Anda di halaman 1dari 35

Trend & Issue HIV-AIDS serta

Family Centered Care ODHA & PeNAPZA


Nuridha Fauziyah, S.Kep., Ners., M.Kep.
OUTLINE
Pengertian trend dan issue

Trend dan Issue HIV-AIDS

Familly Centered Care pada ODHA

Familly Centered Care pada PeNAPZA


TREND
Dalam Bahasa Indonesia “TREN” menurut KBBI online 2021
adalah bergaya mutakhir; bergaya modern.

ISSUE
Dalam Bahasa Indonesia “ISU” menurut KBBI online 2021
adalah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan
sebagainya); 2 cak kabar yang tidak jelas asal usulnya dan
tidak terjamin kebenarannya; kabar angin; desas-desus;
PENGERTIAN
Tren & Isu

Trend adalah hal yang sangat


mendasar dalam berbagai
pendekatan analisa, salah satu
gambaran ataupun informasi yang
terjadi pada saat ini yang biasanya
sedang popular di kalangan
masyarakat.

Trend adalah sesuatu yang sedang di


bicarakan oleh banyak orang saat ini
dan kejadiannya berdasarkan fakta
PENGERTIAN
Tren & Isu

Issue adalah suatu peristiwa atau


kejadian yang dapat diperkirakan terjadi
atau tidak terjadi pada masa
mendatang

Issue adalah sesuatu yang sedang di


bicarakan oleh banyak namun belum
jelas faktannya atau buktinya
TREN & ISU Keperawatan

Trend dan Issu Keperawatan adalah


sesuatu yang sedang dibicarakan
banyak orang tentang
praktek/mengenai keperawatan baik itu
berdasarkan fakta ataupun tidak, trend
dan issu keperawatan tentunya
menyangkut tentang aspek legal dan
etis keperawatan.

• Aborsi,
• Eutanasia dan
• Transplantasi
TREN Keperawatan HIV/AIDS
Pencegahan HIV/AIDS pada Remaja dengan Peer Group

• Remaja merupakan masa dimana fungsi reproduksinya mulai berkembang, hal ini
akan berdampak pada perilaku seksualnya.

• Salah satu perilaku seksual yang rentan akan memberikan dampak terjadinya
HIV/AIDS yaitu seks bebas.

• Saat ini sedang dikembangkan model ”peer group” sebagai salah satu cara dalam
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan remaja akan kesehatan
reproduksinya dengan harapan suatu kelompok remaja akan dapat
mempengaruhi kelompok remaja yang lain.

• Metode ini telah diterapkan pada lembaga pendidikan, baik oleh Depkes maupun
lembaga swadaya masyarakat.
TREN Keperawatan HIV/AIDS
One Day Care

• Merupakan sistem pelayanan kesehatan dimana pasien tidak memerlukan perawatan lebih
dari satu hari.
• Setelah menjalani operasi pembedahan dan perawatan, pasien boleh pulang. Biasanya
dilakukan pada kasus minimal.
• Berdasarkan hasil analisis beberapa rumah sakit, di Indonesia didapatkan bahwa metode
one day care ini dapat mengurangi lama hari perawatan sehingga tidak menimbulkan
penumpukkan pasien pada rumah sakit tersebut dan dapat mengurangi beban kerja
perawat. Hal ini juga dapat berdampak pada pasien dimana biaya perawatan dapat ditekan
seminimal mungkin.
ISU Keperawatan HIV/AIDS
Telenursing

• Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan


pelayanan keperawatan jarak-jauh.

• Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara
fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference (bagian
integral dari telemedicine atau telehealth).

• Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan,
terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis.

• Hal itu memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu
dan memberikan dukungan secara langsung (online). Kesinambunga pelayanan
ditingkatkan dengan memberi kesempatan kontak yang sering antara penyedia pelayanan
kesehatan dan pasien dan keluarga-keluarga merek
ISU Keperawatan HIV/AIDS
Telenursing

• Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait dengan beberapa faktor
seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak kasus penyakit kronik dan lansia, sulitnya
mendapatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, rural, dan daerah yang penyebaran
pelayanan kesehatan belum merata.

• Dan keuntungannya, telenursing dapat menjadi jalan keluar kurangnya jumlah perawat (terutama di
negara maju), mengurangi jarak tempuh, menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan,
mengurangi jumlah hari rawat dan jumlah pasien di RS, serta menghambat infeksi nosokomial.
ISU Keperawatan HIV/AIDS
Penularan HIV/AIDS

Berikut ini beberapa mitos-mitos atau issue-issue tentang penyebaran HIV/AIDS


yang banyak beredar di masyarakat :

Seseorang bisa tertular HIV jika tinggal bersama atau bergaul dengan ODHA

FAKTANYA?

• Beragam penelitian membuktikan bahwa HIV dan AIDS tidak bisa ditularkan
melalui interaksi biasa.
• Seseorang tidak akan tertular HIV setelah melakukan kontak fisik biasa maupun
tinggal serumah dengannya.
• Seseorang hanya akan tertular virus HIV jika selaput lendirnya terkena cairan dari
seseorang yang sudah terinfeksi HIV, seperti darah, ASI, pra-seminal, dubur, air
mani dan vagina.
ISU Keperawatan HIV/AIDS
Penularan HIV/AIDS

• Menempelnya keringat pengidap HIV pada orang


sehat tidak akan menularkan virus tersebut.

• Meskipun virus HIV terdapat pada keringat


penderita, namun jumlahnya yang sedikit tidak akan
bisa menginfeksi orang lain.

• Penularan juga bisa terjadi melalui kulit yang rusak


atau dengan menggunakan jarum yang terinfeksi.

• Oleh sebab itu, seseorang tidak akan tertular jika


berbagi alat makan dengan penderita HIV,
berpelukan, menggunakan alat olahraga yang
sama, atau menggunakan toilet yang sama
ISU Keperawatan HIV/AIDS
Penularan HIV/AIDS

Berikut ini beberapa mitos-mitos atau issue-issue tentang penyebaran HIV/AIDS


yang banyak beredar di masyarakat :

Nyamuk menyebarkan HIV.

FAKTANYA?

• Saat nyamuk berpindah lokasi gigitan, mereka tidak akan mengalirkan darah milik
orang sebelumnya kepada ‘mangsa’ selanjutnya.
• Selain itu, umur virus HIV dalam serangga juga tidak akan bertahan lama
ISU Keperawatan HIV/AIDS
Penularan HIV/AIDS

• HIV memang ditularkan melalui cairan tubuh seperti


darah dan cairan kelamin, namun sampai detik ini
tidak ada bukti medis yang dapat menunjukkan
bahwa gigitan nyamuk bisa menjadi perantara
penyebaran virus HIV.

• Salah satu penelitian yang dilakukan oleh National


Cancer Institute menunjukkan bahwa tidak terjadi
kasus penularan HIV oleh nyamuk, bahkan di
daerah yang banyak nyamuknya sekalipun.
ISU Keperawatan HIV/AIDS
Penularan HIV/AIDS

Berikut ini beberapa mitos-mitos atau issue-issue tentang penyebaran HIV/AIDS


yang banyak beredar di masyarakat :

Seks oral dan ‘french kiss’ dapat menularkan HIV

FAKTANYA?

• Hubungan seks anal dan vaginal memang menjadi salah satu faktor risiko utama
penularan HIV.
• Meski demikian, seks oral dan ciuman mulut terbuka (french kiss), juga memiliki
potensi penularan, walau jarang terjadi.
• Selama melakukan seks oral, dapat berpotensi terkena cairan yang terinfeksi dan
bisa masuk ke selaput lendir mulut yang terluka, termasuk sariawan.
ISU Keperawatan HIV/AIDS
Penularan HIV/AIDS

• Cara penularan lain yang jarang adalah ciuman dalam dan terbuka.
• Organisasi HIV/AIDS asal Inggris, AVERT, mengatakan ciuman mulut tertutup
bukan ancaman besar.
• Tetapi, ciuman dengan mulut terbuka bisa menjadi faktor risiko jika ada darah
yang terlibat, seperti luka gigit, gusi berdarah, atau sariawan di mulut.
• Lebih lanjut, Centers for Disease Control and Prevention US (CDC) menilai
cairan tubuh lainnya, termasuk air liur, hanya memiliki sangat sedikit residu
antibodi HIV sehingga risiko infeksi tergolong sangat rendah.
• Penting untuk dicatat bahwa HIV tidak ditularkan melalui air liur, tetapi melalui
darah di mulut seseorang
ISU Keperawatan HIV/AIDS
Penularan HIV/AIDS

Berikut ini beberapa mitos-mitos atau issue-issue tentang penyebaran HIV/AIDS


yang banyak beredar di masyarakat :

ODHA tidak akan menyebarkan virus selama berobat secara teratur

FAKTANYA?

• apabila diminum secara rutin, obat retroviral dapat membantu mengendalikan


gejala penyakit seseorang, tetapi tetap saja berisiko menularkan virus HIV pada
orang lain apabila tidak berhati-hati.
ISU Keperawatan HIV/AIDS
Penularan HIV/AIDS

• Pasalnya, obat hanya akan menekan kadar jumlah


viral load HIV dalam darah sehingga terlihat normal
pada tiap uji tes darah.

• Penelitian menunjukkan bahwa bagaimanapun juga


darah yang hanya sedikit mengandung virus HIV
tetap berisiko menularkan penyakit
ISU Keperawatan HIV/AIDS
Penularan HIV/AIDS

Berikut ini beberapa mitos-mitos atau issue-issue tentang penyebaran HIV/AIDS


yang banyak beredar di masyarakat :

Pasangan yang keduanya positif HIV tidak perlu mempraktikkan seks yang aman

FAKTANYA?

• Seks dengan menggunakan kondom tetap berlaku pada pasangan sesama


ODHA, karena dua orang yang positif HIV bisa memiliki genetik virus yang
berbeda.
ISU Keperawatan HIV/AIDS
Penularan HIV/AIDS

• Apabila keduanya terlibat dalam seks tanpa


kondom, masing-masing virus dapat menginfeksi
satu sama lain dan berevolusi untuk menyerang
tubuh dengan dua tipe virus yang berbeda.

• Hal ini akan semakin memperparah penyakit


masing - masing pihak dan mungkin akan
membutuhkan perubahan terapi dan dosis obatnya
ISU Keperawatan HIV/AIDS
Penularan HIV/AIDS

Berikut ini beberapa mitos-mitos atau issue-issue tentang penyebaran HIV/AIDS


yang banyak beredar di masyarakat :

HIV/AIDS tidak bisa disembuhkan

FAKTANYA?

• Sampai saat ini memang belum ada obat penawar HIV AIDS.
• Pengobatan antiretroviral (ARV) yang tersedia hanya bisa membantu menekan
perkembangan penyakitnya, mencegah risiko penularan, dan mengurangi risiko
kematian akibat komplikasi HIV/AIDS secara drastis.
• Obat HIV dapat membantu penderita HIV untuk hidup lebih sehat dan normal.
• Namun untuk bisa mencapai semua target ini, obat retroviral harus tetap diminum
rutin seumur hidup
ISU Keperawatan HIV/AIDS
Penularan HIV/AIDS

Berikut ini beberapa mitos-mitos atau issue-issue tentang penyebaran HIV/AIDS


yang banyak beredar di masyarakat :

Berenang bersama ODHA bisa tertular HIV

FAKTANYA?

• virus HIV tidak bisa bertahan hidup dan berkembang di dalam air, udara, kotoran
atau tinja, hingga air seni, sebab virus HIV tidak dapat bertahan lama di luar
tubuh manusia.
• Terlebih lagi air kolam renang mengandung kaporit, sehingga akan mempercepat
matinya virus HIV
ISU Keperawatan HIV/AIDS
Penularan HIV/AIDS

Berikut ini beberapa mitos-mitos atau issue-issue tentang penyebaran HIV/AIDS


yang banyak beredar di masyarakat :

Virus HIV dapat ditularkan melalui pisau cukur

FAKTANYA?

• penggunaan pisau cukur secara bergantian antar keluarga dan di tempat potong
rambut tidak akan menularkan HIV/AIDS, sebab virus tersebut mudah mati di
udara bebas.
• Hanya saja, penggunaan pisau cukur bergantian tidak disarankan, bukan karena
penyebaran HIV/AIDS, melainkan karena masalah higienitas.
ISU Keperawatan HIV/AIDS
Penularan HIV/AIDS

Berikut ini beberapa mitos-mitos atau issue-issue tentang penyebaran HIV/AIDS


yang banyak beredar di masyarakat :

Virus HIV ditularkan melalui makanan kaleng yang terinjeksi darah yang telah
terkontaminasi virus

FAKTANYA?

• Virus HIV mudah mati di luar tubuh manusia.


• Selain itu, makanan kaleng juga melewati proses sterilisasi sehingga virus HIV
akan dengan mudah mati
ISU Keperawatan HIV/AIDS
Penularan HIV/AIDS

Berikut ini beberapa mitos-mitos atau issue-issue tentang penyebaran HIV/AIDS


yang banyak beredar di masyarakat :

Virus HIV ditularkan oleh tukang periksa gula darah keliling

FAKTANYA?

• jarum yang digunakan untuk pemeriksaan glukosa darah tidak memiliki lubang
penyimpan darah, sehingga virus HIV yang berada di udara bebas akan mati
dalam kurun waktu kurang dari semenit.
FAMILY CENTERED CARE

Keperawatan berpusat pada keluarga (Family Center Nursing) Friedman, Bowden dan Jones (2
010) praktik keperawatan keluarga adalah pemberian asuhan keperawatan kepada keluarga da
n anggota keluarga. Lima cara berfikir tentang keluarga yang menjadi dasar praktik, pendidikan,
penelitian dan perkembangan teori keperawatan keluarga dengan HIV/AIDS adalah sebagai ber
ikut.

• Keluarga sebagai konteks


• Keluarga sebagai kumpulan dari anggotanya
• Keluarga sebagai subsitem
• Keluarga sebagai klien
• Keluarga sebagai komponen masyarakat
Konsep Family Centered Care pada ODHA

1. Berbagi informasi
Praktisi keperawatan berkomunikasi dan memberitahukan informasi yang berguna bagi pasien dan keluarga
dengan benar dan tidak memihak kepada pasien dan keluarga. Pasien dan keluarga menerima informasi seti
ap waktu, lengkap, akurat agar dapat berpartisipasi dalam perawatan dan pengambilan keputusan pada OD
HA

2. Partisipasi
Pasien pada ODHA dan keluarga termotivasi berpartisipasi dalam perawatan dan pengambilan keputusan se
suai dengan kesepakatan yang telah mereka buat.

3. Kolaborasi
Pasien pada ODHA dan keluarga juga termasuk ke dalam komponen dasar kolaborasi. Perawat berkolabora
si dengan pasien pada ODHA dan keluarga dalam pengambilan kebijakan dan pengembangan program, impl
ementasi dan evaluasi, desain.
Elemen Family-Centered Care pada ODHA

1. Keluarga dipandang sebagai unsur yang konstan sementara kehadiran profesi kesehatan fluk
tuatif.

2. Memfasilitasi kolaborasi keluarga professional pada semua level perawatan kesehatan.


3. Meningkatkan kekuatan keluarga, dan mempertimbangkan metode-metode alternative dalam
koping.
4. Memperjelas hal-hal yang kurang jelas dan informasi lebih komplit oleh keluarga tentang pera
watan pada ODHA yang tepat.
5. Menimbulkan kelompok support antara orang tua dengan ODHA.
Elemen Family-Centered Care pada ODHA

6. Mengerti dan memanfaatkan sistem pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pela
yanan pada ODHA.

7. melaksanakan kebijakan dan program yang tepat, komprehensif meliputi dukungan emosio
nal dan finansial dalam memenuhi kebutuhan kesehatan keluarganya.

8. Menunjukkan desain transportasi perawatan kesehatan fleksibel, accessible, dan responsiv


e ODHA terhadap kebtuhan pasien.

9. Implementasi kebijakan dan program yang tepat komprehensif meliputi dukunga nemosiona
l dengan staff.
Hirarki Family Centerd Care pada ODHA

Komunikasi peran perawat dan orangtua pasien ODHA sesuai dengan Hirarki Family Centerd C
are terdiri dari 3 tahap yaitu: 1.
1. Keterlibatan orangtua: Pada tahap ini orang tua dan perawat untuk pertama kalinya melak
ukan intraksi. Perawat berperan penuh dalam memberikan asuhan keperawatan dan bertind
ak sebagai pemimpin dalam memberikan perawatan dan orangtua dilibatkan dalam perawat
an ini.
2. Partisipasi orangtua: Pada tahap ini ditandai dengan telah terbinanya hubungan kerjasam
a antar orangtua dan perawat.
3. Family Centered Care: Hubungan yang terjalin pada tahap ini adalah perawat dan orangtu
a saling menghormati peran masing-masing dan melibatkan anggota keluarga dalam peraw
atan pada pasien ODHA
Konsep Family Centered Pada Penyalahgunaan NAPZA

• Banyak penelitian menunjukkan bahwa sikap keluarga memegang peranan penting dalam m
embentuk keyakinan remaja dalam mencegah penyalahgunaan NAPZA.

• Penelitian Rutter menunjukan bahwa hubungan kedua orang tua yang tidak harmonis turut
mendorong anak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.

• Tidak hanya alasan keluarga yang tidak harmonis yang menjadikan penyebab seorang rema
ja menyalahgunakan NAPZA, kurangnya komunikasi, kurangnya keterbukaan, kurangnya pe
ngawasan orang tua terhadap anaknya, terlalu memanjakan anaknya, orang tua terlalu sibuk
mencari nafkah, kurangnya perhatian, kehangatan, kasih sayang terhadap anakanaknya dan
bisa juga dikarenakan karena kedua orang tua sebagai pemakai.
Konsep Family Centered Pada Penyalahgunaan NAPZA

Berikut adalah bebeapa cara untuk terhindar dari penyalahgunaan NAPZA di lingkungan keluar
ga, diantaranya:

1. Orang tua hendaknya mengambil kesempatan untuk mempelajari masalah narkoba dengan
membaca, mendengarkan ceramah, berdiskusi, serta mencari informasi yang berasal dari b
uku, internet, maupun referensi lain. Umumya remaja menerima informasi tentang narkoba
dari luar rumah, sebagian besar dari teman sebayanya. Akan sangat berbahaya jika anak m
engetahui suatu hal baru yang hanya setengah- setengah. Oleh karena itu, sebagai orang t
ua harus memiliki informasi yang benar dan luas mengenai permasalahan narkoba.
Konsep Family Centered Pada Penyalahgunaan NAPZA

2. Pola asuh orang tua dalam keluarga sangat mempengaruhi perkembangan dan kepribadian
seorang anak. Menjadi sahabat anak dapat diterapkan orang tua dalam pendidikan keluarga. D
alam kesehariannya, anak-anak pasti membutuhkan figur orang tua, tetapi tidak menutup kemu
ngkinan seorang anak juga membutuhkan sosok sahabat

3. Jangan terlalu memanjakan anak, karena menurut penelitian terlalu memanjakan anak den
gan menuruti kemauan memberikan fasilitas-fasilitas secara berlebihan kepada anaknya akan
membuat seorang anak mempunyai mental dan prinsip apapun yang mereka inginkan semuany
a mudah didapat dan anak tidak belajar menghadapi situasi frustasi, kegagalan, penolakan, lara
ngan serta memahami konsekuensi dari tindakannya.
Konsep Family Centered Pada Penyalahgunaan NAPZA

4. Perilaku orang tua hendaknya menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya, seringkali orang tua lupa ba
hwa anak belajar dari tingkah laku dan perilaku orang tua yang mereka lihat dan memperhatikan setiap harin
ya dari bayi sampai remaja. Untuk itu, sebagai orang tua harus memberikan contoh yang baik bagi anak-ana
knya.

5. Menjalin hubungan interpersonal yang baik dengan pasangan dan juga dengan anakanaknya dapat me
mungkinkan orang tua dalam melihat gejala-gejala awal pemakaian narkoba pada anak-anak. Komunikasi di
perlukan pada setiap anggota keluarga, karena komunikasi merupakan sebuah fondasi demi terwujudnya kel
uarga harmonis.

6. Bekerja sama dengan lingkungan sekitar dan memiliki hubungan yang baik dengan para tetangga selal
u mendatangkan kenyamanan dan keamanan bagi kita. Bila ikatan dan sistem yang dibangun dengan para t
etangga itu kuat, gejala-gejala penyahgunaan NAPZA di pemukiman kita akan terdeteksi dan dapat tertangg
ulangi dengan cepat dan baik
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai