Anda di halaman 1dari 12

PENATALAKSANAAN KOLIK RENAL

Tujuan:
• Menghilangkan obstruksi
• Mengobati infeksi.
• Mencegah terjadinya gagal ginjal Mengurangi kemungkinan terjadinya rekurensi (terulang kembali). 
Operasi
• dilakukan jika:
• Sudah terjadi stasis/bendungan.
• Tergantung letak dan besarnya batu, batu dalam pelvis dengan bendungan positif harus dilakukan operasi.
 
PENATALAKSANAAN KOLIK RENAL
1. PENGOBATAN
a. Medikamentosa
Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang ukuranya kurang dari 5mm, karena diharapkan batu dapat keluar spontan.
Beberapa jenis obat yang diberikan antara lain spasmolitika yang dicampur dengan analgesik untuk mengatasi nyeri, kalium sitrat
untuk menigkatkan PH urin, antibiotik untuk mencegah infeksi.
b. Non Medikamentosa
1) ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)
• Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter proksimal atau batu kandung kemih tanpa melalui tindakan invasif dan tanpa pembiusan.
Batu dipecah menjadi fregmen-fregmen kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih.
• Tidak jarang pecahan-pecahan batu yang sedang keluar menimbulkan perasaan nyeri kolik dan menyebabkan hematuria.
• Persayaratan BSK yang dapat ditangani dengan ESWL :
a. Batu ginjal berukuran mulai dari 5 mm hingga 20 mm
b. Batu ureter berukuran 5 mm hingga 10 mm
c. Fungsi ginjal masih baik
d. Tidak ada sumbatan distal dari batu
2) Ureterorenoskopic (URS)
3) Percutaneous Nefro Litotripsy (PCNL)
4) Ureteroscopy
C. Diet
Diet atau pengaturan makanan sesuai jenis batu yang ditemukan.
• Batu kalsium oksalat Makanan yang harus dikurangi adalah jenis makanan yang mengandung kalsiumoksalat
seperti: bayam, daun sledri, kacang-kacangngan, kopi, coklat; sedangkan untuk kalsium fosfat mengurangi
makanan yang mengandung tinggi kalsiumseperti ikan laut, kerang, daging, sarden, keju dan sari buah.
• Batu struvite; makanan yang perlu dikurangi adalah keju, telur, susu dan daging.
• Batu cystin; makanan yang perlu dikurangi antara lain sari buah, susu, kentang.
• Anjurkan konsumsi air putih kurang lebih 3 -4 liter/hari serta olah raga secarateratur
 
2. PECEGAHAN

• Tujuan : untuk mencegah agar penyakit tidak terjadi, dengan mengendalikan faktor penyebab suatu penyakit
• Pencegahan primer penyakit BSK seperti konsumsi air putih minimal 2 liter perhari akan mencegah pembentukan krital
urin yang dapat menyebakan terjadinya batu
1. Pencegahan Primer • Pengaturan pola makan yang akan meningkatkan resiko pembentukukan BSK seperti, membatasi konsumsi daging,
garam, dan makanan tinggi oksalat (sayuran berwarna hijau, kacang, coklat)
• Aktifitas fisik seperti olahraga juga sangat dianjurkan, terutama yang pekerjaanya lebih banyak duduk

• Tujuan : untuk mengurangi keparahan penyakit dengan melakukan diagnosis dan pengobatan dini
• Pemeriksaan urin dan darah dilakukan secara berkala, bagi yang pernha menderita BSK sebaiknya dilakukan setiap
tiga bulan atau minimal setahun sekali. Tindakan ini juga untuk mendeteksi secra dini apabila terjadi pembentukan
2. Pencegahan Sekunder BSK yang baru
• Untuk pengobatan, pemberian obat – obatan oral dapat diberikan tergantung dari jenis gangguan metabolic dan jenis
batu
• Pengobatan lain yang dilakukan yaitu melakukan kemoterapi dan tindakan bedah ( operasi )

• Kegiatan yang dilakukan meliputi rehabilitasi (seperti konseling kesehatan) agar orang tersebut lebih berdaya guna
3. Pencegahan Tersier ,produktif, dan memberikan kualitas hidup yang sebaik mungkin sesuai dengan kemampuanya.
3. EDUKASI
• Memperbanyak konsumsi air putih setidaknya 8 gelas per hari
• Mengkonsumsi makanan dengan porsi kecil, tetapi sering
• Mengokonsumsi sayur dan buah secara teratur
• Membatasi makanan yang mengandung gas dan hindari makanan berminyak atau berlemak tinggi
• Menghindari minuman berkafein dan bersoda
• Menjalani olahraga secara teratur
PENATALAKSANAAN NEFROLITIASIS

PENGOBATAN
1. Konservatif
• Medikamentosa : ditujukan untuk batu yang ukuranya kurang dari 5mm, karena diharapkan batu dapat
keluar spontan.
tujuan :
- mengurangi nyeri  NSAID
- memperlancar aliran urin  duiretikum
• Batas lama terapi konservatif adalah 6 minggu
• Disamping ukuran batu syarat lain untuk observasi adalah berat ringannya keluhan pasien, ada tidaknya
infeksi dan obstruksi
• Adanya kolik berulang atau ISK menyebabkan observasi bukan merupakan pilihan
2. ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)
Pemecahan batu tanpa tindakan invasive dan pembiusan
Efek samping : nyeri kolik dan hematuria
Syarat ESWL
• Kesuksesan dari ESWL sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Tidak semua jenis batu bisa dihancurkan dengan
metode ini, ukuran, lokasi batu, anatomi ginjal dan kondisi kesehatan pasien juga mempengaruhi. Kandidat yang
baik untuk ESWL antara lain :
• Ukuran batu antara 1-3 cm atau 5-10 mm dengan gejala yang menganggu
• Jenis batu yang manegandung kalsium atau asam urat lebih rapuh dan mudah dipecah.
• Lokasi batu di ginjal atau ureter bagian proksimal dan medial.
• Tidak adanya obstruksi ginjal
• Kondisi pasien memenuhi syarat
3. Endourologi
a. PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy)
Mengeluarkan batu yang berada di saluran ginjal dengan cara memasukan alat endoskopi ke system kaliks
melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu.
b. Litotripsi
Memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan memasukan alat pemecah batu (litotriptor) ke dalam buli-buli.
Pecahan batu dikeluarkan dengan evakuator Ellik.
c. Ekstraksi Dormia
Mengeluarkan batu ureter dengan menyaringya melalui alat keranjang dormia
4. Tindakan Operatif
a. Nefrolitotomi merupakan operasi terbuka untuk mengambil batu yang berada di dalam ginjal
b. Ureterolitotomi merupakan operasi terbuka untuk mengambil batu yang berada di ureter
c. Vesikolitomi merupakan operasi terbuka untuk mengambil batu yang berada di vesica urinearia
d. Uretrolitotomi merupakan operasi terbuka untuk mengambil batu yang berada di uretra

Indikasi tindakan :
Batu telah menimbulakan : obstruksi dan infeksi
PENCEGAHAN
• Menghindari dehidrasi dengan minum yang cukup
• Diet kadar zat-zat komponen pembentuk batu (protein,oksalat,garam,purin)
• Aktifitas cairan yang cukup
• Pemberian medikamentosa
• Pengaturan pola makan yang benar, dengan menkonsumsi makanan yang mempunyai
kandungan gizi tinggi
• Hindari makanan yang sudah terkontaminasi bahan kimia
• Pilih makanan dan minuman yang organic
• Hindari/kurangi makanan-makanan yang berasal dari hewan terutama yang berlemak
dan kandugan kolestrolnya tinggi
EDUKASI
• minum air yang cukup minimal 2-3 L/hari agar produksi urin lancer
agar fungsi ginjal baik
• Mengatur diet rendah garam, gula,lemak,kolestrol,rendah purin,dan
asam urat sebagai faktor pembentuk batu saluran kemih

Anda mungkin juga menyukai