MOTOR SINKRON
Achmad Ridwan 1910951023
2. Jenis/Klasifikasi
3. Rangkaian Ekivalen
4. Penentuan Parameter
1. KONSEP DASAR MOTOR
(PRINSIP KERJA DAN
KONSTRUKSI MOTOR
SINKRON)
Konsep Dasar Mesin Listrik
Prinsip dasar mesin listrik adalah konversi energi
elektromekanik, yaitu konversi dari energi listrik ke
energi mekanik atau sebaliknya.
• Disebut motor sinkron (serempak) karena putaran GGM Stator sama dengan putaran rotor (Ns=Nr)
karena rotor terkunci dengan medan putar
• Tidak punya slip (perbedaan kecepatan medan putar di stator sama dengan kecepatan putar di rotor
• Motor sinkron dapat dioperasikan pada faktor daya lagging maupun leading
• Kumparan medan bentuk kutub sepatu atau kutub dengan celah udara (rotor
silinder)
• Kutub medan putar yang diberi penguat arus searah mendapat tarikan dari
kutub medan putar stator hingga turut berputar dengan kecepatan sinkron
Rangkaian Cara membelit lilitannya dapat menggunakan pola yang
terdistribusi seperti gambar serta pola yang konsentris
Belitan Motor seperti gambar.
• Rotor berputar karena terjadi interaksi tarik menarik antara
medan putar stator dan medan rotor
• Rotor terkunci dengan medan putar dan harus terus beroperasi pada kecepatan
sinkron
• Rotor terkunci dengan medan putar dan harus terus beroperasi pada kecepatan
sinkron
2. Motor Reluktansi
3. Motor Histerisis
TE C| Energi dan Konversi Energi
Electrical Engineering
Faculty of Engineering
Andalas University
Motor reluktansi adalah motor sinkron yang beroperasi tanpa adanya eksitasi dari sumber dc,yang operasinya
bergantung dari perbedaan dan reluktansi dalam kuadran titik Motor reluktansi sinkron ini juga merupakan versi lain
dari motor tipe rotor sangkar, sinkron disini mengimplikasikan motor berputar pada kecepatan sinkron pada keadaan
normal, tergantung beban yang dipakai, selama beban lebih rendah dari pada level tertentu.
3. Motor histersis
Motor hysteresis adalah sebuah tabung silinder yang halus dari bahan magnet permanen yang mempunyai hysteresis
tinggi tanpa gulungan atau slot. Dalam fase tunggal motor, gulungan stator biasanya adalah tipe permanen-split-
kapasitor. Nilai kapasitor dipilih untuk menghasilkan fase seimbang 2 kondisi dalam motor gulungan. Stator
menghasilkan medan putar yang berbelit-belit dalam bentuk gelombang ruang dan berputar padakecepatan sinkron.
3. Rangkaian ekivalen
Rangkaian Ekuivalen
sinkron, kecuali untuk arah aliran dayanya dimana arah aliran daya pada motor
sinkron terbalik dengan arah daya pada generator sinkron. Karena arah aliran daya
ini terbalik, maka arah arus yang mengalir ke stator motor juga akan terbalik.
• Dengan demikian, rangkaian ekuivalen motor sinkron
adalah sama dengan rangkaian ekuivalen generator
sinkron, kecuali bahwa referensi arah IA dibalik.
Rangkaian ekuivalennya diperlihatkan pada gambar (2.7)
dan rangkaian per fasanya ditunjukkan pada gambar (2.8).
Rangkaian ekuivalen tiga fasa biasa dalam bentuk
hubungan Y atau hubungan Delta (∆).
• Karena perubahan arah IA ini, maka persamaan tegangan Gambar 2.7 Rangkaian ekuivalen motor sinkron 3 fasa
Keterangan :
IA = ArusJangkar
XS = ReaktansiSinkron Motor
Δ = SudutKopel
Gambar 2.9 Diagram Fasor Motor Sinkron Dalam hal ini motor dianggap beroperasi dengan faktor daya satu (unity). Namun dalam
Dengan Faktor Daya Satu (Unity) operasi motor sinkron, motor dapat beroperasi dengan faktor daya mendahului (leading)
dan tertinggal (lagging) selain dengan faktor daya unity.
Diagram fasor motor sinkron denga faktor daya mendahului (leading) dan tertinggal (lagging)
ditunjukkan seperti pada gambar (2.10) dan gambar (2.11).
Gambar 2.10 Diagram Fasor Motor Sinkron Dengan Gambar 2.11 Diagram Fasor Motor Sinkron
Faktor Daya Leading Dengan Faktor Daya Lagging
Namun pada kenyataannya, saat motor sinkron dibebani tanpa pengaturan arus medan, motor sinkron akan
beroperasi dengan faktor daya tertinggal (lagging) dan diagram fasornya seperti yang ditunjukkan pada
gambar (2.11). Oleh karena itu, untuk menganalisis motor sinkron digunakan diagram fasor motor sinkron
Untuk motor sinkron tiga fasa maka persamaan daya mekanik (Pmek) menjadi:
Karena tahanan jangkar (RA) motor sinkron biasanya kecil, maka tahanan jangkar ini biasanya diabaikan. Bila tahanan
jangkar (RA) diabaikan (RA<)
4. Penentuan Parameter
KARAKTERISTIK MOTOR LISTRIK
• Kecepatan selalu konstan baik beban bertambah ataupun berkurang, yang membuatnya paling
• Stabilitas mekanis lebih baik Karena adanya celah udara yang lebih besar
• Karena adanya Cincin Slip dan sikat karbon harganya jadi lebih tinggi