Anda di halaman 1dari 12

Evaluasi Penggunaan Obat

Antihipertensi Di Puskesmas
Sukorame Kota Kediri
Dengan Metode ATC/DDD
dan DU 90% Tahun 2019

Widhi Astutik
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
Hipertensi merupakan salah satu penyakit
kronis yang banyak diderita dan merupakan
satu dari banyak masalah kesehatan baik di
Indonesia maupun di dunia. Di Indonesia,
angka kejadian hipertensi berkisar 6-15%
dimana masih banyak penderita yang belum
terjangkau oleh pelayanan kesehatan,
terutama di daerah pedesaan. Banyaknya
penderita hipertensi mengakibatkan
penggunaan obat yang besar
Evaluasi penggunaan obat merupakan
kegiatan untuk mengevaluasi penggunaan
obat untuk menjamin obat yang digunakan
sesuai indikasi, efektif, aman dan
terjangkau (rasional).
Sasaran akhir pelaksanaan evaluasi
penggunaan obat adalah mengevaluasi
apakah penggunaan obat rasional sudah
terwujud di fasilitas kesehatan. Hasil
evaluasi penggunaan obat diharapkan
bermanfaat dalam mengevaluasi penerapan
Kebijakan Obat Nasional (KONAS)
Satuan penggunaan obat yang
direkomendasikan oleh WHO sejak tahun
1996 dalam evaluasi penggunaan obat adalah
system Anatomical Therapeutic Chemical/
Defined Daily Dose (ATC/DDD). Klasifikasi ini
memungkinkan untuk melakukan
perbandingan penggunaan obat antar negara
secara internasional. Sistem ATC/DDD ini
juga dapat digunakan untuk menilai kualitas
umum penggunaan obat dengan menilai pola
Drug Use 90% (DU 90%) yaitu jumlah item
obat yang terdapat dalam segmen 90% dari
total penggunaan obat
Tujuan penelitian untuk mengetahui
kuantitas penggunaan obat antihipertensi
dengan metode ATC/DDD serta mengetahui
obat antihipertensi apa saja yang masuk
dalam segmen DU 90% di Puskesmas
Sukorame tahun 2019
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dengan pengambilan data secara
retrospektif. Populasi dalam penelitian ini
yaitu data penggunaan semua obat di
Puskesmas Sukorame tahun 2019. Sampel
berupa data penggunaan obat antihipertensi
di Puskesmas Sukorame tahun 2019.
Pengolahan data dilakukan dengan
menghitung kuantitas penggunaan
antihipertensi menggunakan metode
ATC/DDD dan profil DU 90%.
Jumlah
No Nama Obat Kode ATC Persentase DDD
DDD
1 Amlodipin C08CA01 57.652 20,43

2 Tiamin HCL (Vit B1) A11DA01 38.290 13,57

3 Asam Askorbat A11GA01 19.488 6,91

4 Asam Mefenamat M01AG01 18.811 6,67

5 Klorfeniramin Maleat R06AB02 18.667 6,61

6 Albendazol P02CA03 15.703 5.56

7 Parasetamol N02BE01 14.214 5,04

8 Metformin A10BA02 10.081 3,57

9 Glibenklamid A10BB01 9.557 3,39

10 Glimepirid A10BB12 8.566 3,04

11 Amoksisilin J01CA04 7.763 2,75

12 Loratadin R06AX13 6.403 2,27

13 Setirizine R06AE07 6.114 2,17

14 Kaptopril C09AA01 5.767 2,04

15 Kalsium Laktat A12AA05 5.355 1,90

16 Omeprazol A02BC01 4.803 1,70

17 Natrium Diklofenak M01AB05 4.765 1,69

18 Haloperidol N05AD01 2.455 0,87

Hasil penelitian
Tabel Daftar Ketersediaan Obat di Puskesmas Sukorame th 2019 yang masuk DU 90%
Dari hasil penelitian di Puskesmas
Sukorame, pada tahun 2019 hanya 70 item
obat dari 102 item yang memiliki kode ATC
lengkap dan ada nilai DDD. Hal ini
menunjukkan bahwa masih banyak jumlah
item obat di Puskesmas Sukorame (fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama) yang
belum memiliki kode ATC dan DDD.
Kuantitas penggunaan obat (total DDD)
adalah jumlah seluruh penggunaan obat di
Puskesmas Sukorame selama tahun 2019.
Obat antihipertensi yang paling sering
digunakan selama tahun 2019 di Puskesmas
Sukorame yaitu Amlodipin (57.652 DDD),
diikuti oleh Kaptopril (5.767 DDD), Nifedipin
(1.892 DDD), Hidroklortiazid (656 DDD) dan
Furosemid (93 DDD).
Selama tahun 2019, obat antihipertensi yang
masuk dalam segmen DU 90% yaitu
Amlodipin (20,43%) dan Kaptopril (2,04%).
DU 90% merupakan metode yang digunakan
untuk melihat jumlah obat yang mencapai
90% penggunaan, yang digunakan
bersamaam dengan metode ATC/DDD.
Penilaian obat yang masuk segmen DU 90%
diperlukan untuk menekankan segmen obat
tersebut dalam hal evaluasi, pengendalian
penggunaan dan perencanaan pengadaan
obat
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian evaluasi
penggunaan obat antihipertensi di
Puskesmas Sukorame Kota Kediri dengan
metode ATC/DDD dan DU 90% tahun 2019
diperoleh data obat antihipertensi yang
paling sering digunakan adalah amlodipin
dan obat antihipertensi yang masuk dalam
segmen DU 90% adalah amlodipin dan
kaptopril.

Anda mungkin juga menyukai