Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN KEUANGAN

DALAM SEKTOR PUBLIK


Anggota
Kelompok
Eldiana Luthfiah (205030107111025)

Miko Wahyu Wicaksono (205030101111041)

Muhammad Sultan Ari M. (205030107111096)

Muhammad Zaidan Ainun N. (205030100111005)

Naila Salsabila N. Aji (205030107111027)

Shela Febri Anggraini (205030100111093)


TABLE OF
CONTENTS
01 02
Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Urgensi Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan Publik Sektor Publik

03 04
Pengelolaan Keuangan Negara APBN dan APBD
01
Pengertian, Tujuan, dan Fungsi
Manajemen Keuangan Publik
Pengertian

Suatu sistem yang bertujuan untuk mengendalikan


sumber daya keuangan publik agar pelayanan publik
berlangsung secara efektif dan efisien. Manajemen
keuangan publik meliputi perencanaan dan penganggaran,
akuntansi dan pelaporan, audit, dan pengawasan eksternal.
Tujuan Fungsi
1. Akuntabilitas 1. Menyediakan informasi keuangan
2. Manajerial 2. Informasi yang diberikan akan digunakan oleh
3. Pengawasan pemerintah dalam proses pengendalian
4. Memahami praktik akuntansi yang ada manajemen
saat ini 3. Melakukan pemeriksaan untuk mengukur
5. Mempelajari kelemahan dan kekurangan kinerja dalam hal efisiensi dan efektifitas
praktik akuntansi yang ada keuangan
6. Memperbaiki praktik akuntansi untuk 4. Menyediakan informasi kepada manajer publik
masa yang akan datang. dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan
pengendalian organisasi
5. Menghindari tata kelola yang dapat merugikan
masyarakat seperti korupsi.
02
Urgensi Manajemen Keuangan Sektor
Publik
Pengelolaan keuangan pada organisasi publik merupakan
hal yang sangat penting. Karena sektor publik berbeda
dengan sektor swasta, sektor publik mempunyai tanggung
jawab untuk menyediakan berbagai segmen ekonomi untuk
masyarakat, termasuk bantuan bagi yang kurang mampu.
Oleh karena itu peran sektor publik menjadi signifikan.
Pengelolaan keuangan publik yang sehat sangat penting
untuk pencapaian tujuan dari sektor publik.

ACCA (dalam 1.4 Saikh dan Naeem, 2013) menyebutkan empat


tujuan utama manajemen keuangan publik efektif harus mencakup:
1. manajemen agregasi keuangan - kesinambungan fiskal,
mobilisasi sumber daya dan alokasi.
2. manajemen operasional - kinerja, nilai uang dan perencanaan,
serta manajemen keuangan strategis.
3. tata kelola atau governance - transparansi dan akuntabilitas.
4. manajemen risiko fidusia (pendelegasian wewenang pengolahan
uang dari pemilik uang kepada pihak yang didelegasi) - kontrol,
kepatuhan dan pengawasan.
03
Pengelolaan Keuangan
Negara
Bidang Pengelolaan Keuangan Negara

01 02 03
Subbidang Subbidang Pengelolaan Subbidang Pengelolaan
Pengelolaan Fiskal Moneter Kekayaan Negara yang
Dipisahkan
Kebijakan dan kegiatan yang Kebijakan dan pelaksanaan kegiatan
berkaitan dengan pengelolaan sektor perbankan dan lalu lintas Kebijakan dan pelaksanaan
APBN moneter kegiatan di sektor
BUMN/BUMD yang
orientasinya mencari keuntungan
Pengelolaan Kas Umum Negara
01 Menteri keuangan selaku Bendahara Umum Negara berwenang mengatur dan
menyelenggarakan rekening pemerintah. Dalam rangka penyelenggaraan rekening
pemerintah, menteri keuangan membuka Rekening Kas Umum Negara

02 Pelaksanaan Penerimaan Negara oleh Kementrian


Negara/Lembaga/Satuan Kerja
Menteri/pimpinan lembaga selaku pengguna anggaran dapat membuka rekening untuk
keperluan pelaksanaan penerimaan di lingkungan kementerian negara/lembaga yang
bersangkutan setelah memperoleh persetujuan dari Bendahara Umum Negara

03 Pengelolaan Uang Persediaan untuk Keperluan Kementrian


Negara/Lembaga/Satuan Kerja
Menteri/pimpinan lembaga dapat membuka rekening untuk keperluan pelaksanaan
pengeluaran di lingkungan kementerian negara/lembaga yang bersangkutan setelah
mendapat persetujuan dari menteri keuangan selaku Bendahara Umum Negara
PENGELOLAAN PIUTANG
Pengelolaan piutang negara diatur
dalam UU Nomor 1 Tahun 2004 PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA YANG
Tentang Perbendaharaan Negara
mulai pasal 33 sampai dengan TIDAK DISEPAKATI
pasal 37 Penyelesaian piutang negara yang timbul sebagai akibat hubungan
keperdataan dapat dilakukan melalui perdamaian, kecuali mengenai
piutang negara yang cara penyelesaiannya diatur tersendiri dalam
undang-undang. Penyelesaian piutang yang menyangkut piutang
negara ditetapkan oleh:

Menteri keuangan

Presiden

Presiden, setelah mendapat pertimbangan DPR


PENGHAPUSAN PIUTANG
NEGARA
Piutang negara/daerah dapat dihapuskan secara mutlak atau PENGELOLAAN
bersyarat dari pembukuan pemerintah pusat/daerah, kecuali
mengenai piutang negara/daerah yang cara penyelesaiannya UTANG
Menteri Keuangan dapat menunjuk pejabat yang diberi
diatur tersendiri dalam undang-undang. kuasa atas nama Menteri Keuangan untuk mengadakan
utang negara atau menerima hibah yang berasal dari
Penghapusan secara mutlak atau bersyarat sepanjang
dalam negeri ataupun dari luar negeri sesuai dengan
menyangkut piutang pemerintah pusat, ditetapkan oleh:
ketentuan yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang
APBN.

Tata cara pengadaan utang dan/atau penerimaan hibah


diatur dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 2 Tahun
Menteri keuangan 2006 Tentang Tata cara Pengadaan Pinjaman dan/atau
Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau
Presiden Hibah Luar Negeri.

Presiden, setelah mendapat


pertimbangan DPR
04
APBN dan APBD
APB
N
APBN merupakan rincian daftar yang dibuat secara sistematis berisi rencana
penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun periode anggaran (1
Januari-31 Desember). Sebelum disahkan, APBN bernama Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN). RAPBN ini kemudian dibahas
bersama antara DPR dan perwakilan pemerintah. Rencana-rencana anggaran
tersebut kemudian akan disusun kembali oleh Kementerian Keuangan. Lalu,
Kementrian Keuangan akan menyingkronkan semua rencana pengeluaran
dengan target penerimaan seperti pajak dan penerimaan non-pajak seperti PNBP
dan hibah. Fungsi APBN dijelaskan pada Pasal 3 Ayat 4 UU Nomor 17 tahun
2003
Penerimaan
APBN
Pendapatan Pendapatan Penerimaan Pendapatan
Pajak Negara Bukan Pajak Hibah
Pajak pusat pungutan yang dibayar individu atau badan penerimaan negara baik devisa atau devisa
pengelolaannya tertentu dengan memperoleh manfaat yang dirupiahkan, jasa atau surat berharga
dilakukan oleh langsung maupun tidak langsung atas layanan yang diterima dari pemberi hibah, yang tidak
pemerintah pusat melalui atau pemanfaatan sumber daya. perlu dibayarkan kembali dan tidak pula
DJP. mengikat.

Pajak daerah, wewenang


pemungutannya Objek PNBP :
diberikan kepada Dinas Jenis hibah:
1. Penerimaan SDA
Pendapatan Daerah atau Hibah Terencana
2. Kekayaan Negara yang
instansi terkait. Hibah Langsung
Dipisahkan
Hibah melalui KPPN
3. Pendapatan BLU
Hibah tanpa melalu KPPN
4. PNBP Lainnya
Hibah Dalam Negeri
Hibar Luar Negeri
Pengeluaran APBN

Pasal 11 ayat (4) UU No. 17 Tahun 2003 menyebutkan bahwa belanja negara dalam APBN
digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan pusat dan pelaksanaan
perimbangan keuangan antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah.

Berikut jenis belanja pemerintah pusat:


1. Belanja Pegawai
2. Belanja Barang
3. Belanja Modal
4. Pembayaran Bunga Utang
5. Subsidi
6. Belanja Hibah
7. Bantuan Sosial
APBD

APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas


dan disetujui oleh pemerintah daerah dan DPRD, serta ditetapkan dengan
peraturan daerah. APBD merupakan instrument kebijakan yang utama bagi
pemerintah daerah. Fungsi APBD Pada Permendagri Nomor 13 Tahun
2006. Tujuan APBD, di antaranya:

• Membantu pemerintah daerah mencapai tujuan fiskal.

• Meningkatkan pengaturan atau juga kordinasi tiap bagian yang


berada di lingkungan pemerintah daerah.

• Menciptakan efisiesnsi terhadap penyediaan barang dan jasa.


Menciptakan prioritas belanja pemerintah daerah.
Penerimaan APBD
Semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah, yang menambah
ekuitas dana, dan merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran.

01 02 03

Pendapatan Dana Lainnya


Daerah Perimbangan
Dana bagi hasil, dana alokasi Hibah dari pemerintah pusat, dana
Pajak daerah, retribusi umum, dan dana alokasi darurat, dana bagi hasil dari
daerah, hasil pengelolaan khusus pemerintah, dana penyesuaian dan
kekayaan daerah yang dana otonomi khusus, bantuan
dipisahkan keuangan
Pengeluaran APBD
Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi dan kabupaten/kota

Belanja Bagi Hasil dan


Belanja Aparatur
Daerah 01 02 Bantuan Keuangan

BELANJ
A
Belanja Pelayanan DAERA
Publik 03 04 Belanja Tidak
Tersangka
H
DAFTAR PUSTAKA

● Aziz, D. A. dan Surono, S. E., 2007. Sistem Administrasi Keuangan Negara I. Modul Diklat Pembentukan
Auditor Terampil. Edisi 6. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP. you can write your references

● Shaikh, Arsalan dan Nida Naeem. (2013). An Introduction to Public Financial Management. ACCA\

● Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

● Jaminta S. 8 Mei 2020. Peranan Akuntansi Manajemen Sektor Publik Menuju Good Governance Di Indonesia.
media.neliti.com (online).
https://media.neliti.com/media/publications/197022-ID-peranan-akuntansi-manajemen-sektor-publi.pdf

● Prof. Indra Bastian. 15 Agustus 2019. Filosofi Manajemen Keuangan Publik. pustaka.ut.ac.id (online).
https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/EKAP4405-M1.pdf

● https://jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2011/03/Anggaran_Belanja.pdf
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai