Anda di halaman 1dari 23

TEORI HUKUM

Nama : Riki Kurniawan K


NIM : 2120123022
Kelas : A
Perodi : S2 Kenotariatan
JENIS JENIS DAN LAPISAN ILMU HUKUM

• Ilmu Hukum dari segi objek dapat dibedakan atas ilmu hukum dalam arti sempit yang dikenal dengan ilmu hukum dogmatic (ilmu hukum
normatif) dan ilmu hukum dalam arti luas

• Lapisan ilmu hukum meliputi :


1. Filsafat Hukum, merupakan induk dari semua refleksi teoritis tentang hukum (lili rasjidi). Filsafat hukum refleksinya terhadap
hukum atau gejala
Ruang lingkup filsafat hukum :
a) Ontology Hukum
b) Axiology Hukum
c) Ideology Hukum
d) Epistemology Hukum
e) Teleology Hukum
f) Keilmuan Hukum
g) Logika Hukum
2. Dogmatik Hukum, Ilmu hukum dalam arti sempit yaitu memaparkan, mengsistematisasi dan
menginterpretasi hukum yang berlaku atau hukum positif (D.H.M.MEUWISSEN)
Hubungan teori hukum dengan dogmatik hukum
a) Teori Hukum merupakan refleksi pada Teknik hukum, sedangkan dogmatik hukum mempelajari aturan
hukum dari segi teknis
b) Teori Hukum membahas cara yuris bicara tentang hukum, sedangkan dogmatik hukum berbicara tentang
hukum
c) Teori Hukum bicara hukum dari perspektif yuridis kedalam bahasa non yuridis sedangkan dogmatik hukum
bicara hukum dari segi hukum
d) Teori hukum bicara tentang pemberian alasan terhadap hal tersebut sedangkan dogmatik hukum bicara
problem yang kongkrit
3. Praktek Hukum, dua aspek utama :
a) Pembentukan Hukum
b) Penerapan Hukum :
 Menemukan Hukum
 Menafsirkan Kaedah Hukum
 Menerapkan Kaedah yang telah diputuskan hakim

4. Teori Hukum
a. Bahasa Inggris : JURISPRUDENCE atau LEGAL THEORY
b. Bahasa Belanda : ALLGEMEINE RECHTSLEHRE, yang timbul pada abad ke-
19 ketika minat pada Filsafat Hukum mengalami kelesuan
c. Istilah Allgemeine Rechtslehre ini mulai tergeser oleh istilah Rechtstheorie
PENGGERTIAN TEORI HUKUM

• Ilmu hukum yang dalam perspektif interdisipliner dan Eksternal secara kritis menganalisis
berbagai aspek gejala hukum, baik dalam konsepsi teoritisnya maupun dalam kaitan keseluruhan.
• Jadi, Teori hukum merupakan Ilmu Eksplanasi Hukum yang sifatnya inter-disipliner
• Sifat Interdisipliner dapat terjadi melalui dua cara, yaitu :
1. Menggunakan hasil disiplin lain untuk eksplanasi hukum
2. Dengan metode sendiri meneliti bidang-bidang seperti sejarah hukum, sosiologi hukum, dan
sebagainya
BIDANG KAJIAN TEORI HUKUM

1. Analisis Bahan Hukum


2. Ajaran Metode Hukum
3. Metode Keilmuan Dogmatik
4. Kritik Ideologi Hukum
TEORI

• Memahkotai system ilmiah


• Terdiri atas hukum-hukum ilmiah
• Pernyataan-pernyataan umum yang memuat hubungan teratur antar Fakta/Gejala
• Berfungsi untuk memberi Eksplanasi, Prediksi dan Pemahaman terhadap
berbagai Fakta/Gejala
TEORI HUKUM ALAM

• Mengakui adanya norma-norma hukum yang lebih tinggi (Higher Law) atas norma-norma
hukum yang berlaku di berbagai negara (Hukum Positif)
• Norma-Norma Hukum Alam berfungsi sebagai pembenaran maupun penolakan atas norma-
norma hukum positif
• Norma-Norma Hukum Alam berasal dari tuhan, akal budi manusia dan gejala-gejala alam
• Hukum Positif semestinya berasal dari hukum alam
TEORI HUKUM ALAM KLASIK DAN MODERN

• Teori Hukum Klasik : Fokus pada telaahan terhadap muatan moral dari
hukum positif
• Teori Hukum Modern : Fokus pada fungsi-fungsi hukum

Menurut Lon Fuller : Dua aspek moralitas system norma eksternal


dan internal
• ASPEK EKSTERNAL
Memuat / Mengandung nilai-nilai ideal :
o Mewujudkan keadilan
o Mencegah ketidakadilan

• ASPEK INTERNAL

Delapan (8) Prasyarat Sistem Norma Hukum


o Norma Hukum berlaku umum
o Norma Hukum harus diundangkan
o Norma Hukum tidak boleh berlaku surut
o Norma harus dapat dimengerti
o Dalam sebuah sistem hukum, norma hukum tidak boleh saling bertentangan
o Tidak memuat perintah atau larangan perilaku yang melampaui kemampuan manusia
o Norma Hukum bersifat Konstan
o Konsistensi antara norma hukum dan pelaksanaan/penegakan
KONVERGENSI CIVIL LAW DAN COMMON LAW
• Konvergensi : Gerakan saling mendekat diantara dua sistem hukum, menjadi tema bahasan para
sarjana hukum

• Dasar-Dasar Teoritikal Dan Filosofis Konvergensi


1. Sebelum terbentuknya negara bangsa (Nation Stat) di Eropa berlaku satu sistem hukum, Roman Canonic Jus
Commune.
2. Sistem Hukum Sipil lebih berkembang disbanding Common Law
3. Common Law terus mengikuti sistem Hukum Sipil
4. Hukum Alam : Manusia, Individu maupun masyarakat memiliki kesamaan atau kemiripan yang mendorong
terjadinya struktural masyarakat
5. Hukum sebagai suprastruktur
6. Sistem hukum dapat menghambat transaksi internasional
7. Peniadaan perbedaan sistem hukum dapat memfasilitasi perdagangan internasional
8. Di Eropa sering terjadinya Konvergensi Hukum akibat integrasi internasional
9. Kesederhanaan dan Kepastian Hukum
JENIS JENIS TEORI HUKUM
• Menurut Meuwissen :
1. TEORI SISTEM
2. TEORI HUKUM FUNGSIONAL
3. TEORI HUKUM POLITIK
4. TEORI HUKUM EMPIRIK
5. TEORI HUKUM MARXISTIK

• Menurut Niklas Luhmann Dan M.C Burkens


“Hukum harus dipahami dengan latar belakang masyarakat dalam arti yang seluasnya”.

• Menurut R. Wietholter
Tujuan teori hukum politik adalah untuk membebaskan hukum dari keabstrakan dan
menonjolkan implikasi-implikasi political dari hukum itu.
ALIRAN HUKUM POSITIVISME

• Lahir pada abad ke 19


• Didorong oleh pengaruh perkembangan masyarakat
• Kaidah hukum itu hanya bersumber dari kekuasan negara yang tertinggi, hukum
positif
• Menimbulkan sikap kritis terhadap teori hukum alam
• Pendukung : Jhon Austin, Hans Kelsen, Auguste Comte, Herbert Spencer
Menurut Auguste Comte
 Adanya kepastian hukum dan perkembangan yang menguasai roh manusia dan
segala gejala hidup bersama itu secara mutlak
 Comte memandang hukum itu tampak dalam tiga perkembangan yang dilalui
oleh semua masyarakat, yaitu :
a) Tahap Teleologis
b) Tahap Metafisis
c) Tahap Positif
Menurut Hart
 Hukum merupakan “konten” yang berisi perintah
 Analisis atas konsep konsep hukum adalah usaha usaha yang mempunyai nilai untuk dilakukan.
Analis tersebut berbeda dengan studi sosiologis dan historis dan penilaian kritis
 Keputusan – keputusan dapat didedukasikan secara logis dari peraturan-peraturan yang
sebelumnya sudah ada, tanpa harus menunjuk pada tujuan tujuan sosil, kebijkan dan moral
 Penghukuman (Judgment) secara moral tidak boleh ditegakkan dan dipertahankan oleh penalaran
rasional, atau oleh suatu pembuktian dan pengujian
 Hukum yang diundangkan atau ditetapkan harus senantiasa dipisahkan dari faktor-faktor luar
hukum yang seharusnya diciptakan atau dicita-citakan
Menurut John Austin
 Sumber hukum lain adalah sumber hukum yang lebih rendah (Subordinate Source)
 Teori ini tidak kondusif untuk saat ini, karena teori ini tidak mampu mengejar derasnya
perubahan dalam masyarakat yang seharusnya diatur

Menurut Hans Kelsen


• Memandang ilmu hukum itu adalah ilmu hukum murni, bebas dari pengaruh lain diluar hukum
seperti politik, sosial, ekonomi, sejarah, dan sebagiannya. Dikenal sebagai teori “Stufenbau”
Beberapa ahli hukum yang menentang teori hukum
positivisme :

1. Roberto Mangaibera Unger


2. Marc Galanter
3. Nonet & Selznick
4. Jeremy Bentham
ALIRAN TEORI HUKUM UTILITARINISME

PENDUKUNG :
 Jeremy Bentham (1748-1832)
Tujuan hukum itu untuk mencapai kemanfaatan yang sebesar besarnya dan sebanyak banyak orang

 Rudolf Van Jhering


Hukum senantiasa sesuai dengan kepentingan negara yang dikembangkan secara sistematis dan rasional,
serta adanya Teknik hukum (pengolahan hukum)

 John Stuart Mill


Hukum melalui tindakan hukum harus senantiasa ditujukan pada pencapaian kebahagiaan dan sangat
keliru apabila hukum itu menghasilkan kebalikan dari kebahagiaan
ALIRAN TEORI HISTORIS
Menurut
• Friedrich Carl von Savigni
“Hukum itu ditemukan dalam masyarakat dan mengagungkan kejayaan hukum masa lalu, serta
menganggap peranan ahli hukum lebih penting dari pada pembuat undang-undang”

• Pucha
“Hukum itu tumbuh bersama-sama dengan pertumbuhan masyarakat, dan menjadi kuat bersama-sama
dengan kekuatan dari rakyat yang pada akhirnya ia mati apabila bangsa itu kehilangan bangsanya”

• Menurut aliran historis hukum itu tumbuh dan berkembang sesuai dengan perkembangan
sejarah, dan semua bangsa didunia mempunyai jiwa bangsa (volksgest)
ALIRAN SOSIOLOGIS
Pendukung
1. Roscoe Pound
2. Eugen Ehrlich
3. Emil Durkheim
4. Max Weber

Aliran Sosiologis memandang bahwa hukum merupakan kenyataan Sosial dan


Hukum tidak dinilai sebagai kaidah
ALIRAN ANTROPOLOGI

• Hukum itu kaidah yang tidak tertulis yang hidup dan


tumbuh secara nyata dalam masyarakat seiring dengan
perkembangan kebudayaan.
• Pelopor :
1. Sir Henry Maine
2. Satjipto Rahardjo
ALIRAN REALIS

• Hukum itu apa yang dibuat oleh hakim melalui putusannya,


dan hakim lebih banyak disebut membuat hukum daripada
menemukan hukum
• Pelopor :
1. Jerome Frank
2. Oliver Wandell Holmes
LITERATUR
• VAN PEURESEN : SUSUNAN ILMU PENGETAHUAN
• HARI CHAND : JURISPRUDENCE
• L. FRIEDMANN : LEGAL THEORY
• T. DYE : LEGAL SOURES OF PUBLIC POLICY
• H. L. A. HART : KONSEP HUKUM
• HERMAN BAKIR : KASTIL TEORI HUKUM
• D. BLACK : THEORY OF BEHAVIOR OF LAW

Anda mungkin juga menyukai