Manusia Dan Agama
Manusia Dan Agama
DAN AGAMA
1. Manusia
2. Manusia Menurut agama Islam
3. Agama dan Ruang Lingkupnya
4. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama
Manusia
- Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yg
memiliki karakteristik berbeda dgn makhluk
lainnya disamping memiliki persamaan.
Ada beberapa definisi ttg manusia:
1. Teori Psikoanalisis : manusia sbg homo volens
(manusia berkeinginan). Manusia memiliki
perilaku hasil interaksi antara komponen
biologis (id), psikologis (ego), dan sosial
(superego). Dlm manusia terdpt unsur animal
(hewani), rasional (akali), dan moral (nilai).
MANUSIA
2. Teori behaviorisme: manusia sbg homo
mechanicus (manusia mesin). Segala perilaku
manusia sbg hasil dari pembelajaran thdp
lingkungan bukan dari aspek rasional dan
emosionalnya.
3. Teori kognitif: manusia sbg homo sapiens
(manusia berfikir). Manusia makhluk yg
berfikir, memutuskan, menyatakan,
memahami, dsb.
MANUSIA
4. Teori humanisme: manusia sbg homo ludens
(manusia bermain). Manusia adalah pelaku
aktif dalam merumuskan strategi transaksional
dengan lingkungannya. Manusia berperilaku
utk mempertahankan, meningkatkan, dan
mengaktualisasikan diri.
Manusia Konsepsi Islam
Manusia menurut Alquran adalah homo
theophani atau makhluk berketuhanan yang
selalu harus mempresentasikan kehendak
Tuhan di bumi yang dikenal dengan istilah
khalifah fil-ard. Mansuia diberi amanah oleh
Allah berupa tuags dan tanggung jawab (taklif)
agar dilaksanakan sebaik-baiknya di dunia. QS.
al-Ahzab/33: 72
QS. al-Ahzab/33:72
ض َواجْلِبَ ِال فَأ ََبنْي َ أَن حَيْ ِم ْلَن َه ا َوأَ ْش َف ْق َن ِمْن َها ِ الس ماو
ِ ات َواْأل َْر َّ ى ل
َ ع ة
َ ن
َ اَم ألْا ا ن
َ ض
ْ ر ع ا َّ
ن ِإ
ََ َ َ َ َ
}72{ ًوما َج ُهوال ل
ُ َظ ن
َ ا ك
َ ه
ُ َّ
ن ِومَحَلَ َها اْ ِإلنسا ُن إ
ً َ َ
72. Sesungguhnya Kami telah mengemukakan
amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung,
maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu
dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya
manusia itu amat zalim dan amat bodoh
MANUSIA MENURUT
ISLAM
ISTILAH MANUSIA DALAM ALQUR’AN:
1. Dari aspek historis penciptaannya manusia
disebut dengan Bani Adam (QS al-A’raf/7:31)
ند ُك ِّل َم ْس ِج ٍد َ يَابَيِن ءَ َاد َم ُخ ُذوا ِزينَتَ ُك ْم ِع
2. Dari aspek biologis kemanusiaannya disebut
dengan basyar yang mencerminkan sifat-sifat fisik-
kimia-biologisnya. Disebut dlm al-Qur’an sebanyak
37 kali. Misal dlm surat al-Kahfi ayat 110 (إمن ا انا ب شر
= ) مثلكمsesungguhnya aku ini manusia seperti
kamu. Lalu dlm surat al-Mukminun/23:33)
ب مِم َّا تَ ْشَربُو َن ر ش يو ه ن
ُ َ ْ ََ ُ ْ
ِ
م ن
َ و ُلكُ ْ
أ ت اَّ ماه َذآ إِالَّبشر ِّمثلَ ُكم يأْ ُكل مِم
َ ُ َ ْ ْ ٌَ َ ََ
3. Dari aspek kecerdasan disebut insan yakni
makhluk terbaik yang diberi akal sehingga mampu
menyerap ilmu pengetahuan, mampu berfikir,
dan memikul amanah. Kata insan disebut 65 kali
(QS. al-Rahman/55:3-4) }4{} َعلَّ َمُها َْلبيَ َان3{نس َان َ
ِ َْخلََق ا
إل
Al-Ahzab/33:72
ض َواجْلِبَ ِال فَأَبَنْي َ أَن حَيْ ِم ْلَن َه ا َوأَ ْش َف ْق َن ِمْن َها ِ الس ماو
ِ ات َواْأل َْر َّ ى ل
َ ع ة
َ ن
َ ا َمألْا ا ن
َ ض
ْ ر ع ا َّ
ن ِإ
ََ َ َ َ َ
}72{ ًوما َج ُهوال ُلَظ ن
َ ا ك
َ ه
ُ َّ
ن ِومَحَلَ َها اْ ِإلنسا ُن إ
ً َ َ
4. Dari aspek sosiologisnya disebut al-nas yang
menunjukan sifatnya yang berkelompok sesama
jenisnya. Kata al-nas disebut 240 kali dlm Alquran
Manusia Dlm al-Qur’an
Kata al-nas menunjukkan pada arti manusia
sebagai makhluk sosial secara kolektif. Jadi
menurut al-Qur’an manusia sebagai makhluk
biologis, psikologis, dan sosial. Misal dalam al-
Baqarah/2 ayat 21
(QS. al-Baqarah/ 2:21)
ين ِم ن َقْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َتَّت ُقو َنذِ َّياأَيُّه ا النَّاس اعب ُدوا ربَّ ُكم الَّ ِذي خلَ َق ُكم وال
َ َ ْ َ ُ َ ُْ ُ َ َ
}21{
Manusia Dalam Alquran
5. Dari aspek posisinya disebut ‘abdun (hamba) yang menunjukkan
kedudukannya sebagai hamba Allah yang harus tunduk dan patuh
kepada-Nya (QS.Saba/ 34:9)
ض أ َْو نُ ْس ِق ْط َعلَْي ِه ْم كِ َس ًفا َر
ألا
ْ مِف هِبسِ خَن ْ
أ ش َّ
ن نِإ ِ
ض َر
ألا
ْو ِ السم
آء َّ ن م
ِّ م ه ف
َ ل
ْ اخ مو م هِ يدِ أََفلَم يروا إِىَل ماب أَي
َ ْ ُ ْ ْ َ ْ َ َ َ ُ َ ََ ْ َ ْ ََ ْ َ َنْي
ٍ ِك ألَيَةً لِّ ُك ِّل َعْب ٍد ُّمن ِ ِ َّ ِّمن
}9{ يب َ الس َمآء إِ َّن يِف َذل َ
JIWA/R
JASAD
UH
Al-Farabi, Al-Ghazali, dan Ibnu Rusyd menyatakan bahwa hakekat manusia itu
terdiri dari dua komponen penting, yaitu;
1) KOMPONEN JASAD
Menurut Farabi, komponen ini berasal dari alam ciptaan yang mempunyai bentuk,
rupa, berkualitas, berkadar, bergerak dan diam, serta berjasad dan terdiri atas organ.
Al-Ghazali memberikan sifat jasad manusia yang dapat bergerak, memiliki rasa,
berwatak gelap dan kasar, tidak berbeda dengan benda-benda lain.
Ibnu Rusyd berpendapat bahwa komponen jasad merupakan komponen materi.
2) KOMPONEN JIWA
Menurut Farabi, komponen jiwa berasal dari alam perintah (alam kholiq) yang
mempunyai sifat berbeda dengan jasad manusia. Hal ini karena jiwa merupakan roh
dari perintah Tuhan walaupun tidak menyamai Dzat-Nya.
Menurut al-Ghazali, jiwa ini dapat berfikir, mengingat, mengetahui, dan sebagainya,
sedangkan unsur jiwa merupakan unsur rohani sebagai penggerak jasad untuk
melakukan kerjanya yang termasuk alam ghaib.
Bagi Ibnu Rusyd jiwa adalah sebagai kesempurnaan awal bagi jasad alami yang
organik
Manusia memiliki 2 potensi:
• Potensi fisik (jasad)
• Potensi ruhaniah : akal, qalb, nafs. Akal yaitu
kebijaksanaan (wisdom), intelegensia
(intelligent), dan mengerti (understanding)
Al-Qalb yaitu berarti segumpal daging dan berarti
sesuatu yg dapat menangkap segala pengertian,
pengetahuan, dan ma’rifat.
Nafsu yaitu sesuatu yg mendorong manusia utk
mencapai keinginannya (baik & buruk)
lanjutan
Nafs adalah organ rohani yang paling berpengaruh besar
pada anggota jasmani untuk berbuat dan bertindak.
Singkatnya, nafs bisa diartikan sebagai pemicu suatu
kehendak pada diri manusia.
Nafs memiliki beberapa sifat, diantaranya:
a) Qolbu, ulama salaf berpendapat bahwa nafs terletak
di jantung
b) Dhomirun, karena nafs adalah bagian yang samar,
tersembunyi dan tidak kasat mata.
c) Fuadun, memiliki banyak manfaat dan fungsi.
d) Qolbun, karena selalu berubah-ubah.
Komponen
ٍ َ َ َ ُ ُ َ ً َقرا ٍر َم ِك
ني ٍ ِمن ِطjasad
) مُثَّ جع ْلناه نطْفة يِف12( ني ولَقد خلَقن ا اإْلِ نس ان ِمن س اَل لٍَة
ْ ُ ْ َ َ ْ َْ َ ْ َ َ
َ
ضغَةَ ِعظَ ًاما فَ َك َس ْونَا
ْ ضغَةً فَ َخلَ ْقنَا الْ ُم
ْ ) مُثَّ َخلَ ْقنَا النُّطْ َفةَ َعلَ َقةً فَ َخلَ ْقنَا الْ َعلَ َقةَ ُم13(
) سورة املؤمنون14( ني ِِالْعِظَام حَل ما مُثَّ أَنْشأْنَاه خ ْل ًقا آَخر َفتبارَك اللَّه أَحسن اخْل ال
ق
َ َ ُ َ ْ ُ َ ََ َ َ َ ُ َ ًْ َ
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian, Kami
menjadikannya air mani (yang di simpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta
Yang Paling Baik. (QS Al-Mu’minun: 12-14)
Persamaan & Perbedaan Manusia dgn
makhluk lain
• Persamaan: punya hasrat dan tujuan, pola
tingkah laku yg khas
• Perbedaan: akal dan hati, dapat melahirkan
kebudayaan
Tujuan Penciptaan Manusia
• Beribadah kepada Allah (QS. Al-Dzariyat:56) :
وما خلقت لا??جن وا??إلنس ا??ال?ليعبدون, al-Bayyinah :5 وما
ا?مروا ا??ال ل?يعبدواهللا??? مخلصين ل?ه? لا??دين
Dlm penyembahan kpd Allah, manusia dijadikan
Allah sbg khalifah .
FUNGSI & PERAN MANUSIA
• Belajar (al-’Alaq:1-5, al-Naml:15-16, al-
Mukmin/al-Ghafir:54)
• Mengajarkan ilmu (al-Baqarah:31-39)
• Membudayakan ilmu (al-Mukmin:35)
Jadi manusia bertanggung jawab kpd Allah, pada
diri sendiri dan masyarakat
Fungsi Manusia Sbg Khalifah
Abasa/: 19
َّرهُ {}19
د ق ف ه قَلخ ٍ
ة فط
ْ ُّ
ن ن ِ
م
َ َ َ ُ ََ َ
al-Qiyamah/75: 37-38
ك نُطْ َفةً ِّمن َّمىِن ٍّ مُيْىَن { }37مُثَّ
نسا ُن أَن يُْتَرَك ُس ًدى { }36أَمَلْ يَ ُ ب اْ ِ
أَحَيْ َس ُ َ
إل
َكا َن َعلَ َقةً فَ َخلَ َق فَ َس َّوى {}38
QS. Al-Mu’minun/23: 12-14
DIEN Pembalasan/pertanggun
gjawaban (QS 51:5-6)
Keyakinan
(credial)
Peribadatan
Agama
(ritual)
Sistem nilai
Sebuah agama biasanya melingkupi tiga
persoalan pokok, yaitu:
• Keyakinan (credial), yaitu keyakinan akan
adanya sesuatu kekuatan supranatural yang
diyakini mengatur dan menciptakan alam
• Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku
manusia dalam berhubungan dengan
kekuatan supranatural tersebut sebagai
konsekuensi atau pengakuan dan
ketundukannya
• Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia
dengan manusia lainnya atau alam semesta
yang dikaitkan dengan keyakinan tersebut
JENIS-JENIS
AGAMA
DITINJAU DARI SUMBERNYA
• Agama samawi dan agama ardhi
• Kelompok agama yang diturunkan oleh Tuhan melalui wahyu-
Nya. Disebut agama samawi (agama langit) karena berasal
dari atas langit. Sep.: Yahudi, Nasrani dan Islam.
• Kelompok agama yang didasarkan pada hasil renungan
mendalam dari tokoh yang membawanya sebagaimana
terdokumentasikan dalam kitab suci yang disusunnya dan
agama ini biasanya disebut dengan agama ardhi (agama bumi)
karena berasal dari bumi. Sep.: Hindu, Budha, Majusi, Kong
Hucu dan lain sebagainya.
KARAKTERISTIK
ORANG BERAGAMA
Pengenalan
Pengertian
Konsistensi
Penghayatan
Beragama
Pengabdian
Pembelaan
1. PENGENALAN
Seseorang harus mengenal dengan jelas agamanya baik ciri-ciri pokok
dan cabang sehingga bisa membedakan dengan agama lain. Jika ada
orang mengatakan “semua agama itu sama”. Maka hampir dipastikan
bahwa ia sebenarnya tak mengenali agama itu satu persatu
2. PENGERTIAN
Seseorang yang mengerti ajaran agamanya akan dengan mudah
mempertahankannya dari upaya-upaya pengacauan dari orang lain. Ia
juga dapat menyiarkan ajaran agamanya dengan baik dan
bersemangat.
3. PENGHAYATAN
Dengan penghayatan yang mendalam seseorang dapat mengamalkan
ajaran agamanya, melahirkan keyakinan atau keimanan yang
mendorongnya untuk melaksanakan agama dengan tulus ikhlas
4. PENGABDIAN
Orang yang memasuki fase ini bagaikan sudah tak memiliki
dirinya lagi, karena demikian hakikat penghambaan. Fase ini
disebut penyerahan diri secara total dan menyeluruh kepada
Tuhannya. Penghambaan ini akan menjelmakan pengamalan
cara-cara ibadah tertentu (ritual, mahdhah) dan meletakkan
seluruh hidupnya di bawah pengabdian kepada Tuhannya
(gair mahdhah)
5. PEMBELAAN
Seseorang rela mengorbankan apa yang ada pada dirinya,
harta benda bahkan nyawa, bagi nama baik dan keagungan
agama yang dipeluknya. Pembelaan ini disebut jihad, yaitu
suatu sikap jiwa yang sungguh-sungguh dalam membela
agamanya
ون اذَّل ِ َين َآ َمنُوا اِب هَّلل ِ َو َر ُسوهِل ِ مُث َّ لَ ْم ُ ن ِ
م
َ ُ ن َّ َما ال
ؤ ْ مْ
ِ يَ ْراَت بُوا َو َجا َه ُدوا ِبَأ ْم َوا ِله ِْم َوَأنْ ُف ِسه ِْم يِف َس ِب ِيل اهَّلل ِإ
)15( ون ُ
ق دِ
َ َّ ُ ُأولا الص مُه ك َ ِ
ئ َ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah
orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan
Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan
mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa
mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang
yang benar.. (QS Al-Hujurat: 15)
MENGAPA MANUSIA
MEMBUTUHKAN AGAMA
Prof. Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya
”“Madkhol li ma’rifatil Islam
menyebutkan bahwa manusia
membutuhkan agama karena:
.1حاجة العقل إلى معرفة الحقائق الكبرى في الوجود
.2حاجة الفطرة البشرية
.3حاجة اإلنسان إلى الصحة النفسية والقوة الروحية
.4حاجة المجتمع إلى بواعث وضوابط أخالقية
.5حاجة المجتمع إلى التعاون والتماسك
• Kebutuhan akal terhadap pengetahuan
mengenal hakikat (eksistensi) terbesar dalam
kehidupan alam semesta
• Kebutuhan fithrah (naluri) manusia
• Kebutuhan manusia akan kesehatan jiwa dan
kekuatan rohani
• Kebutuhan masyarakat kepada prinsip-prinsip
akhlaq
• Kebutuhan masyarakat kepada solidaritas dan
soliditas
Kebutuhan Manusia Thdp Agama bagi
kehidupan
• Agama sbg kebutuhan alamiah dan fitriah manusia. Dimana pun
manusia memiliki agama dan kepercayaan. Nabi Muhammad
bersabda:
)كل مولود يولد على الفطرة فأبواه يهودانه اوينصرانه اوميجسانه (رواه البخارى
Ibu bapaknyalah (yang akan berperan) mengubah anak itu menjadi
seorang Yahudi atau Nashrani atau Majusi.. (HR al-Bukhari)