Anda di halaman 1dari 32

L/O/G/O

AGAMA ISLAM
HUKUM MUNAKAHAT/PERNIKAHAN
DALAM ISLAM

BAB V

DAWARI Sag. MM
MUNAKAHAT

Standar Kompetensi:
Memahami hukum islam tentang hukum keluarga
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam islam
2. Menjelaskan hikmah perkawinan
3. Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-
undangan di Indonesia
APA ITU MUNAKAHAT ?

Munakahat berarti pernikahan atau perkawinan.

Dalam istilah syari’at nikah berarti melakukan suatu akad


atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang
laik-laki dan seorang perempuan serta menghalalkan
hubungan kelamin antara keduanya dengan dasar
sukarela dan persetujuan bersama demi terwujudnya
keluarga yang bahagia yang diridhai oleh Allah swt.

“Saya shalat, tidur, berpuasa, makan dan menikahi


wanita. Barang siapa yang tidak suka dengan
perbuatan(sunnah)ku maka dia bukanlah dari
golonganku”
(H.R. Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik r.a)
HUKUM MENIKAH

1.    Mubah/Jaiz, artinya dibolehkan dan inilah yang menjadi dasar


“Wahai para pemuda, jika diantara kamu
hukum nikah.
sudah
2.    Wajib, memiliki
yaitu orangkemampuan
yang telahuntuk menikah, menikah
mampu/sanggup
sedangkan bila tidakiamenikah
hendaklah khawatir
menikah, karenaakan  terjerumus
pernikahan ke dalam
perzinaan.
itu dapat menjaga pandangan mata dan
3.    Sunat, yaitu orang yang sudah mampu menikah namun masih
sangguplebih memelihara dirinya
mengendalikan kemaluan
dari(kehormatan)
godaan yang menjurus
dan barangsiapa tidak mampu menikah
kepada perzinaan.
hendaklah
4.    Makruh, ia berpuasa.
yaitu orang Sebab
yang akan puasa itu
melakukan pernikahan dan
telah memiliki keinginan ataubaginya.”
penjaga hasrat tetapi ia belum mempunyai
bekal untuk memberikan nafkah tanggungan-nya.
(H.R, bukhari dan Muslim)
5.    Haram, yaitu orang yang akan melakukan perkawinan tetapi ia
mempunyai niat yang buruk, seperti niat menyakiti perempuan atau
niat buruk lainnya.
TUJUAN MENIKAH

1.Sunnah Nabi

‫اجا َوذُِّريًَّة‬‫و‬ ‫َز‬


ْ ‫أ‬ ‫م‬ ‫هَل‬ ‫ا‬‫ن‬‫ل‬ْ ‫ع‬ ‫ج‬ ‫و‬ ‫ك‬ ِ
‫ل‬ ‫ب‬ ‫ق‬
َ ‫ن‬‫م‬ِّ ‫ال‬
ً ‫س‬ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ل‬ْ ‫س‬ ‫َر‬‫أ‬ ‫د‬
ْ ‫ق‬
َ ‫ل‬
َ‫و‬
ً َ ْ ُ َ َ َ َ َ ْ ُ ُ َ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum
َ ْ َ
kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan
keturunan. (QS. Ar-Ra'd : 38).

Dari Abi Ayyub ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Empat hal yang


merupakan sunnah para rasul : [1] Hinna', [2] berparfum, [3] siwak
dan [4] menikah. (HR. At-Tirmizi 1080).
TUJUAN MENIKAH

2. Tanda Kekuasan Allah

‫اجا لِّتَ ْس ُكنُوا‬


‫و‬ ‫َز‬
ْ ‫أ‬ ‫م‬‫ك‬ُ ِ
‫س‬ ‫ف‬
ُ ‫َن‬‫أ‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِّ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫ل‬
َ ‫ق‬ ‫ل‬
َ ‫خ‬ ‫ن‬
ْ َ
‫أ‬ ِ
‫ه‬ ِ
‫ات‬‫آي‬ ‫ن‬ ِ
‫م‬‫و‬
ًَ ْ ْ َ َ َ ْ َ
‫ات لَِّق ْوٍم‬
ٍ ‫ك آَل ي‬
َ َ
ِ‫إِلَيها وجعل بين ُكم َّموَّدةً ورمْح ةً إِ َّن يِف َذل‬
َ َ َ َ َ َْ َ َ َ َ َ ْ
‫يََت َف َّكُرو َن‬
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-
Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berfikir.(QS. Ar-Ruum : 21)
TUJUAN MENIKAH

3. Jalan Menjadi Kaya

‫ني ِم ْن ِعبَ ِاد ُك ْم َوإِ َمائِ ُك ْم‬ِ‫الصاحِل‬ ِ ِ


َ َّ َ ْ ُ َ َ ُ ‫َوأ‬
‫و‬ ‫م‬‫ك‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ى‬ ‫ام‬ ‫َي‬‫أل‬ ‫ا‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ح‬ ‫َنك‬
‫يم‬ ِ‫إِن ي ُكونُوا ُف َقراء ي ْغنِ ِهم اللَّه ِمن فَضلِ ِه واللَّه و ِاسع عل‬
ٌ َ ٌ َُ َ ْ ُ ُ ُ َ َ
Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan
orang-orang yang layak dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki
dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin
Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah
Maha luas lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nur : 32)
TUJUAN MENIKAH

4. Ibadah & Setengah Dari Agama

Dari Anas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Orang yang diberi rizki oleh Allah SWT
seorang istri shalihah berarti telah dibantu oleh Allah SWT pada separuh agamanya.
Maka dia tinggal menyempurnakan separuh sisanya.
(HR. Thabarani dan Al-Hakim 2/161).

5. Tidak Ada Pembujangan Dalam Islam

‫َح َّل اللّهُ لَ ُك ْم َوالَ َت ْعتَ ُدواْ إِ َّن اللّهَ َال‬‫أ‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ات‬ِ ‫يا أَيُّها الَّ ِذين آمنُواْ الَ حُت ِّرمواْ طَيِّب‬
َِ َ َ ِ ُ َ َ َ َ َ
‫ين‬
َ ‫د‬ ‫ت‬
َ ‫ع‬
ْ ‫م‬
ُ ‫ل‬
ْ ‫ا‬ ‫ب‬
ُّ ‫حُي‬
Hai orang-orang yang beriman! Jangan kamu mengharamkan yang baik-baik dari apa
yang dihalalkan Allah untuk kamu dan jangan kamu melewati batas, karena
sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melewati batas. (QS. Al-
Maidah: 87)
Mujahid berkata: Ada beberapa orang laki-laki, di antaranya Usman bin Madh'un dan
Abdullah bin Umar bermaksud untuk hidup membujang dan berkebiri serta memakai
kain karung goni. Kemudian turunlah ayat di atas.
TUJUAN MENIKAH

6. Menikah : Ciri Khas Makhluk Hidup

‫ض َوِم ْن‬ ‫َر‬


‫أل‬ ‫ا‬ ‫ت‬ِ‫ب‬ ‫ن‬ ‫ت‬ ‫ا‬َّ ‫سبحا َن الَّ ِذي خلَق األَزواج ُكلَّها مِم‬
ُ ْ ُ ُ َ َ َْ َ َ َ ُْ
‫مِم‬
‫أَن ُف ِس ِه ْم َو ا ال َي ْعلَ ُمو َن‬
َّ
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-
pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan
oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang
tidak mereka ketahui. (QS. Yaasin : 36)
RUKUN NIKAH
RUKUN SYARATNYA
1. Calon Suami Beragama Islam
Atas kehendak sendiri
Bukan muhrim
Tidak sedang ihrom haji
2. Calon Istri Beragama Islam
Tidak terpaksa
Bukan Muhrim
Tidak bersuami
Tidak sedang dalam masa idah
Tidak sedang ihrom haji atau umroh

3. Adanya Wali a. Mukallaf (Islam, dewasa, sehat akal)


    (Ali Imron : 28)
b. Laki-laki merdeka
c. Adil
d. Tidak sedang ihrom haji atau umroh

4. Adanya 2 Orang - Syaratnya sama dengan no : 3


Saksi
5. Adanya Ijab dan Dengan kata-kata " nikah " atau yang semakna dengan
Qobul itu.
Berurutan antara Ijab dan Qobul
PEMBAGIAN WALI NIKAH
Yaitu, kepala
negara yang
Ada wali nikah. Yaitu wali yang menikahkan mempelai beragama islam.
laki-laki dengan
mempelai wanita atau mengizinkan pernikahannya. Di Indonesia
Wali wewenang
Yaitu, wali Nikah presiden sebagai
yang wali hakim
mempunyai dilimpahkan
pertalian Wali Wali
Nasab Hakim kepada
darah dengan pembantunya yaitu
mempelai Syarat-Syarat seorang wali nikah: menteri agama.
wanita yang a. Beragama islam Dan menteri
akan b. Laki-laki agama
dinikahkannya c. Baligh dan berakal melimpahkan
d. Merdeka dan bukan hamba kepada
sahaya pembantunya
e. Bersifat adil kepala kantor
f. Tidak sedang ihram haji atau urusan agama di
umrah setiap kecamatan
SUSUNAN WALI DALAM MUNAKAHAT

• Bapaknya
• Datuknya/Kakeknya (bapak dari bapak mempelai
perempuan)
• Saudara laki-laki yang seibu-sebapak dengan dia
• Saudara laki-laki yang sebapak saja dengan dia
• Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang seibu-
sebapak dengannya.
• Saudara bapak yang laki-laki (paman dari pihak bapak).
• Anak laki-laki dari pamannya yang dari pihak bapak.
• Hakim.
WALI YANG ENGGAN ATAU KEBERATAN
(WALI ADLOL)

Apabila seorang mempelai wanita meminta walinya untuk


menikahkan dirinya dengan pria yang sekufu, namun
walinya menolak tanpa alasan yang benar, maka hakim
berhak menikahkannya, setelah keduanya sekufu dan ia
usai memberikan nasihat wali supaya dia mau mencabut
keberatannya. Apabila dia keberatan; maka hakim
berhak menikahkan perempuuan itu.
SYARAT SAKSI DAN AKAD

SYARAT 2 ORANG SAKSI


• beragama islam
• laki-laki
• baligh dan berakal sehat
• dapat mendengar
• dapat melihat
• dapat berbicara
• adil
• tidak dalam keadaan ihram haji atau umrah

AKAD NIKAH
• yaitu ucapan ijab kabul.
• Ijab adalah ucapan wali (dari pihak mempelai wanita) sebagai
penyerahan kepada laki-laki
• Kabul adalah ucapan mempelai laki-laki sebagai tanda penerimaan.
CONTOH IJAB & KABUL

• Contoh  Ijab : Wali perempuan berkata kepada pengantin laki-


laki : "Aku nikahkan anak perempuan saya bernama si Fulan binti
……  dengan ....... dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan 30
juz dari mushaf Al-Qur’an".
‫صالَ ِة َوثَالَثِي َْن ج ُْزأً ِم ْن‬
َّ ‫ت ال‬ ِ ‫ك َو َز َّوجْ تُ ِك فُالَنَة بِ ْن‬
ِ ‫ بِ َمه ِْر َع َد َوا‬... ‫ت‬ َ ُ‫أ َ ْن َكحْ ت‬
َ ‫اف ْالقُرْ اَ ِن‬
ً‫حاال‬ ِ ‫ُمصْ َح‬
• Contoh Qobul : Calon suami menjawab: "Saya terima nikah dan
perjodohannya dengan diri saya dengan mas kawin tersebut di
depan". Bila dilafalkan dengan bahasa arab sebagai berikut :
‫ت نِ َك َحهَا َوتَ ْز ِو َجهَا لِنَ ْف ِسى بِ ْال َمه ِْر ْال َم ْذ ُك ْو ِر‬
ُ ‫قَبِ ْل‬
 Perempuan yang menikah tanpa seizin walinya maka nikahnya tidak
syah. Rasulullah    saw, bersabda : Artinya :"Perempuan mana saja
yang menikah tanpa seizin walinya maka pernikahan itu batal (tidak
syah)". (HR. Empat Ahli Hadits kecuali Nasai).
Wanita Yang Boleh Dipinang

Wanita-wanita yang boleh dipinang apabila memenuhi


syarat; ada dua macam untuk meminang wanita ,yaitu :
1. Syarat mustahsinah
2. Syarat lazimah
> Syarat mustahsinah ialah syarat yang berupa
anjuran kepada seorang pria yang akan me-
minang wanita untuk meneliti lebih dulu wa

nita yang akan dipinang agar lebih terjamin


kelangsungan rumah tangganya setelah me-
masuki pintu gerbang perkawinan.
SYARAT MUSTAHSINAH

* Adapun Syarat-syarat Mustahsinah:


1. Wanita yang dipilih bukan hanya karena kecantikannya, kekayaan,
dan kebangsawanannya tetapi semata-mata keshalehannya.
2. Wanita yang dipinang hendaknya mempuyai watak kasih sayang
dan mempunyai banyak keturunan.
3. Wanita yang akan dipinang mempunyai
hubungan darah yang jauh.
• Syarat lazimah adalah syarat yang harus dipenuhi sebelum
dilaksanakan peminangan;
termasuk didalamnya adalah
1. Wanita yang tidak dipinang oleh laki-laki lain,atau laki-laki
tersebut telah melepaskan hak pinanannya.
2. Wanita yang tidak dalam masa iddah raj’iyah.
3. Wanita yang dipinang bukan mahram pria yang
meinang.
SYARAT LAZIMAH

Syarat lazimah adalah syarat yang harus dipenuhi


sebelum dilaksanakan peminangan termasuk
didalamnya adalah :

1. Wanita yang tidak dipinang oleh laki-laki lain,atau


laki-laki tersebut telah melepaskan hak pinangannya.

2. Wanita yang tidak dalam masa iddah raj’iyah.

3. Wanita yang dipinang bukan mahram pria yang


meminang.
WANITA YANG HARAM DINIKAHI

Pengertian Muhrim
Muhrim secara bahasa berarti diharamkan. Dalam masalah fikih
muhrim bermakna wanita yang haram untuk di nikahi
Karena hubungan Karena keturunan:
sepersusuan: a. Ibu kandung dan
a. Ibu yang menyusui seterusnya keatas
b. Saudara perempuan b. Anak perempuan
kandung dan
sesusuan
seterusnya ke bawah
Wanita c. Saudara perempuan
yang (sekandung, sebapak
Karena perkawinan: haram atau seibu)
a. Ibu dari istri dinikahi d. Anak perempuan dari
b. Anak tiri, apabila suami
saudara laki-laki dan
sudah berkumpul
seterusnya ke bawah
dengan ibunya
e. Anak perempuan dari
c. Ibu tiri baik sudah
saudara perempuan
dicerai atau belum Karena ada dan seterusnya ke
d. Menantu. Baik yang pertalian bawah
sudah dicerai atau
muhrim
belum
dengan istri
ALLAH BERFIRMAN TENTANG MUHRIM DAN NIKAH

Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang


perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara
bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan;
anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-
anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-
ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-
ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam
pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu
belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), Maka
tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-
isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam
perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah
terjadi pada masa lampau; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
(Q.s an Nisa: 23)
KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI

Kewajiban suami
a.Memberi nafkah
b.Memimpin serta membimbing istri dan anak-anak
c. Bergaul dengan istri dan anak-anak yang baik
d.Menjaga istri dan anak dari bencana
e. Membantu istri dalam tugas sehari-hari

Kewajiban istri
a. Taat pada suami dalam batas yang sesuai dengan ajaran islam
b. Memelihara diri serta kehormatan dan harta benda suami
c. Membantu suami dalam memimpin keselamatan dan kesejahteraan
keluarga
d. Menerima dan menghormati pemberian suami
e. Hormat dan sopan pada suami dan keluarganya
f. Memelihara, mengasuh dan mendidik anak
pembatalan pernikahan
HAL HAL YANG MEMUTUSKAN
melepaskan ikatan
PERNIKAHAN
antara suami dan istri
sumpah suami yang menuduh karena sebab-sebab
pernikahan dengan
istrinya berzina dikarenakan suami tertentu
mengucapkan secara
tidak bisa mendatangkan 4 orang
sukarela oleh pihak suami
saksi
Fasakh

Talak Li’an

sumpah suami yang


talak yang dijatuhkan
Hal-hal yang
mengatakan bahwa ia
suami kepada istrinya tidak akan meniduri
dapat
memutuskan
atas permintaan
pernikahanistrinya selama 4 bulan
istrinya. atau lebih
Zihar Khulu’

ucapan suami yang Ila’


menyerupakan istrinya
dengan ibunya
TALAK

Talak dari bahasa Arab dari kata thalaqo berarti melepaskan ,


sedang yang dimaksudkan disini adalah melepaskan ikatan
perkawinan. Hukum talak antara lain :
1. Wajib, bila terjadi perselisihan suami–istri oleh hakim yang
mengurusnya su-dah memandang perlu supaya keduanya bercerai.

2. Sunnah, apabila suami tidak sangup memberi nafkah yang cukup


atau perempuan tidak menjaga kehormatan dirinya.

3. Haram (bid’ah) : Dalam dua keadaan : pertama; menjatuhkan talak


istri dalam keadaan haid. kedua ;menjatuhkan talak istri sewaktu
dalam keadaan suci dan dia telah menggaulinya dalam keadaan
suci tersebut.

4. Makruh; hukum asal dari talak.


BILANGAN TALAK

Setiap orang merdeka berhak mentalak istrinya dari talak satu


sampai talak tiga. talak satu atau dua masih boleh rujuk (kembali)
sebelum habis iddahnya dan boleh kawin kembali sesudah iddah.
Adapun talak tiga tidak boleh rujuk atau kawin kembali, kecuali
apabila wanita tersebut telah menikah dengan orang lain dan setelah
di talak pula oleh suaminya kedua.
PENDAPAT ULAMA TENTANG BILANGAN TALAK

• Menjatuhkan talak tiga kali pada waktu yang berlainan.Seperti


suami mentalak istrinya talak satu,pada masa iddah ditalak lagi
talak satu pada masa iddah kedua ini ditalak lagi talak satu
• Suami mentalak istri dengan talak satu sehabis masa iddahnya
dinikahi lagi, kemudian ditalak lagi, sehabis masa iddahnya
dinikahi lagi kemudian ditalak lagi yang ketiga kalinya.
• Suami mentalak istrinya dengan perkataan:saya talak engkau
talak tiga kali atau saya talak engkau dengan berurutan
perkataan itu berulang tiga kali.
* Pendapat pertama: jatuh talak tiga, berlaku segala hukum talak
tiga seperti diatas.
* Pendapat kedua: tidak jatuh sama sekali, artinya istrinya itu belum
bertalak; karena talak tiga bukan perintah Rasul berarti tidak
sah.
* Pendapat ketiga: jatuh talak satu, berarti berlaku hukum talak
satu; sehingga suami boleh rujuk kembali kepada istrinya.
IDDAH
Iddah berarti masa menunggu bagi istri yang ditinggal mati atau
bercerai dari suaminya untuk bisa menikah kembali
Lama masa iddah
1. Karena suami wafat
a. 4 bulan sepuluh hari bagi istri yang tidak hamil. Baik sudah
bercampur atau belum
b. Sampai melahirkan jika istri sedang hamil

2. Karena talak, fasajh dan khulu’


a. Tidak ada iddah bagi istri yang belum bercampur

b. bagi yang sudah bercampur:


- 3 kali suci. Bagi yang masih menstruasi
- 3 bulan. Bagi yang sudah berhenti menstruasinya
- sampai melahirkan jika istri sedang hamil
RUJUK

Rujuk berarti kembalinya suami kepada ikatan pernikahan


dengan istrinya yang dicerai dalam masa iddah

Rukun rujuk
a.Istri sudah bercampur dengan suami yang mentalaknya dan
masih berada dalam masa iddah
b.Keinginan rujuk suami atas kehendaknya sendiri
c.Ada dua orang laki-laki yang adil sebagai saksi
d.Ada shigat atau ucapan rujuk
HUKUM RUJUK

WAJIB MAKRUH

jika sebelum mentalak suami jika perceraian


belum menyempurnakan lebih mashlahat
pembagian waktunya Sunnah Haram

jika perceraian lebih


jika rujuknya suami mashlahat
dengan niat karena
Allah
MUNAKAHAT MENURUT UNDANG-UNDANG

• Garis besar Isi UU No : 1 tahun 1974.


      UU No : 1 tahun 1974 tentang Perkawinan terdiri dari 14 Bab dan 67
Pasal.
• Pencatatan Perkawinan.
 Dalam pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa : "Tiap-
tiap  perkawinan  dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku". Ketentuan tentang pelaksanaan pencatatan perkawinan ini
tercantum dalam PP No : 9 Tahun 1975 Bab II pasal 2 sampai 9.
• Syahnya Perkawinan.
    Dalam pasal 2 ayat 1 ditegaskan  bahwa : "Perkawina adalah syah apabila
dilakukan menurut  hukum  masing-masing agamanya dan kepercayaanya
itu".
•  Tujuan Pekawinan.
   Dalam  Bab 1 pasal 1 dijelaskan bahwa tujuan perkawina adalah untuk
membentuk keluarga (rumah tangga)  yang  bahagia  dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa.
MUNAKAHAT MENURUT UNDANG-UNDANG

• Talak.
      Dalam  Bab  VIII pasal 29  ayat 1 dijelaskan  bahwa : "Perceraian hanya
dapat dilakukan di depan sidang pengadilan setelah
pengadilan  yang  bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan
kedua  belah fihak.
• Batasan Dalam Berpoligami.
·         Dalam  pasal 3 ayat 1 diljelaskan bahwa :"Pada dasarnya dalam suatu
perkawinan seorang pria hanya  boleh  mempunyai  seorang istri. Seorang
wanita hanya boleh mempunyai seorang suami".
·         Dalam  pasal 4 dan  5  ditegaskan bahwa dalam  hal  seorang  suami
akan beristri lebih dari seorang ia wajib mengajukan permohonan kepada
pengadilan di daerah tempat  tinggalnya.
MUNAKAHAT MENURUT UNDANG-UNDANG

Pengadilan hanya memberi ijin berpoligami


apabila :
• Istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri.
• Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak bisa
disembuhkan.
• Istri tidak dapat melahirkan keturunan.
• Dalam pengajuan berpoligami  harus dipenuhi syarat-syarat :
• Adanya persetujuan dari istri.
• Adanya  kepastian  bahwa  suami  mampu  menjamin keperluan
hidup istri-istri dan anak-anak mereka.
• Adanya  jaminan  bahwa  suami akan  belaku  adil  terhadap
istri-istri dan anak-anak mereka.
L/O/G/O

WASSALAMUALAIKUM.WR.WB
*DAWARI*

TERIMAKASIH!
SELAMAT MEMPELAJARI

Anda mungkin juga menyukai