Anda di halaman 1dari 35

JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN

By : ERLINAWATI, SST, M.Keb


{
OPS/SUBPOKOK MATERI

1. DEFINISI RANCANGAN PENELITIAN


2. JENIS DAN PENDEKATAN PENELITIAN
3. RANCANGAN/DESIGN PENELITIAN

2
1. DEFINISI RANCANGAN PENELITIAN
 Suatu rencana, struktur dan strategi penelitian yang dimaksud
untuk menjawab permasalahan yang dihadapi, dengan
mengupayakan optimasi yang berimbang antara validitas
internal dan eksternal, dengan melakukan pengendalian varians.

 Berdasarkan jenis data yang dikumpulkan ada:


 Penelitian kualitatif
 Penelitian kuantitatif
 Berdasarkan sumber data
 Primer
 Sekunder
o Ditinjau berdasarkan metode:
1. Penelitian eksperimen
2. Penelitian non-eksperimen
2. JENIS & PENDEKATAN PENELITIAN

4
A. PENDEKATAN PENELITIAN :
KUALITATIF DAN KUANTITATIF

 Istilah "kuantitatif dan "kualitatif' berkaitan dengan modus


penelitian, atau pendekatan penelitian, yang mengacu pada
metode penelitian; bagaimana data dikumpulkan dan dianalisis,
jenis generalisasi dan penyajian data yang diperoleh melalui
penelitian.

 Secara kasar/umum, perbedaan antara penelitian kuantitatif dan


penelitian kualitatif adalah bentuk data yang disajikan. Penelitian
kuantatitif berkaitan dengan data dalam bentuk angka, dengan
penyajian statistik,
Sedangkan penelitian kualitatif berkaitan dengan data yang bukan
angka, disajikan dalam bentuk naratif.
Perebedaan kuantitatif dan kualitatif....

1. PERMASALAHAN ATAU TUJUAN PENELITIAN.


Penelitian kuantitatif menanyakan atau ingin mengetahui tingkat
pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar variabel, atau kadar satu
variabel dengan cara pengukuran,
Sedangkan penelitian kualitatif menanyakan atau ingin mengetahui tentang
makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para responden dan latar
sosial yang diteliti.

2. DARI SEGI KONSEP ATAU TEORI


Penelitian kuantitatif bertolak dari konsep (variabel) yang terdapat dalam
teori yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari datanya, melalui kuesioner untuk
pengukuran variabel-variabelnya.
Penelitian kualitatif berangkat dari penggalian data berupa pandangan responden
dalam bentuk cerita rinci atau asli mereka, kemudian para responden bersama peneliti
meberi penafsiran sehingga menciptakan konsep sebagai temuan.
PEREBEDAAN KUANTITATIF DAN
KUALITATIF....

3. DARI SEGI HIPOTESIS


Penelitian kuantitatif merumuskan hipotesis sejak awal, yang berasal dari
teori relevan yang telah dipilih, sedang penelitian kualitatif bisa
menggunakan hipotesis dan bisa tanpa hipotesis. Jika ada maka
hipotesis bisa ditemukan di tengah penggalian data, kemudian
“dibuktikan” melalui pengumpulan data yang lebih mendalam lagi.

4. METODE DAN PROSES PENELITIAN.


Dalam penelitian kuantitatif digunakan prosedur dan langkah-langkah
penelitian yang telah ditetapkan secara mantap (sebelum penelitian
dilaksanakan) sebagai pedoman peneliti.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif strategi dan proses penelitian itu
lebih fleksibel.
5. DARI BENTUK PENYAAJIAN DATA,
Penelitian kuantitatif berupa angka atau tabel, sedang penelitian
kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita detail (narasi) sesuai
bahasa dan pandangan responden.

6. DARI SEGI DEFINISI OPERASIONAL,


Penelitian kuantitatif menggunakan DO, sedangkan penelitian
kualitatif tidak perlu menggunakan DO, karena tidak akan mengukur
variabel.
Dengan menetapkan DO, berarti peneliti telah menetapkan jenis dan
jumlah indikator, yang berarti telah membatasi subjek penelitian
mengemukakan pendapat, pengalaman atau pandangan mereka.
7. DARI SEGI KESIMPULAN,
Penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti melalui
pengecekan dan kesepakatan dengan subjek penelitian
(narasi), sebab merekalah yang yang lebih tepat untuk
memberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang telah
diungkapkan.
Di sisi lain, penelitian kuantitatif “sepenuhnya” dilakukan oleh
peneliti, berdasarkan hasil perhitungan atau analisis statistik

9
1. PENELITIAN KUALITATIF

 Pengamatan cermat dan mendalam (in-depth) untuk


menjawab”mengapa” fenomena tertentu terjadi
 Tujuan
 Deskripsi rinci tentang suatu fenomena

 Eksplorasi teori baru


 Membantu studi kuantitatif dalam pengayaan fenomena
 Metode
 Wawancara mendalam(in-depth interview)

 Diskusi kelompok (Focus Group Discussion)

 Pengamatan/ Observasi
 Pengamatan partisipasi (Observasi partisipatif)

 Penyelidikan Sejarah Hidup (Life Historical Investigation)


2. Penelitian Kuantitatif

JENISPENELITIAN
JENIS PENELITIAN

Eksperimental Non eksperimental/


Observasional
Preexperimental
design Deskriptif

True experimental Cross-sectional


design

Case-control
Quasy experimental
design
Cohort
1. PENELITIAN DESKRIPTIF

 Mengemukakan apa adanya


 Analisis bersifat univariat

 Deskripsi dari setiap variabel

 Diagnosis asumsi statistik lanjut

 Deteksi nilai ekstrim/outlier

Contoh :
“Perilaku pemberian ASI pada ibu menyusui yang tinggal
didaerah A”
DESKRIPTIF

TETAPKAN POPULASI

AMBIL SAMPEL

LAKUKAN PENGAMATAN

MEAN- MEDIAN- MODE- JUMLAH- PERSENTASE- KEMIRINGAN- MIN/MAKS- KURTOSIS


2. CROSS-SECTIONAL (TRANSVERSAL)
 Penelitian sesaat, dimana faktor resiko dan efek diteliti dalam
waktu yang bersamaan
 Faktor resiko adalah keadaan yang mempengaruhi
perkembangan suatu penyakit atau atau status keadaan
tertentu
 Faktor resiko intrinsik

 genetik

 jenis kelamin

 anatomi fisiologi tubuh

 nutrisi/status gizi

 Faktor resiko ekstrinsik

 lingkungan : fisik, kimia, biologi, psikologi, sosial budaya

ekonomi
 Efek selalu variabel terikat
 Faktor resiko : v. bebas, v. antara, v. pendahulu, v. pengganggu
CROSS-SECTIONAL

TETAPKAN POPULASI

AMBIL SAMPEL

LAKUKAN PENGAMATAN

FR (-) FR (-) FR (+) FR (+)


E (-) E (+) E (-) E (+)

ANALISIS BIVARIAT: BEDA MEANS, BEDA PROPORSI, KORELASI/REGRESI


KERANGKA KONSEP CROSS-SECTIONAL 1
A. Tingkat pendidikan B. Status ekonomi C. Sanitasi lingkungan
D. Status gizi E. Kejadian diare

B
E
C
D

A, B, C dan D : variabel bebas


E : variabel terikat
KERANGKA KONSEP CROSS-SECTIONAL 2

A. Tingkat pendidikan B. Status ekonomi C. Sanitasi lingkungan


D. Status gizi E. Kejadian diare

A D

B E

A dan B : variabel pendahulu


C : variabel bebas
D dan E : variabel terikat
KERANGKA KONSEP CROSS-SECTIONAL 3
A. Tingkat pendidikan B. Status ekonomi C. Sanitasi lingkungan
D. Status gizi E. Kejadian diare

C D E

A dan B variabel pendahulu


C variabel bebas
D variabel antara
E variabel terikat
KERANGKA KONSEP CROSS-SECTIONAL 4

A. Tingkat pendidikan B. Status ekonomi C. Sanitasi lingkungan


D. Status gizi E. Kejadian diare

D E

C B

D variabel bebas
E variabel terikat
A, B dan C variabel pengganggu
 Keuntungan
 mudah
 cepat
 banyak variabel dapat dicari/dianalisis
 Kerugian
 perlu subjek yang besar
 tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit
 faktor resiko kadang-kadang sulit diukur
 tidak valid untuk meramal
 hubungan faktor resiko dengan efek paling lemah
dibandingkan disain lain

Contoh lain :
Hubungan antara konsumsi zat besi (Fe) dengan terjadinya
anemia pada ibu hamil
3. CASE CONTROL (RETROSPECTIVE)

 Penelitian non-eksperimental yang mempelajari faktor resiko


berdasarkan efek

FR +
E+
FR -

FR +
E-
FR -
CASE CONTROL
TETAPKAN POPULASI

KASUS KONTROL

AMBIL SAMPEL AMBIL SAMPEL

LAKUKAN PENGAMATAN LAKUKAN PENGAMATAN

FR (+) FR (-) FR (+) FR (-)

Analisis : ODDS RATIO


 Keuntungan
 tidak menghadapi kendala etik
 ada kesamaan waktu antara kasus dengan kontrol sehingga
lebih tajam
 tidak diperlukan investasi waktu dan lebih ekonomis
 Kekurangan
 tidak diketahui efek variabel luar karena tidak matching
 lemah dalam hal objektivitas dan reliabilitas
 bias karena tidak “blind mesurement”
 subjek penelitian yang kurang sehingga sulit untuk matching

Contoh :
Hubungan antara KEK dengan kejadian BBLR
4. COHORT (PROSPECTIVE)

* Mempelajari efek berdasarkan faktor


resiko
* Merupakan disain yang paling “powerful”

E+
FR +
E-

E+
FR -
E-
COHORT (PROSPECTIVE)
TETAPKAN POPULASI

FR (+) FR (-)

AMBIL SAMPEL AMBIL SAMPEL

LAKUKAN PENGAMATAN LAKUKAN PENGAMATAN

E (+) E (-) E (+) E (-)

Analisis : RELATIVE RISK (RR)


 Keuntungan
 ada keseragaman obsevasi
 dapat menata komparabilitas sejak awal
 dapat langsung menetapkan besar faktor resiko dari satu saat
ke saat yang lain
 memungkinkan peningkatan metodologik (waktu, cohort
retrospective, kombinasi dengan eksperimental)
 Kekurangan
 membutuhkan waktu, sarana dan subjek yang besar
 mahal
 “drop out” tinggi
 menghadapi kendala etik

Contoh :
 Hubungan penggunaan pil KB dengan kejadian hipertensi
5. EKSPERIMENTAL

 Memberikan perlakuan/manipulasi terhadap subjek dan diamati


efek perlakuan tersebut
 Kapasitas korelasi paling tinggi dibandingkan rancangan penelitian
yang lain
 Penelitian eksperimen dlm bidang kebidanan a/l :
a. Preeksperimental design ;
1.one-shot case study/posttest only design,
2.pretest-postest design,
3.static group comparison/ posttest only control group design,
b. True experimental design (erksperimen murni) ;
1.randomized pretest-posttest control group design,
2.randomized posttest only control design,
3.solomon for group design)
c. Quasy experimental design (eksperimen semu)
A. PREEKSPERIMENTAL DESIGN ;

Rancangan penelitian eksperimen yg paling lemah serta tidak


untuk membuktikan kausal.
1. one-shot case study/posttest only design
Penelitian yg dilakukan dengan memberikan intervensi/perlakuan
secara langsung kemudian dilihat dampaknya atau pengaruhnya.
Contoh :
“Pengaruh promosi kesehatan terhadap kepatuhan ibu hamil
dalam mengkonsumsi tablet Fe”

(x) O

28
PREEKSPERIMENTAL DESIGN ;

2. pretest-postest design,
Penelitian yg dilakukan dengan memberikan pretest (pengamatan
awal) sebelum diberikan intervensi. Setelah diberikan
intervensi/perlakuan kemudian baru dilakukan posttest
(pengamatan akhir).

Contoh :
“Pengaruh promosi kesehatan terhadap kepatuhan ibu hamil
dalam mengkonsumsi tablet Fe”

(-) O (x) O

29
PREEKSPERIMENTAL DESIGN ;

3. Static group comparison/ posttest only control group design,


Penelitian yg dilakukan dengan menambah kelompok kontrol,
dng cara setelah melakukan intervensi/perlakuan dilakukan
pengamatan pada kelompok perlakuan dan pada kelompok
kontrol dilakukan pengamatan saja.

Contoh : “Pengaruh promosi kesehatan terhadap kepatuhan ibu


hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe”

(x) O 1 (kelompok intervensi)

(-) 2O (kelompok kontrol)


30
B. TRUE Experimental design (experimen murni)

 Jenis rancangan penelitian yg mempunyai tingkat ketelitian yg tinggi


 Sampel dipilih secara acak baik kelompok kontrol dan kelompok
intervensi
1. Randomized pretest-posttest control group design
Merupakan model rancangan dengan 2 kelompok yg dipilih secara
acak, lalu diberi pretest dan postest untuk melihat perbedaan antara
kelompok intervensi dan kelompok konrol.
Contoh :
“Pengaruh promosi kesehatan terhadap kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet Fe”

O1 X O1
O2 - O2

31
TRUE Experimental design (experimen murni)

2. Randomized posttest only control design


Merupakan model rancangan dengan 2 kelompok yg dipilih secara
acak, kemudian satu kelompok dibei intervensi sedangkan yg lainnya
tidak diberi perlakuan dan langsung diamati atau diukur.

Contoh :
“Pengaruh promosi kesehatan terhadap kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet Fe”

X O1
- O2

32
TRUE Experimental design (experimen murni)

3. Solomon four group design


Merupakan model rancangan dengan kelompok yg dipilih secara acak,
kemudian dibagi dalam 4 kelompok

Contoh :
“Pengaruh promosi kesehatan terhadap kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet Fe”

O1 X O1

O2 - O2

X O3

- O4

33
C. EXPERIMEN SEMU

• Studi eksperimen dimana pengalokasian faktor penelitian


(randomisasi) kepada subyek penelitian tidak mungkin dilakukan,
tidak etis atau tidak praktis

Keuntungan :
- Lebih mungkin diterapkan
- Lebih murah
Kerugian :
Kurang mampu mengendalikan faktor perancu
 Terbagi atas :
1. Time Series Design
2. Equivalent time sample design
3. nonequivalent time sample design
c

Anda mungkin juga menyukai