tegangan luluh atasσuy(upper yield stress)


Tegangan maksimum sebelum bahan memasuki fase daerah landing
peralihan deformasi elastis ke plastis.

-Tegangan luluh bawahσly(lower yield stress)


Tegangan rata-rata daerahlanding sebelum benar-benar memasuki fase
deformasi plastis. Bila hanya disebutkan tegangan luluh (yield stress), maka
yang dimaksud adalah tegangan ini.

-Regangan luluhεy(yield strain )


Regangan permanen saat bahan akan memasuki fase deformasi plastis.

-Regangan elastisεe(elastic strain )


Regangan yang diakibatkan perubahan elastis bahan. Pada saat beban
dilepaskan regangan ini akan kembali ke posisi semula.
-Regangan plastisεp(plastic strain)
Regangan yang diakibatkan perubahan plastis. Pada saat beban dilepaskan
regangan ini tetap tinggal sebagai perubahan permanen bahan.

-Regangan total(total strain )


Merupakan gabungan regangan plastis dan regangan elastis,εT =εe+εp.
Perhatikan beban dengan arah OABE. Pada titik B, regangan yang ada adalah
regangan total. Ketika beban dilepaskan, posisi regangan ada pada titik E dan
besar regangan yang tinggal (OE) adalah regangan plastis.

-Tegangan tarik maksimum TTM (UTS, ultimate tensile strength)


Pada di atas ditunjukkan dengan titik C (σβ), merupakan besar tegangan
maksimum yang didapatkan dalam uji tarik.
-Kekuatan patah (breaking strength)
Pada gambar di atas ditunjukkan dengan titik D, merupakan besar tegangan di
mana bahan yang diuji putus atau patah.

-Tegangan luluh pada data tanpa batas jelas antara perubahan elastis dan
plastis Untuk hasil uji tarik yang tidak memiliki daerah linier dan landing yang
jelas, teganganluluh biasanya didefinisikan sebagai tegangan yang
menghasilkan reganganpermanen sebesar 0.2%, regangan ini disebut offs e t-
stra i n (Pada gambar di bawah)
5. Teori Literatur Pengujian Tarik
Setelah memahami tujuan yang telah diuraikan oleh pengujian tarik, ada
beberapa sifat yang dapat diketahui dari percobaan ini yaitu,
a)Batas proporsionalitas (Proportionality Limit)
Merupakan daerah batas dimana tegangan dan regangan mempunyai hubungan
proporsionalitas satu dengan lainnya. Setiap penambahan tegangan akan diikuti dengan
penambahan regangan secara proporsional dalam hubungan linier σ= Eε (bandingkan
dengan hubungan y = mx; dimanay mewakili tegangan;x mewakili regangan danm
mewakili slope kemiringan dari modulus kekakuan).
Titik P pada Gambar 1.1 di bawah ini menunjukkan batas proporsionalitas dari kurva tegangan-
regangan.

b)Batas elastis (elastic limit)


Daerah elastis adalah daerah dimana bahan akan kembali kepada panjang
semula bila tegangan luar dihilangkan. Daerah proporsionalitas merupakan
bahagian dari batas elastik ini. Selanjutnya bila bahan terus diberikan tegangan
(deformasi dari luar) maka batas elastis akan terlampaui pada akhirnya
sehingga bahan tidak akan kembali kepada ukuran semula. Dengan kata lain
dapat didefinisikan bahwa batas elastis merupakan suatu titik dimana tegangan
yang diberikan akan menyebabkan terjadinya deformasi permanen (plastis)
pertama kalinya.
c)Titik luluh (yield point) dan kekuatan luluh (yield strength)

Titik ini merupakan suatu batas dimana material akan terus mengalami
deformasi tanpa adanya penambahan beban. Tegangan (stress) yang
mengakibatkan bahan menunjukkan mekanisme luluh ini disebut tegangan
luluh (yield stress).

Kekuatan luluh atau titik luluh merupakan suatu


gambaran kemampuan bahan menahan deformasi
permanen bila digunakan dalam penggunaan struktural
yang melibatkan pembebanan mekanik seperti tarik,
tekan bending atau puntiran. Dapat dikatakan bahwa
titik luluh adalah suatu tingkat tegangan yang:
• Tidak boleh dilewati dalam penggunaan
struktural (in service)
• Harus dilewati dalam proses manufaktur logam
(forming process)
d)Kekuatan tarik maksimum (ultimate tensile strength)

Merupakan tegangan maksiumum yang dapat ditanggung oleh material sebelum


terjadinya perpatahan (fracture). Nilai kekuatan tarik maksimum σuts ditentukan
dari beban maksium Fmaks dibagi luas penampang awal Ao.

e)Kekuatan Putus (breaking strength)


Kekuatan putus ditentukan dengan membagi beban pada saat benda uji putus
(Fbreaking) dengan luas penampang awal Ao. Pada bahan ulet kekuatan putus
adalah lebih kecil daripada kekuatan maksimum sementara pada bahan getas
kekuatan putus adalah sama dengan kekuatan maksimumnya.

f)Keuletan (ductility)
Keuletan merupakan suatu sifat yang menggambarkan kemampuan logam menahan
deformasi hingga terjadinya perpatahan. Sifat ini , dalam beberapa tingkatan, harus
dimiliki oleh bahan bila ingin dibentuk (forming) melalui prosesrolling, bending,
stretching, drawing, hammering, cutting dan sebagainya.
6) Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas atau modulus Young merupakan ukuran kekakuan suatu
material. Semakin besar harga modulus ini maka semakin kecil regangan elastis
yang terjadi pada suatu tingkat pembebanan tertentu, atau dapat dikatakan
material tersebut semakin kaku (stiff).
Modulus kekakuan tersebut dapat dihitung dari slope kemiringan garis elastis
yang linier, diberikan oleh: E = σ/ε atau E = tan α dimana α adalah sudut yang
dibentuk oleh daerah elastis kurva tegangan-regangan. Modulus elastisitas
suatu material ditentukan oleh energi ikat antar atom-atom, sehingga besarnya
nilai modulus ini tidak dapat dirubah oleh suatu proses tanpa merubah struktur
bahan. Sebagai contoh diberikan oleh Gambar 1.3 di bawah ini yang
menunjukkan grafik tegangan-regangan beberapa jenis baja:
7) Hukum Hooke

Untuk hampir semua logam, pada tahap sangat awal dari uji tarik, hubungan
antara beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan
panjang bahan tersebut. Ini disebut daerah linier atau linea rzone. Di daerah ini,
kurva pertambahan panjang vs beban mengikuti aturan Hooke sebagai berikut:

rasio tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah konstan

Stress adalah beban dibagi luas penampang bahan dan strain adalah
pertambahan panjang dibagi panjang awal bahan.
Stress: σ = F/A F: gaya tarikan,
A: luas penampang
Strain: ε = 9L/L 9L: pertambahan panjang,
L: panjang awal
Hubungan antara stress dan strain dirumuskan:
E=σ/ε
8) Bentuk Perpatahan dan Ciri-Cirinya

a) Perpatahan Ulet
Perpatahan ulet umumnya lebih disukai karena bahan ulet umumnya lebih
tangguh dan memberikan peringatan lebih dahulu sebelum terjadinya
kerusakan.
b) Perpatahan Getas
Perpatahan getas memiliki ciri-ciri mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan
perpatahan ulet. Pada perpatahan getas tidak ada atau sedikit sekali terjadi
deformasi plastis pada material. Perpatahan jenis ini merambat sepanjang
bidang- bidang kristalin membelah atom- atom material. Pada material yang
lunak dengan butir kasar akan ditemukan pola chevrons atau fan like
pattern yang berkembang keluar dari daerah kegagalan. Material keras
dengan butir halus tidak dapat dibedakan sedangkan pada material
amorphous memiliki permukaan patahan yang bercahaya dan mulus.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA KAMI
MENGUCAPKAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai