Anda di halaman 1dari 47

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD

MODUL 3 DAN MODUL 4

KELOMPOK 2

1. DEVI ISTIANA
2. FAJARIYAH RESTU ATI
3. FUJI HARTATI Dosen Pengampu: Drs. Andi Suthon
4. INDRA AGUSTIEN
5. RIZKA HAYUNING PRAMESWARI
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH
DASAR

Modul 3
Kegiatan Pembelajaran 1
01 Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar
di Eraa Orde Baru

02 Kegiatan Pembelajaran 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar
di Era Reformasi
Kegiatan Belajar 1
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Orde
Baru

KETENTUAN PERUNDANG – UNDANGAN TERKAIT


PENDIDIKAN SD
Ketentuan perundang-undangan yang mengatur sistem
pendidikan Nasional adalah pasal 31 UUD 1945 Yang dijabarkan
secara legal formal kedalam:

• surat keputusan mentri Pendidikan dan pengajaran Nomor 104/Bhg


O,Tanggal 1 Maret 1946 tentang pembentukan Panitia Penyelidik Pengajaran
RI.Dibawah Ki Hajar Dewantara ;
• Undang-undang No.4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar
Pendidikan,Pengajaran dan Kebudayaan (PKK),
• Undang-Undang No.12 Tahun 1954 tentang Dasar-dasar
Pendidikan,pengajaran,dan Kebudayaan (PPK),yang merupakan
pemberlakuan undang-undang No.4 Tahun 1950 tentang dasar-dasar
pendidikan ,pengajaran,dan kebudayaan (PKK) diseluruh RI.bekas RIS;
MODUL 3 KB 1

Perkembangan
Pendidikan Sekolah
Dasar
di Era Orde baru
KETENTUAN PERUNDANG – UNDANGAN
TERKAIT PENDIDIKAN SD
Ketentuan perundang-undangan yang mengatur sistem pendidikan Nasional adalah
pasal 31 UUD 1945 Yang dijabarkan secara legal formal kedalam:

• surat keputusan mentri Pendidikan dan pengajaran Nomor 104/Bhg


O,Tanggal 1 Maret 1946 tentang pembentukan Panitia Penyelidik Pengajaran
RI.Dibawah Ki Hajar Dewantara ;
• Undang-undang No.4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar
Pendidikan,Pengajaran dan Kebudayaan (PKK),
• Undang-Undang No.12 Tahun 1954 tentang Dasar-dasar
Pendidikan,pengajaran,dan Kebudayaan (PPK),yang merupakan
pemberlakuan undang-undang No.4 Tahun 1950 tentang dasar-dasar
pendidikan ,pengajaran,dan kebudayaan (PKK) diseluruh RI.bekas RIS;
• Keputusan Presiden No.145 Tahun 1965 tentang perumusan tujuan pendidikan sesuai
dengan Manipol-USDEK;

• Ketetapan MPRS No.XXVII/MPRS/1966,tentang agama pendidikan , dan

kebudayaan,yang mengganti rumusan tujuan Pendidikan Nasional menurut keputusan

Presiden No.145 Tahun 1965 tentang perumusan Tujuan pendidikan sesuai dengan

Manipol-USDEK;

• Undang-Undang No.22 Tahun 1961, khusus mengatur tentang perguruan tinggi

• Undang-undang No.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional


BERBAGAI KEBIJAKAN STRATEGIS TERKAIT
DAN ATAU TENTANG PENDIDIKAN SD

• Kebijakan strategis merupakan kebijakan yang bersifat


mendasar dan menyeluruh dari sebuah organisasi .
• Kebijakan strategis negara merupakan kebijakan yang bersifat
nasional yang mencakup seluruh sektor kehidupan masyarakat
berbangsa dan bernegara.Pengembangan pendidikan nasional
pada repelita v(lima).
• Kebijakan strategis negara kebijakan yang bersifat nasional
yang mencakup seluruh sektor kehidupan bermasyarakat
,berbangsa dan bernegara (ideologi, politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan dan keamanan dan agama,sering disingkat
menjadi ipoleksosbudhankamag).
• Contohnya : kebijakan nasional
tentang:Pemahaman,penghayatan, dan pengalaman
pancasila ataun P4 (ideologi),Sistem kepartaian dan
keormasan(politik),kooperasi,keuangan,dan
perbankan(ekonomi),bencana alam,dan pemukiman sosial,
pendidikan dan kebudayaan,wawasan
nusantara(Hankam),tempat pendirian ibadah(Agama)
ISI DAN PROSES PENDIDIKAN SD
• Mencakup kurikulum dan perangkap pendidikan lainnya serta pengelolaan pendidikan secara
keseluruhan .Sebagai isi pendidikan dasar ditetapkan sekurang-kurangnya 13 bidang kajian
yang secara konseptual dirancang untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian
anak didik.
• Ke 13 bidang kajian tersebut adalah Pendidikan Pancasila,Agama,kewarganegaraan,bahasa
indonesia,membaca dan menulis,Matematika(termasuk berhitung),pengantar sains dan
teknologi,ilmu bumi,sejarah Nasional dan Sejarah umum dan kerajinan tangan dan
Kesenian,Pendidikan Jasmani dan Kesehatan,Mengambar serta bahasa Inggris.Setiap
bidang kajian dapat dikembangkan satu atau lebih mata pelajaran atau lebih dari satu bidang
kajian dapat dikembangkan menjadi satu mata pelajaran.
• Contohnya Bidang kajian pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dapat digabungkan
menjadi satu mata pelajaran karena keduannya memiliki kesamaan dalam bidang telaah dan
sasaran pembentukan kepribadian dalam diri peserta didik.
Kegiatan Belajar 1
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Orde
Baru

Dengan keputusan mentri pendidikan dan kebudayaan


No.060/u/1993 ditetapkan Kurikulum Pendididkan Dasar yang
mencakup 10 mata pelajaran yakni

• Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


• Pendidikan Agama
• Bahasa Indonesia
• Matematika
• Ilmu Pengetahuan Alam
• Ilmu Pengetahuan Sosial
• Kerajinan tangan dan Kesenian
• Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
• Bahasa Inggris
• Muatan lokal
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era
Reformasi
A. Ketentuan Perundang-undangan Terkait
Pendidikan SD

Dalam KB pertama, bahwa tumbangnya rezim pemerintahan Orde


Baru yang ditandai dengan mundurnya Presiden Soeharto dan
dilantiknya BJ.Habibie, yang pada saat itu berkedudukan sebagai
Wakil Presiden RI.
 Tanggal 21 Mei 1998, merupakan tonggak
sejarah dimulainya suatu era dalam sejarah politik
kontemporer Indonesia.
 Sejak saat itulah sebagai simbol dimulainya gerakan
gerakan reformasi nasional menyeluruh, dikenal sebagai era
Reformasi.
 Perkembangan pendidikan nasional pada era Reformasi tidaklah
bisa dipisahkan dari perkembangan pendidikan nasional pada era
orde baru.
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era
Reformasi
A. Ketentuan Perundang-undangan Terkait
Pendidikan SD

Ketentuan Perundang-undangan yang mengatur Sistem


Pendidikan Nasional pada Era Reformasi adalah

Pasal 31 UUD 1945 (sebelum dan Sesudah di


amandemen) yang dijabarkan Secara formal ke dalam:
• UU No. 2 Tahun 1989 tentang (SISDIKNAS) yang
mengatur pendidikan nasional sampai dengan tahun
2003, dan
• UU No. 20 Tahun 2003 tentang (SISDIKNAS) yang
mengatur pendidikan nasional dari tahun 2003 – saat
ini dengan peraturan pemerintah RI.
• PP RI No.19 Tahun 2005 tentang (SNP) sebagai salah
satu ketentuan perundang-undangan turunannya.
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era
Reformasi
A. Ketentuan Perundang-undangan Terkait
Pendidikan SD

Paradigma sentralisasi pendidikan yang ditandai


dengan peran Pemerintah Pusat yang sangat besar,
sekarang menjadi paradigma desentralisasi pendidikan
yang menekankan pada otonomi daerah, yang ditandai
dengan peran pemerintah daerah (kabupaten/kota)
yang sangat besar.
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

B. Berbagai Kebijakan Strategis Terkait dan /atau tentang Pendidikan


SD dalam Konteks Pembangunan Pendidikan Nasional

Pendidikan pada era Reformasi adalah lanjutan Pembangunan Jangka


Panjang Kedua ( PJP II ) awal Repelita VI (1994/1995-1998-1999) yang
merupakan kelanjutan dari repelita I sampai dengan Repalita V era Orde
Baru.
Pada awal era Reformasi secara nasional dilaksanakan berdasarkan
pada Garis Besar Haluan ( GBHN ) sebagaimana tertuang dalam Ketetapan
Majelis Permusyawaratan rakyat ( Tap MPR ) Nomor II/MPR/1998.
Sasaran nasional pendidikan dalam kurun waktu 1998-2003,
ditetapkan Kebijakkan Nasional Pembangunan Ketujuh, atau Pelita VII.
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

Lanjutan….

Secara singkat dapat dikemukaan bahwa pendidikan nasional :


• Pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
• Meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa dan kualitas sumber daya manusia,
mengembangkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
• Menumbuhkan dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat
kebangsaan, wawasan,keunggulan, kesetiakawanan sosial, dan kesadaran pada sejarah
bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan serta berorrientasi masa depan.
• Perlu ditata, dikembangkan, dan dimantapkan secara terpadu
• Mengutamakan pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

Lanjutan….

• Memberi kesempatan kepada masyarakat seluas-luasnya berperan serta


dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.
• Disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
• Melanjutkan dan meningkatkan pendidikan Pancasila, Pedoman
Penghayatan dan Pengalaman serta pendidikan moral Pancasila, Pendidikan
agama dan pendidikan kewarganegaraan di semua jalur, jenis dan jenjang
pendidikan termasuk prasekolah sehingga terbentuk watak bangsa yang
kukuh.
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

C. Mengapa Diperlukan Standar Nasional Pendidikan?

Sebagai sarana penjaminan mutu pendidikan nasional, yang pengembangan dan


pemantauannya dilakukan oleh Badan Standarisasi Nasional Pendidikan ( BSNP )
 Proses pembelajaran akan menjadi sarana pengembangan budaya belajar membaca,
menulis dan berhitung, menjadi prinsip pendidikan nasional menurut UU No. 20 Tahun
2003.
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

D. Bagaimana Visi dan Missi Pendidikan Nasional?

UU Sisdiknas 20/2003 pendidikan nasional mempunyai visi


terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas.
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

E. APAKAH ESENSI DARI SISDIKNAS TERSEBUT?

Pada Pasal 1 UU Sisdiknas 20/2003,


Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara, sedangkan

Pendidikan nasional dimaknai sebagai pendidikan yang berdasarkan


Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

E. APAKAH ESENSI DARI SISDIKNAS TERSEBUT?

Dalam Pasal 2 ditegaskan bahwa


“Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945.”
Dengan landasan tersebut dirumuskan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional, yang dinyatakan dengan tegas bahwa “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

E. APAKAH ESENSI DARI SISDIKNAS TERSEBUT?

Ada enam prinsip penyelenggaraan pendidikan nasional yang digariskan dalam Pasal 4
UU Sisdiknas 20/2003, antara lain :
 Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa
 Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem
terbuka dan multimakna
 Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat
 Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan,
dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran
 Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membac, menulis, dan
berhitung bagi segenap warga masyarakat
 Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat
melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan
pendidikan
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

F. Bagaimana Hak dan Kewajiban Warga Negara, Orang


Tua, Masyarakat dan Pemerintah

UU Sisdiknas 20/2003 (Pasal 6 ayat 2) menegaskan bahwa Setiap warga negara yang berusia
tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar dan setiap warga negara
bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaran pendidikan.
Dalam Pasal 7 ayat (1) dan (2) dinyatakan bahwa orang tua berhak berperan serta dalam
memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan
anaknya, dan orang tua dari anak usia wajib belajar berkewajiban memberikan pendidikan dasar
kepada anaknya.
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

F. Bagaimana Hak dan Kewajiban Warga Negara, Orang


Tua, Masyarakat dan Pemerintah

Pasal 8 dinyatakan bahwa masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan evaluasi program pendidikan dan dalam Pasal 9 digariskan bahwa masyarakat
berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan.
Sementara itu dalam Pasal 10 diatur tegas bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib
memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang
bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi dan dalam Pasal 11, pemerintah wajib
menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang
berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun.
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

G. Kelembagaan Sistem Pendidikan Nasional di Era


Reformasi

• Menurut pasal 13 bahwa pendidikan diselenggarakan dalam struktur pendidikan yang


bersifat nasional-sistemik tercakup dalam jalur,jenjang, dan jenis pendidikan.
• Secara konstitusional menurut pasal 16 yaitu jalur, jenjang dan jenis pendidikan dapat
diwujudkan dalam bentuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

JALUR, JENJANG, DAN


JENIS PENDIDIKAN

JALUR JENJANG JENIS


PENDIDIKAN PENDIDIKAN FORMAL PENDIDIKAN
UMUM
PEND. FORMAL PEND. DASAR
KEJURUAN
NONFORMAL PEND. MENENGAH
AKADEMIK

PEND. TINGGI PROFESI

VOKASI

KEAGAMAAN

KHUSUS
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

H. Isi dan Proses Pendidikan SD

1. Kerangka Dasar Kurikulum


Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum,
kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
kelompok mata pelajaran estetika;
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

H. Isi dan Proses Pendidikan SD

2. Prinsip Pengembangan Kurikulum


• Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
• Beragam dan terpadu
• Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
• Relevan dengan kebutuhan kehidupan
• Menyeluruh dan berkesinambungan
• Belajar sepanjang hayat
• Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

H. Isi dan Proses Pendidikan SD

3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum


• Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk
menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya
• Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar
• Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar
• Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan
• Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima
dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat
• Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber
belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar
• Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan
daerah
• Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan
pengembangan diri
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

H. Isi dan Proses Pendidikan SD

4. Struktur Kurikulum SD/MI


• Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri
• Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”.
• Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan Kelas IV s.d. VI
dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
• Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menam-bah maksimum empat jam pembelajaran per minggu
secara keseluruhan.
• Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
• Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) adalah 34-38 minggu.
Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
I II III IV, V, VI
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
3. Bahasa Indonesia 5
4. Matematika 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 4
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3
7. Seni Budaya dan Keterampilan 4
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
4
Kesehatan
B. Muatan Lokal 2
C. Pengembangan Diri 2*)
Jumlah 26 27 28 32
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SISWA
SEKOLAH DASAR
Modul 4
Kegiatan Pembelajaran 1
01 Karakteristik Perkembangan Fisik, Motorik,
Emosi, dan Sosial Anak

02 Kegiatan Pembelajaran 2
Karakteristik Perkembangan Intelektual,
Bahasa, Moral, dan Spiritual Anak.
Kegiatan Belajar 1
Karakteristik Perkembangan Fisik, Motori, Emosi, dan Sosial Anak

A. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK


Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan anak,
yaitu :
1. Pengaruh Keluarga / Keturunan
2. Gizi
3. Tingkat Sosial Ekonomi
4. Jenis Kelamin
5. Kesehatan
6. Suku Bangsa / Ras
Kegiatan Belajar 1
Karakteristik Perkembangan Fisik, Motori, Emosi, dan Sosial Anak

B. KARAKTERSITIK PERKEMBANGAN MOTORIK


• Motorik merupakan gerakan-gerakan tubuh yang terkoordinasi karena adanya kerja sama antara
otot, otak dan saraf.
• Keterampilan motorik akan berkembang dengan baik bila dipelajari dan adanya bimbingan.
• Motorik anak ada 2 macam yaitu motorik halus dan motorik kasar
Motorik halus merupakan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang dilakukan
oleh otot-otot kecil dengan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang
tepat.
Motorik kasar adalah keterampilan yang melibatkan gerakan seluruh tubuh. Kegiatan yang
membutuhkan otot inti seperti lengan dan kaki masuk dalam motorik kasar.
• Semakin bertambahnya usia semakin sempuurna gerakan motoriknya seperti :
1. cara memegang
2. cara berjalan
3. cara menendang.
Kegiatan Belajar 1
Karakteristik Perkembangan Fisik, Motori, Emosi, dan Sosial Anak

C. KARAKTERSITIK PERKEMBANGAN EMOSI


Ungkapan emosi anak usia SD adalah tertawa lapas karena gembira,marah,merajuk karena
kecewa.
Cara mendidik anak yang bersifat demokratis dan permisif akan menunjang ekspresi emosi
yang menyenangkan. Anak akan lebih terbuka, santai, dan mudah bergaul. Usia Sekolah Dasar
merupakan masa peralihan antara masa anak dan menjelang remaja, sehingga emosi anak
kadang-kadang kurang stabil.
Dengan menanamkan pengertian perlunya menahan luapan emosi yang sangat berlebihan. Hal
tersebut akan membawa kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain. Melalui bimbingan
tersebut, emosi anak bisa terkendali.
Kegiatan Belajar 1
Karakteristik Perkembangan Fisik, Motori, Emosi, dan Sosial Anak

D. KARAKTERSITIK PERKEMBANGAN SOSIAL


 Perkembangan sosial berarti suatu gambaran tentang perilaku anak dalam kehidupan sosialnya. Pada
usia Sekolah Dasar perkembangan sosial anak dapat disebut sebagai usia berkelompok.
 Mereka merasa puas dengan perilaku hidup berkelompok dan bahagia apabila dapat diterima menjadi
anggota dalam suatu kelompok tersebut. Agar anak dapat bersosialisasi dengan baik, perlu belajar
mengenal, menafsirkan dan melakukan reaksi secara tepat terhadap situasi sosial yang mereka hadapi.
 Motivasi berteman pada anak SD dapat dibedakan 3 tahap yaitu :
1. Tahap pemenuhan kebutuhan
Pada tahap ini secara pelan-pelan anak mulai meninggalkan tahap egosentrinya.
2. Tahap balas jasa
Pada tahap ini anak mendapatkan teman karena adanya suatu kepentingan rasa keadilan
3. Tahap akrab
Pada pada tahap ini anak menjalin persahabatan yang betul-betul akrab
Kegiatan Belajar 1
Karakteristik Perkembangan Fisik, Motori, Emosi, dan Sosial Anak

 Perkembangan sosial anak usia SD merupakan suatu tahapan yang dapat menentukan
kualitas sosial mereka setelah dewasa.
 Guru memegang peran untuk membangun kehidupan sosial siswanya. Untuk mengetahui
hubungan antar siswa dalam satu kelas, guru dapat mempergunakan teknik sosiometri.
 Dalam hal ini, guru dapat mempergunakan teknik sosiometri untuk mengetahui hubungan
sosial mereka. Sosiometri adalah suatu teknik untuk menggambarkan struktur hubungan
yang ada dalam bentuk sosiogram.
 Adapun kegunaan sosiometri bagi guru atau konselor adalah dengan sosiometri tersebut
dapat di identifikasi siswa mana yang memerlukan bantuan dalam menyesuaikan dirinya
terhadap kelompok.
Kegiatan Belajar 2
Karakteristik Perkembangan Intelektual, Bahasa, Moral, dan Spiritual Anak

A. Perkembangan Intelaktual
 Perkembangan intelektual disebut juga perkembangan intelegensi
 Pada anak usia SD, perkembangan intektualnya berada dalam tahap operasional
konkret dimana pada tahap ini, anak mulai menyesuaikan diri dengan realitas konkret
dan sudah mulai berkembang rasa ingin tahunya.
 Pada tahap ini, interaksinya dengan lingkungan, termasuk dengan orang tuanya sudah
semakin berkembang dengan baik karena egosentrisnya sudah semakin berkurang.
 Anak sudah dapat mengamati, menimbang, mengevaluasi, dan menjelaskan pikiran-
pikiran orang lain dalam cara-cara yang kurang egosentris dan lebih objektif
 Pada tahap ini, kemampuan intelektual anak meliputi:
a. Desentrasi dan Konservasi
b. Seriasi
c. Pemikiran Rasional
d. Inklusi Kelas
Kegiatan Belajar 2
Karakteristik Perkembangan Intelektual, Bahasa, Moral, dan Spiritual Anak

B. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN BAHASA ANAK


• Tahap-tahap bicara:
Menangis
Berceloteh
Holofrase
Mengobrol
• Faktor-faktor yang memacu anak cepat bicara
Keluarga
Media elektronik
Sekolah
Kegiatan Belajar 2
Karakteristik Perkembangan Intelektual, Bahasa, Moral, dan Spiritual Anak

C. PERKEMBANGAN MORAL
1. Perkembangan moral menurut beberapa pakar
Menurut Piaget
Menurut Kohlberg
2. factor-faktor yang mempengaruhi Moral
- Lingkungan rumah
- Lingkungan Sekolah
-Teman sebaya dan aktivitas
- Intgelegensi dan jenis kelamin
Kegiatan Belajar 2
Karakteristik Perkembangan Intelektual, Bahasa, Moral, dan Spiritual Anak

D. PERKAMBANGAN Agama
- metode bercerita
-metode bermain
- metode karyawisata
- metode demontrasi
- metode pemberian tugas
- metode dikusi dan tanya jawab
THANK YOU
Insert the Sub Title of Your Presentation
Fully Editable Shapes
Fully Editable Shapes
Fully Editable Icon Sets: A

You can Resize without


losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: B

You can Resize without


losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: C

You can Resize without


losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com

Anda mungkin juga menyukai