Anda di halaman 1dari 23

MASALAH

PENELITIAN
Oleh : Ahmad Mulyono, S.E.Sy., M.Pd.
PENGERTIAN MASALAH
1. Masih tingginya kejadian TB paru di Indonesia, padahal program pengobatan dan
pencegahan sudah menjadi program pemerintah sejak lama.
2. Target cakupan air bersih minimal 80%, kenyataan baru 65% masyarakat yang
mendapatkan akses air bersih.
3. UU no 18 tahun 2008 mewajibkan bahwa sampah dikelola dari sumbernya, namun masih
banyak tumpukan sampah di lingkungan pemukiman dan menimbulkan bau serta tempat
perindukan lalat.

Dalam kehidupan sehari-hari, masalah adalah kesenjangan (gap) antara harapan


dengan kenyataan, kesenjangan antara apa yang diinginkan atau yang dituju
dengan kenyataan atau fakta yang ada atau juga merupakan kesenjangan antara
teori-teori dengan fakta.
PENGERTIAN MASALAH
Tidak semua permasalahan dapat dikembangkan menjadi permasalah penelitian, ada kondisi
problematik tertentu antara lain:
1. Adanya kesenjangan antara yang seharusnya (fakta empiric) dengan kenyataan yang
dihadapi.
2. Dari kesenjangan tersebut dapat dikembangkan pertanyaan mengapa kesenjangan itu
terjadi.
3. Pertanyaan tersebut memungkinkan untuk dijawab dan jawabannya lebih dari satu
kemungkinan.
PENGERTIAN MASALAH
Masalah diartikan sebagai kesenjangan antara harapan dengan realita. Masalah
sebaiknya hanya terbatas untuk dilakukan pemecahan masalah. Pada umumnya
keadaan berikut bisa dijadikan masalah :
1. Bila ada informasi yang mengakibatkan munculnya kesenjangan dalam
pengetahuan kita.
2. Bila ada hasil-hasil yang bertentangan
3. Bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskan melalui penelitian
(McGuigan)
PENGERTIAN MASALAH
 Masalah adalah deskripsi mengenai kesenjangan antara teori dan praktek,
antara aturan dan pelaksanaan, atau antara harapan dan kenyataan. Masalah
timbul karena adanya tantangan, kesangsian terhadap fenomena, ambiguitas,
hambatan atau kesenjangan/gap.
 Masalah penelitian adalah suatu kesenjangan yang yang terjadi, relevan dan
terdokumentasi yang pemecahan atau alternatif pemecahannya memerlukan
penelitian. Masalah penelitian dapat berupa common sense atau intuitif yang
identifikasi/pemecahannya hanya dapat dilakukan melalui penelitian.
Kesenjangan dapat berupa belum ada informasi, informasi bertentangan
dengan teori, atau informasi belum lengkap atau kurang tajam.
JENIS-JENIS MASALAH
1. Deskriptif : mengetahui dan mendeskripsikan fenomena, misal penelitian
deskriptif, penelitian historis dan penelitian filosofis.
 contoh judul : “Studi deskripsi tentang ………”, “Penelitian tentang pendapat
…..”, “Tanggapan masyarakat tentang ………”.

2. Komparatif : membandingkan dua fenomena atau lebih, mencari persamaan


dan perbedaan, dan kemudian mencari manfaat dari adanya perbedaan dan
persamaan tersebut.
 contoh judul : “Studi komparasi antara . . . . . .”, “Penelitian komparasi
kandungan minyak atsiri antara buah pala ma-tang dan mentah”.
JENIS-JENIS MASALAH
3. Asosiatif : Mencari hubungan antara dua fenomena atau lebih --> problema
korelasi.
 contoh judul : “Korelasi antara …… dengan ………”,”Hubungan antara …..
dengan ……..”, atau “Studi korelasi antara ….. dengan ……..”. “Pengaruh
……. terhadap ………..”
CARA MENEMUKAN SUATU
MASALAH
1. Banyak melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan & fenomena
kesehatan dengan cermat dan jeli
2. Membangun sikap kritis dan skeptis yang sehat sehingga selalu mengajukan
pertanyaan mengapa, kenapa, apa sebabnya, dan sebagainya
3. Membaca publikasi ilmiah dibidang kesehatan baik jurnal, laporan berkala
yang terbitan atau di internet
4. Memaparkan diri pada stimulasi dan iklim ilmiah misalnya hadir dalam
diskusi, sarasehan kesehatan
KRITERIA MASALAH YANG
BAIK
Berikut ini beberapa kriteria yang dapat dijadikan rujukan untuk mengetahui
masalah yang baik:
1. Masalah yang diambil benar-benar menarik
2. Pemecahan masalah harus bermanfaat bagi orang-orang yang berkepentingan
di dalam bidangnya
3. Masalah tersebut merupakan sesuatu yang baru
4. Masalah yang baik mengundang rancangan yang lebih komplek
5. Masalah tersebut dapat diselesaikan dalam suatu penelitian sesuai dengan
waktu yang diinginkan
6. Masalah tidak bertentangan dengan moral
MENENTUKAN MASALAH
1. Fisibel berdasarkan biaya, waktu, alat, keahlian, subjek penelitian, dan
lainnya
a) tersedia biaya yang mencukupi untuk penyusunan proposal, persiapan
penelitian, pengumpulan data, analisis data dan penulisan laporan.
b) tersedia waktu yang memadai untuk penyusunan proposal, pelaksanaan
penelitian dan penulisan laporan penelitian
c) tersedia fasilitas dan peralatan yang sesuai untuk penelitian
d) tersedia keahlian peneliti yang sesuai dengan topik penelitian
e) tersedia subjek penelitian yang karakteristik dan jumlahnya mencukupi
MENENTUKAN MASALAH
2. Interesting bagi peneliti, yang umumnya sesuai dengan bidang kepakarannya
3. Novel, yaitu hasil penelitian dapat menguatkan, membantah, melengkapi
atau berbeda dari penelitian sebelumnya
4. Etika penelitian dipenuhi terutama dalam penelitian terhadap manusia
5. Relevan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan mendukung program
atau kebijakan
SUMBER MASALAH
1. Teori . Teori-teori yang ada dapat dijadikan sebagai sumber masalah. Dari teori
yang ada dapat dirumuskan sebuah pertanyaan penelitian, yang akan dicari
kebenarannya atau untuk mendapatkan sesuatu yang lain dengan titik awalnya
adalah sebuah teori.
2. Bacaan. Bacaan, terutama bacaan yang melaporkan hasil penelitian, mudah
dijadikan sumber masalah penelitian, karena laporan penelitian yang baik tentu
akan mencantumkan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut dengan arah
tertentu. Hal yang demikian itu mudah dimengerti, karena tidak pernah ada
penelitian yang tuntas.
SUMBER MASALAH
3. Diskusi, Seminar, Pertemuan Ilmiah. Diskusi, seminar, dan lain-lain pertemuan
ilmiah juga merupakan sumber masalah penelitian yang cukup kaya, karena pada
umumnya dalam pertemuan ilmiah demikian itu para peserta melihat hal-hal yang
dipersoalkannya secara profesional. Dengan kemampuan profesional para ilmuwan
peserta pertemuan ilmiah melihat, menganalisis, menyimpulkan dan
mempersoalkan hal-hal yang dijadikan pokok pembicaraan.
4. Pernyataan Pemegang Otoritas. Pernyataan pemegang otoritas, baik pemegang
otoritas dalam pemerintahan maupun pemegang otoritas dalam bidang ilmu
tertentu, dapat menjadi sumber masalah penelitian. Demikianlah misalnya
pernyataan seseorang menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengenai rendahnya
daya serap murid-murid SMA, atau pernyataan seorang direktur perguruan tinggi,
dapat secara langsung mengundang berbagai penelitian.
SUMBER MASALAH
5. Pengamatan Sepintas. Seringkali terjadi, seseorang menemukan masalah
penelitiannya dalam suatu perjalanan atau peninjauan. Ketika berangkat dari rumah
sama sekali tidak ada rencanauntuk mencari masalah penelitian. Tetapi ketika
menyaksikan hal-hal tertentu dilapangan, timbullah pertanyaan-pertanyaan dalam
hatinya, yang akhirnya terkristalisasikan dalam masalah penelitian.
6. Pengalaman Pribadi. Pengalaman pribadi sering pula menjadi sumber bagi
diketemukannya masalah penelitiannya. Lebih-lebih dalam ilmu-ilmu sosial, hal
yang demikian itu sering terjadi. Mungkin pengalaman pribadi itu berkaitan dengan
sejarah perkembangan dan kehidupan pribadi, mungkin pula berkaitan dengan
kehidupan profesional.
SUMBER MASALAH
7. Perasaan intuitif. Tidak jarang terjadi, masalah penelitian itu muncul dalam pikiran ilmuwan
pada pagi hari setelah bangun tidur, atau pada saat-saat habis istirahat.
8. Dokumen. Dokumen-dokumen yang berisi catatan penting tentang suatu kejadian baik yang
dibuat secara pribadi ataupun merupakan dokumen dari sebuah instansi, dapat digunakan
sebagai sumber masalah penelitian.
9. Tingkah laku manusia. Pengamatan terhadap tingkah laku manusia dapat memunculkan ide
sebagai sumber masalah penelitian.
SUMBER MASALAH
Sumber permasalahan penelitian sebenarnya ada dalam calon peneliti
sendiri. Ia harus selalu “alergi” terhadap alasan yang diberikan oleh
para kolega dan seniornya atau tulisan literatur. Ia harus
mengembangkan ketajaman observasinya, sehingga ia menjadi lebih
awas pada apa saja yang perlu dipertanyakan. Ia harus meragukan
setiap kesimpulan yang tidak cukup bukti atau tidak berdasarkan
data yang lengkap.
MEMBUAT RUMUSAN
MASALAH
Ketentuan-ketentuan dalam membuat rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Dirumuskan atau dinyatakan dalam bentuk pertanyaan atau kalimat tanya.
2. Substansi jelas dan tidak bermakna ganda.
3. Menggambarkan implikasi adanya data untuk memecahkan masalah
4. Dapat dijawab dengan melakukan penelitian
5. Konsisten dengan latar belakang
6. Menjadi dasar dalam merumuskan hipotesis.
7. Selaras dengan judul penelitian.
8. Mempertanyakan tentang kaitan hubungan antar variabel
9. Jika banyak pertanyaan, maka rumusan masalah diuraikan secara spesifik dalam kalimat
tanya yang terpisah.
MEMBUAT LATAR BELAKANG
MASALAH
Menurut Notoatmodjo dalam latar belakang harus dengan jelas diuraikan :
1. Mengapa masalah tersebut dipilih?
2. Apa justifikasinya?
3. Mengapa penelitian itu diadakan di wilayah tertentu?.
MEMBUAT LATAR BELAKANG
MASALAH
Contoh apabila judul penelitian seperti “ Ketidakpatuhan Penderita TB dalam
berobat di Kabupaten Cianjur)”, maka latar belakang harus diuraikan :
1. Peranan atau pentingnya pengobatan TB bagi penderita
2. Masalah TB di Indonesia dan program pengobatan TB di Indonesia
3. Masalah drop out atau ketidakpatuhan penderita secara umum di Indonesia
4. Masalah drop out atau ketidakpatuhan penderita secara specifik di daerah
Cianjur
Agar masalah yang akan diteliti cukup “justified” uraian pada latar belakang
tersebut harus didukung atau disertai dengan data atau fakta-fakta empiris
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan umum
adalah pernyataan spesifik yang menggambarkan luaran yang akan dihasilkan
dari penelitian yang diusulkan, dapat bersifat global, jangka panjang dan lebih
abstrak
2. Tujuan khusus
adalah rincian tujuan untuk mencapai tujuan umum penelitian dalam waktu yang
telah ditentukan. Tujuan khusus dapat dinyatakan dengan tindakan yang
menggunakan kata kerja aktif (to), misalnya mengukur (to assess, to measure),
mengidentifikasi (to identify), menentukan (to determine), membandingkan (to
compare), dan dapat dalam kalimat pasif, misalnya:
CONTOH TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Diketahuinya peningkatan pengetahuan dan sikap ibu pada swemedikasi nyeri sendi dengan
metode CBIA di Kelurahan Pademangan Barat Jakarta Utara 2012.
2. Tujuan Khusus
a) Diketahuinya peningkatan pengetahuan ibu mengenai jenis obat yang diperlukan pada nyeri
sendi.
b) Diketahuinya peningkatan pengetahuan mengenai kegunaan dari tiap obat nyeri sendi.
c) Diketahuinya peningkatan pengetahuan ibu dalam cara menggunakan obat pada nyeri sendi.
d) Diketahuinya peningkatan pengetahuan ibu mengenai efek samping obat nyeri sendi.
e) Diketahuinya peningkatan sikap ibu pada swamedikasi nyeri sendi.
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Manfaat
penelitian umumnya dipilah menjadi dua kategori, yaitu teoritis/akademis dan
praktis/pragmatis.
Kegunaan teoritis/akademis terkait dengan kontribusi tertentu dari
penyelenggaraan penelitian terhadap perkembangan teori dan ilmu pengetahuan
serta dunia akademis. Sedangkan kegunaan praktis/fragmatis berkaitan dengan
kontribusi praktis yang diberikan dari penyelenggaraan penelitian terhadap
obyek penelitian, baik individu, kelompok, maupun organisasi.
MANFAAT PENELITIAN
Contoh :
1. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk masukan dalam rangka
meningkatkan upaya-upaya pencegahan demam berdarah khususnya di wilayah
Jakarta Utara
2. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan farmasi
khususnya di bidang farmasi komunitas

Anda mungkin juga menyukai