Anda di halaman 1dari 34

KELOMPOK 4

MOTOR SINKRON
Achmad Ridwan 1910951023

Reyantiza Harsel 1910952017

Ferdhi Syahri Romadhoni 1910952050

Fakhriy Dzukran Mandala 1910953016

Muhammad Salman Ikhsan 2010951007

M. Sean Mahogra Radi 2010952044

Prayoga Achmad 2010957003


Energi dan Konversi
Energi C
MOTOR SINKRON

Highlight 1. Konsep Dasar (Konstruksi dan Prinsip


Kerja)

2. Jenis/Klasifikasi

3. Rangkaian Ekivalen

4. Penentuan Parameter
1. KONSEP DASAR MOTOR
(PRINSIP KERJA DAN
KONSTRUKSI MOTOR
SINKRON)
Konsep Dasar Mesin Listrik
Prinsip dasar mesin listrik adalah konversi energi
elektromekanik, yaitu konversi dari energi listrik ke
energi mekanik atau sebaliknya.

Alat yang dapat mengubah (mengkonversi) energi


mekanik ke energi listrik disebut generator, dan
apabila mesin melakukan proses konversi
sebaliknya yaitu dari energi listrik ke energi
mekanik disebut motor.
Motor Sinkron
• Merupakan salah satu jenis mesin listrik yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi gerak
(putaran).

• Disebut motor sinkron (serempak) karena putaran GGM Stator sama dengan putaran rotor (Ns=Nr)
karena rotor terkunci dengan medan putar

• Kecepatan konstan pada kecepatan sinkron

• Tidak punya slip (perbedaan kecepatan medan putar di stator sama dengan kecepatan putar di rotor

• Motor sinkron sangat baik dioperasikan pada kecepatan rendah

• Motor sinkron dapat dioperasikan pada faktor daya lagging maupun leading

• Rugi rugi kecil daya kecil sehingga efisiensi tinggi


• Motor sinkron tidak mempunyai torsi awal, sehingga
Motor sinkron untuk starting diperlukan eksitasi arus dc
• Kecepatan sikron dinyatakan dalam persamaan berikut:
Konstruksi Motor sinkron
Konstruksi Motor sinkron
Komponen Konstruksi Motor
sinkron
• Stator dan rotor

• Kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada rotor

• Kumparan jangkar bentuk sama dengan mesin induksi

• Kumparan medan bentuk kutub sepatu atau kutub dengan celah udara (rotor
silinder)

• Eksitasi dc untuk menghasilkan medan magnet (fluks) pada kumparan


medan dialirkan ke rotor melalui cincin belah

• Kumparan jangkar dihubungkan dengan sumber tegangan listrik tiga fasa


menghasilkan medan putar pada stator

• Kutub medan putar yang diberi penguat arus searah mendapat tarikan dari
kutub medan putar stator hingga turut berputar dengan kecepatan sinkron
Rangkaian Cara membelit lilitannya dapat menggunakan pola yang
terdistribusi seperti gambar serta pola yang konsentris
Belitan Motor seperti gambar.
• Rotor berputar karena terjadi interaksi tarik menarik antara
medan putar stator dan medan rotor

• Motor sinkron tidak mempunyai torsi awak pada rotor, maka


Prinsip kerja perlu prime-mover (penggerak mula) yang memutar rotir hingga
kecepatan sinkron agar terjadi coupling antara medan putar
Motor stator (Bs) dan medan rotor (Br) atau eksitasi dari sumber DC

sinkron • Torsi yang diperlukan untuk menarik motor hingga mencapai


sinkronisasi disebut pull-in torque

• Sumber dc berfungsi sebagai ekesitasi medan dc kepada rotor

• Ketika motor mencapai kecepatan sinkron, arus ac diberikan


kepada belitas stator
Prinsip kerja Motor sinkron
• Motor sinkron dapat dibebani setelah mencapai kecepatan sinkronnya

• Rotor terkunci dengan medan putar dan harus terus beroperasi pada kecepatan
sinkron

• Rotor terkunci dengan medan putar dan harus terus beroperasi pada kecepatan
sinkron

• Kecepatan konstan walau beban berubah ubah


Prinsip kerja Motor
sinkron
• Pada kondisi tanpa beban, garis tengah kutub
medan putar dan kutub medan dc berada
dalam satu garis

• Seiring pembebanan, terjadi pergeseran


kutub rotor ke belakang relatif terhadap
kutub stator

• Jika beban mekanis motor dinaikkan ke titik


dimana rotor ditarik keluar dari sinkronisasi,
motor akan berhenti
Prinsip kerja Motor sinkron
Pembangkitan Medan Putar
2. Jenis/Klasifikasi Motor
Sinkron
Electrical Engineering
Faculty of Engineering
Andalas University

Jenis / Klasifikasi Motor Sinkron


Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap pada sistem frekuensi tertentu.

Motor Sinkron diklasifikasikan sebagai :

1. Motor Magnet Permanen

2. Motor Reluktansi

3. Motor Histerisis
TE C| Energi dan Konversi Energi
Electrical Engineering
Faculty of Engineering
Andalas University

Jenis / Klasifikasi Motor Sinkron


1. Motor Magnet Permanen
Pada motor sinkron magnet permanen,
magnet permanen digunakan bersama dengan
baja untuk desain rotor. Mereka memiliki
medan magnet konstan dalam rotor, sehingga
belitan induksi tidak dapat digunakan untuk
starting. Digunakan sebagai motor elevator
tanpa roda gigi. TE C| Energi dan Konversi Energi
Electrical Engineering
Faculty of Engineering
2. Motor reluktansi Andalas University

Motor reluktansi adalah motor sinkron yang beroperasi tanpa adanya eksitasi dari sumber dc,yang operasinya
bergantung dari perbedaan dan reluktansi dalam kuadran titik Motor reluktansi sinkron ini juga merupakan versi lain
dari motor tipe rotor sangkar, sinkron disini mengimplikasikan motor berputar pada kecepatan sinkron pada keadaan
normal, tergantung beban yang dipakai, selama beban lebih rendah dari pada level tertentu.

3. Motor histersis

Motor hysteresis adalah sebuah tabung silinder yang halus dari bahan magnet permanen yang mempunyai hysteresis
tinggi tanpa gulungan atau slot. Dalam fase tunggal motor, gulungan stator biasanya adalah tipe permanen-split-
kapasitor. Nilai kapasitor dipilih untuk menghasilkan fase seimbang 2 kondisi dalam motor gulungan. Stator
menghasilkan medan putar yang berbelit-belit dalam bentuk gelombang ruang dan berputar padakecepatan sinkron.
3. Rangkaian ekivalen
Rangkaian Ekuivalen

Rangkaian ekuivalen motor sinkron adalah sama halnya dengan generator

sinkron, kecuali untuk arah aliran dayanya dimana arah aliran daya pada motor

sinkron terbalik dengan arah daya pada generator sinkron. Karena arah aliran daya

ini terbalik, maka arah arus yang mengalir ke stator motor juga akan terbalik.
• Dengan demikian, rangkaian ekuivalen motor sinkron
adalah sama dengan rangkaian ekuivalen generator
sinkron, kecuali bahwa referensi arah IA dibalik.
Rangkaian ekuivalennya diperlihatkan pada gambar (2.7)
dan rangkaian per fasanya ditunjukkan pada gambar (2.8).
Rangkaian ekuivalen tiga fasa biasa dalam bentuk
hubungan Y atau hubungan Delta (∆).

• Karena perubahan arah IA ini, maka persamaan tegangan Gambar 2.7 Rangkaian ekuivalen motor sinkron 3 fasa

menurut hukum Kirchoff untuk rangkaian ekuivalennya


juga akan berubah. Jadi persamaan hukum Kirchoff untuk
tegangannya untuk rangkaian ekuivalen yang baru adalah :

• Persamaan ini sama dengan persamaan generator sinkron,

kecuali tanda untuk arusnya adalah terbalik.


Gambar 2.8 Rangkaian ekuivalen motor sinkron per fasanya
Dari persamaan umum motor sinkron yang dituliskan di dalam persamaan (2.3) dapat
digambarkan diagram fasor motor sinkron seperti ditunjukkan pada gambar (2.9)
sebagaiberikut :

Keterangan :

EA = Tegangan Jangkar (GGL lawan)

IA = ArusJangkar

Vph = Tegangan Terminal

XS = ReaktansiSinkron Motor

Δ = SudutKopel

Gambar 2.9 Diagram Fasor Motor Sinkron Dalam hal ini motor dianggap beroperasi dengan faktor daya satu (unity). Namun dalam
Dengan Faktor Daya Satu (Unity) operasi motor sinkron, motor dapat beroperasi dengan faktor daya mendahului (leading)
dan tertinggal (lagging) selain dengan faktor daya unity.
Diagram fasor motor sinkron denga faktor daya mendahului (leading) dan tertinggal (lagging)
ditunjukkan seperti pada gambar (2.10) dan gambar (2.11).

Gambar 2.10 Diagram Fasor Motor Sinkron Dengan Gambar 2.11 Diagram Fasor Motor Sinkron
Faktor Daya Leading Dengan Faktor Daya Lagging

Namun pada kenyataannya, saat motor sinkron dibebani tanpa pengaturan arus medan, motor sinkron akan

beroperasi dengan faktor daya tertinggal (lagging) dan diagram fasornya seperti yang ditunjukkan pada

gambar (2.11). Oleh karena itu, untuk menganalisis motor sinkron digunakan diagram fasor motor sinkron

dengan faktor daya tertinggal (lagging).


Dari diagram fasor motor sinkron didapat daya mekanik (Pmek) motor sinkron menurut persamaan berikut :

Untuk motor sinkron tiga fasa maka persamaan daya mekanik (Pmek) menjadi:

Karena tahanan jangkar (RA) motor sinkron biasanya kecil, maka tahanan jangkar ini biasanya diabaikan. Bila tahanan
jangkar (RA) diabaikan (RA<)
4. Penentuan Parameter
KARAKTERISTIK MOTOR LISTRIK

Dalam Hubungan antara Arus medan dan arus


motor ini bisa beroperasi antara lagging dan
leading.
• Untuk lagging (tertinggal) arus dibanding
dengan tegangan
• Untuk Leading (mendahului arus dibanding
tegangan)
• Di tengah bersifat resistif yang memiliki
faktor daya satu
Grafik Hubungan antara Arus medan dan arus motor
KARAKTERISTIK MOTOR LISTRIK

Dari gambar disamping bisa dilihat

faktor dayanya untuk arus armatur (arus

motor) dan ada arus medan. Dalam garis

Lotus of unity pf kospi nya akan bernilai

maksimal 1, sedangkan sebelah kanan

0,8 lagging dan sebelah kiri 0,9 leading.


Rugi Motor Sinkron
Untuk rugi dari motor sinkron relatif

hampir sama dengan motor DC, yaitu ada

rugi daya input, daya jangkar dan daya

output serta rugi nya ada rugi tembaga,

rugi inti dan rugi gesek (Pb).


Efisiensi Motor Sinkron

Rumus Efisiensi Pengertian Efisiensi

Efisiensi motor merupakan

perbandingan antara daya

keluaran dengan daya masukan


Kelebihan Motor Sinkron

• Dapat Memperbaiki faktor daya system

• Kecepatan selalu konstan baik beban bertambah ataupun berkurang, yang membuatnya paling

efektif untuk keperluan industry

• Stabilitas mekanis lebih baik Karena adanya celah udara yang lebih besar

• Efisiensi tinggi hampir Sembilan puluh persen


Kekurangan Motor Sinkron

• Membutuhkan Eksitasi sumber DC, sehingga ribet startingnya

• Harganya per kilowatt-hour lebih mahal daripada motor induksi

• Karena adanya Cincin Slip dan sikat karbon harganya jadi lebih tinggi

• Perawatan lebih kompleks dibandingkan motor Induksi


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai