a. Kesiapsiagaan Nasional
Merupakan suatu kondisi siap siaga untuk mengantisipasi terjadinya Tindak Pidana Terorisme melalui proses yang terencana, terpadu, sistematis, dan
berkesinambungan. Kesiapsiagaan nasional dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat, peningkatan kemampuan aparatur, pelindungan dan peningkatan
sarana prasarana, pengembangan kajian Terorisme, serta pemetaan wilayah rawan paham radikal Terorisme.
b. Kontra Radikalisasi
Merupakan suatu proses yang terencana, terpadu, sistematis, dan berkesinambungan yang dilaksanakan terhadap orang atau kelompok orang yang rentan
terpapar paham radikal Terorisme yang dimaksudkan untuk menghentikan penyebaran paham radikal Terorisme. Kontra Radikalisasi dilakukan secara
langsung atau tidak langsung melalui kontra narasi, kontra propaganda, atau kontra ideologi. Yang dimaksud dengan "kontra narasi, kontra propaganda, atau
kontra ideologi" adalah berbagai upaya untuk melawan paham radikal Terorisme dalam bentuk lisan, tulisan, dan media literasi lainnya.
c. Deradikalisasi
Merupakan suatu prosses yang terencana, terpadu, sistematis dan berkesinambungan yang dilaksanakan untuk menghilangkan atau mengurangi dan
membalikkan pemahaman radikal terorisme yang telah terjadi.
Deradikalisasi dilakukan kepada: a. tersangka; b. terdakwa; c. terpidana; d. narapidana; e. mantan narapidana Terorisme; atau f. orang atau kelompok orang
yang sudah terpapar paham radikal Terorisme.
Deradikalisasi terhadap orang sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d diberikan melalui tahapan: a. identifikasi dan penilaian; b.
rehabilitasi; c. reedukasi; dan d. reintegrasi sosial.
Deradikalisasi terhadap orang atau kelompok orang sebagaimana dimaksud pada huruf e dan huruf f dapat dilaksanakan melalui: a. pembinaan wawasan
kebangsaan; b. pembinaan wawasan keagamaan; dan/atau c. Kewirausahaan.
Tindakan Pencegahan
1. Mencermati dan mengikuti secara aktif perkembangan yang terjadi di lingkungan kerja sebagai bagian dari deteksi dini terhadap
potensi gangguan dan ancaman radikalisme.
2. Kokohkan budaya kerja yang menekankan rasa kebersamaan di lingkungan kerja.
3. Menciptakan rasa tanggap dengan menanamkan kepekaan terhadap lingkungan sosialnya, sehingga tercipta sikap waspada
terhadap dinamika di lingkungan sekitar.
4. Memakmurkan masjid dan tempat lain di lingkungan kerja dan masyarakat yang rentan dijadikan sarana penyebaran paham radikal
dengan membuat kegiatan-kegiatan di masjid untuk sebagaimana mestinya. 5
5. Melakukan background check
6. Mengadakan kegiatan yang dapat memupuk rasa nasionalisme. Dalam bentuk internal bisa dilakukan dengan olahraga dan
kompetisi yang sehat.
7. Menempatkan karyawan agar tidak terjadi pengelompokkan aliran atau ideologi dalam suatu unit kerja. Hal ini akan menjadi
tempat ideal menyuburkan faham radikal.
8. Melakukan komunikasi yang baik dan menjunjung pluralitas terhadap karyawannya. Dan yang Mencari dan meminta informasi
kepada pihak yang berwenang (misal BNPT, Densus, Kemenag) tentang strategi dan metode melakukan deteksi dini penyebaran
radikalisme
Tindakan Persuasif
Jawaban :
5 poin A : langkah tepat saat itu
4 poin D : hal yang sering dilakukan generasi milenial
3 poin B : harus dilakukan dan agar ormas tersebut mengerti
2 poin D : kurang tepat jika biasa saja
1 poin E : kurang bagus
Contoh Soal (2)
Sikap dan perilaku masyarakat Indonesia haruslah sesuai dengan Ideologi Pancasila yang mengedepankan asas dalam
Pancasila terutama sikap anti Radikalisme. Di bawah ini sikap yang harus dihindari agar Radikalisme di masyarakat dapat
dicegah adalah ?
a. Menyebarkan gosip yang kurang baik antar tetangga
b. Tidak mengenal satu sama lain antar anggota masyarakat
c. Memaksakan suatu kehendak ketika bermusyawarah
d. Kurang menghargai pendapat orang lain
e. Penyebaran berita yang salah di dalam masyarakat dalam pertemuan warga
jawaban
5 poin B : hal utama yang membuat radikalisme terdapat di masyarakat
4 poin E : sikap yang kurang baik dan memicu radikalisme
3 poin A : salah satu hal yang memicu radikalisme
2 poin C : dapat membuat perbuatan anarkis
1 poin D : kurang sesuai dengan pertanyaan
Contoh Soal (3)
Sikap anti rasisme yang digaungkan oleh banyak negara di dunia telah lama diterapkan di Indonesia, karena tindak rasisme
dapat menyebabkan perbuatan anarkis yang tidak sesuai dengan pancasila. Apalagi hal tersebut berkaitan dengan
Indonesia yang memiliki keberagaman, Di bawah ini yang merupakan implementasi tersebut di dalam lingkungan
masyarakat adalah ?
a. Saling mengenal antar tetangga sekitar
b. Rela berkorban demi persatuan antar ras, suku dan agama
c. Tidak melakukan ancaman terhadap individu ataupun kelompok
d. Menjunjung tinggi hak, kedudukan, dan kewajiban yang sama di mata hukum
e. Rajin beribadah dan saling menyapa antar warga masyarakat
jawaban
5 poin A : perbuatan yang dapat dilakukan semua orang
4 poin C : hal yang dapat dilakukan
3 poin B : sikap yang bagus namun terlalu berlebihan
2 poin D : kurang sesuai karena ini di mata hukum
1 poin E : kurang sesuai
Contoh Soal (4)
1. Apa yang akan Anda lakukan terhadap kelompok yang oleh masyarakat dianggap sesat?
a. Kelompok yang dianggap sesat diperlakukan berbeda dengan kelompok lain yang tidak sesat.
b. Kelompok yang dianggap sesat tidak diberi layanan publik, karena mereka tidak boleh hidup di Indonesia.
c. Kelompok yang dianggap sesat hanya dilayani KTP-el saja. Layanan publik lain, terutama pernikahan, boleh tidak
dilayani.
d. Negara harus memberi pelayanan publik yang adil kepada kelompok yang dianggap sesat.
e. Negara harus melindungi kelompok mainstream dari ajaran kelompok yang dianggap sesat oleh masyarakat agar
tidak terjadi pembiasan dan pembenaran terhadap ajaran sesat tersebut
Jawaban : sikap yang tepat sebagai ASN yang merupakan alat perekat bangsa dan setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945,
NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Dalam menghadapi kelompok yang dianggap sesat oleh kelompok mainstream sikap sebagai
ASN yaitu tetap memberikan pelayanan publik selama belum ada peraturan yang mengatur untuk melarangnya karena ASN
adalah alat pelayan publik, pelaksana kebijakan pemerintah, dan pemersatu bangsa.
Skor 5 D
Skor 4 C
Skor 3 E
Skor 2 A
Skor 1 B
Contoh Soal (5)
1. Anda adalah seorang dokter yang ditempatkan di rumah sakit yang berada di daerah konflik antaragama. Kebetulan
konflik tersebut melibatkan agama yang Anda anut dengan agama minoritas di daerah tersebut. Anda juga terkadang
merasa mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari pemerintah dan tekanan dari kelompok agama Anda sendiri untuk
membela agamanya. Sikap Anda sebaiknya...
a. Mendukung dan membela kelompok agama saya untuk menegakkan keadilan
b. Memberikan layanan medis hanya kepada kelompok saya karena merasa tidak diperlakukan adil oleh pemerintah
c. Meminta kepada pemerintah melalui atasan untuk berlaku adil terhadap kepentingan kelompok agama yang saya anut
d. Bersikap tidak memihak kepentingan kelompok manapun, memberikan layanan medis yang tidak diskriminatif.
e. Memberikan layanan medis berdasarkan perintah atasan saya
Jawaban : sikap yang seharusnya dimiliki oleh dokter apalagi ASN maka dia harus netral, tidak diskriminatif, dan mampu
menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan dan mampu mengembangkan
persatuan Indonesia atas dasar bhinneka tunggal ika (pengamalan sila ke 3).
Skor 5 D
Skor 4 E
Skor 3 C
Skor 2 B
Skor 1 A