Anda di halaman 1dari 58

MANUSIA

DAN AGAMA
1. Manusia
2. Manusia Menurut agama Islam
3. Agama dan Ruang Lingkupnya
4. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama
Manusia
- Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yg
memiliki karakteristik berbeda dgn makhluk
lainnya disamping memiliki persamaan.
Ada beberapa definisi ttg manusia:
1. Teori Psikoanalisis : manusia sbg homo volens
(manusia berkeinginan). Manusia memiliki
perilaku hasil interaksi antara komponen
biologis (id), psikologis (ego), dan sosial
(superego). Dlm manusia terdpt unsur animal
(hewani), rasional (akali), dan moral (nilai).
MANUSIA
2. Teori behaviorisme: manusia sbg homo
mechanicus (manusia mesin). Segala perilaku
manusia sbg hasil dari pembelajaran thdp
lingkungan bukan dari aspek rasional dan
emosionalnya.
3. Teori kognitif: manusia sbg homo sapiens
(manusia berfikir). Manusia makhluk yg
berfikir, memutuskan, menyatakan,
memahami, dsb.
MANUSIA
4. Teori humanisme: manusia sbg homo ludens
(manusia bermain). Manusia adalah pelaku
aktif dalam merumuskan strategi transaksional
dengan lingkungannya. Manusia berperilaku
utk mempertahankan, meningkatkan, dan
mengaktualisasikan diri.
Manusia Konsepsi Islam
Manusia menurut Alquran adalah homo
theophani atau makhluk berketuhanan yang
selalu harus mempresentasikan kehendak
Tuhan di bumi yang dikenal dengan istilah
khalifah fil-ard. Mansuia diberi amanah oleh
Allah berupa tuags dan tanggung jawab (taklif)
agar dilaksanakan sebaik-baiknya di dunia. QS.
al-Ahzab/33: 72
QS. al-Ahzab/33:72

‫ض َواجْلِبَ ِال فَأ ََبنْي َ أَن حَيْ ِم ْلَن َه ا َوأَ ْش َف ْق َن ِمْن َها‬ ِ ‫الس ماو‬
ِ ‫ات َواْأل َْر‬ َّ ‫ى‬ ‫ل‬
َ ‫ع‬ ‫ة‬
َ ‫ن‬
َ ‫ا‬‫َم‬ ‫أل‬ْ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ن‬
َ ‫ض‬
ْ ‫ر‬ ‫ع‬ ‫ا‬ َّ
‫ن‬ ِ‫إ‬
ََ َ َ َ َ
}72{ ً‫وما َج ُهوال‬ ‫ل‬
ُ َ‫ظ‬ ‫ن‬
َ ‫ا‬ ‫ك‬
َ ‫ه‬
ُ َّ
‫ن‬ ِ‫ومَحَلَ َها اْ ِإلنسا ُن إ‬
ً َ َ
72. Sesungguhnya Kami telah mengemukakan
amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung,
maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu
dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya
manusia itu amat zalim dan amat bodoh
MANUSIA MENURUT
ISLAM
ISTILAH MANUSIA DALAM ALQUR’AN:
1. Dari aspek historis penciptaannya manusia
disebut dengan Bani Adam (QS al-A’raf/7:31)
‫ند ُك ِّل َم ْس ِج ٍد‬ َ ‫يَابَيِن ءَ َاد َم ُخ ُذوا ِزينَتَ ُك ْم ِع‬
2. Dari aspek biologis kemanusiaannya disebut
dengan basyar yang mencerminkan sifat-sifat fisik-
kimia-biologisnya. Disebut dlm al-Qur’an sebanyak
37 kali. Misal dlm surat al-Kahfi ayat 110 (‫إمن ا انا ب شر‬
‫ = ) مثلكم‬sesungguhnya aku ini manusia seperti
kamu. Lalu dlm surat al-Mukminun/23:33)
‫ب مِم َّا تَ ْشَربُو َن‬ ‫ر‬ ‫ش‬ ‫ي‬‫و‬ ‫ه‬ ‫ن‬
ُ َ ْ ََ ُ ْ
ِ
‫م‬ ‫ن‬
َ ‫و‬ ُ‫ل‬‫ك‬ُ ْ
‫أ‬ ‫ت‬ ‫ا‬َّ ‫ماه َذآ إِالَّبشر ِّمثلَ ُكم يأْ ُكل مِم‬
َ ُ َ ْ ْ ٌَ َ ََ
3. Dari aspek kecerdasan disebut insan yakni
makhluk terbaik yang diberi akal sehingga mampu
menyerap ilmu pengetahuan, mampu berfikir,
dan memikul amanah. Kata insan disebut 65 kali
(QS. al-Rahman/55:3-4) }4{‫} َعلَّ َمُها َْلبيَ َان‬3{‫نس َان‬ َ
ِ ْ‫َخلََق ا‬
‫إل‬
Al-Ahzab/33:72
‫ض َواجْلِبَ ِال فَأَبَنْي َ أَن حَيْ ِم ْلَن َه ا َوأَ ْش َف ْق َن ِمْن َها‬ ِ ‫الس ماو‬
ِ ‫ات َواْأل َْر‬ َّ ‫ى‬ ‫ل‬
َ ‫ع‬ ‫ة‬
َ ‫ن‬
َ ‫ا‬ ‫َم‬‫أل‬ْ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ن‬
َ ‫ض‬
ْ ‫ر‬ ‫ع‬ ‫ا‬ َّ
‫ن‬ ِ‫إ‬
ََ َ َ َ َ
}72{ ً‫وما َج ُهوال‬ ُ‫ل‬َ‫ظ‬ ‫ن‬
َ ‫ا‬ ‫ك‬
َ ‫ه‬
ُ َّ
‫ن‬ ِ‫ومَحَلَ َها اْ ِإلنسا ُن إ‬
ً َ َ
4. Dari aspek sosiologisnya disebut al-nas yang
menunjukan sifatnya yang berkelompok sesama
jenisnya. Kata al-nas disebut 240 kali dlm Alquran
Manusia Dlm al-Qur’an
Kata al-nas menunjukkan pada arti manusia
sebagai makhluk sosial secara kolektif. Jadi
menurut al-Qur’an manusia sebagai makhluk
biologis, psikologis, dan sosial. Misal dalam al-
Baqarah/2 ayat 21
(QS. al-Baqarah/ 2:21)
‫ين ِم ن َقْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َتَّت ُقو َن‬‫ذ‬ِ َّ‫ياأَيُّه ا النَّاس اعب ُدوا ربَّ ُكم الَّ ِذي خلَ َق ُكم وال‬
َ َ ْ َ ُ َ ُْ ُ َ َ
}21{
Manusia Dalam Alquran
5. Dari aspek posisinya disebut ‘abdun (hamba) yang menunjukkan
kedudukannya sebagai hamba Allah yang harus tunduk dan patuh
kepada-Nya (QS.Saba/ 34:9)
‫ض أ َْو نُ ْس ِق ْط َعلَْي ِه ْم كِ َس ًفا‬ ‫َر‬
‫أل‬‫ا‬
ْ ‫م‬ِ‫ف هِب‬‫س‬ِ ‫خَن‬ ْ
‫أ‬ ‫ش‬ َّ
‫ن‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ
‫ض‬ ‫َر‬
‫أل‬‫ا‬
ْ‫و‬ ِ ‫السم‬
‫آء‬ َّ ‫ن‬ ‫م‬
ِّ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ف‬
َ ‫ل‬
ْ ‫اخ‬ ‫م‬‫و‬ ‫م‬ ‫ه‬ِ ‫ي‬‫د‬ِ ‫أََفلَم يروا إِىَل ماب أَي‬
َ ْ ُ ْ ْ َ ْ َ َ َ ُ َ ََ ْ َ ‫ْ ََ ْ َ َنْي‬
ٍ ِ‫ك ألَيَةً لِّ ُك ِّل َعْب ٍد ُّمن‬ ِ ِ َّ ‫ِّمن‬
}9{ ‫يب‬ َ ‫الس َمآء إِ َّن يِف َذل‬ َ

6. Dari aspek posisi di muka bumi disebut khalifah. Status manusia


sebagai khalifah , dinyatakan dalam Surat Al-Baqarah ayat 30. Kata
khalifah berasal dari kata khalafa yakhlifu khilafatan atau khalifatan
yang berarti meneruskan, sehingga kata khalifah dapat diartikan
sebagai pemilih atau penerus ajaran Allah.
Qs. al-baqarah/2:30
ً‫ض َخلِي َفة‬ ِ ‫ك لِْلمالَئِ َك ِة إِيِّن ج‬
ِ ‫اع ُل يِف األ َْر‬
ُ َ َ َ‫َوإِ ْذ ق‬
َ َ ُّ‫ال َرب‬
DEFINISI

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang


terdiri atas Jasad, ruh, dan Akal dan
dimuliakan dengan tugas mengabdi kepada
Allah dan sebagai khalifah dimuka bumi
UNSUR
MANUSIA
MANUS
IA

JIWA/R
JASAD
UH
Al-Farabi, Al-Ghazali, dan Ibnu Rusyd menyatakan bahwa hakekat manusia itu
terdiri dari dua komponen penting, yaitu;

1) KOMPONEN JASAD
Menurut Farabi, komponen ini berasal dari alam ciptaan yang mempunyai bentuk,
rupa, berkualitas, berkadar, bergerak dan diam, serta berjasad dan terdiri atas organ.
Al-Ghazali memberikan sifat jasad manusia yang dapat bergerak, memiliki rasa,
berwatak gelap dan kasar, tidak berbeda dengan benda-benda lain.
Ibnu Rusyd berpendapat bahwa komponen jasad merupakan komponen materi.
2) KOMPONEN JIWA
Menurut Farabi, komponen jiwa berasal dari alam perintah (alam kholiq) yang
mempunyai sifat berbeda dengan jasad manusia. Hal ini karena jiwa merupakan roh
dari perintah Tuhan walaupun tidak menyamai Dzat-Nya.
Menurut al-Ghazali, jiwa ini dapat berfikir, mengingat, mengetahui, dan sebagainya,
sedangkan unsur jiwa merupakan unsur rohani sebagai penggerak jasad untuk
melakukan kerjanya yang termasuk alam ghaib.
Bagi Ibnu Rusyd jiwa adalah sebagai kesempurnaan awal bagi jasad alami yang
organik
Manusia memiliki 2 potensi:
• Potensi fisik (jasad)
• Potensi ruhaniah : akal, qalb, nafs. Akal yaitu
kebijaksanaan (wisdom), intelegensia
(intelligent), dan mengerti (understanding)
Al-Qalb yaitu berarti segumpal daging dan berarti
sesuatu yg dapat menangkap segala pengertian,
pengetahuan, dan ma’rifat.
Nafsu yaitu sesuatu yg mendorong manusia utk
mencapai keinginannya (baik & buruk)
lanjutan
Nafs adalah organ rohani yang paling berpengaruh besar
pada anggota jasmani untuk berbuat dan bertindak.
Singkatnya, nafs bisa diartikan sebagai pemicu suatu
kehendak pada diri manusia.
Nafs memiliki beberapa sifat, diantaranya:
a) Qolbu, ulama salaf berpendapat bahwa nafs terletak
di jantung
b) Dhomirun, karena nafs adalah bagian yang samar,
tersembunyi dan tidak kasat mata.
c) Fuadun, memiliki banyak manfaat dan fungsi.
d) Qolbun, karena selalu berubah-ubah.
Komponen
ٍ ‫َ َ َ ُ ُ َ ً َقرا ٍر َم ِك‬
‫ني‬ ٍ ‫ ِمن ِط‬jasad
‫) مُثَّ جع ْلناه نطْفة يِف‬12( ‫ني‬ ‫ولَقد خلَقن ا اإْلِ نس ان ِمن س اَل لٍَة‬
ْ ُ ْ َ َ ْ َْ َ ْ َ َ
َ
‫ضغَةَ ِعظَ ًاما فَ َك َس ْونَا‬
ْ ‫ضغَةً فَ َخلَ ْقنَا الْ ُم‬
ْ ‫) مُثَّ َخلَ ْقنَا النُّطْ َفةَ َعلَ َقةً فَ َخلَ ْقنَا الْ َعلَ َقةَ ُم‬13(
‫) سورة املؤمنون‬14( ‫ني‬ ِِ‫الْعِظَام حَل ما مُثَّ أَنْشأْنَاه خ ْل ًقا آَخر َفتبارَك اللَّه أَحسن اخْل ال‬
‫ق‬
َ َ ُ َ ْ ُ َ ََ َ َ َ ُ َ ًْ َ
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian, Kami
menjadikannya air mani (yang di simpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta
Yang Paling Baik. (QS Al-Mu’minun: 12-14)
Persamaan & Perbedaan Manusia dgn
makhluk lain
• Persamaan: punya hasrat dan tujuan, pola
tingkah laku yg khas
• Perbedaan: akal dan hati, dapat melahirkan
kebudayaan
Tujuan Penciptaan Manusia
• Beribadah kepada Allah (QS. Al-Dzariyat:56) :
‫وما خلقت لا??جن وا??إلنس ا??ال?ليعبدون‬, al-Bayyinah :5 ‫وما‬
‫ا?مروا ا??ال ل?يعبدواهللا??? مخلصين ل?ه? لا??دين‬
Dlm penyembahan kpd Allah, manusia dijadikan
Allah sbg khalifah .
FUNGSI & PERAN MANUSIA
• Belajar (al-’Alaq:1-5, al-Naml:15-16, al-
Mukmin/al-Ghafir:54)
• Mengajarkan ilmu (al-Baqarah:31-39)
• Membudayakan ilmu (al-Mukmin:35)
Jadi manusia bertanggung jawab kpd Allah, pada
diri sendiri dan masyarakat
Fungsi Manusia Sbg Khalifah
                                   

                              

39. Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi.


barangsiapa yang kafir, Maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri.
dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah
kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak
lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.
Taggung Jawab Sbg Khalifah
• Manusia sbg pemimpin utk mewujudkan
kemakmuran di muka bumi
• Manusia sbg wakil Tuhan utk mengajarkan
kebenaran segala ciptaan-Nya
• Manusia diberi wewenang melakukan
kreatifitas yg dinamis
• Manusia diberi batasan-batasan berupa
aturan yg tertulis dlm kitab suci al-Qur’an
Penciptaan Manusia

+ Adam adalah manusia pertama yang diciptakan dari tanah


(turab). Lihat. QS. 03:59
ٍ ‫اهلل َكمثَ ِل ء َادم َخلَ َقهُ ِمن ُتر‬
}59{ ‫اب مُثَّ قَ َال لَهُ ُكن َفيَ ُكو ُن‬ ِ ‫ند‬ َ ِ ‫إِ َّن مثَل ِعيسى‬
‫ع‬
َ َ َ َ َ َ َ
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti .59
(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah
berfirman kepadanya: ."Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia
+ Proses kejadian Hawa dalam al-Qur’an disebutkan berasal dari
Adam. QS.04:01
‫آء‬ ‫س‬ِ‫ث ِمْنهما ِرجاالً َكثِريا ون‬
َّ ‫ب‬‫و‬ ‫ا‬‫ه‬ ‫ج‬‫و‬‫ز‬ ‫ا‬‫ه‬‫ن‬ْ ِ ‫اح َد ٍة وخلَق‬
‫م‬ ِ‫سو‬ ٍ ‫ف‬
ْ ‫ن‬
َ ‫ن‬ ‫م‬
ِّ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫ق‬
َ ‫ل‬
َ ‫خ‬ ‫ي‬ ِ َّ‫ياأَيُّها النَّاس َّات ُقوا ربَّ ُكم ال‬
‫ذ‬
ً َ ًَ َ َُ ََ َ َ َْ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ُ َ َ
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan
isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki
dan perempuan yang banyak.
Postur Nabi Adam
• Menurut hadits Muhammad yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Adam
memiliki postur badan dengan ketinggian 60
hasta (kurang lebih 27,432 meter)
lanjutan
• Isa a.s. adalah putra Maryam. Penciptaan Isa seperti
penciptaan Adam. Lihat. QS. Ali Imran/03:59
}59{ ‫ال لَهُ ُكن َفيَ ُكو ُن‬ ٍ ‫اهلل َكمثَ ِل ء َادم َخلَ َقهُ ِمن ُتر‬
َ َ‫اب مُثَّ ق‬ ِ ‫ند‬ َ ِ
‫ع‬ ‫ى‬‫يس‬ ِ
‫ع‬ ‫ل‬‫ث‬
َ ‫م‬ َّ
‫ن‬ ِ‫إ‬
َ َ َ َ َ َ َ
• Dalam kejadiannya, proses penciptaan manusia
terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan-tahapan itu
segumpal darah-segumpal daging-tulang belulang-
tulang belulang yang dibungkus daging-makhluk yang
berbentuk kemudian ditiupkan ruh padanya.
Lihat. Abasa/80:19, al-Qiyamah/75: 37-38; QS. Al-
Mu’minun/23: 12-14
‫‪lanjutkan‬‬

‫‪Abasa/: 19‬‬
‫َّرهُ {‪}19‬‬
‫د‬ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫ه‬ ‫ق‬‫َ‬‫ل‬‫خ‬ ‫ٍ‬
‫ة‬ ‫ف‬‫ط‬
‫ْ‬ ‫ُّ‬
‫ن‬ ‫ن‬ ‫ِ‬
‫م‬
‫َ َ َ ُ ََ َ‬

‫‪al-Qiyamah/75: 37-38‬‬
‫ك نُطْ َفةً ِّمن َّمىِن ٍّ مُيْىَن {‪ }37‬مُثَّ‬
‫نسا ُن أَن يُْتَرَك ُس ًدى {‪ }36‬أَمَلْ يَ ُ‬ ‫ب اْ ِ‬
‫أَحَيْ َس ُ َ‬
‫إل‬
‫َكا َن َعلَ َقةً فَ َخلَ َق فَ َس َّوى {‪}38‬‬
QS. Al-Mu’minun/23: 12-14

ٍ ‫} مُثَّ َج َع ْلنَاهُ نُطْ َفةً يِف َقرا ٍر َّم ِك‬12{ ‫ني‬


‫ني‬ ٍ ‫ولََق ْد َخلَ ْقنَ ا اْ ِإلنْس ا َن ِم ن ُس الَلٍَة ِّم ن ِط‬
َ َ َ
‫ضغَةَ ِعظَ ًاما فَ َك َس ْونَا‬
ْ ‫ضغَةً فَ َخلَ ْقنَا الْ ُم‬
ْ ‫} مُثَّ َخلَ ْقنَا النُّطْ َفةَ َعلَ َقةً فَ َخلَ ْقنَا الْ َعلَ َقةَ ُم‬13{
}14{ ‫ني‬ ِِ‫الْعِظَام حَل ما مُثَّ أَنشأْنَاه خ ْل ًقا ءاخر َفتبارَك اهلل أَحسن اخْل ال‬
‫ق‬
َ َ ُ َ ْ ُ َ ََ َ َ َ َ ُ َ ًْ َ
12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah.
13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik.
‫‪Penciptaan Manusia‬‬

‫‪1. Turab : Tanah Gemuk , lht QS. Al-Kahfi/18: 37‬‬


‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ال لَه ِ‬
‫ال‬‫ج‬ ‫ر‬ ‫اك‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫س‬
‫َ َ َّ َ ُ ً‬‫َّ‬‫مُث‬ ‫ة‬ ‫ف‬‫ط‬
‫ْ‬ ‫ُّ‬
‫ن‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫َّ‬‫مُث‬ ‫اب‬ ‫ر‬‫َُ‬‫ت‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ك‬‫ت بِالَّ َ َ َ‬
‫ق‬ ‫َ‬‫ل‬ ‫خ‬ ‫ي‬ ‫ذ‬ ‫صاحبُهُ َوُه َو حُيَا ِوُرهُ أَ َك َف ْر َ‬ ‫قَ َ ُ َ‬
‫{‪}37‬‬
‫‪2. Tiin, tanah lempung . QS.al-Sajdah/32:7‬‬
‫ني {‪}7‬‬ ‫ان ِمن ِط ٍ‬ ‫الَّ ِذي أَحسن ُك َّل َشى ٍء خلَ َقه وب َدأَ خ ْلق اْ ِإلنس ِ‬
‫ْ َ ُ ََ َ َ َ‬ ‫ْ ََ‬
‫‪3. Tin al-lazib; tanah lempung yg pekat .QS.Al-‬‬
‫‪Shaffat/37:11‬‬
‫ب {‪}11‬‬ ‫ني الَّ ِز ٍ‬ ‫ِ‬
‫اهم ِّمن ط ْ‬ ‫َش ُّد َخ ْل ًقا أَم َّم ْن َخلَ ْقنَآ إِنَّا َخلَ ْقنَ ُ‬ ‫اسَت ْفتِ ِه ْم أ َُه ْم أ َ‬
‫فَ ْ‬
‫‪4. Salsalun min hamain masnun (lempung dari lumpur‬‬
‫‪yg dicetak). QS. Al-Hijr/15:26‬‬
‫ون {‪}26‬‬ ‫ولََق ْد خلَ ْقنَا اْ ِإلنسا َن ِمن ص ْلص ٍال ِّمن مَح ٍإ َّمسنُ ٍ‬
‫َ َ ْ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
Penciptaan Manusia
6. Sulalatun min thin: saripati lempung, sesuatu
yg disarikan dari yg lain. Qs. AL-
Mukminun/23:12
}12{ ‫ني‬ ٍ ‫ولََق ْد َخلَ ْقنَا اْ ِإلنْسا َن ِمن ُسالَلٍَة ِّمن ِط‬
َ َ
7. Air sbg asal usul seluruh kehidupan. QS. Al-
Furqan/25: 54
}54{ ‫ك قَ ِد ًيرا‬ ِ ِ ِ ِ
َ َُّ َ َ َ ً ْ َ ً َ َ ُ ََ َ َ ً َ َ َ َ َ َ َ َّ‫َوُه َو ال‬
‫ب‬
‫ر‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫ك‬
‫و‬ ‫ا‬
‫ر‬ ‫ه‬‫ص‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ب‬‫س‬‫ن‬ ‫ه‬ ‫ل‬‫ع‬ ‫ج‬ ‫ف‬ ‫ا‬
‫ر‬ ‫ش‬ ‫ب‬ ‫آء‬ ‫م‬ْ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ق‬‫ل‬ ‫خ‬ ‫ي‬ ‫ذ‬
DEFINISI
AGAMA
THE RELIGION
“The belief in the existence of
supranatural ruling power, the creator
and controller of the universe”
Oxford Student Dictionary (1978)
Suatu KEPERCAYAAN
akan keberadaan suatu
KEKUATAN PENGATUR
supranatular yang
MENCIPTAKAN dan
MENGENDALIKAN
alam semesta.
DEFINISI : ‫الدين هو‬
2 ‫ جديرة بالطاعة والعبادة‬،‫اإليمان بذات إلهية‬
)‫ يوسف القرضاوي‬.‫ د‬9 ‫(مدخل لمعرفة اإلسالم ص‬

AGAMA adalah KEYAKINAN


(KEIMANAN) Tentang suatu
DZAT KETUHANAN (Ilahiyyah)
yang pantas untuk menerima
KETAATAN dan IBADAH
(penyembahan)
U R U T Kekuasaan & Pemaksaan
MEN A N
R’ (QS 56: 86-87)
AL-QU
Aturan (QS 12:76, 42: 21,
26:2)
ARTI Ketundukan (QS 40:64-
AD- 65, 16:52)

DIEN Pembalasan/pertanggun
gjawaban (QS 51:5-6)
Keyakinan
(credial)

Peribadatan
Agama
(ritual)

Sistem nilai
Sebuah agama biasanya melingkupi tiga
persoalan pokok, yaitu:
• Keyakinan (credial), yaitu keyakinan akan
adanya sesuatu kekuatan supranatural yang
diyakini mengatur dan menciptakan alam
• Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku
manusia dalam berhubungan dengan
kekuatan supranatural tersebut sebagai
konsekuensi atau pengakuan dan
ketundukannya
• Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia
dengan manusia lainnya atau alam semesta
yang dikaitkan dengan keyakinan tersebut
JENIS-JENIS
AGAMA
DITINJAU DARI SUMBERNYA
• Agama samawi dan agama ardhi
• Kelompok agama yang diturunkan oleh Tuhan melalui wahyu-
Nya. Disebut agama samawi (agama langit) karena berasal
dari atas langit. Sep.: Yahudi, Nasrani dan Islam.
• Kelompok agama yang didasarkan pada hasil renungan
mendalam dari tokoh yang membawanya sebagaimana
terdokumentasikan dalam kitab suci yang disusunnya dan
agama ini biasanya disebut dengan agama ardhi (agama bumi)
karena berasal dari bumi. Sep.: Hindu, Budha, Majusi, Kong
Hucu dan lain sebagainya.
KARAKTERISTIK
ORANG BERAGAMA
Pengenalan

Pengertian

Konsistensi
Penghayatan
Beragama

Pengabdian

Pembelaan
1. PENGENALAN
Seseorang harus mengenal dengan jelas agamanya baik ciri-ciri pokok
dan cabang sehingga bisa membedakan dengan agama lain. Jika ada
orang mengatakan “semua agama itu sama”. Maka hampir dipastikan
bahwa ia sebenarnya tak mengenali agama itu satu persatu

2. PENGERTIAN
Seseorang yang mengerti ajaran agamanya akan dengan mudah
mempertahankannya dari upaya-upaya pengacauan dari orang lain. Ia
juga dapat menyiarkan ajaran agamanya dengan baik dan
bersemangat.

3. PENGHAYATAN
Dengan penghayatan yang mendalam seseorang dapat mengamalkan
ajaran agamanya, melahirkan keyakinan atau keimanan yang
mendorongnya untuk melaksanakan agama dengan tulus ikhlas
4. PENGABDIAN
Orang yang memasuki fase ini bagaikan sudah tak memiliki
dirinya lagi, karena demikian hakikat penghambaan. Fase ini
disebut penyerahan diri secara total dan menyeluruh kepada
Tuhannya. Penghambaan ini akan menjelmakan pengamalan
cara-cara ibadah tertentu (ritual, mahdhah) dan meletakkan
seluruh hidupnya di bawah pengabdian kepada Tuhannya
(gair mahdhah)

5. PEMBELAAN
Seseorang rela mengorbankan apa yang ada pada dirinya,
harta benda bahkan nyawa, bagi nama baik dan keagungan
agama yang dipeluknya. Pembelaan ini disebut jihad, yaitu
suatu sikap jiwa yang sungguh-sungguh dalam membela
agamanya
‫ون اذَّل ِ َين َآ َمنُوا اِب هَّلل ِ َو َر ُسوهِل ِ مُث َّ لَ ْم‬ ُ ‫ن‬ ِ
‫م‬
َ ُ ‫ن َّ َما ال‬
‫ؤ‬ ْ ‫م‬ْ
ِ ‫يَ ْراَت بُوا َو َجا َه ُدوا ِبَأ ْم َوا ِله ِْم َوَأنْ ُف ِسه ِْم يِف َس ِب ِيل اهَّلل‬ ‫ِإ‬
)15( ‫ون‬ ُ
‫ق‬ ‫د‬ِ
َ َّ ُ ‫ُأول‬‫ا‬ ‫الص‬ ‫مُه‬ ‫ك‬ َ ِ
‫ئ‬ َ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah
orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan
Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan
mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa
mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang
yang benar.. (QS Al-Hujurat: 15)
MENGAPA MANUSIA
MEMBUTUHKAN AGAMA
‫‪Prof. Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya‬‬
‫”‪“Madkhol li ma’rifatil Islam‬‬
‫‪menyebutkan bahwa manusia‬‬
‫‪membutuhkan agama karena:‬‬
‫‪ .1‬حاجة العقل إلى معرفة الحقائق الكبرى في الوجود‬
‫‪ .2‬حاجة الفطرة البشرية‬
‫‪ .3‬حاجة اإلنسان إلى الصحة النفسية والقوة الروحية‬
‫‪ .4‬حاجة المجتمع إلى بواعث وضوابط أخالقية‬
‫‪ .5‬حاجة المجتمع إلى التعاون والتماسك‬
• Kebutuhan akal terhadap pengetahuan
mengenal hakikat (eksistensi) terbesar dalam
kehidupan alam semesta
• Kebutuhan fithrah (naluri) manusia
• Kebutuhan manusia akan kesehatan jiwa dan
kekuatan rohani
• Kebutuhan masyarakat kepada prinsip-prinsip
akhlaq
• Kebutuhan masyarakat kepada solidaritas dan
soliditas
Kebutuhan Manusia Thdp Agama bagi
kehidupan
• Agama sbg kebutuhan alamiah dan fitriah manusia. Dimana pun
manusia memiliki agama dan kepercayaan. Nabi Muhammad
bersabda:
)‫كل مولود يولد على الفطرة فأبواه يهودانه اوينصرانه اوميجسانه (رواه البخارى‬
Ibu bapaknyalah (yang akan berperan) mengubah anak itu menjadi
seorang Yahudi atau Nashrani atau Majusi.. (HR al-Bukhari)

• Sarana pemenuhan kebutuhan berfikir manusia.


– Hal ini dibuktikan oleh penemuan ilmiah dari Tim Universitas
California yang mengklaim menemukan noktah religi (God
Spot) di dalam otak manusia yang berfungsi merespon ajaran
moral keagamaan.
Fungsi Agama

• Fungsi dan kedudukan agama bagi manusia adalah sebagai berikut:


1. Aspek Personal :
a. Fungsi Edukasi dan Bimbingan.
Agama sebagai sumber pendidikan kemanusiaan yang berisi moral, akhlak, ibadah, dsb.Para Nabi
diutus untuk memberikan edukasi bagi umat. QS. Al-Baqarah/2:151
}151{ ‫اب َواحْلِ ْك َمةَ َويُ َعلِّ ُم ُكم َّمامَلْ تَ ُكونُوا َت ْعلَ ُمو َن‬ ِ ِ ِ
َ َ‫َك َمآأ َْر َس ْلنَا في ُك ْم َر ُسوالً ِّمن ُك ْم َيْتلُوا َعلَْي ُك ْم ءَايَاتنَا َويَُزِّكي ُك ْم َويُ َعلِّ ُم ُك ُم الْكت‬
b. Fungsi Penyelamatan
Agama memberi petunjuk bagi manusia untuk mencapai jalan yang membawa
keselamatan, agar keluar dari kezaliman, kesesatan
Qs. al-Maidah/5: 16
}16{ ‫اط ُّم ْستَ ِقي ٍم‬ ٍ ‫ات إِىَل النُّوِر بِِإ ْذنِِه ويه ِدي ِهم إِىَل ِصر‬
َ ْ ْ َ َ
ِ ‫السالَم وخُيْ ِرجهم ِّمن الظُّلُم‬
َ َ ُ ُ َ ْ َّ ‫ل‬
َ ‫ب‬
ُ ‫س‬
ُ ‫ه‬
ُ َ‫ن‬ ‫ا‬
‫و‬َ ‫ض‬
ْ ِ ‫َي ْه ِدي بِِه اهللُ َم ِن اتَّبَ َع‬
‫ر‬
c. Fungsi Tabsyir dan inzâr
Agama membawa kabar gembira (tabsyir) dan peringatan (inzâr). Surat al-An’am /6:48
}48{ ‫ف َعلَْي ِه ْم َوالَ ُه ْم حَيَْزنُو َن‬
ٌ ‫َصلَ َح فَالَ َخ ْو‬ ِ ‫وما نُرِسل الْمرسلِني إِالَّ مب ِّش ِرين وم‬
ِ ‫نذ‬
ْ ‫ين فَ َم ْن ءَ َام َن َوأ‬
‫ر‬
َ ُ َ َ َُ َ َ ْ ُ ُ ْ َ َ
‫‪FUNGSI AGAMA‬‬

‫‪2. Aspek Sosial‬‬


‫)‪a. Fungsi Ukhuwah (Persaudaraan‬‬
‫‪QS. al-Hujurat/49 :10‬‬
‫َخ َويْ ُك ْم َو َّات ُقوا اهللَ لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْرمَحُو َن {‪}10‬‬ ‫أ‬ ‫ب‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ح‬‫إِمَّنَا الْمؤِمنو َن إِخوةٌ فَأَصلِ‬
‫ُ ْ ُ ْ َ ْ ُ َنْيَ َ‬
‫‪b. Fungsi Kontrol Sosial‬‬
‫‪QS. Ali Imran/3:104‬‬
‫ك ُه ُم الْ ُم ْفلِ ُحو َن‬ ‫ِ‬
‫ون بِالْ َم ْع ُروف َوَيْن َه ْو َن َع ِن الْ ُمن َك ِر َوأ ُْوالَئِ َ‬
‫ون إِىَل اخْلَرْيِ َويَأْ ُمُر َ‬
‫َولْتَ ُك ن ِّمن ُك ْم أ َُّمةُُ يَ ْد ُع َ‬
‫{‪}104‬‬
‫‪c. Fungsi Penyadaran Peran sosial‬‬
‫‪Qs. Al-Ma’un/107: 1-3‬‬
‫ض َعلَى طَ َع ِام الْ ِمس ِك ِ‬
‫ني‬ ‫ُّ‬ ‫حَي‬‫َ‬‫ال‬
‫و‬ ‫}‬ ‫‪2‬‬‫{‬ ‫يم‬‫ع الْيتِ‬
‫ُّ‬ ‫د‬
‫ُ‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫أَرءيت الَّ ِذي ي َك ِّذب بِالدِّي ِن {‪ }1‬فَ َذلِك الَّ ِ‬
‫ذ‬
‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ ُ‬ ‫َ َْ َ‬
‫{‪}3‬‬
Fungsi Agama
d. Sarana menunjang motif-motif kebutuhan status,
rasa aman, dan harga diri
e. Untuk menetapkan kode etik yang absolut
MOTIVASI BERAGAMA
• Motivasi manusia beragama adalah karena
manusia membutuhkan bimbingan dan petunjuk
yang benar dan bernilai mutlak bagi kehidupan
dunia dan akhirat. Motivasi beragama itu ada
yang bersifat ekstrinsik dan intrinsik. Tujuan
agama secara umum merupakan pengatur
seluruh hidup manusia (driving integrating
motive) dan comprehensive commitment.
 
‫‪MOTIVASI BERAGAMA‬‬
‫‪1. Kebutuhan‬‬ ‫‪akal‬‬ ‫‪(QS‬‬ ‫‪Ali‬‬ ‫‪Imran/3:190‬‬
‫ُويِل اْ ألَْلبَِاب{‪}190‬‬ ‫أل‬‫ات‬ ‫ف َّليِلوا لنَّه ِار ألَ يٍ‬
‫ا‬ ‫إَِّنيِف خ ْلِقا َّلسماوِاتواْ ألَر ِضواخ تِ َِ‬
‫ال‬
‫ْ َ َ َ ْ‬ ‫ََ َ ْ َ ْ‬ ‫َ‬
‫)‪2. Kebutuhan fitrah (QS al-Rum/ 30:30‬‬
‫ِّين‬‫الد‬ ‫ك‬ ‫اهلل َذلِ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ق‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫اهلل الَّيِت فَطَر النَّاس علَيها الََتب ِديل خِل‬ ‫ِ‬ ‫ت‬ ‫ر‬‫ط‬
‫ْ‬ ‫فَأَقِم وجهك لِلدِّي ِن حنِي ًفا فِ‬
‫َ ُ‬ ‫َ َ َ َْ ْ َ َ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ َْ َ‬
‫َّاس الَيَ ْعلَ ُمو َن {‪}30‬‬ ‫الْ َقيِّ ُم َولَ ِك َّن أَ ْك َثَر الن ِ‬
‫‪3. Kebutuhan terhadap kesehatan jiwa (QS. Al-Ra’d/13‬‬
‫‪:27-28‬‬
‫ض ُّل َمن يَ َشآءُ َويَ ْه ِدي إِلَْي ِه َم ْن‬ ‫ول الَّ ِذين َك َفروا لَوآل أُن ِزَل علَي ِه ءايةٌ ِّمن َّربِِّه قُل إِ َّن اهلل ي ِ‬
‫َُ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ ََ‬ ‫َويَ ُق ُ َ ُ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬
‫وب‬
‫ُ‬ ‫ل‬
‫ُ‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ن‬
‫ُّ‬ ‫ئ‬‫م‬‫َ‬ ‫ط‬
‫ْ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫اهلل‬ ‫ر‬ ‫ك‬
‫ْ‬ ‫ذ‬ ‫ب‬‫َ‬‫ال‬‫أ‬ ‫اهلل‬ ‫ر‬ ‫ك‬
‫ْ‬ ‫ذ‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ه‬‫ُُ‬‫وب‬ ‫ل‬
‫ُ‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫ن‬‫ُّ‬ ‫ئ‬ ‫م‬
‫اب {‪ }27‬ال َ َ َ َ َ‬
‫ط‬
‫ْ‬ ‫ت‬
‫َ‬‫و‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ن‬
‫ُ‬ ‫ام‬ ‫ء‬ ‫ين‬ ‫ذ‬ ‫أَنَ َ‬
‫{‪}28‬‬
‫‪LANJUTAN‬‬

‫‪4. Kebutuhan sosial (QS al-Hujurat/49:13‬‬


‫َّاس إِنَّا َخلَ ْقنَا ُكم ِّمن ذَ َك ٍر وأُنثَى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوَقبَآئِ َل إِ َّن أَ ْكَرَم ُك ْم‬
‫يَآأَيُّ َها الن ُ‬
‫يم َخبِريٌ {‪}13‬‬ ‫اهلل أَْت َقا ُكم إِ َّن اهلل علِ‬
‫ند ِ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬
‫ع‬
‫ََ ٌ‬ ‫ْ‬
‫‪5. Kebutuhan terhadap motivasi akhlak‬‬
‫‪Fitrah manusia bertauhid‬‬
‫‪Rasulullah saw bersabda‬‬
‫ال النَّيِب صلى اهلل عليه وسلم‪ :‬ما ِمن مولُ ٍ‬
‫ود إِالَّ يُولَ ُد‬ ‫َ ْ َْ‬ ‫عن أَيِب ُهَرْيَرَة رضي اهلل عنه قَ َ ُّ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َعلَى الْ َ َ َ َ ُ ُ َ ِّ َ ْ َُ َ ْ مُيَ َ َ َْ ُ َ َ ُ هَب َ ً مَجْ َ َ‬
‫اء‬ ‫ع‬ ‫ة‬ ‫يم‬ ‫ة‬ ‫يم‬ ‫ه‬ ‫ب‬‫ْ‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ج‬‫ت‬‫ن‬‫ت‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ه‬ ‫ان‬ ‫س‬ ‫ج‬ ‫ِّ‬ ‫َو‬ ‫أ‬ ‫ه‬ ‫ان‬‫ر‬ ‫ص‬
‫ِّ‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫َو‬
‫أ‬ ‫ه‬ ‫ان‬ ‫د‬ ‫و‬ ‫ه‬‫ي‬ ‫اه‬‫و‬ ‫َب‬‫أ‬ ‫ف‬ ‫ة‬‫ر‬ ‫ط‬
‫ْ‬ ‫ف‬
‫ول أَبُو ُهَر َيرَة رضي اهلل عنه‪( :‬فِطَْرَة اهللِ الَّيِت فَطََر‬ ‫َه ْل حُتِ ُّسو َن فِ َيها ِم ْن َج ْد َعاءَ مُثَّ َي ُق ُ‬
‫ِّين الْ َقيِّ ُم)‬
‫الد‬ ‫ك‬ ‫اهلل‪ ،‬ذَلِ‬
‫ِ‬ ‫ق‬‫ِ‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫النَّاس علَيها الَ َتب ِديل خِل‬
‫َ ُ‬ ‫َ َ َْ ْ َ َ‬
‫أخرجه البخاري يف‪ 23 :‬كتاب اجلنائز‪ 80 :‬باب إذا أسلم الصيب فمات هل‬
‫يصلى عليه‬
‫‪Dari Abu Hurairah ra . Dia berkata: Rasulullah saw‬‬
‫‪bersabda. Tidak ada seorang pun anak yang dilahirkan‬‬
‫‪kecuali dalam keadaan fitrah, kedua ibu bapaknya yang‬‬
‫‪akan menjadikan dia Yahudi, Nasrani dan Majusi sbgmn‬‬
‫‪binatang melahirkan binatang dalam keadaan‬‬
lanjutan
Sempurna . Adakah kamu merasa kekurangan padanya.
Kemudian Abu Hurairah berkata: ”Fitrah Allah dimana
manusia telah diciptakan , tak ada perubahan pada fitrah
itu. Itulah agama yang lurus. (Ditakhrij al-Bukhari dlm kitab
janazah)
Berdasarkan hadis tsb bhw setiap manusia bertuhan.
Berdasarkan potensi yang dimiliki itulah manusia
membutuhkan agama.
Faktor-faktor Manusia Memerlukan Agama
• Kondisi Manusia
• Status Manusia
• Struktur Dasar kepribadian
Secara Naluri manusia mengakui kekuatan dalam kehidupan ini
di luar dirinya. Ini tercermin saat manusia dihadapkan masalah-
masalah yang tak terbayangkan oleh manusia, seperti :
– Musibah
– Ujian dan Cobaan
– Rasa Takut
– Rasa Penyesalan

Anda mungkin juga menyukai