Anda di halaman 1dari 64

TEORI LISTRIK TERAPAN

AGUSTUS 2017
SATUAN DASAR BESARAN LISTRIK
BESARAN LISTRIK SIMBOL SATUAN SIMBOL SATUAN
Hambatan
(Resistensi) R Ohm Ω, kΩ, MΩ
Konduktansi G mho mho
Kapasitansi C Farad F, kF, mF, μF, pF, nF
Induktansi L Henry H, kH, mH
Impedansi Z Ohm Ω, kΩ, MΩ
Reaktansi X Ohm Ω, kΩ, MΩ
Arus Listrik I Amper A, kA, MA, mA, μA
Tegangan Listrik V,E Volt V, kV, MV, mV, Μv
Daya Listik Efektif P Watt W, kW, MW, mW
Daya Listrik Semu S Volt-Amper VA, kVA, MVA
Daya Listrik Reaktif Q Volt-Amper- VAr, kVAr, MVAr
reaktif
SATUAN DASAR BESARAN LISTRIK
BESARAN LISTRIK SATUAN SIMBOL SATUAN

Energi Listrik Efektif Watt-Jam Wh, kWh, MWh

Energi Listrik Semu Volt-Amper-Jam VAh, kVAh, MVAh

Energi Listrik Reaktif Volt-Amper-Jam-reaktif VArh, kVArh, MVArh

Frekuensi Hertz Hz

Faktor Daya Listrik ===== =====


(Cos φ)
BESARAN SKALAR DAN BESARAN VEKTOR

Besaran skalar adalah besaran yang mempunyai besar,


tapi tidak mempunyai arah.
Contoh :
besaran panjang (m) ; besaran berat (kg) dan besaran
waktu (jam)
Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai besar
dan mempunyai arah.
Contoh :
besaran kecepatan (m/detik) ; besaran gaya (newton)
dan satuan waktu (jam) dan besaran arus bolak balik.
RESISTANSI DARI SUATU BAHAN LISTRIK

R = ρ. l / A ( Ohm / Ω )
Dimana :
R = resistansi dari konduktor dalam ( Ω )
ρ = resistivity dari konduktor dalam ( Ω-mm2/m )
l = panjang dari konduktor dalam ( m )
A = luas penampang konduktor dalam (mm2 )
 Faktor yang menentukan besarnya nilai Resistansi
adalah :
1. Panjang konduktor;
2. Luas penampang;
3. Resistivity dari bahan/material;
4. Temperatur.
Tabel Resistivity dari beberapa bahan/material
Resistivity,
Bahan / Material
ρ = Ω -mm2/m
Perak …………………………………… 0.016
Tembaga ………………………………. 0.0175
Aluminium ……………………………… 0.03
Tungsten ………………………………… 0.05
Besi ……………………………………… 0.13
Timah hitam …………………………….. 0.2
Constantan (campuran Cu, nikel, Al) ……… 0.5
Nikeline (campuran tembaga, nikel, zinc) …. 0.42
Manganin (campuran Cu, nikel, mangan) …. 0.43
Air Raksa ………………………….……… 0.94
Nichrome (campuran nikel, chrom, Fe, Mn) 1.1
Soal Latihan :
 Hubungan antara besarnya penampang penghantar q
dengan tahanan penghantar R terdapat dalam
rumus?
( jawab : R = ρ . l / A )

 Rel PHB-TR segi empat yang terbuat dari


tembaga ( ρ = 0.0175 Ω. mm2/meter ), tebal t
= 5 mm dan lebar d = 50 mm. Bila panjang rel ℓ
= 80 cm, berapa besar resistansi dari R dari rel
PHB-TR tersebut ?
( jawab : R = 0.000056 Ω = 0.056 milli Ω )
Soal Latihan :
 Hitunglah hambatan (resistansi) dari 200 meter
kawat besi dengan menampang 5 mm2.
( jawab : R = 5.2 Ω )

 Hitunglah panjang lilitan dari resistor nikelin yg


mempunyai hambatan R = 30 Ω, menampang
q = 0.21 mm2.
( jawab : ℓ = 15 meter )

 Hitunglah hambatan (resistansi) dari 2 meter


kawat aluminium dengan menampang 2.5 mm2.
( jawab : R = 22.4 mΩ )
Soal Latihan :
 Tentukan luas penampang dari kawat nichrom
bila ℓ = 200 meter dengan nilai R = 25 Ω.
( jawab : q = 8.80 mm2 )

 Hitunglah nilai hambatan dari suatu induktor yg


mempunyai panjang lilitan tembaga ℓ = 200 m,
dan menampang 1.5 mm2.
( jawab : R = 2.33 Ω )

 Berapa panjang lilitan kumparan primer trafo


bila R = 5 Ω dan menampang q = 2.5 mm2.
( jawab : ℓ = 714.3 m )
Soal Latihan :
 JTR BC ( ρ = 0.0175 Ω. mm2/meter ), luas
penampang A = 10 mm2, digunakan untuk
memasok beban pada jarak ℓ = 1.000 meter.
Berapa besarnya hambatan JTR tersebut ?
( jawab : R = 1.75 Ω )

 Rel PHB-TR segi empat yang terbuat dari


tembaga ( ρ = 0.0175 Ω. mm2/meter ), tebal t
= 5 mm dan lebar d = 50 mm. Bila panjang rel ℓ
= 80 cm, berapa besar resistansi dari R dari rel
PHB-TR tersebut ?
( jawab : R = 0.000056 Ω = 0.056 milli Ω )
Soal Latihan :
 Kabel BC ( ρ = 0.0175 Ω. mm2/meter ), luas
penampang A = 10 mm2, digunakan untuk
memasok beban pada jarak ℓ = 1.000 meter.
Berapa besarnya hambatan kabel tersebut ?

( jawab : R = 1.75 Ω )
 Rel PHB-TR segi empat yang terbuat dari
tembaga ( ρ = 0.0175 Ω. mm2/meter ), tebal t
= 5 mm dan lebar d = 50 mm. Bila panjang rel ℓ
= 80 cm, berapa besar resistansi dari R dari rel
PHB-TR tersebut ?
( jawab : R = 0.000056 Ω = 0.056 milli Ω )
PERUBAHAN RESISTANSI SUATU KONDUKTOR

Resistansi pada “ t ” derajat celcius dapat dihitung


dengan rumus :

Rt = Ro { 1 + α ( t - to )}
Dimana :
α = koefisien resistansi per derajat perubahan
temperatur
Ro = resistansi konduktor awal
Rt = resistansi konduktor akhir
to = temperatur konduktor awal
t = temperatur konduktor akhir
Koefisien Resistansi dari beberapa material

Bahan/Material α Bahan/Material α
Perak 0.0035 Air Raksa 0.0090
Tembaga 0.0040 Nickeline 0.0003
Besi 0.0066 Constantan 0.000005
Tungsten 0.0045 Nichrome 0.00016
Platinum 0.0032 Manganin 0.00005
Soal Latihan :
 Hitunglah hambatan (resistansi) dari kawat besi
pada temperatur t = 50 oC, bila pada temperatur
to = 0 oC, hambatan Ro = 100 Ω
( jawab : Rt = 133 Ω )

 Hambatan JTR BC pada pagi hari to = 26 oC


sebesar Ro = 1.75 Ω, hitunglah hambatan dari
JTR BC tersebut pada siang t = 40 oC
( jawab : Rt = 1.85 Ω )

 Hambatan JTR BC pada pagi hari to = 26 oC,


Ro = 1.75 Ω, pada siang hari Rt = 2 Ω. Berapa oC
temperatur yg terbaca pada termometer ?
( jawab : t = 61.7 oC )
Hukum Ohm
E
I = ----
R
Berdasarkan percobaan George Simon Ohm
seorang Fisikawan Jerman didapatkan :
Arus yang mengalir pada suatu rangkaian listrik
berbanding lurus terhadap tegangan yang
dipasang dan berbanding terbalik terhadap
besarnya resistansi (hambatan) pada rangkaian
tersebut.
Soal Latihan :

 Hitunglah besarnya arus yang mengalir dalam


filament lampu pijar yang mempunyai resistansi
R = 240 Ω dan dihubungkan pada tegangan
E = 120 Volt.
( jawab : I = 0.5 Amper )

 Hitunglah besarnya tegangan yg dipasang pada


sirkuit yg mempunyai hambatan R = 10 Ω, dan
arus yang mengalir sebesar I = 22 Amper.
( jawab : E = 220 Volt )
Soal Latihan :

 Hitunglah hambatan elemen pemanas setrika


listrik yang terbuat dari nikelin bila dipasang
pada tegangan PLN = 220 Volt, mengalirkan
arus I = 11 Amper.
( jawab : I = 20 Ω )

 Berapa tegangan pada APP bila arus yang


mengalir pada rice cooker yang mempunyai
hambatan R = 50 Ω, adalah sebesar I = 4 A.
( jawab : E = 200 Volt )
Soal Latihan :
I = 12 A

 Diketahui rangkaian listrik A R = 20 Ω


sebagai berikut. Berapa
harga yang ditunjukkan V

oleh V meter ?
( jawab : E = 240 Volt )

 Diketahui rangkaian listrik A R = 20 Ω


sebagai berikut. Berapa
harga yang ditunjukkan V E = 190 V

oleh A meter ?
( jawab : I = 9 Amper )
Rangkaian Resistansi Seri
V1 V2 V3

R1 R2 R3

I1 I2 I3

V
V1 = I1. R1 ; V2 = I2. R2 ; V3 = I3. R3
V = V1 + V2 + V3 = I1. R1 + I2. R2 + I3. R3
Karena : I1 = I2 = I3 = I dan V = I. R
maka : I. R = I1. R1 + I2. R2 + I3. R3 = I (R1 + R2 + R3)
Bila ruas kiri dan kanan dibagi dengan I, didapat rumus :

RS = R1 + R2 + R3
Soal Latihan :

R1 = 2 Ώ R2 = 3 Ώ R3 = 5 Ώ R4 = 15 Ώ

EA-B = … V ?

B A

a) Berapa Ohm hambatan pengganti dari rangkaian


seri seperti gambar ?
b) Bila arus yang mengalir 10 Amper berapa besarnya
tegangan pada masing-masing hambatan tersebut
dan pada terminal A-B ?
jawab :
a) Rseri = 25 Ω
b) V1 = 20 V; V2 = 30 V; V3 = 50 V; V4 = 150V; EAB = 250
V
Soal Latihan :

R1 = 2 Ώ R2 = 3 Ώ R3 = 5 Ώ R4 = 15 Ώ

EA-B = 200 V

B A

a) Berapa Ohm hambatan pengganti dari rangkaian


seri seperti gambar ?
b) Bila pada terminal A-B diberikan tegangan 200 Volt
berapa besarnya arus yang mengalir pada masing-
masing hambatan tersebut ?
jawab :
a) Rseri = 25 Ω
b) I1 = I2 = I3 = I4 = I = 8 Amper
Hukum Kirchoff-Arus

Robert Gustav Kirchoff merupakan penemu


Hukum Kirchoff I menyatakan bahwa : :
Dalam rangkaian loop tertutup, Jumlah arus yang
masuk dalam suatu titik sama dengan jumlah arus
yang keluar dari titik tersebut.
Hukum Kirchoff-Tegangan

U + (-U1) + (-U2) = 0
U -U1-U2 = 0

Robert Gustav Kirchoff merupakan penemu


Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa : :
Dalam rangkaian loop tertutup, Jumlah aljabar
tegangan dalam cabang tertutup hasilnya nol.
Istilah lain Jumlah drop tegangan sama dengan
sumber tegangan.
Rangkaian Resistansi Paralel

I1 = V/ R1 ; I2 = V/ R2 ; I3 = V/ R3
I = I1 + I2 + I3 = V/ R1 + V/ R2 + V/ R3
Karena : I = V/ R
maka : V/ R = V/ R1 + V/ R2 + V/ R3
I3
V/ R = V( 1/R1 + 1/R2 + 1/R3)
R3
Bila ruas kiri dan kanan dibagi dengan V
didapat rumus : I2
a b
R2
1 1 1 1 I1
--- = ---- + ---- + ---- R1
RP R1 R2 R3 I

V
Soal Latihan : R1 = 3 Ώ
I1
R2 = 5 Ώ
I I2
R3 = 15 Ώ
I3
EA-B = 250 V

B A

a) Berapa Ohm hambatan pengganti dari rangkaian


paralel seperti gambar ?
b) Bila pada terminal A-B diberikan tegangan 250 Volt
berapa besarnya arus yang mengalir pada masing-
masing hambatan tersebut ?
jawab :
a) Rparalel = 1.66 Ω
b) I = 150.6 A ; I1 = 83.9 A ; I2 = 50 A ; I3 = 16.7 A
Soal Latihan : R1 = 5 Ώ
I1
R2 = 5 Ώ
I I2
R3 = 10 Ώ
I3
EA-B = 220 V

B A
a) Berapa Ohm hambatan pengganti dari rangkaian
paralel seperti gambar ?
b) Bila pada terminal A-B diberikan tegangan 220 Volt
berapa besarnya tegangan pada masing-masing
hambatan tersebut dan besarnya arus I?
jawab :
a) Rparalel = 2 Ω
b) I = 110 ; V1 = V2 = V3 = 220 V
Rangkaian Resistansi Seri - Paralel
R3 = 3 Ώ
I3
R1 = 3 Ώ R2 = 6 Ώ
I1 I2 R4 = 6 Ώ
I4

I EA-B = 220 V

B A

a) Berapa Ohm hambatan pengganti dari rangkaian


seri-paralel seperti gambar ?
b) Bila pada terminal A-B diberikan tegangan 220 Volt
berapa besarnya arus yang mengalir pada masing-
masing hambatan tersebut ?
jawab :
a) Rseri = 9 Ω ; Rparalel = 2 Ω ; Rtotal = 11 Ω
b) I = 20 A ; I1 = I2 = 20 A ; I3 = 13.3 A ; I4 = 6.7 A
Rangkaian Resistansi Seri - Paralel
R1 = 4 Ώ R3 = 8 Ώ
I1 I3

R2 = 2 Ώ R4 = 6 Ώ
I2 I4

I EA-B = 250 V

B A
a) Berapa Ohm hambatan pengganti dari rangkaian
paralel yang diseri seperti gambar ?
b) Bila pada terminal A-B diberikan tegangan 250 Volt
berapa besarnya arus yang mengalir pada masing-
masing hambatan tersebut ?
jawab :
a) RP1 = 1.333 Ω; RP2 = 3.428 Ω; Rtotal = 4.761 Ω
b) I = 52.5 A; I1= 17.5 A; I2= 35 A; I3= 22.5 A;
I4= 30 A
ARUS BOLAK - BALIK
Emf bolak balik berubah nilai dan arahnya terhadap waktu menurut
lengkung sinusoida. Ada empat harga atau nilai untuk besaran tegangan
atau besaran arus, yaitu :

Emax (+)
esaat = Emax . Sin α

A B

Emax (-)

1. Harga atau nilai sesaat yang dinotasikan dengan huruf esaat


2. Harga atau nilai maksimum yang dinotasikan dengan huruf Emax
3. Harga atau nilai rata-rata yang dinotasikan dengan huruf Erata
4. Harga atau nilai efektif atau RMS yang dinotasikan dengan huruf Eeff
ARUS BOLAK - BALIK
esaat = Emax. Sin α
POSISI
KONDUKTOR SUDUT α Sin α ARAH Emf INDUKSI

1 0 0 Tumbuh arah positip


2 30 0,5 Arah positip naik
3 60 0,866 Arah positip naik
4 90 1 Nilai maksimum positip
5 120 0.866 Arah positip turun
6 150 0,5 Arah positip turun
7 180 0 Tumbuh arah negatip
8 210 - 0,5 Arah negatip naik
9 240 - 0,866 Arah negatip naik
10 270 -1 Nilai maksimum negatip
11 300 - 0.866 Arah negatip turun
12 330 - 0,5 Arah negatip turun
13 360 0 Tumbuh arah positip
Harga atau Nilai Rata-rata Arus Bolak Balik

i
Harga rata-rata dari arus bolak balik adalah
sama dengan harga arus searah yang dalam
waktu ½ periode memindahkan sejumlah
I max electron yang sama banyaknya dengan jumlah
I rata electron yang dipindahkan oleh arus bolak
balik selama waktu ½ periode tersebut.
0o 90 o 180 o
T/2

Arus bolak - balik sesaat besarnya :


I saat = i = Imax . Sin α = Imax . Sin ωt
Untuk menghitung besarnya nilai arus rata-rata diambil ½ periode dari
kurva sinusoide, sebab bila dihitung 1 periode penuh, hasilnya akan sama
dengan nol.
∑ isaat
I rata = ----------
n
Harga atau Nilai Rata-rata Arus Bolak Balik
Bila ½ periode dari kurva sinusoide dibagi dengan jarak bagian sebesar
α, maka panjangnya periode dari 0 – 180o atau dari 0 - π sama
dengan n . α = π
Jadi ∑ isaat . α ∑ isaat . α
I rata = ----------------- = -----------------
n . α π

Diketahui bahwa i saat = I max . Sin α dengan perhitungan integral


diperoleh :
π isaat . α 1 π 1 π
I rata =  ------------- = ---  i saat . α = ---  Imax . Sin α α
0 π π 0 π 0

Irata = ( 2/π). Imax = 0,637. Imax

Erata = ( 2/π). Emax = 0,637. Emax


Harga atau Nilai Efektif (RMS) Arus Bolak Balik

i2

Imax2 Harga effektif arus bolak balik


adalah harga arus searah yang
i
dalam waktu yang sama
M melakukan sejumlah kerja
t
yang sama besarnya dengan
T/2
kerja yang dilakukan oleh arus
T bolak balik.

Arus bolak balik yang sama adalah akar dari besaran rata-rata kuadrat
arus atau disebut juga harga ”root mean square”
Untuk menghitung besarnya nilai/harga effektif diambil 1 periode dari
kurva sinusoide, sebab bila dihitung 1 periode penuh, karena arah negatip
dikuadratkan hasilnya positip.
∑ i2saat
I2eff = ----------
n
Harga atau Nilai Efektif (RMS) Arus Bolak Balik
Bila 1 periode dari kurva sinusoide dibagi dengan jarak bagian sebesar α,
maka panjangnya periode dari 0 – 360o atau dari 0 - 2π sama dengan n .
α = 2π
Jadi ∑ i2saat . α ∑ i2saat . α
I2eff = ----------------- = -----------------
n . α 2π
Diketahui bahwa i saat = I max . Sin α dengan perhitungan integral
diperoleh :
2π i2saat . α 1 2π 1 2π
I2eff =  ------------- = ---  i2saat . α = ---  I2max . Sin2 α α
0 2π π 0 2π 0

Ieff = (½√2). Imax = 0,707. Imax

Eeff = (½√2). Emax = 0,707. Emax


Soal Latihan :
 Bila diketahui tegangan sesaat adalah :
e = Emax Sin (2.π.ƒ.t), pada saat berapa detik
tegangan tersebut mencapai harga
maksimumnya ?
( jawab : t = 0.005 detik )

 Bila diketahui sinusoida tegangan adalah :


e = 28 Sin (314.t) kV, berapa harga/nilai
tegangan maksimumnya (Emax) ?
( jawab : Emax = 28 kV )
Soal Latihan :
 Bila diketahui tegangan SUTM antara fase
dengan travers (bumi) E = 12 kV, berapa
tegangan maksimum dan tegangan rata-rata
dari SUTM tersebut ?
( jawab : Emax = 16.97 kV; Erata = 10.8 kV )

 Bila diketahui tegangan SKTM antara fase-fase


E = 20 kV, berapa tegangan maksimum dan
tegangan rata-rata antara fase-fase dari SKTM
tersebut ?
( jawab : Emax = 28.3 kV; Erata = 18 kV )
HAMBATAN RESISTIF R
IR

ER R
IR VR

VECTOR ARUS DAN


R TEGANGAN Φ = 0

SIMBOL GAMBAR

JALANNYA GELOMBANG SINUSOIDA


ARUS DAN TEGANGAN
ER = Emax . Sin t
i saat = ER / R = (Emax / R) . Sin t = Imax . sin t
Imax = Emax / R
Harga efektif (harga RMS) : IR = Imax /  2 dan ER = Emax /  2

Didapatkan : I R = ER / R atau ER = IR. R

Sifat beban : arus sefase dengan tegangan (φ = 0o)


Beban Resistip
Beban Resistip
Beban Resistip
HAMBATAN REAKTANSI INDUKTIF XL

IL
EL IL eL
(tegangan sumber)
L
EL
 = 90o IL

L XL eL (emf induksi)

ℓℓℓℓℓℓℓ
Jika koefisien induktansi sendiri tetap sebesar L maka :
eL = - L . di/dt = - L d(Imax . Sin t) / dt
dengan perhitungan differensial diperoleh : eL = - L . Imax .  . Cos t
eL = - L . Imax . Sin ( π/2 - t) atau eL = L . Imax . Sin (t + π/2)
eL = L . Imax atau EL = XL . IL dimana : XL = L
disebut hambatan induktif atau ”hambatan reaktansi induktif”
XL = L = 2 π ƒ. L = 314.L Ω
Sifat beban : arus tertinggal terhadap tegangan
(laghing)
Beban Induktip
Beban Induktip
Soal Latihan :
1) Suatu induktor mempunyai L = 500 mH, berapa
hambatan induktif reaktansi dari induktor tersebut
pada frekuensi f = 50 Hz ?
2) Bila dipasang pada tegangan bolak balik E = 100 Volt,
berapa besarnya arus yang mengalir pada induktor
tersebut ?
jawab : 1) XL = 157 Ω ; 2) IL = 0.637 A

3) Suatu rangkaian mempunyai L = 20 mH dan R = 5 Ω,


berapa impedansi dari hambatan tersebut pada
frekuensi f = 50 Hz ?
4) Bila dipasang pada tegangan bolak balik E = 100 Volt,
berapa besarnya arus yang mengalir pada rangkaian
tersebut ?
jawab : 3) Z = 8 Ω ; 4) I = 12.5 A
HAMBATAN REAKTANSI KAPASITIF Xc
IC
IL
= EC
EL c

EC

C Xc

Jika kapasitansi kapasitor sebesar C maka :


ic = C . dvc /dt = C d(Emax . Sin t)/dt
dengan perhitungan differensial diperoleh : ic = C. Emax. . Cos t
ic = C . Emax . Sin ( π/2 - t) atau ic = C . Emax . Sin (t + π/2)
Imax = C . Emax atau IC = EC/XC . dimana : XC = 1/C disebut
hambatan kapasitif atau ”hambatan reaktansi kapasitif ”
XC = 1/(C) = 1/(2 π ƒ. C) = 1/314.C Ω
Sifat beban : arus mendahului terhadap tegangan
(leading)
Beban Kapasitip
Beban Kapasitip
Beban Kapasitip
Soal Latihan :

1) Suatu kapasitor mempunyai C = 4 μF (mikro Farad),


berapa hambatan kapasitif reaktansi dari kapasitor
tersebut pada frekuensi f = 50 Hz ?
2) Bila dipasang pada tegangan bolak balik E = 200 Volt,
berapa besarnya arus yang mengalir pada kapasitor
tersebut ?
jawab : 1) XC = 796.17 Ω ; 2) Ic = 0.25 A
Soal Latihan :

1) Sebuah hambatan R = 4 Ω dan induktor L = 9,55 mH


dihubung seri, hitunglah besar Impedansi Z dari
rangkaian listrik tersebut !
2) Berapa faktor daya ( Cos φ ) dari rangkaian listrik
tersebut ?
jawab : 1) Z = 5 Ω ; 2) Cos φ = 0.80
RANGKAIAN SERI R – L – C

EINDUKTIF
EL
R L XL C XC

ℓℓℓℓℓℓ
+φ ER I
ER -EL EC

EC EKAPASITIF

Sebagai sumbu referensi adalah vector arus I karena arus


bolak balik dengan bentuk sinusoida : i saat = Imax . Sin t
akan mengalir sama besar pada setiap hambatan.
Tegangan sumber E harus dapat mengimbangi tegangan
hambatan R, tegangan induksi -EL dan tegangan pada
kapasitor EC karena mengalirnya arus bolak balik pada
kapasitor C.
Rangkaian Seri R – L – C

Dengan demikian tegangan E terbagi menjadi tiga komponen


tegangan, yaitu :
1) Tegangan Ohm sebesar ER = I. R yang sefase dengan I
2) Tegangan induktif EL = I.XL yang mendahului terhadap I
sebesar φ = 90o
3) Tegangan kapasitif EC = I.XC yang tertinggal terhadap I
sebesar φ = - 90o
Resultante vector tegangan E dapat mendahului dari vector arus
I bila EL lebih besar dari EC dan sebaliknya vector tegangan
E dapat tertinggal dari vector arus I bila EL lebih kecil dari EC.
Karena arus bolak balik yang mengalir pada rangkaian seri R ,
L dan C sama besar maka apabila vector dari segitiga tegangan
dibagi dengan arus I maka akan didapat vector lain yang
disebut ”vector segitiga Impedansi”.
Rangkaian Seri R – L – C

Dalam hal istimewa sudut pergeseran fase φ nilainya dapat


sama dengan nol (φ = 0) hal ini terjadi bilamana hambatan
reaktansi Induktif XL sama dengan hambatan reaktansi
Kapasitif XC , bila XL tidak sama dengan XC akan terjadi apa
yang disebut sifat beban arus bolak balik.
ZINDUKTIF SIFAT BEBAN
XL XL INDUKTIF

Z
( XL - XC )

R +φ
BEBAN
-φ R RESISTIF

SIFAT BEBAN
XC KAPASITIF
XC ZKAPASITIF
Rangkaian Seri R – L – C
Dari vector segitiga Impedansi, ada tiga sifat beban arus bolak
balik yaitu :
1) Sifat beban adalah Induktif bila XL > XC (sudut φ positip)
2) Sifat beban adalah Kapasitif bila XL < XC (sudut φ negatip)
3) Sifat beban adalah Resistif bila XL = XC ( sudut φ = 0 )
Dengan menggunakan Hukum Pythagoras untuk segitiga siku-
siku didapat rumus untuk menghitung besarnya hambatan,
sebagai berikut :
a) Z = √ R 2 + ( XL - XC ) 2 = √ R2 + X2
b) R = √ Z 2 - X 2
c) X = √ Z 2 - R 2
d) Cos φ = R / Z
e) Sin φ = (XL - XC) / Z = X / Z
Soal Latihan :
Rangkaian dari suatu motor listrik pompa air dapat digambarkan,
sebagai berikut :
a) Hitunglah besar Impedansi Z dari pompa rangkaian listrik
tersebut.
b) Berapa faktor daya (Cos φ) dari rangkaian motor listrik
tersebut ?
c) Bila tegangan pada terminal A-B, E = 220 Volt < 0o (Referensi)
hitung berapa arus yang mengalir ?
d) Gambarkan vektor arus dan vektor tegangan tersebut dengan
vektor tegangan sebagai referensi
R=4Ω L = 0.0191 H
jawab :
ℓℓℓℓℓℓ
a) Z = 5 Ω ; b) Cos φ = 0.80
M c) I = 44 A < -36.86o
E

C = 1.06157 miliFarad
SEGITIGA DAYA

Bila sisi-sisi segitiga tegangan tersebut dikalikan dengan


arus I seperti pada maka akan didapat bentuk segitiga
siku-siku yang sebangun tapi sisi-sisi nya merupakan daya
listrik arus bolak balik yaitu, daya semu S dengan satuan
VA, daya nyata atau daya aktif P dengan satuan Watt dan
daya buta atau daya reaktif Q dengan satuan VAr, disebut
dengan nama ”Segitiga Daya” .

E.I
S (VA)
(EL - EC).I Q (VAr)
+φ +φ

ER.I P (Watt)
DAYA ARUS BOLAK-BALIK FASE TUNGGAL

Dari vector segitiga dan berdasarkan Hukum Pythagoras :


1) Daya Semu atau daya bayang S = √ P2 + Q2
2) Daya Nyata atau daya aktif P = √ S2 - Q2
3) Daya Buta atau daya reaktif Q = √ S2 - P2
4) Faktor Daya atau Cos φ = P / S P = S . Cos φ
Bila S = E . I (VA)
maka P = E . I . Cos φ (Watt)
5) Diketahui Sin φ = Q / S Q = S . Sin φ

maka Q = E . I . Sin φ (VAr)


6) tg φ = Q / P
DAYA ARUS BOLAK-BALIK FASE TIGA

Rumus Daya untuk Arus bolak-balik fase tiga, sebagai berikut


:
1) Faktor Daya : Cos φ = P / S
2) Daya Semu : S = √ 3. E . I (VA)
3) Daya Efektif : P = √ 3. E . I . Cos φ (Watt)
4) Daya Reaktif : Q = √ 3. E . I . Sin φ (VAr)
5) Sin φ = Q / S
6) tg φ = Q / P
KONVERSI ENERGI

ENERGI MEKANIK ENERGI LISTRIK

1 HP (HORSE POWER) = 746 WATT

1 PK (PAARD KRACHT) = 736 WATT


Soal Latihan :
1) Pada ruang piket Pengatur dipasangkan AC dengan daya 2
hp/220 Volt, berapa daya semu yang diambil dari APP bila
faktor daya dari AC sebesar Cos φ = 0,85 ?
jawab : 1) S = 1.755 VA

2) Informasi dari PLTD/Gardu Induk bahwa Penyulang Cengkeh


(20 kV) trip dengan indikasi relai OCR. Arus sebelum PMT trip
adalah sebesar I = 60 Amper :
a) Berapa kVA beban Penyulang Cengkeh tersebut sebelum
gangguan ?
b) Berapa hilang kWh bila Penyulang Cengkeh karena sesuatu
hal padam selama 10 jam, dengan asumsi Cos φ = 0,86
c) Berapa kVAr daya reaktif yang ditimbulkan Penyulang
Cengkeh sebelum trip ?
jawab :
2a) S =2.076 kVA; 2b) Energi =17.853,6 kWh; 2c) Q =1.059,4 kVAr
Soal Latihan :
3) Dalam operasi manuver Penyulang SUTM, Piket meminta
pengurangan beban sebesar 2 MW. Dengan mengambil asumsi
Cos φ = 0,85 setara berapa Amper arus beban yang harus
dikurangi untuk melayani permintaan tersebut ?
jawab : 3) I = 68 Amper

4) Penyulang Pala menggunakan SKTM tri core (3 x 150 mm2), bila


relai OCR diset pada posisi IS = 200 A :
a) Berapa kVA Penyulang Pala tersebut dapat dibebani ?
b) Berapa kW daya aktif/daya nyata Penyulang Pala, dengan
asumsi besarnya faktor daya Penyulang Cos φ = 0,866 ?
c) Berapa kVAr daya reaktif yang ditimbulkan Penyulang Pala
pada faktor daya tersebut ?
jawab :
4a) S = 6.920 kVA ; 4b) P = 5.992,7 kW ; 4c) Q = 3.460 kVAr
Soal Latihan :
1) Pada ruang kerja dipasangkan AC dengan daya 2 hp/220 Volt,
berapa daya yang diambil dari APP bila faktor daya dari AC
sebesar Cos φ = 0,85 ?
jawab : 1) S = 1.755 VA

2) Dari pencatatan operator pada Amper meter Panel Utama


terbaca arus, I = 60 Amper, tegangan E = 220 / 380 Volt :
a) Berapa kVA beban beban total pelanggan tersebut?
b) Berapa kW beban tersebut bila Cos φ = 0,86
c) Berapa kVAr daya reaktif yang ditimbulkan oleh beban
tersebut ?
jawab :
2a) S =39.45 kVA; 2b) P = 33.92 kW; 2c) Q = 20.13 kVAr
Soal Latihan :
3) Dalam operasi Full Production, Manager meminta penambahan
beban sebesar 200 kW. Penunjukan Panel : E = 220/380 Volt
dan Cos φ = 0,85 setara berapa Amper arus beban yang harus
ditambahkan untuk melayani permintaan tersebut ?
jawab : 3) I = 258.6 Amper

4) Saluran masuk menggunakan SKTR NYFGbY (4 x 95 mm2), bila


beban masing-masing fase, IS = 100 A dan E = 220/380 Volt :
a) Berapa kVA beban saluran tersebut ?
b) Berapa kW daya aktif/daya nyata, dengan asumsi besarnya
faktor daya : Cos φ = 0,866 ?
c) Berapa kVAr daya reaktif yang ditimbulkan Pala pada faktor
daya tersebut ?
jawab :
4a) S = 65.74 kVA ; 4b) P = 56.93 kW ; 4c) Q = 32.87 kVAr
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

TERIMA KASIH
SEMOGA ILMU YANG SEDIKIT INI
DAPAT BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai