Anda di halaman 1dari 28

TBC DISEMINATA

  

Dosen Pembimbing : dr. Maria Goretti Ametembun Sp.Pd FINASIM

Disusun: dr. Atika Safitri Nasution

  
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HANAU
2021
IDENTITAS
 Nama : Tn. E
 Tanggal Lahir : 22-01-1995

 Umur : 26 Thn
 Jenis Kelamin : Lelaki

 Alamat : Arga Mulya


 Agama : Islam
 Tanggal Masuk : 20 September 2021
ANAMNESA
 Keluhan Utama :
Batuk, nyeri dada kiri

 Riwayat Penyakit sekarang:


Pasien datang ke Poli RS Hanau dengan keluhan batuk, batuk
sudah dialami 5 bulan ini dan memberat 2 minggu ini, batuk tidak
membaik dengan pemberian obat batuk, pasien juga mengeluh
nyeri dada kiri 1 hari ini, berat badan pasien makin menurun,
keringat malam tidak di jumpai, demam (-), BAB (+) normal,
BAK(+) normal.
 Riwayat Penyakit Dahulua
- Pasien tidak pernah mengalami keluhan
yang sama sebelumnya
- Riwayat tekanan darah tinggi (-), kencing
manis(-), asma(-), keganasan (-)

 Riwayat Penyakit Keluarga


- Keluhan serupa tidak ada

 Riwayat Pekerjaan
- Karyawan PT

 Riwayat Sosial Ekonomi


- Menengah
PEMERIKSAAN FISIS
 KesanUmum
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis

 TandaVital
Tekanan Darah : 110/70 mmhg
Nadi : 80 kali/ menit
Frekuensi Nafas : 20 kali/ menit
Suhu: 36 ºC (axila)
BB sebelumnya : 74 kg
BB sekarang : 71 kg
TB : 167 cm
 Status Generalis

Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis(-/-), sklera ikterik -/-
Reflek pupil +/+, pupil bulat, isokor
Telinga : Bentuk normal, sekret (-)
Hidung : Konka dalam batas normal,
deviasi septum -/-
Mulut : mukosa bibir kering (-), sianosis (-)
Lidah : Bercak- bercak putih pada lidah (-), tremor
Tenggorokan:
Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid
(-), JVP tidak meningkat
 Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Teraba iktus cordis di ICS IV, 2 cm
medial garis midklavikularis kiri
Auskultasi : Bunyi jantung 1 & 2 normal reguler,
murmur (-) gallop (-)

 Paru
Inspeksi : Simetris,
Palpasi : Nyeri tekan -/-, krepitasi -/-, massa-/-
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, ronkhi
(+/+), wheezing (-/-).
 Abdomen

 Ekstremitas atas : akral hangat, edema-/-,


CRT<2 detik
 Ekstremitas bawah : akral hangat, edema+/+,
CRT<2 detik
PEMERIKSAAN
Hematologi LABORATORIUM
28/8/2021 Nilai Normal
Hemoglobin 16,1 13.0-18.0 g/dL
Hematokrit 51 35-45 %
Leukosit 12 3.2-10.0 x 103 uL
Hitung Jenis Leukosit :
Eosinofil 0 0-3 %
Basofil 0 0-1 %
Batang 1 2-6 %
Segmen 50 50-70 %
Limfosit 11 20-40 %
Monosit 6 2-8 %
Trombosit 241 150–400 x 103 uL
Eritrosit 5,4 3.8-5.0 x 106 uL
Laju endap darah I: 60 <20 mm/jam
(LED) II: 112
PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK

 Ureum : 30 (N: 10-50 mg/dl)


 Kreatinin : 1,8 (N: <1,4 mg/dl)
 SGOT :12 (N: 5-35 ul/l)

 SGPT :24 (N: 5-35 ul/l)


PEMERIKSAAN FOTO
THORAX
Hasil:

TB paru duplex lesi luas


dengan cavitas TB sinistra
ULTRASONOGRAFI (USG)
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA
 Diagnosis : TBC diseminata dengan manifestasi TB paru
BTA (+) + peritonitis TB

 Tatalaksana
 Non medikamentosa
 Menjelaskan tentang diagnosa penyakit, faktor resiko apa saja yang
terdapat pada psien, tatalaksana dan prognosis kepada pasien dan
keluarga

 Medikamentosa
 Po OAT kategori 1 selama 9 bulan
TINJAUAN PUSTAKA
Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular
yang disebabkan oleh mycobacterium
tuberkulosis yang menyerang sistem
pernafasan dan dapat menyerang organ lain
selain paru, seperti limfa, meninges, pleura,
TB PARU DAN peritoneal dan tulang belakang
(KEMENKES RI 2018)
TB
PERITONITIS
Etiologi
 Mycobakterium Tuberculosa
 Famili microbakterium
 Bentuk batang berukuran panjang 1-
4/mm dan tebal 0,3-0,6/mm.
 Sifat tahan asam
 Tahan hidup pada udara kering dan
dingin
Indonesia merupakan urutan ke tiga
terbanyak penderita tuberkulosis di dunia
setelah india dan cina

Menurut WHO (2018) kasus TB terdapat


10 juta seluruh dunia dimana sebanyak
1,5 juta meninggal dunia.
EPIDEMIOLOGI
Menurut KEMENKES (2018) kasus Tb
seluruh indonesia sebanyak 842000
orang dan 16% meninggal dunia

Menurut Profil Kesehatan Kalimantan


tengah (2017) jumlah kasus baru
sebanyak 2033 kasus lebih banyak
dibanding 2016 sebanyak 1580 kasus,
jumlah kasus tertinggi terdapat di
kabupaten kotawaringin barat sebanyak
316 kasus
KLASIFIKASI

RIWAYAT PENGOBATAN
TINGKAT KEPARAHAN
PENYAKIT 1. KASUS BARU

1. TB PARU 2. KASUS KAMBUH


2. TB EKSTRAPARU (Relaps)

3. KASUS PUTUS
BEROBAT (Default/ drop
out/do)

4. KASUS GAGAL (failure)


GEJALA KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG

TB PARU TB EKSTRAPARU

1. Pemeriksaan sputum 1. Laparaskopi dan biopsi


(BTA) ziel nelsen peritoneal

2. Foto thorax 2. USG

3. Pemeriksaan Kultur 3. CT Scan


lowenstein jensen
Anamnese

Pemeriksaan
Fisis
DIAGNOSIS

Pemeriksaan
penunjang
TATALAKSANA

Berat Badan Tahap intensif tiap hari Tahap lanjutan 3 kali


selama 56 hari RHZE seminggu selama 16
(150/75/400/275) minggu RH (150/150)

30-37 kg 2 tablet 4 KDT 2 tablet 2 KDT

38-54 kg 3 tablet 4 KDT 3 tablet 2 KDT

55-70 kg 4 tablet 4 KDT 4 tablet 2 KDT

>71 kg 5 tablet 4 KDT 5 tablet 2 KDT


KATEGORI RESISTEN OBAT TB

Multidrug resistance
Mono resisten (MDR)

Extensive drug
Poly resistence
resistance (XDR)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai