Anda di halaman 1dari 16

BUDIDAYA KELAPA SAWIT

ELA NUR FADHILLAH


19021005
PENDAHULUAN
KELAPA SAWIT
Elaeis

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Liliopsida

Ordo: Arecales

Famili: Arecaceae

Genus: Elaeis jacg.

Species :
Elaeis guineensis (Afrika)
Elaeis oleifera (Amerika)
SEKILAS SEJARAH KELAPA SAWIT
Kelapa sawit merupakan tumbuhan tropis yang diperkirakan
berasal dari nigeria (Afrika Barat) karena pertama kali
ditemukan di hutan belantara negara tersebut. Kelapa sawit
pertama kali masuk ke indonesia pada tahun 1848, dibawa dari
MAURITIUS AMSTERDAM oleh seorang warga Belanda.
Perkebunan kelapa sawit menghasilkan keuntungan besar
sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi
menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil
minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia
penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa,
Kalimantan, dan Sulawesi.
VARIETAS KELAPA SAWIT
DURA : Digunakan sebagai induk betina,
berondolan buah relatif besar, daging buah
relatif tipis, kernel atau inti buah besar,
dan kadar minyak tergolong rendah +/-
15-17%.
TENERA : Hasil persilangan dura dan
pisifera, brondolan buah bentuk bervariasi,
daging buah tebal, kernel atau inti buah
bervariasi, dan kadar minyak tergolong
tinggi +/- 18-30%.
PISIFERA : Digunakan sebagai induk
jantan, brondolan buah relatif kecil,
cenderung lonjong, karnel banyak yang
partenokarpi (tidak ada inti buah), dan
kadar minyak tergolong sangat rendah <
10%.
SYARAT TUMBUH
 Jenis tanah mempengaruhi tingkat produksi kelapa sawit : seperti
podzolik, latosol, hidromorfik kelabu, alluvial atau regosol, tanah
gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai.
 Temperatur optimal untuk pertumbuhan kelapa sawit adalah 24-28 °C
dengan ketinggian 1-500 mdpl dan tingkat kelembaban 80-90%.
 Kecepatan angin yang optimal adalah 5–6 km/jam, dimana kecepatan
angin akan membantu proses penyerbukan bunga kelapa sawit.
 Kelapa sawit membutuhkan curah hujan yang sangat tinggi yaitu sekitar
1500–4000 mm per tahun. Tingkat curah hujan mempengaruhi jumlah
pelepah yang dihasilkan oleh kelapa sawit.
 Kebutuhan penyinaran kelapa sawit berada pada rentang normal yaitu 5-
7 jam/hari.
BUDIDAYA

PERSIAPAN LAHAN
Persiapan atau pembukaan lahan merupakan kegiatan fisik awal
terhadap areal lahan pertanaman. Pembukaan lahan sangat
tergantung pada jenis vegetasi, topografi, sarana, dan prasarana
pendukung.
Membuat jalan lintisan untuk pengukuran.
Membuat peta orientasi dan membuat petak-petak hektaran
(blok).
Menebas Pohon Berdiameter Kurang dari 3 inch dan Menebang
Pohon Berdiameter Lebih dari 3 inch.
Mengolah tanah dilakukan dengan cara membersihkan lahan dari
gulma dan menyiapkan tanah menjadi media yang cocok untuk
perakaran dan mendukung pertumbuhan tanaman kelapa sawit.
MENANAM LLC (Legume Cover Crop) KELAPA SAWIT
Jenis LLc yang sering digunakan :
 Aplikasi LLC merupakan cara  Mucuna bracteata
yang tepat untuk optimalisasi
potensi lahan dan keramahan
lingkungan.
 Penanaman LCC mampu
 Calopogonium muconoides
memperbaiki kesuburan tanah
 Menekan pertumbuhan gulma
 Meningkatkan ketersediaan
karbon dan nitrogen dalam
tanah.  Centrocema pubescens
 Mengurangi laju erosi.
PEMBIBITAN
> Persiapan Pembibitan Awal Kelapa Sawit : Menentukan Lokasi Pembibitan
Kelapa Sawit, Memilih Kecambah berkualitas atau bibit unggul. Ada dua tahap
sistem pembibitan kelapa sawit :
1. Pembibitan Awal (Pre Nursery) :
# Persiapan Media Tanam : Media berupa campuran tanah lapisan atas, pasir dan
pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.
# Tanam Kecambah : Perendaman kecambah dengan larutan POC GDM Kelapa
Sawit 10% selama 30 menit dan tanam secara hati-hati 1 biji per babybag.
Kedalam penanaman kecambah adalah 1,5 – 2 cm di atas biji kelapa sawit
# Pemeliharaan Bibit : Pemeliharaan bibit meliputi penyiraman, pemupukan dan
pencegahan hama penyakit. Penyiraman bibit dilakukan 2 kali sehari atau
tergantung kondisi dengan volume air yang cukup. Pemupukan di pembibitan awal
dilakukan dengan POC GDM Kelapa Sawit 2 gelas per tangki dengan interval
seminggu sekali.
# Seleksi Bibit : Seleksi bibit dilakukan mulai bibit berumur 1 bulan sampai
menjelang pindah ke pembibitan utama. Bibit yang afkir meliputi bibit yang
tumbuhnya abnormal ataupun terserang hama penyakit.
2. Pembibitan Utama (Main Nursery) :
# Persiapan Media Tanam : Media tanam pembibitan utama yang
baik adalah campuran tanah lapisan atas, pasir dan GDM dengan
perbandingan 2:1:1.
# Transplanting Bibit : Membuat lubang tanam dengan bor tanam di
tengah polybag besar, kemudian tanam bibit hasil dari pembibitan
awal yang pertumbuhannya bagus. Lakukan transplanting pada pagi
atau sore hari agar bibit terhindar dari layu akibat dari terik
matahari.
# Pemeliharaan Bibit : Bibit dipelihara sampai umur 9 sampai 12
bulan tergantung dari kesiapan lahan.
# Seleksi Bibit : Seleksi bibit harus tetap dilakukan 2 bulan sekali.
Seleksi bibit ini meliputi sortir bibit yang tumbuhnya abnormal
maupun yang terserang hama penyakit. Bibit yang tidak dapat
dipakai biasanya langsung dimusnahkan. Dengan adanya seleksi
bibit yang terus menerus akan didapatkan bibit-bibit terbaik yang
siap tanam. 
PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT
 Pemeliharaan Fase Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada fase ini:
1. Tanaman miring : Tanaman ini perlu dikonsolidasi yakni;
pengamatan, penghitungan kembali, dan rehabilitasi. Bisa
dengan dicagak, ditarik atau diganjal.
2. Menyisip tanaman yang mati : Daya adaptasi bibit yang
rendah, cuaca yang kurang baik serta gangguan
hama/penyakit dapat menyebakan tanaman mati.
3. Kastrasi bunga muda : Kastrasi dilakukan sebulan sekali
dengan maksud merangsang pertumbuhan vegetatif serta
menghilangkan infeksi hama/penyakit.
Lanjutan…

4. Pemangkasan daun
Membuang daun-daun songgo dua secara rutin
sehingga pada pokok tanaman hanyat erdapat
sejumlah 28-54 helai.
5. Penyiangan
Dapat dilakukan dengan cara manual dan cara
kimia seperti penyemprotan herbisida.
6. Pemeliharaan jalan
Tujuan dari pemeliharaan ini adalah untuk
memperbaiki jalan yang rusak, dimana jalan ini akan
digunakan untuk pengangkutan hasil produksi dari
tanaman kelapa sawit setelah tanaman TBM menjadi
tanaman menghasilkan (TM).
Lanjutan…

7. Menanam tanaman penutup tanah


Tanaman penutup tanah (tanaman kacangan, Legume
Cover Crop atau LCC) pada areal tanaman kelapa sawit
sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika,
kimia dan biologi tanah, mencegah erosi dan
mempertahankan kelembaban tanah, menekan
pertumbuhan gulma.
8. Membentuk piringan
Piringan disekitar pokok (pohon kelapa sawit) harus
tetap bersih.
9. Pemupukan
Tanaman harus dipupuk secara rutin, umumnya
pemupukan dilakukan dengan memperhatikan kondisi fisik
dan kimia tanah serta sesuai dengan kebutuhan fisik
tanaman.
Lanjutan…

 Pemeliharaan Fase Tanaman menghasilkan (TM)


1. Pemangkasan daun tua : Daun-daun tua beserta
pelepahnya perlu dipangkas agar penyerbukan bunga
secara alami mudah terjadi.
2. Pemupukan : Lakukan pemupukan pada awal musim
hujan agar pupuk terserap oleh akar secara efisien.
3. Penyiangan : Penyiangan secara rutin dilakukan sebagai
upaya menjaga kelembapan serta menghindari
timbulnya gangguan hama dan penyakit.
4. Peremajaan secara berkala : Produksi kepala sawit
biasanya akan menurun pada umur 25 tahun,untuk
menjaga kontinuitas perlu dilakukan peremajaan secara
bertahap.
Hama Kelapa Sawit
A. Hama Ulat
Banyak sekali jenis hama ulat, namun pada umumnya hama ulat yang
menyerang tanaman kelapa sawit yaitu hama ulat kantung dan ulat api. Ulat
kantung dan ulat api menyerang bagian daun kelapa sawit.
B. Hama Kumbang
Pada umumnya hama kumbang yang menyerang tanaman kelapa sawit yaitu
Oryctec Rhinoceros. Kumbang ini menjadi hama kelapa saat saat fase larva.
kumbang ini akan memakan daun muda yang mengakibatkan daun
berbentuk seperti segitiga pada saat dewasa.
C. Hama Tikus
Hama tikus yang menyerang budidaya kelapa sawit yaitu tikus pohon
(Rattus tiomanicus). Tikus akan membuat lubang pada buah yang telah
masak.
Penyakit Kelapa Sawit
A. Penyakit Akar / Busuk Akar
Penyakit akar atau Blast disease disebabkan oleh cendawan /
jamur Rizoctonia lamellifera dan Phytium sp. Penyakit ini
menyerang sistem perakaran tanaman kelapa sawit yang dapat
menyebabkan akar tanaman membusuk.
B. Penyakit Busuk Pangkal Batang
Penyakit Busuk pangkal batang atau Ganoderma disebakan
oleh jamur Ganoderma applanatum, Ganoderma lucidu, dan
Ganoderma pseudofferum. Penyakit ini menyerang pangkal
batang tanaman kelapa sawit yang dapat membuat membusuk
dan lunak.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai