Anda di halaman 1dari 40

Identifikasi

Penderita
GTJ
Adita Kiara Sindhi
40620072
IDENTITAS PASIEN

1. No. RM : 160xxx

2. Nama Penderita : Tn. Dalang

3. Alamat : Jl. Raya Kediri

4. Jenis Kelamin : Laki-laki

5. Umur : 40 Tahun

6. Pekerjaan : Pegawai Swasta

7. Tanggal : 12 Juli 2021

8. Pembimbing : drg. Nino Mayangsari, Sp. Pros

9. Tandatangan :

10. Nomor telepon pasien : 08xxxxxxxxxxx

11. Nama mahasiswa : Adita Kiara Sindhi

12. NIM : 40620072


Profil Penderita
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama :
Pasien datang ke RSGM untuk mengganti giginya yang hilang untuk memaksimalkan
fungsi mengunyah. Pasien datang atas kemauannya sendiri dan ajakan operator.

2. Riwayat Geligi :
Gigi belakang kiri RB dicabut sekitar 20 tahun yang lalu karena berlubang

3. Pengalaman dengan GT : Pernah / Tidak Pernah


a. Bila pernah : Puas/ Tidak Puas
b. Bila Tidak Puas: Tidak Retentive/ Sakit/ Warna Tidak Sesuai

4. Riwayat Penyakit : Tidak ada kelainan


5. Alergi :-
6. Obat yang sedang dikonsumsi : -
7. Pembiayaan : 100% penderita
5. Lain-lain :-
Pemeriksaan
EO &IO
GTJ

Adita Kiara Sindhi


40620072
Pemeriksaan EO

TMJ : t. a. k
Cara pemeriksaan
- VISUAL ( pola buka mulut tidak ada keluhan)
Dilihat pergerakan buka tutup mulut dan keadaan setelah oklusi ( dilihat
pergerakannya simetris atau tidak ).
- Palpasi ( tidak ada keluhan)
Pemeriksaan menggunakan jari dimasukkan ke meatus acustikus externus
rasakan pergerakan TMJ saat membuka dan menutup mulut bila ada kelainan (TMD)
gerakannya tidak “smooth” ( seperti ada lonjakan / bergeronjol).
- Auskultasi
Pemeriksaan menggunakan bantuan stetoskop atau didengar dengan telinga saja,
apakah saat melakukan buka tutup mulut terdengar suara clicking atau krepitasi.

Pergerakan ke samping : kanan 9 mm, kiri 10mm, protrusif 6 mm, tidak ada keluhan.
Hidung : Simetris, t.a.k
- ditulis kelainan yang ada, missal bentuknya simetris / asimetris,
- Pernafasan → tidak lancar → menyulitkan pencetakan (rasa ingin muntah)

 Bentuk wajah : Ovoid


- Oval, square dan tapering. Selaras atau berkaitan dengan bentuk gigi insisif RA
- Warna kulit → untuk pilihan warna gigi

 Bibir : Simetris, t.a.k


- bibir hipertonus : saat rest position, gigi insisif sentral RA tidak terlihat
- bibir Normal : saat rest position, gigi insisif sentral RA dari bagian insisal sampai bagian bawah bibir atas = 2-4 mm
- bibir hipotonus : saat rest position, gigi insisiv sentral RA dari bagian insisal sampai bagian bawah bibir atas = >4 mm
# Panjang/pendek  Menentukan letak bidang Insisal & garis senyum

 Mata : Simetris, t.a.k


- ditulis kelainan yang ada, misalnya : asimetris, juling, dll
- Pupil → garis inter pupil → kesejajaran gigi anterior
Pemeriksaan IO, gambaran klinisnya

TAMPAK OKLUSAL TAMPAK OKLUSAL


PADA RAHANG ATAS PADA RAHANG BAWAH
• Status Umum/ Keadaan Rongga Mulut
1. Gigi hilang
2. Gigi karies
3. Gigi atrisi
4. Gigi tipping
5. Gigi supraposisi
6. Gigi post tumpatan
7. Gigi rotasi sentris
8. Stain dan kalkulus

• Jaringan Lunak
Terdapat resesi gingiva
Status Lokalis

• Kalkulus : gigi 46,45,44,43,34,35,37


• Stain bagian palatal : gigi 12,11,21,22
• Gigi hilang : gigi 36
• Karies kelas I : gigi 46
• Tumpatan Komposit : gigi 37
• Gigi tiping : gigi 37
• Gigi tumpatan : gigi 47 (amalgam)
• Karies kelas III : gigi 11,21
• Rotasi sentris : gigi 31,41
• Supra posisi : gigi 26
• Atrisi : gigi 13, 23,24,33, 34,35,43
Oklusi
Statis & Dinamis
GTJ

Adita Kiara Sindhi


40620072
Oklusi Statis

Oklusi Statik : Ada / tidak ada


yang dilihat : kontak gigi gigi RA dan RB pada oklusi sentris minimal

Hubungan gigi posterior (cusp to marginal ridge): cups fungsional gigi rahang atas
dan bawah saling bersandar pada marginal ridge gigi posterior lawannya.
- Sisi kiri : cusp mesiopalatal gigi 27 dengan marginal ridge gigi 37
cusp mesiopalatal 28 dengan marginal ridge 38.

- Sisi kanan : cusp mesiopalatal gigi 18 dengan fossa 48


cusp mesiopalatal gigi 17 dengan fossa 47
cusp mesiopalatal 16 dengan fossa 46.
Hubungan gigi posterior (cusp to fossa): cups fungsional gigi rahang atas dan
bawah saling bersandar pada fossa gigi posterior lawannya.
- Sisi kiri : -
- Sisi kanan : cusp mesiopalatal gigi 18 dengan fossa 48
cusp mesiopalatal gigi 17 dengan fossa 47, cusp mesiopalatal 16 dengan
fossa 46.

Hubungan gigi anterior : pemeriksaan overjet dan overbite


- Overjet : 4 mm
- Overbite : 3 mm
Overjet dan overbite normal yaitu 2-3mm.
Oklusi Dinamis
Oklusi ini mengacu pada hubungan antara gigi-geligi rahang atas dan bawah pada saat
seseorang melakukan gerakan mandibula ke arah lateral ataupun ke depan / gerak antero-
posterior dan gerak laterotrusion.

Tipe oklusi dinamik


1. Bilateral Balanced Occlusion (BBO)
2. Unilateral Balanced Occlusion (UBO)
3. Mutually Protected Occlusion (MPO)

 
Gangguan Oklusi : -
Beberapa gangguan oklusi :
1. Gangguan retruded contact position
Adanya kontak prematur ataupun kontak yang berlebih, saat seseorang melakukan
gerakan menutup mulut.
2. Gangguan intercuspal contact position
Adanya kontak prematur ataupun kontak yang berlebih, saat seseorang melakukan
gerakan penelanan
 3. Gangguan protrusive contact position
Adanya kontak prematur ataupun kontak yang berlebih pada saat seseorang
menggerakkan rahang bawah ke depan.
4. Gangguan working side contact position
Adanya kontak prematur ataupun kontak yang berlebih pada workin side (sisi kerja), saat
seseorang menggerakkan rahang bawah ke lateral.
5. Gangguan non-working side contact position
Adanya kontak prematur ataupun kontak yang berlebih pada balancing side (sisi
keseimbangan), saat seseorang menggerakkan rahang bawah ke lateral.
6. Traumatik oklusi oleh karena restorasi
Adanya kontak prematur ataupun kontak yang berlebih pada saat seseorang
menggerakkan rahang bawah ke batas gerakan mandibula.
Pemeriksaan IO
GTJ

Adita Kiara Sindhi


40620072
• Vestibulum : pemeriksaan menggunakan kaca mulut no. 4
1. Dalam : bila setengah atau lebih diameter kaca mulut no.4 terbenam
2. Dangkal : bila kurang dari setengah diameter kaca mulut no.4 yang terbenam
RA : Anterior : dalam / dangkal Molar ki : dalam / dangkal
Premolar ki : dalam / dangkal Molar ka : dalam / dangkal
Premolar ka : dalam / dangkal
RB : Anterior : dalam / dangkal Molar ki : dalam / dangkal
Premolar ki : dalam / dangkal Molar ka : dalam / dangkal
Premolar ka : dalam / dangkal
• Bentuk insisif pertama atas :
1. Square
2. Ovoid
3. Tapering
• Frenulum
1.Tinggi, apabila perlekatan mendekati puncak ridge
2.Rendah, apabila perlekatan menjauhi puncak ridge
RA : Labial : tinggi / rendah
Bukal ki : tinggi / rendah
Bukal ka : tinggi / rendah
RB : Labial : tinggi / rendah
Bukal ki : tinggi / rendah
Bukal ka : tinggi / rendah
Lingualis : tinggi / rendah
Bentuk ridge
1.Square
2.Ovoid
3.Tapering
4.Flat

RA : Anterior : square / ovoid / tapering / flat


Posterior ki : square / ovoid / tapering / flat
Posterior ka : square / ovoid / tapering / flat
RB : Anterior : square / ovoid / tapering / flat
Posterior ki : square / ovoid / tapering / flat
Posterior ka : square / ovoid / tapering / flat
 Relasi ridge / gigi

Transversa : 1. ≥ 80°
2. ≤80°
- Pada kasus GTJ : Dilihat pada oklusi sentris
Depan : 1. Normal
2. Progeni  Bila ≥ 80°
3. Prognati maka RA / lengkung ridge RA lebih lebar dari RB
maka : gigi-gigi posterior, RA dan RB dapat disusun dalam
relasi transversal yang normal yaitu gigitan fisura luar rahang
atas.

 Bila ≤80°
maka rahang / lengkung ridge RA lebih kecil / sempit
dari RB sehingga gigi-gigi posterior RA dan RB disusun
dalam relasi transversal yaitu gigitan terbalik (crossbite)/
gigitan fisura dalam RA
Bentuk dalam palatum
1.Square
2.Ovoid
3.Tapering

Torus palatinus
1.Besar
2.Kecil
3.Flat

Torus mandibularis
1.Besar
2.Kecil
3.Flat
Tubber maxillae
1.Besar
2.Kecil
3.Flat

Exostosis
1.Ada
2.Tidak ada

Retromylohiod
1.Dalam (bagian kiri)
2.Dangkal
Kajian Radiografi
dan Diagnosis
GTJ

Adita Kiara Sindhi


40620072
Kajian Radiografis
 Gigi 36 : terdapat gambaran edentulus ridge.

 Gigi 37 : terdapat pelebaran membran periodontal


pada 1/3 dari servikal sisi mesial, terdapat
gambaran radiopak menyerupai bahan tumpatan
dari enamel sampai dentin pada mahkota gigi,
terdapat gambaran radiolusen menyerupai karies
sekunder dibawah tumpatan.

 Gigi 47 : terdapat gambaran radiopak menyerupai


bahan tumpatan dari enamel sampai dentin pada
mahkota gigi, terdapat gambaran radiolusen
menyerupai karies sekunder dibawah tumpatan.

 Gigi 46,45,44,43,34,35,37 : terdapat penurunan


puncak tulang alveolar secara vertikal kurang lebih
1/3 servikal gigi bagian mesial dan distal
Diagnosis
 36 : Edentulus ridge

 34,35,37,46,45,44,43 : Periodontitis agresif

 37 dan 47 : Pulpitis reversibel

 37 : Pergeseran gigi
Rencana Perawatan
Dan Rancangan Gigi
Tiruan

Adita Kiara Sindhi


40620072
RENCANA PERAWATAN
A. Rencana Perawatan Pendahuluan
1. Penetapan gigit pendahuluan : Ada / Tidak Ada
2. Bidang konservasi gigi :-
Pro tumpatan: 37, 47
Pro perawatan endodontik :-
3. Bidang Periodontologi :-
Pro scaling : Seluruh regio RA,RB
4. Bidang Bedah Mulut: -
Pro ekstraksi : -
5. Occlusal adjusment gigi : 26
B. Macam Gigi Tiruan
1. Rahang Atas :-
2. Rahang Bawah : GTJ
DESAIN 1

Fixed-fixed bridge all ceramic (zirconia)


- Retainer 35,37
- Pontik sanitari 36
- Warna gigi A3
TAHAPAN PEKERJAAN
1. Identifikasi penderita
2. Mencetak anatomi RA dan RB
3. Preparasi gigi penyangga
- Preparasi bagian oklusal
- Preparasi bagian bukal
- Preparasi bagian lingual
- Preparasi bagian proksimal
- Kesejajaran gigi penyangga dan akhiran servikal
- Menghaluskan hasil preparasi
4. Mencetak model kerja GTJ
5. Pembuatan catatan gigit GTJ
6. Penanaman Artikulator GTJ
7. Membuat gigi tiruan tetap sementara
8. Form pengiriman model kerja ke Laboratorium
9. Coba coping GTJ
10. Pemasangan GTJ dengan semen sementara
11. Insersi GTJ
12. Kontrol GTJ
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai