Anda di halaman 1dari 21

STATISTIKA DAN

PROBABILITAS

SEMESTER I - 2 SKS
PROGRAM STUDI S1 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FT UNDIP
TAHUN AJARAN 2021 (statistika gabungan kur 2017/2020)
Materi
• Rancangan Sampling, Batasan Populasi, Kesalahan Sampling
• Menentukan Jumlah Sampling
SAMPLING

• Statistik Deskriptif
STATISTIKA
• Statistik Inferensia/Induktif

menyimpulkan ttg karakteristik


populasi berdasarkan data sampel
yg diambil dari populasinya

cara pengambilan data sampel


harus benar
Mengapa harus menggunakan sampling
• Ukuran populasi  ada populasi terhingga dan populasi tak
terhingga, keduanya belum tentu bisa dilaksanakan mengingat
adanya berbagai macam keterbatasan.
• Masalah biaya  makin banyak obyek yg diteliti makin banyak
biaya yg diperlukan, sementara ada keterbatasan dana.
• Masalah waktu  waktu untuk pengambilan sampel lebih
singkat dari pada populasi.
• Percobaan yang bersifat merusak  pada penelitian thd obyek
sifatnya merusak. Misal penelitian ttg kekuatan daya ledak
granat, kemanjuran obat yg dihasilkan, dll
• Masalah ketelitian  kesimpulan pada suatu penelitian harus
dapat dipertanggungjawabkan, untuk itu perlu data serta analisis
yg benar pula. Berdasarkan pengalaman pengambilan data yg
terlalu banyak dapat membuat orng menjadi jenuh dan
mengakibatkan kurangnya ketelitian dalam pengambilan data tsb.
• Faktor ekonomis  apakah kegunaan dari hasil penelitian
sepadan dengan biaya, waktu dan tenaga yg dikeluarkan.
RANCANGAN SAMPLING

Sampling perlu direncanakan dengan baik apabila suatu penelitian telah


disepakati untuk dilaksanakan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan hal tersebut
antara lain,
1. Rumuskan persoalan yang ingin diteliti atau diketahui.
2. Tentukan dengan jelas batas-batas populasi tentang persoalan yang
ingin diketahui. Hasil kesimpulan penelitian sering menjadi tidak benar
karena merupakan analisis berdasarkan sampel yang diambil dari
populasi yang salah.
3. Definisikan dengan jelas dan tepat segala unit dan istilah yang
diperlukan..
4. Tentukan unit sampling yang diperlukan. Unit sampling adalah satuan
terkecil yang menjadi anggota populasi, misalnya untuk meneliti
karakteristik jumlah perjalanan yang dibangkitkan oleh suatu
pemukiman tertentu, maka unit samplingnya adalah jumlah Kepala
Keluarga atau pendapatan tiap KK dan jumlah anggota keluarga yang
bekerja pada pemukiman tersebut.
5. Tentukan dan rumuskan cara-cara pengukuran dan penilaian yang
akan dilakukan. Misalnya untuk derajad kecerdasan penduduk
berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, ukuran apa yg dipakai dan
berapa nilainya untuk tiap kategori. Samakah nilainya untuk
seseorang lulusan SMA ygmengikuti kursus satu tahun dan seseorang
yang hanya mengakhiri pendidikan akademi di tahun pertama.
6. Kumpulkan jika ada, segala keterangan tentang hal yang ingin diteliti
yang pernah dilakukan orang lain di masa lampau, misaknya tentang
nilai prosentase, rata-rata, dan ukuran-ukuran lainnya.
7. Tentukan ukuran sampel, yakni berapa unit sampling yang harus
diambil dari populasi, supaya ukuran sampel tidak terlalu kecil sehingga
kesimpulan tidak memuaskan dan juga tidak terlalu besar sehingga
menyebabkab biaya terlalu besar. Hal ini akan dipelajari nanti
sehubungan dengan presisi yang dikehendaki dari hasil penelitian.
8. Tentukan cara sampling yang mana yang akan ditempuh agar sampel
yang diperoleh representatif. Ada beberapa cara sampling seperti yg
sudah diuraikan pada materi yll.
9. Tentukan cara pengumpulan data yang akan dilakukan, apakah dengan
wawancara langsung dengan daftar isian, meneliti langsung dan/atau
mengumpulkan dari sumber-sumber yang sudah ada. Siapkan daftar
wawancara, daftar isian, formulir yang perlu dan lai-lain. Latih dan beri
penjelasan secukupnya pada semua petugas yang bersangkutan.
10. Tentukan metode analisis yang akan digunakan.
11. Sediakan biaya penelitian dan minta bantuan para ahli baik yang sebagai
pembantu tetap ataupun hanya sebagai tenaga konsultan.
Identifikasi Populasi Target

Memilih Kerangka Sampel

Menentukan Metode Pemilihan Sampel

Merencanakan Prosedur Pemilihan Unit Sampel

Menentukan Ukuran sampel

Menentukan Unit sampel

Pelaksanaan Kerja Lapangan


 
Beberapa Cara Sampling
Jika populasi berukuran N  ambil sampel n, maka ada dua perlakuan yg
kita kenal yaitu :
• Dengan pengembalian
misal N = 4 (A, B, C, D) dan n =2, maka didapat anggota sampel :
AA, AB, AC, AD, BA, BB, BC, BD, CA, CB, CC, CD, DA, DB, DC, DD =16
anggota.  n = Nn
• Tanpa pengembalian
misal N = 4 (A, B, C, D) dan n =2, maka didapat anggota sampel :
AB, AC, AD, BC, BD, CD
anggota. 
Kekeliruan Sampling dan Kekeliruan Non Sampling
Dalam penelitian ada dua macam kekeliruan pokok yang dapat terjadi,
yaitu kekeliruan sampling dan kekeliruan non sampling.
Kekeliruan non sampling dapat terjadi dalam setiap penelitian apakah itu
berdasarkan sensus atau sampling. Penyebab terjadinya kekeliruan non
sampling adalah :
a. Populasi tidak didefinisikan sebagaimana mestinya.
b. Populasi yang menyimpang dari populasi yang seharusnya dipelajari.
c. Kuestioner tidak dirumuskan sebagaimana mestinya.
d. Istilah-istilah yang didefinisikan secara tidak tepat atau telah digunakan
secara tidak konsisten.
e. Para responden tidak memberikan jawaban yang akurat, menolak untuk
menjawab atau tidak ada di tempat ketika petugas datang untuk
melakukan wawancara.
f. Kesalahan dalam mencatat data, melakukan tabulasi dan melakukan
perhitungan-perhitungan
g. Kekeliruan-kekeliruan ini dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan
pada penelitian.

Kekeliruan Sampling
Kekeliruan Sampling, disebabkan oleh kenyataan adanya pemeriksaan
yang tidak lengkap tentang populasi dan penelitian hanya dilakukan
berdasarkan sampel. Perbedaan antara hasil sampel dan hasil yang akan
dicapai jika prosedur yang sama digunakan dalam sampling juga
digunakan dalam sensus dinamakan kekeliruan sampling. Cara untuk
dapat mengukur dan memperhitungkan kekeliruan ini agar dapat
dikontrol ialah dengan jalan mengambil sampel berdasarkan sampling
acak dan memperbesar ukuran sampel.
Menentukan Jumlah Sampling
Sugiyono (2014:81) menyatakan bahwa pengertian ukuran sampel
adalah: “Ukuran sampel merupakan besarnya sampel yang akan
diambil untuk melaksanakan suatu penelitian dari sejumlah populasi
yang telah ditentukan.”
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2016:81). Setiadi (2013)
mendeskripsikan sampel penelitian merupakan sebagian dari
keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi. Perhitungan banyaknya sampel peneliti dasarkan pada
perhitungan presentase dari jumlah populasi terjangkau.
Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi
Sugiyono (2016:80) mendefinisikan bahwa :
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian internal audit
PT Inti (persero). Peneliti merumuskan populasi sebagai berikut:
Tabel 3.4
Populasi pada bagian PT Inti (persero) Bandung
Bagian Jumlah Karyawan
Kepala Divisi 1
Kepala Bagian 5
Kepala Urusan 11
Staff 16
Total 33

*) data berdasarkan informasi perusahaan


Sampel Penelitian
Sugiyono (2014:116) menyatakan bahwa pengertian sampel adalah:
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Pengukuran sampel merupakan suatu
langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dalam
melaksanakan penelitian suatu objek. Untuk menentukan besarnya
sampel bisa dilakukan dengan statistik atau berdasarkan estimasi
penelitian. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian
rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi
atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya,
dengan istilah lain harus representatif (mewakili).”
Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan rumus Slovin sebagai berikut
(Sugiyono, 2016:57):
  𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 𝛼2
Keterangan :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi = 33
α = Taraf Signifikansi (error) sebesar 5% (0,05)
Signifikansi/probabilitas/α memberikan gambaran mengenai bagaimana hasil
penelitian itu mempunyai kesempatan untuk benar. Jika kita memilih
signifikansi sebesar 0,01, maka artinya kita menentukan hasil penelitian nanti
mempunyai kesempatan untuk benar sebesar 99% dan untuk salah sebesar 1%
h  sampel =

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh jumlah sampel


dalam penelitian ini adalah 31 orang. Kelemahan dari teknik
penarikan sampel dengan cara ini adalah sampel yang terpilih
kemungkinan besar tidak mewakili populasi, sehingga generalisasi
yang dilakukan oleh peneliti akan terbatas. Cara ini juga cenderung
memiliki bias yang tinggi karena peneliti menentukan sendiri
responden yang terpilih secara acak yang cenderung subjektif. Namun
subjektifitas ini dapat direduksi berdasarkan asumsi bahwa karyawan
relatif memiliki karakteristik yang serupa
Sugiyono (2014:81) menyatakan bahwa pengertian ukuran
sampel adalah:
“Ukuran sampel merupakan besarnya sampel yang akan
diambil untuk melaksanakan suatu penelitian dari sejumlah
populasi yang telah ditentukan.”
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai