Anda di halaman 1dari 64

Anatomi Fisiologi Sistem

Integumen

Titin Hidayatin
1
• Sistem integumen (kulit)  suatu massa
atau jaringan terbesar di tubuh
• Alat tubuh yang terberat : 15% dari berat
badan
• Luas  1,50 – 1,75 m
• Tebal rata – rata : 1,22 mm
• Daerah yang paling tebal (66 mm) pada
telapak tangan dan telapak kaki, paling
tipis (0,5 mm) pada kelopak mata, pipi,
dahi dan perut.
2
Pengertian
• lapisan jaringan yang terdapat pada
bagian luar menutupi dan melindungi
permukaan tubuh, berhubungan
dengan selaput lendir yang melapisi
rongga – rongga dan lubang masuk
• Kulit bekerja melindungi struktur –
struktur dibawahnya.
• Kulit membangun barier yang
memisahkan orga – organ internal
dengan lingkungan luar
3
Anatomi Kulit

4
Lapisan kulit
• Epidermis
• Dermis
• Sub kutis

6
Epidermis
• Struktur lapisan kulit terluar
1.Tidak berisi pembuluh darah
2.Tersusun dari keranosit keratin
3.Berganti setiap 3 – 4 minggu sekali
(dekuamasi)

7
Tipe – tipe sel epidermis
SEL :
1. Keratinocytes –Keratinocyte :
2. Melanocytes  Sel utama
epidermis
3. Merkel cell  Produksi keratin
4. Langerhans cell –Melanocyte : sintesa
melanin
–Langerhans :
berperan dlm sistem
imun
–Merkel :
mechano-receptor 8
Keratinocytes
• Protein keratin yang dihasilkan oleh
sel – sel yang disebut keratinosit.
• Keratin adalah bahan yang kuat dan
memiliki daya tahan tinggi, serta
tidak larut dalam air.
• Keratin mencegah hilangnya air
tubuh dan melindungi epidermis dari
iritan atau MO penyebab infeksi.
• Komponen kulit  rambut dan kuku
9
Melanocytes
• Didapat dari ujung saraf, memproduksi
pigmen melanin yang memberikan warna
pada kulit dan rambut

10
Merkel cell
• Banyak terdapat pada daerah kulit dan
rambut (oral mukosa, daerah dasar folikekl
rambut)

11
Langerhans cell
• Berperan dalam sistem imun 
kemampuan kulit melawan infeksi

12
Lapisan sel
• Stratum korneum (lapisan tanduk )  sel
nya tipis, seperti sisik dan terus menerus
dilepaskan, tidak mempunya inti sel,
mengandung zat keratin (mengalami
dekuamasi setiap 15 -30 hari)
• Stratum lusidum  terdiri dari 4 – 7
lapisan sel, sel nya pipih, butir – butir sel
jernih dan tembus sinar (hanya terdapat
pada telapak tangan dan telapak kaki )

13
• Stratum granulosum (lapisan keratohialin) 
sel nya pipih, terdiri dari 2 – 3 lapis, dalam
sitoplasma berisi inti sel dan granulosum
• Stratum spinosum/akantosum?stratum
malphigi  terdiri dari 5 – 8 lapis, bentuknya
poligonal dan mempunyai tanduk (spina), sel –
selnya berduri
• Stratum basal/germinavatum  sel – sel induk
yang menggantikan sel – sel yang diatasnya,
bentuknya silindris terdapat butir – butir
melanin warna

14
15
Str.Corneum
EPI
DER
Str.lucidum MIS
Str.Granulosum

Str.Spinosum

Str.Basale
EPI
DER
MIS
Receptor in The
Skin

>>fingertips, lips

Free nerve
endings
Warna kulit
1. Melanosit
• Pigmen melanin terletak pada stratum
basalis
• Perwarnaan kulit  coklat sampai hitam
• Produksi melanin meningkat jika terpajan
sinar matahari

20
2. Darah
• Darah dalam pembuluh dermal di bawah
lapisan epidermis  perwarnaan merah
muda (terlihat jelas pada orang kulit
putih )
3. Karotin
• Pigmen kuning terletak pada stratum
korneum dan sel lemak pada dermis dan
hipodermis  perbedaan pada
pewarnaan kulit
21
Dermis
• Jaringan ikat irreguler
• Vascular
• Mengandung folikel rambut, kelenjar, pembuluh darah,
limfatik dan saraf
• Lebih tebal dari epidermis
• Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan
kekuatan dan struktur pada kulit
• Bersifat elastis dan keras

22
Terdiri dari jaringan ikat yang tersusun dari

1. Papillary Layer : dengan anyaman kapiler 


Maintenance
• Ada tonjolan – tonjolan dengan nerve ending
(meissnera)
• Mengandung kapiler
2. Reticular layer : dengan anatomase
arteriovenosus
• Menonjol ke arah subkutan, terdapat di bawah
lapisan papilaris
• Terdapat serabut kolagen (memberikan
kekuatan pada kulit) dan serabut elastin
(memberikan kelenturan pada kulit), akar
rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus
23
• Pembuluh darah didermis menyuplai
makanan dan O2 pd dermis dan epidermis
serta membuang produk2 sisa.
• Aliran darah dermis memungkinkan tubuh
mengontrol temperaturnya.
• Penurunan suhu tubuh  saraf2 simpatis ke
pembuluh darah meningkatkan pelepasan
norepinefrin (kontriksi pembuluh darah) panas
dapat dipertahankan.
• Peningkatan suhu tubuh  rangsangan
simpatis terhadap pembuluh darah dermis
berkurang sehingga dilatasi pembuluh
sehingga panas tubuh akan dipindahkan ke
lingkungan.
Sub kutis/Hypodermis
1. Terdiri atas lemak dan
jaringan ikat dimana berfungsi
untuk memberikan bantalan
antara lapisan dan struktur
internal seperti otot dan
tulang
2. Berisi banyak pembuluh
darah dan ujung saraf tepi
ADNEKSA
(PELENGKAP) KULIT

• Hair
• Nails
• Exocrine Gland
(sebasea/lemak) dan
Sudorifera (keringat)
KUKU
• Lapisan terminal lapisan tanduk (stratum
korneum) yang menebal berubah
sebagai lempeng pelindung (lempeng
keratin).
• Pertumbuhan kuku kira-kira 0,1 – 1
mm/hari
Bagian-bagian kuku
• Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru
• Dinding kuku (nail wall): merupakan lipatan-lipatan kulit yang
menutupi bagian pinggir dan atas
• Dasar kuku (nail bed): merupakan bagian kulit yang ditutupi
kuku
• Alur kuku (nail grove): merupakan celah antar dinding dan
dasar kuku
• Akar kuku (nail root): merupakan bagian proksimal kuku
• Lempeng kuku (nail plate): merupakan bagian tengah kuku
yang dikelilingi dinding kuku
• Lunula: merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih
didekat akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh
kulit
• Eponikium (kutikula): merupakan dinding kuku bagian
proksima, kulit arinya menutupi bagian permukaan lempeng
kuku
• Hiponikium: merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku
yang bebas menebal
Rambut
• M/ Sel epidermis yang berubah,
tumbuh dari folikel rambut di dalam
epidermis
• Terdiri dari rambut vellus (kecil,
halus, lembut dan tidak berwarna
atau tersamar) dan rambut terminal
(kasar dan dapat di lihat = tertanam
di kulit kepala, alis dan bulu mata)
• Rambut di tubuh tumbuh 0,05
inci/minggu
• Rambut di kepala tumbuh 3mm/hari
Lapisan penyusun akar dan batang
rambut
– Kutikula: terdiri atas lapisan keratin
– Korteks: terdiri atas serabut polipeptida
yang memanjang dan saling
berdekatan. lapisan ini mengandung
pigmen
– Medula: terdiri atas 3-4 lapis sel kubus
yang berisi keratohialin, badan lemak,
dan rongga udara. rambut velus tidak
mempunyai medula
Karakteristik seksual
sekunder

Rambut vellus  Rambut


terminal
( ex : Bulu ketiak, pubis, kumis, janggut )
Pembentukan rambut
Folikel tumbuh dari epidermis ke dalam dermis

Folikel rambut membengkak pada bagian dasar (bulbus rambut)

Papila dermal = suatu massa yaitu jaringan ikat renggang, pembuluh


darah dan saraf) menginvaginasi bulbus rambut

Matriks germinal (sel bulbus rambut yang terletak diatas papila dermal)
mendapat nutrisi dari pembbuluh darah pada papila

Sel – sel germinal membelah dan terdorong ke arah permukaan kulit

Rambut terkeratinasi penuh muncul di permukaan kulit


38
Fase pertumbuhan (Anagen)
sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru
mendorong sel-sel lebih tua ke atas. Aktivitas ini
lamanya 2-6 tahun
Fase Peralihan (Katagen)
Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di
sekitar folikel rambut. Bagian tengah akar rambut
menyempit dan bagian dibawahnya melebar dan
mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada
(club). berlangsung 2-3 minggu
Fase Istirahat(Telogen)
Berlangsung + 4 bulan, rambut mengalami kerontokan
50 – 100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya.
SIKLUS
PERTUMBUHAN RAMBUT
Rambut mengalami fase istirahat (telogen)

Bagian dasar rambut berubah menjadi suatu


massa yang terkeratinisasi menyerupai
pentungan
Bulbus rambut baru terbentuk

Rambut lama terdorong oleh rambut baru

Rambut lama rontok Rambut baru keluar


Kelenjar Kulit

1. Kelenjar keringat
(Sudorifera)
a. kelenjar keringat ekrin
b. Kelenjar keringan apokrin
2. Kelenjar sebasea
Kelenjar keringat
1. Kelenjar ekrin
- tidak berhubungan dengan folikel rambut
- penyebaran meluas ke seluruh tubuh
(terutama telapak tangan, telapak kaki dan dahi)
- sekresi (keringat/peluh) mengandung air dan sedikit
garam
2. Kelenjar apokrin
- terspesialisasi besar dan bercabang, saluran
keluarnya bermuara pada folikel rambut
- penyebaran terbatas (di lipatan ketiak, areola payudara dan regia
anogenital (dubur))
- keringat yg diproduksi keruh seperti susu mengandung fragmen
sel-sel sekretorik
- kelenjar seruminosa ( serumen atau getah telinga pada saluran
telinga), kelenjar siliaris moll (pada kelopak mata) dan kelenjar
mamae (modifikasi kelenjar apokrin untuk memproduksi susu)
Kelenjar sebasea
• Kelenjar holokrin (sel-sel sekretori
menghilang selama sekresi sebum)
• Berkaitan dengan folikel rambut
(melumasi rambut & membuat
rambut menjadi lunak dan lentur)
• Sebum (campuran lemak, zat lilin,
minyak dan pecahan-pecahan sel)
berfungsi sebagai emoliens
(pelembut kulit) dan barier terhadap
evaporasi
Vaskularisasi pada Kulit
• Fungsi :
- menutrisi jaringan kulit (arteri, kapiler
dan vena)
- konduksi panas (pleksus venosus sub
kutis dan anastomosis arteriovenosa) =
mempermudah pengaturan suhu tubuh
oleh kulit dengan memungkinkan darah
melewati bagian atas dermis pada
keadaan sangat dingin.
Anastomosis arteriovenosa : Hub. Vaskular
yang besar langsung di antara arteri dan
pleksus venosus.
• Memiliki lapisan otot yang kuat yang
dipersarafi oleh serabut saraf
vasokontriktor
• Ditemukan didalam permukaan volar
tangan dan kaki, bibir, hidung dan telinga
Persyarafan pada Kulit

• Saraf sensoris
• Saraf Simpatis
Saraf Sensoris
– Ujung saraf bebas, banyak terdapat di
epidermis
– Fleksus saraf di sekitar folikel rambut.
– Korpuskel meissnerian, suatu struktur
kecil yang tertutup ditemukan di sekitar
ujung saraf pada papila.
– Korpuskel paccinian, suatu struktur
besar tertutup ditemukan di sebelah
dalam Dermis.
• Saraf simpatis
-mensarafi arteriole,
kelenjar keringat, dan pili
arektor otot
FUNGSI KULIT
– PROTEKSI :
• Sbg barrier thd mikroba, toxic subs, radiasi,
• benturan, tekanan
• Via sistem imun
– Regulasi suhu tubuh
– Sensoris  indra peraba Badan Ruffini : panas, b)
Badan Krause: dingin, c) Badan taktil Meissner d)
Badan Ranvier: rabaan, e) Badan Paccini: tekanan
– Ekskresi
– Metabolisme vit D (pro-vitamin D berada di kulit)
– Fungsi pembentukan pigmen.
PERAN KULIT DALAM
TERMOREGULASI
• Panas tubuh m/ hasil dari aktivitas
metabolik dan pergerakan otot
• Panas tubuh harus dikeluarkan
Lingkungan bersuhu dingin Suhu
tubuh m
Lingkungan bersuhu panas Suhu
tubuh m
Termoregulasi

• Radiasi (60%) : Perpindahan panas dari


permukaan suatu objek ke permukaan objek lain
tanpa keduanya bersentuhan. Panas berpindah
melalui gelombang elektromagnetik.
• Konduksi Udara: pengeluaran panas dari satu
objek ke objek yang lain melalui kontak langsung
• Konveksi : perpindahan panas akibat adanya
gerak udara secara langsung kontak dengan kulit
• Evaporasi : perpindahan energi panas ketika
cairan berubah menjadi gas
KULIT SEBAGAI PENGATUR PANAS

Lingkungan yang Panas

Persyarafan vaso motorik

Arteriol dalam papila dermal berdilatasi


(vasodilatasi)

Aliran darah ke permukaan meningkat

Konduksi panas pada bagian eksterior

Kelebihan panas terpencar dan hilang


Lingkungan yang dingin

Persyarafan vaso motorik

Arteriol dalam papila dermal berkonstriksi


(vasokonstriksi)

Aliran darah ke permukaan m

Upaya mempertahankan panas tubuh


KULIT SEBAGAI INDERA PERABA

Sentuhan

Ujung saraf dalam kulit


(Berbeda-beda menurut ujung saraf yang
dirangsang)

Perasaan sakit/raba/dingin/panas dsb


(sensasi tertentu)
Fisiologi Sistem Integumen dalam Kehamilan

 Terutama akibat pengaruh hormon


 Hormon yang terlibat : estrogen.
(meningkat t.u trimester III)
 pengaruh :
 Melanocyte lebih besar, lebih aktif
 Sirkulasi & neovaskularisasi
 Klinis :
 Melasma gravidarum / Chloasma
 Linea nigra
SKIN VS AGING
Jenis “Skin aging”
• Intrinsic aging – true aging
– Fisiologis, sesuai waktu.
– Banyak dipengaruhi scr genetik
– Cx : kerusakan endogen oleh ROS (reactive
oxygen species), yg dihasilkan dlm metabolisme
oksidatif seluler
• Extrinsic aging
– Krn paparan lingkungan eksternal.
– Ex : p.u UV light ( photoaging). Lain : radiasi
ion, stress fisik dan psikis, alkohol, gizi
kurang,obesitas, polusi lingkungan.
Intrinsic
aging
Manifestasi :

• Kerutan (Fx : otot, subkutan, gravitasi,


tulang, & kartilago)
• Xerosis (kekeringan pada kulit tubuh)
• Laxity (longgar)
• Slackness (kendur, tidak elastis)
• Tumor jinak
Extrinsic aging
• Disebabkan oleh UVB (290–320 nm),
dan UVA (320–400 nm)
• UVB menyebabkan perubahan pada
epidermis  merusak DNA pada
keratinocytes dan melanocytes. 
Lebih bersifat “membakar”.
• UVA penetrasi lebih dalam (s.d dermis)
 ROS (reactive oxygen species).
 Lebih berperan dalam photoaging.
• Efek rokok : cigarette skin
64

Anda mungkin juga menyukai