Anda di halaman 1dari 19

+

REFERAT
PLASENTA PREVIA

PEMBIMBING :
dr. Trubus Priyoko, Sp.OG
DISUSUN OLEH :
DWI PERTIWI NINGSIH (1102014079)
+
PERDARAHAN ANTEPARTUM

Perdarahan antepartum atau perdarahan


pada kehamilan adalah perdarahan dari
saluran genital pada kehamilan berusia
lebih dari 24 minggu dan sebelum bayi
dilahirkan
+
PERDARAHAN ANTEPARTUM
Berhubungan dengan kehamilan Tidak berhubungan dengan kehamilan
 Plasenta previa  Pecahnya varices vagina

 Solusi plasenta  Perdarahan polip serviks

 Perdarahan pada plasenta letak  Perdarahan perlukan seviks


rendah
 Perdarahan karena keganasan
 Pecahnya sinus marginalis serviks

 Vasa previa
+
PLASENTA PREVIA
+
DEFINISI
Plasenta previa (prae = di depan ; vias = jalan)

Plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah


uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan lahir (Ostium Uteri Internium)
+
ETIOLOGI
 Multipara, terutama jika jarak  Defek vaskularisasi pada desidua
kehamilannya pendek
 Plasenta yang besar dan luas : pada
 Mioma uteri kehamilan kembar, eriblastosis fetalis.

 Kuretasi yang berulang  Wanita yang mempunyai riwayat


plasenta previa pada kehamilan
 Umur lanjut (diatas 35 tahun) sebelumnya

 Bekas seksio sesaria  Perubahan inflamasi atau atrofi


misalnya pada wanita perokok atau
 Riwayat abortus pemakai kokain
+
KLASIFIKASI
Plasenta previa totalis • Plasenta yang menutupi seluruh ostium uteri internum

Plasenta previa parsialis • Plasenta yang menutupi sebagian ostium uteri internum

Plasenta previa marginalis • Plasenta yang tepinya berada pada pinggir ostium uteri internum.

• Plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim sehingga tepi bawahnya berada pada jarak
Plasenta letak rendah lebih kurang <5 cm (3-4 cm) dari ostium uteri internum.
+ PATOGENESIS
+
MANIFESTASI KLINIS
 Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri.
 Biasanya perdarahan karena plasenta previa baru timbul setelah bulan ketujuh. Hal ini disebabkan
oleh:
 Perdarahan sebelum bulan ketujuh memberi gambaran yang tidak berbeda dari abortus.
 Perdarahan pada plasenta previa disebabkan pergerakan antara plasenta dan dinding rahim.

 Bagian terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada kutub bawah rahim sehingga
bagian terendah tidak dapat mendekati pintu atas panggul.

 Pada plasenta previa, ukuran panjang rahim berkurang maka pada plasenta previa lebih sering
disertai kelainan letak jika perdarahan disebabkan oleh plasenta previa lateral dan marginal
serta robekannya marginal, sedangkan plasenta letak rendah, robekannya beberapa sentimeter
dari tepi plasenta.
+
DIAGNOSIS

Diagnosis plasenta previa ditegakkan berdasarkan pada


anamnesis, gejala klinik, pemeriksaan khusus, dan pemeriksaan
penunjang.
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK IBU
+  Terjadi perdarahan pada kehamilan  Dijumpai keadaan bervariasi dari
sekitar 28 minggu. keadaan normal sampai syok

 Sifat perdarahan  Kesadaran penderita bervariasi dari


 Tanpa rasa sakit terjadi secara tiba- kesadaran baik sampai koma
tiba
 Pada pemeriksaan dapat dijumpai :
 Tanpa sebab yang jelas
 Tekanan darah, nadi dan pernapasan
 Dapat berulang
dalam batas normal
 Perdarahan menimbulkan penyulit pada
 Tekanan darah turun, nadi dan
ibu maupun janin. pernapasan meningkat
 Daerah ujung menjadi dingin
PADA INSPEKSI DIJUMPAI  Tampak anemis
 Perdarahan pervaginam encer sampai
bergumpal.

 Pada perdarahan yang banyak ibu tampak


anemis.
PEMERIKSAAN KHUSUS KEBIDANAN

+ PEMERIKSAAN PALPASI ABDOMEN PEMERIKSAAN DENYUT JANTUNG JANIN


 Janin belum cukup bulan, tinggi  Bervariasi dari normal sampai
fundus uteri sesuai dengan umur asfiksia dan kematian dalam
kehamilan rahim.

 Karena plasenta di segmen bawah


rahim, maka dapat dijumpai
kelainan letak janin dalam rahim
dan bagian terendah masih tinggi.
PEMERIKSAAN DALAM
+  Tujuan pemeriksan dalam untuk:
 Menegakkan diagnosis pasti
 Mempersiapkan tindakan untuk
melakukan operasi persalinan
atau hanya memecahkan
ketuban

PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan ultrasonografi

 MRI
+
TATALAKSANA
TATALAKSANA UMUM
 Perbaikan kekurangan cairan atau darah dengan infus cairan
intravena, bisa berupa NaCl 0,9% atau Ringer laktat.

 Jika perdarahan banyak dan berlangsung terus menerus, persiapkan


seksio sesarea tanpa memperhitungkan usia kehamilan. Namun, jika
perdarahan sedikit, berhenti, dan janin hidup tetapi usia prematur,
pertimbangkan terapi ekspektatif.
+ TATALAKSANA KHUSUS
TERAPI EKSPEKTATIF

Kriteria :  Rencana Penanganan :


 Rawat inap, tirah baring, dan berikan
antibiotik profilaksis
 Umur kehamilan kurang dari 37
 Lakukan pemeriksaan USG untuk
minggu. mengetahui implantasi plasenta, usia
kehamilan, profil biofisik, letak dan
 Perdarahan sedikit presentasi janin
 Periksa Hb, HCT, COT, golongan darah.
 Belum ada tanda-tanda persalinan  Awasi tanda vital ibu, perdarahan, dan detak
jantung janin.
 Keadaan umum baik, kadar Hb 8  Berikan tokolitik bila ada kontraksi :
gr% atau lebih.  MgSO4 4 g IV dosis awal dilanjutkan 4 g
setiap 6 jam
 Nifedipin 3 x 20 mg/hari
 Betamethason 24 mg IV dosis tunggal
untuk pematangan paru janin
+ TATALAKSANA KHUSUS
TERAPI AKTIF
 Kriteria :  Rencanakan terminasi kehamilan
apabila :
 Umur kehamilan >/ = 37 minggu,  Usia kehamilan cukup bulan
BB janin >/ = 2500 gram.
 Janin mati atau menderita
 Perdarahan banyak 500 cc atau anomali atau keadaan yang
lebih. mengurangi kelangsungan
hidupnya
 Ada tanda-tanda persalinan.  Pada perdarahan aktif dan
banyak, segera dilakukan terapi
 Keadaan umum pasien tidak baik aktif tanpa memandan usia
ibu anemis Hb < 8 gr%. kehamilan
+
INDIKASI SEKSIO SESAREA
 Plasenta previa totalis.

 Plasenta previa pada primigravida.

 Plasenta previa janin letak lintang atau letak sungsang

 Anak berharga dan fetal distres

 Plasenta previa lateralis jika :


 Pembukaan masih kecil dan perdarahan banyak.
 Sebagian besar OUI ditutupi plasenta.
 Plasenta terletak di sebelah belakang (posterior).

 Profause bleeding, perdarahan sangat banyak dan mengalir dengan cepat. 7


+
PARTUS PERVAGINAM
 Dilakukan pada plasenta previa marginalis atau lateralis pada
multipara dan anak sudah meninggal atau prematur.
 Jika pembukaan serviks sudah agak besar (4-5 cm), ketuban dipecah
(amniotomi) jika his lemah, diberikan oksitosin drips.
 Bila perdarahan masih terus berlangsung, dilakukan SC.
 Tindakan versi Braxton-Hicks dengan pemberat untuk menghentikan
perdarahan (kompresi atau tamponade bokong dan kepala janin terhadap
plasenta) hanya dilakukan pada keadaan darurat, anak masih kecil atau
sudah mati, dan tidak ada fasilitas untuk melakukan operasi

Anda mungkin juga menyukai