Anda di halaman 1dari 32

TEORI PRODUSEN

(PART I)
Pendahuluan
• Teknologi Produksi
Bagaimana ”input” dapat ditransformasi
menjadi ”output”.
• Kendala Biaya
Bagaimana mempertimbangkan harga input
untuk meminimumkan biaya produksi.
• Pilihan Input
Berapa banyak input yang digunakan, given
teknologi produksi.
The Production Function
• The first thing you have to settle upon is your
”recipe” for producing the car. In economics,
we call this the production function, and
algebraically, it looks like this:

Q = f ( K, L, R )
Q = f(K,L,R)
• Q is the quantity of cars you want to produce.
• K is the capital or plant and equipment that
you will need for the production.
• L is the number of employees or quantity of
labor.
• R is a catch-all term for other things like raw
materials and energy.
• f is the state of the current technology.
In Technical Terms...
• The production function specifies the
maximum output that can be produced with a
given quantity of inputs for a given state of
engineering and technical knowledge.
Jenis-Jenis Teknologi Produksi
• Ada dua jenis teknologi produksi, yaitu jangka
pendek dan jangka panjang.
• Pembedaan jangka pendek dan jangka
panjang berdasarkan karakteristik input yang
digunakan.
Cont.

• Dalam jangka pendek :


1. Salah satu input diasumsikan konstan (fixed
input), input lain bersifat variabel.
2. Perusahaan tidak bisa melakukan penyesuaian
dengan cepat apabila terjadi perubahan.
• Dalam jangka panjang :
1. Perusahaan mempunyai cukup waktu untuk
melakukan penyesuaian atas input yang digunakan.
2. Seluruh input bersifat variabel.
Produksi dengan
Satu Input Variabel
• Penggunaan kombinasi input yang bersifat
variabel dan input lain konstan.
Contoh: adalah modal (diasumsikan input tetap)
dan pekerja (sebagai input variabel).
• Peningkatan output hanya bisa dilakukan
dengan peningkatan jumlah pekerja.
• Ketika jumlah pekerja terus ditambah, jumlah
output semakin besar.
Contoh:
Total Output, Marginal Product,
dan Average Product
Ada hubungan mendasar antara total output, produksi marginal,
dan produksi rata-rata, yaitu:
• Pertama, produksi marginal bersifat positif sejauh terjadi
peningkatan output.
• Kedua, output maksimal terjadi pada saat produksi marginal
berpotongan dengan produksi rata-rata. Pada saat
berpotongan, produksi marginal sama dengan nol.
• Ketiga, ketika produksi marginal lebih besar dibandingkan
dengan produksi rata-rata, produksi rata-rata akan
mengalami peningkatan. Dan sebaliknya, ketika produksi
marginal lebih kecil dibandingkan dengan produksi rata-rata,
produksi rata-rata akan mengalami penurunan.
Hubungan Marginal Product (MP)
dengan Average Product (AP)

Output
per •Left of E: MP > AP & AP is increasing
Worker •Right of E: MP < AP & AP is decreasing
•At E: MP = AP & AP is at its maximum
30 •At 8 units, MP is zero and output is at max
Marginal Product

E Average Product
20

10

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Labor per Month


Hubungan Kurva Produksi Total
dengan Produksi Rata-rata

AP is slope of line from


q origin to point on TP
q/L curve
112

30
C

60 20
B

10

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Labor Labor
Hubungan Kurva Produksi Total
dengan Produksi Marginal
MP is slope of line tangent to
corresponding point on TP
q curve
q
D
112

3
0

60
15
30 1
A
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Labor Labor
Konsep Law of Diminishing Returns

• Peningkatan jumlah pekerja justru


menurunkan tingkat output
 Konsep Law of Diminishing Returns
Apabila ada salah satu input yang bersifat
konstan (fixed), maka penambahan input lain
yang bersifat variabel sampai pada suatu titik
tertentu akan menyebabkan penurunan
output.
Dampak Peningkatan Teknologi
Produksi thd Produktivitas Pekerja

As move from A to B
Output C to C labor productivity
is increasing over time

100 O
B 3

A
O
50 2

O
1

Labor per
time period
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
Cont.

• Pada awalnya diasumsikan tingkat teknologi bersifat


konstan.
• Apabila terjadi perubahan teknologi, hal ini akan
menyebabkan pergeseran pada kurva total produksi.
• Output dapat diproduksi dengan jumlah lebih banyak
dengan tingkat input yang sama.
• Produktivitas pekerja dapat meningkat jika ada
peningkatan teknologi meskipun proses produksi
menunjukkan produk marginal pekerja mengalami
penurunan.
Produksi dengan
Dua Input Variabel
• Perusahaan dapat memproduksi output
dengan membuat kombinasi penggunaan
jumlah pekerja dan modal yang berbeda.
• Dalam jangka panjang, pekerja dan modal
bersifat variabel.
• Output dengan berbagai kombinasi
penggunaan pekerja dan modal dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel
Isoquant Map
Cont.

• Dengan melakukan substitusi antar input,


perusahaan harus memutuskan kombinasi input
untuk memproduksi tingkat output tertentu.
• Slope isoquant menunjukkan bagaimana salah satu
input dapat disubstitusi dengan input lain untuk
mempertahankan tingkat output yang sama.
• Dalam konteks substitusi dikenal istilah marginal
rate of technical substitution (MRTS), artinya
seberapa besar tingkat substitusi antar input untuk
mempertahankan tingkat output yang sama.
Marginal Rate of Technical
Substitution (MRTS)
Capital
5
per year

Slope measures MRTS


2
MRTS decreases as move
4
down the indifference curve

1
3

1
2
2/3
1
Q 3 = 90

1/3
Q 2 = 75
1 1

Q 1 = 55

1 2 3 4 5 Labor per month


Isoquant
• Kurva Isoquant menunjukkan berbagai kombinasi
penggunaan dua input / faktor produksi yang
menghasilkan output yang sama.
• Jika jumlah pekerja ditambah dan modal
dikurangi, untuk mempertahankan tingkat output
yang konstan, besarnya perubahan output dapat
dihitung dengan mengalikan jumlah kenaikan
pekerja dengan produktivitasnya (MPL).
Substitusi Sempurna dan
Komplementer Sempurna
• Substitusi sempurna
MRTS konstan untuk setiap titik isoquant. Output
yang sama bisa dihasilkan hanya dengan sejumlah
modal, sejumlah pekerja atau kombinasi dari
keduanya.
• Komplemen sempurna
Fungsi produksi memiliki proporsi tetap (fixed). Tidak
ada substitusi antar input. Contoh: Sepatu kiri dengan
sepatu kanan.
Substitusi Sempurna

Capital
per A Output yang sama bisa
month diperoleh dengan labor atau
capital seluruhnya (A or C)
atau kombinasi keduanya (B)

C
Q1 Q2 Q3
Labor
per month
Komplemen Sempurna
(Fixed-Proportion)

Capital
per
month Output yang sama hanya
bisa diproduksi dengan
set input yang sama

Q3
C
Q2
B

K1 Q1
A

Labor
per month
L1
Konsep Return to Scale
Ada tiga pola peningkatan output ketika input naik
secara proporsional, yaitu:
• Increasing return to scale
artinya peningkatan input lebih kecil dibandingkan
dengan peningkatan output.
• Constant return to scale
artinya peningkatan output sama dibandingkan
dengan peningkatan output.
• Decreasing return to scale
artinya peningkatan output lebih kecil dibandingkan
dengan peningkatan output.
Increasing Return to Scale

Capital
(machin
e A
hours)
Isokuan yang
semakin dekat
Satu sama lain
4

30

2 20
10
Labor
5 10 (hours)
Constant Return to Scale

Capital
(machine
hours)
A
6
30

4 Constant Returns:
Isoquants sama
20 satu sama lain

10
Labor (hours)
5 10 15
Decreasing Return to Scale

Capital
(machine A
hours)

Decreasing Returns:
Isoquants akan menjauh
satu sama lain
4

30
2
20
10

5 10 Labor (hours)
END OF THIS LESSON

Anda mungkin juga menyukai