Anda di halaman 1dari 102

SOAL-SOAL

MULTIPLE CHOICE

Makassar , 12 JULI 2017


Sesuai dengan PM 127 Tahun 2015 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional,
Keamanan Penerbangan adalah

a. Dokumen tertulis yang memuat peraturan, prosedur dan langkah-langkah pengamanan


yang diambil untuk melindungi penerbangan dari tindakan melawan hukum

b. suatu keadaan yang memberikan perlindungan kepada penerbangan dari tindakan melawan
hukum melalui keterpaduan pemanfaatan sumber daya manusia, fasilitas, dan prosedur

c. tindakan-tindakan atau percobaan yang membahayakan keselamatan penerbangan dan


angkutan udara

d. penerapan suatu teknik atau tindakan untuk mencegah disusupkannya/terbawanya Barang


Dilarang (Prohibited Items) yang dapat digunakan untuk melakukan tindakan melawan
hukum
Berikut ini adalah contoh tindakan melawan hukum (Acts of Unlawful
Interference)

a. melakukan pemeriksaan keamanan

b. melaporkan membawa senjata api untuk diangkut sebagai security item

c. masuk ke dalam pesawat udara, bandar udara atau tempat-tempat


aeronautika secara paksa

d. melaporkan ancaman bom di bandar udara


Sabotase adalah

a. menggunakan pesawat udara di darat (in service) untuk tindakan yang


menyebabkan mati, cederanya seseorang, rusaknya harta benda atau
lingkungan sekitar

b. membawa senjata, peralatan peralatan berbahaya atau bahan-bahan yang


dapat digunakan untuk tindakan melawan hukum

c. tindakan pengrusakan atau penghilangan terhadap harta benda, yang dapat


mengancam atau menyebabkan terjadinya tindakan melawan hukum pada
penerbangan dan fasilitasnya

d. memberikan informasi palsu yang membahayakan keselamatan pesawat


udara dalam penerbangan maupun di darat
Berdasarkan PM 127 Tahun 2015 tentang Program Keamanan
Penerbangan Nasional, Bandar Udara dibagi menjadi 4 daerah yaitu

a.Daerah Keamanan Terbatas, Daerah Steril, Daerah Terbatas, Daerah


Publik

b.Daerah Publik, Daerah Sisi Udara, Daerah Ruang Tunggu, Daerah


Terbatas

c.Daerah Check in, Daerah Ruang Tunggu, Daerah Sisi Udara, Daerah
Terbatas

d.Daerah Umum, Daerah Check in, Daerah Ruang Tunggu, Daerah


Steril
Surat izin yang diberikan kepada seseorang yang telah memenuhi
persyaratan tertentu untuk melakukan pekerjaan di bidang
penerbangan dalam jangka waktu tertentu adalah

a.Sertifikat Kompetensi

b.Lisensi

c.PAS Bandara

d.Kartu Tanda Pengenal


Instansi pemerintah di Bandar Udara yang memberi izin berupa
dokumen pengangkutan tumbuhan dan hewan adalah

a.Imigrasi

b.Bea Cukai

c.Kantor Kesehatan

d.Karantina
Orang yang dapat masuk ke Daerah Keamanan Terbatas harus
memiliki izin masuk dalam bentuk:

a.Dokumen Perjalanan angkutan udara

b.kartu identitas penerbang dan personel kabin (ID card crew)

c.PAS orang

d.Semua Benar
Persyaratan pengajuan PAS orang di bandar udara antara lain

a.surat pernyataan dari atasan di tempat pemohon bekerja

b.Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) kecuali bagi


pegawai instansi pemerintah dan pegawai badan usaha milik
negara

c.Surat Keputusan (SK) Pegawai atau Kontrak Kerja

d.Semua benar
Pemeriksaan keamanan terhadap penumpang dan bagasi harus
dilakukan secara manual jika

a.peralatan di Bandar Udara tidak tersedia atau rusak

b.peralatan keamanan memberikan tanda atau sinyal yang


mencurigakan

c.ingin mengetahui yang dibawa oleh penumpang

d.Jawaban A dan B benar


Dalam pemeriksaan keamanan Bandar Udara atau Badan Usaha
Angkutan Udara menggunakan fasilitas keamanan penerbangan
sesuai dengan kebutuhan operasional dan dengan pertimbangan

a.Efektifitas peralatan

b.Tingkat ancaman dan gangguan

c.Klasifikasi bandar udara

d.Jawaban A, B, dan C benar


Berdasarkan PM 127 Tahun 2015 keadaan darurat keamanan
(contingency) dibedakan atas

a.Kondisi aman dan kondisi darurat

b.Kondisi rawan dan kondisi gawat

c.Kondisi aman dan kondisi rawan

d.Kondisi aman dan kondisi gawat


 
Berdasarkan PM 127 Tahun 2015 contoh dari kondisi darurat
(merah)

a.Ancaman bom

b.Terjadinya huru hara

c.Demonstrasi masal di bandar udara

d.Pemogokan yang berpotensi mengganggu keamanan


penerbangan
Berdasarkan PM 92 Tahun 2015 yang dimaksud dengan Pengawasan adalah?

a. Kegiatan kendali mutu berkelanjutan untuk melihat pemenuhan peraturan


keamanan penerbangan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa penerbangan
atau institusi lain.

b. Aturan yang berisi tentang petunjuk pelaksanaan kegiatan di bidang keamanan


penerbangan

c. Dokumen tertulis yang memuat peraturan, prosedur dan langkah-langkah


pengamanan yang diambil untuk melindungi penerbangan dari tindakan
melawan hukum.

d. Suatu keadaan yang memberikan perlindungan kepada penerbangan dari


tindakan melawan hukum melalui keterpaduan pemanfaatan sumber daya
manusia, fasilitas, dan prosedur.
Kegiatan pengawasan keamanan penerbangan terdiri dari

a.Audit, Inspeksi

b.Survei, Pengujian (test)

c.Jawaban A dan B benar

d.Monitoring
Pemeriksaan terjadwal, sistematis dan mendalam terhadap
prosedur, fasilitas, personel dan dokumentasi organisasi penyedia
jasa penerbangan untuk mengetahui tingkat kepatuhan terhadap
ketentuan dan peraturan yang berlaku adalah definisi dari

a.Audit

b.Survei

c.Inspeksi

d.Pengujian (test)
PM 153 Tahun 2015 mengatur tentang

a.Penanganan Pengangkutan Barang dan/atau Barang


Berbahaya Dengan Pesawat Udara

b.Pengamanan Kargo dan Pos Serta Rantai Pasok (Supply


Chain) Kargo dan Pos Yang Diangkut Dengan Pesawat Udara

c.Program Keamanan Penerbangan Nasional

d.Pengendalian Jalan Masuk (Access Control) Ke Daerah


Keamanan Terbatas di Bandar Udara
SKEP / 100 / VII / 2003 mengatur tentang :

a. Juknis Penanganan Penumpang Pesawat Udara Sipil Yang Membawa Senjata


Api Beserta Peluru dan Tata Cara Pengamanan Pengawalan Tahanan Dalam
Penerbangan Sipil

b. Juknis Penanganan Petugas Pengamanan Dalam Penerbangan (In-Flight


Security Officer/Air-Marshal) Pesawat Udara Niaga Berjadwal Asing

c. Juknis Penanganan Barang Bawaan Berbentuk Liquid, Aerosols, dan Gels


Yang Dibawa Penumpang Ke Dalam Kabin Pesawat Pada Penerbangan
Internasional

d. Penanganan Pengangkutan Barang dan/atau Barang Berbahaya Dengan


Pesawat Udara
SKEP / 2765 / XII / 2010 mengatur tentang :

a. Tata Cara Pengamanan Pengawalan Tahanan Dalam Penerbangan Sipil

b. Juknis Penanganan Petugas Pengamanan Dalam Penerbangan (In-Flight


Security Officer/Air-Marshal) Pesawat Udara Niaga Berjadwal Asing

c. Tata cara Pemeriksaan Keamanan Penumpang, Personel Pesawat Udara


Dan Barang Bawaan Yang Diangkut Dengan Pesawat Udara Dan Orang
Perseorangan

d. Juknis Penanganan Barang Bawaan Berbentuk Liquid, Aerosols, dan Gels


Yang Dibawa Penumpang Ke Dalam Kabin Pesawat Pada Penerbangan
Internasional
SKEP / 95 / IV / 2008 mengatur tentang :

a. Tata Cara Pengamanan Pengawalan Tahanan Dalam Penerbangan Sipil

b. Juknis Penanganan Barang Bawaan Berbentuk Liquid, Aerosols, dan Gels


Yang Dibawa Penumpang Ke Dalam Kabin Pesawat Pada Penerbangan
Internasional

c. Juknis Pemeriksaan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan Pesawat


Udara Sipil Dan Tata Cara Pemberian Sertifikat Sebagai Regulated Agent

d. Juknis Penanganan Petugas Pengamanan Dalam Penerbangan (In-Flight


Security Officer/Air-Marshal) Pesawat Udara Niaga Berjadwal Asing
PM 90 Tahun 2013 mengatur tentang :

a. Juknis Penanganan Cairan, Aerosols, Gels Yang Dibawa Penumpang Ke


Dalam Kabin Pesawat Udara Pada Penerbangan Internasional

b. Juknis Pemeriksaan Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan Pesawat


Udara Sipil Dan Tata Cara Pemberian Sertifikat Sebagai Regulated Agent

c. Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya dengan Pesawat Udara

d. Sertifikat Kecakapan Petugas Penanganan Pengangkutan Bahan dan /


atau Barang Berbahaya Dengan Pesawat Udara (SKP Dangerous Goods)
Pembatas fisik pada perimeter untuk bandar udara internasional harus
memenuhi persyaratan, antara lain

a. Tinggi minimal 2,44 meter dan dilengkapi dengan kawat berduri di atasnya

b. Tidak dilengkapi pintu darurat

c. Tidak perlu diberi lampu penerangan

d. Ada celah dari bawah sampai atas untuk disusupi orang


PAS Bandar Udara untuk kendaraan bersifat permanen
diperuntukkan dalam kegiatan :

a.Protokoler kenegaraan

b.Pemerintahan dalam bidang penegakan hukum

c.Pertolongan medis

d.Patroli bandar udara


Penggunaan Pas Bandar Udara harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:

a.Digunakan pada saat menjalankan tugas sesuai dengan wilayah


kerja yang tertera di dalam Pas Bandar Udara

b.Masih berlaku

c.Ditempatkan pada posisi yang mudah dibaca (di bagian depan


sekitar dada)

d.Jawaban A, B dan C benar


Berdasarkan PM 153 Tahun 2015 Pemeriksaan keamanan dengan
cara perlakuan khusus yang meliputi pemeriksaan fisik kargo dan
dokumen dari instansi terkait dapat dilakukan terhadap kargo dan
pos yang berisi

a.Jenazah dalam peti

b.Alat Berbahaya (Dangerous Articles)

c.Barang Berbahaya (Dangerous Goods)

d.Bahan Peledak (Explosive)


 
Pemeriksaan keamanan kargo dan pos dengan menggunakan
pendeteksi bahan peledak (explosive detector) harus dilakukan
terhadap kargo dan pos

a.Secara random setiap 10 %

b.Terindikasi mengandung bahan peledak

c.Kargo beresiko tinggi (High Risk Cargo)

d.Jawaban A, B dan C benar


Label pemeriksaan keamanan (label security check) diberikan sebagai
tanda bahwa kargo dan pos telah dilakukan pemeriksaan keamanan,
persyaratan label dimaksud adalah

a.Kuat dan tidak mudah rusak

b.Ditempatkan pada ruas sambungan pembuka kemasan

c.Kuat dan melekat erat serta mudah rusak jika dibuka

d.Jawaban B dan C benar


Tindakan saudara sebagai petugas Avsec jika mendapat ancaman bom di
lokasi saudara bekerja

a. Tenang, tidak disentuh, tutup pintu, evakuasi orang di sekitar TKP dan
lapor pimpinan

b. Ditangani langsung karena sudah mendapatkan ilmu tentang explosive

c. Membiarkan ancaman tersebut, karena dianggap sebagai hal yang


biasa/iseng

d. Memberitahukan kepada orang di sekitarnya adanya ancaman bom


Personel keamanan bandar udara yang melakukan pemeriksaan keamanan
dalam satu jalur pemeriksaan di bandara udara yang jumlah penumpang lebih
dari 1000 (seribu) orang per hari (Tipe A) berjumlah

a. Minimal 3 (tiga) orang personel keamanan

b. Minimal 4 (empat) orang personel keamanan

c. Minimal 5 (lima) orang personel keamanan

d. Minimal 6 (enam) orang personel keamanan


Personel keamanan bandar udara yang melakukan pemeriksaan keamanan
dalam satu jalur pemeriksaan di bandara udara yang jumlah penumpang dari
500 (lima ratus) sampai dengan 1000 (seribu) orang per hari (Tipe B) berjumlah

a. Minimal 3 (tiga) orang personel keamanan

b. Minimal 4 (empat) orang personel keamanan

c. Minimal 5 (lima) orang personel keamanan

d. Minimal 6 (enam) orang personel keamanan


Personel keamanan bandar udara yang melakukan pemeriksaan
keamanan dalam satu jalur pemeriksaan di bandara udara yang
jumlah penumpang kurang dari 500 (lima ratus) orang per hari  (Tipe
C) berjumlah

a.Minimal 3 (tiga) orang personel keamanan

b.Minimal 4 (empat) orang personel keamanan

c.Minimal 5 (lima) orang personel keamanan

d.Minimal 6 (enam) orang personel keamanan


Program Pendidikan dan Pelatihan Keamanan Penerbangan Nasional
diatur dalam:

a.PM 127 Tahun 2005

b.PM 92 Tahun 2015

c.PM 137 Tahun 2015

d.PM 153 Tahun 2015


Badan Usaha Angkutan Udara bertanggung jawab untuk menangani
penumpang pesawat udara yang membawa senjata api beserta
peluru sesuai ketentuan, diatur dalam :

a.PM 137 Tahun 2015

b.PM 127 Tahun 2015

c.PM 167 Tahun 2015

d.PM 92 Tahun 2015


Pemeriksaan keamanan dilakukan dengan alat bantu, manual dan
random (random check 10%) diatur dalam :

a.SKEP / 95 / IV / 2008

b.SKEP/43/III/2007

c.SKEP/2765/XII/2010

d.SKEP/100/VII/2003
Perusahaan angkutan udara wajib membuat Program Keamanan
Operator Pesawat Udara, diatur dalam

a.PM 127 Tahun 2015

b.PM 90 Tahun 2013

c.PM 137 Tahun 2015

d.PM 167 Tahun 2015


Program Keamanan Angkutan Udara memuat langkah-langkah
keamanan antara lain

a.Perlindungan keamanan pesawat udara

b.Perlindungan keamanan bandar udara

c.Pengendalian keamanan penumpang dan bagasi

d.Pengendalian keamanan kendaraan


Setiap penumpang, personel pesawat udara dan orang
perseorangan yang memasuki Derah Keamanan Terbatas serta
barang bawaannya harus dilakukan pemeriksaan keamanan, diatur
dalam

a.SKEP/100/VII/2003

b.SKEP / 95 / IV / 2008

c.SKEP/43/III/2007

d.SKEP/2765/XII/2010
Terhadap penumpang, personel pesawat udara, bagasi kargo, dan
pos yang akan diangkut dilakukan pemeriksaan dan harus
memenuhi persyaratan keamanan penerbangan, diatur dalam :

a.Undang – Undang Nomor: 02 Tahun 1976

b.Undang – Undang Nomor: 15 Tahun 1992

c.Undang – Undang Nomor: 01 Tahun 2009

d.Undang – Undang Nomor: 04 Tahun 1976


Security – Safeguarding International Civil Aviation Against
Acts of Unlawful Interference, diatur dalam

a.Annex 17

b.Annex 14

c.Annex 18

d.Annex 9
Document ICAO tentang Security, diatur dalam :

a.Document 9808

b.Document 8973

c.Document 9284/AN-905

d.Document 9734
Document ICAO yang mengatur tentang Penanganan Bahan/
Barang Berbahaya adalah

a.Document 9808

b.Document 8973

c.Document 9284/AN-905

d.Document 9734
The Safe Transport of Dangerous Goods by Air, diatur dalam

a.Annex 17

b.Annex 14

c.Annex 18

d.Annex 9
Keselamatan Pengangkutan Barang bebahaya dengan pesawat
udara yang diatur dalam

a.PM 92 TAHUN 2015

b.PM 90 TAHUN 2013

c.PM 127 TAHUN 2015

d.PM 137 TAHUN 2015


Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1976, mengatur tentang

a.Penerbangan

b.Ratifikasi Konvensi ICAO

c.Penambahan Pasal-Pasal Kejahatan Penerbangan Pada


KUHP

d.Penanganan Terorisme
Setiap penumpang penerbangan internasional dibatasi membawa
barang bawaan jenis cairan, aerosol dan jelly, diatur dalam :

a.SKEP/100/VII/2003

b.SKEP/43/III/2007

c.SKEP/2765/XII/2010

d.SKEP / 95 / IV / 2008
Petugas konsesioner, barang dagangan dan peralatannya harus
diperiksa diatur dalam:

a.PM 92 Tahun 2015

b.PM 153 Tahun 2015

c.PM 127 Tahun 2015

d.PM 137 Tahun 2005


Ketentuan tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional di Indonesia
diatur dalam keputusan :

a. PM 92 Tahun 2015

b. PM 153 Tahun 2015

c. PM 127 Tahun 2015

d. PM 137 Tahun 2015


Pemberian Sertifikat Kecakapan Bagi Petugas Pengamanan
Penerbangan Sipil, diatur dalam :

a.SKEP/43/III/2007

b.SKEP / 95 / IV / 2008

c.SKEP/100/VII/2003

d.SKEP /160 / VIII / 2008


Program Pengawasan Keamanan Penerbangan Nasional diatur
dalam :

a.PM 127 Tahun 2015

b.PM 137 Tahun 2015

c.PM 92 Tahun 2015

d.PM 140 Tahun 2015


Program Pendidikan dan Pelatihan Keamanan Penerbangan
Nasional, diatur dalam :

a.PM 90 Tahun 2013

b.PM 153 Tahun 2015

c.PM 127 Tahun 2015

d.PM 137 Tahun 2015


Pembentukan Komite Keamanan Bandar Udara diatur dalam ?

a.PM 92 Tahun 2015

b.PM 153 Tahun 2015

c.PM 127 Tahun 2015

d.PM 137 Tahun 2015


Prosedur pemeriksaan diplomat dan kantong diplomatik adalah :

a. Diplomat tidak dilakukan pemeriksaan dan kantong diplomatik diperiksa

b. Diplomat tidak dilakukan pemeriksaan dan kantong diplomatik tidak


diperiksa

c. Diplomat dilakukan pemeriksaan dan kantong diplomatik tidak diperiksa

d. Diplomat dilakukan pemeriksaan dan kantong diplomatik diperiksa


 
PM 167 Tahun 2015, mengatur tentang:

a. Program Pendidikan dan Pelatihan Keamanan Penerbangan Nasional

b. Pengamanan Kargo dan Pos Serta Rantai Pasok (Supply Chain) Kargo
dan Pos Yang Diangkut Dengan Pesawat Udara

c. Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 33 Tentang


Pengendalian Jalan Masuk (Access Control) Ke Daerah Keamanan
Terbatas di Bandar Udara

d. Pengangkutan Bahan dan / atau Barang Berbahaya dengan Pesawat


Udara
Definisi bagasi tercatat (hold baggage) adalah:

a. Barang penumpang yang diangkut dengan pesawat udara tidak bersama


pemiliknya

b. Barang penumpang yang diserahkan oleh penumpang diangkut dengan


pesawat udara yang berbeda

c. Barang yang dibawa oleh penumpang ke dalam kabin pesawat udara

d. Barang penumpang yang diserahkan oleh penumpang kepada


pengangkut untuk diangkut dengan pesawat udara yang sama
Komponen utama bomb adalah sebagai berikut

a.Detonator, power source

b.Kemasan, detonator

c.Detonator, switch

d.Detonator, switch, explosive, power source


Penerapan langkah-langkah pengendalian keamanan (security
control) di bandar udara harus memperhatikan

a.Desain keamanan bandar udara

b.Ketersediaan fasilitas keamanan penerbangan

c.Ketersediaan personel keamanan penerbangan

d.Jawaban A, B dan C benar


Peraturan Pemerintah tentang Keamanan dan Keselamatan
Penerbangan, diatur dalam :

a.PP Nomor 16 Tahun 1994

b.PP Nomor 3 Tahun 2001

c.PP Nomor 71 Tahun 1989

d.PP Nomor 3 Tahun 1996


Keadaan darurat keamanan (contingency) pada kondisi rawan
(kuning) pada tingkat nasional berada di bawah komando :

a.Direktur Jenderal

b.Kepala Bandar Udara

c.Panglima TNI

d.Komandan Pangkalan
Penjagaan pesawat yang sedang RON (Remain Over Night) di Bandar
Udara dilakukan oleh :

a. Ground Handling

b. Security Bandara

c. Security Airline

d. Polisi Bandara
Penerapan suatu teknik atau cara lain untuk mengenali atau mendeteksi
barang dilarang (prohibited items) yang dapat digunakan untuk melakukan
tindakan melawan hukum, adalah definisi

a. Security screening

b. Security check

c. Security item

d. Security search
Berdasarkan PM 167 Tahun 2015 tinggi minimal pagar perimeter
untuk bandara udara adalah:

a.2,44 Meter

b.1,44 Meter

c.4 Meter

d.3 Meter
Daerah keamanan terbatas harus:

a.Dilindungi secara fisik

b.Selalu dikunci jika tidak dijaga

c.Dijaga oleh personel avsec

d.A, B dan C benar


Berdasarkan SKEP 43/III/2007 cairan, aerosol, dan gels (LAGs) yang dibawa
penumpang ke kabin pesawat udara harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut

a. Kapasitas wadah atau tempat Cairan, Aerosol, dan Gels (LAGs)


maksimum 100 ml

b. Setiap cairan, aerosol, dan gel tidak dilakukan pemeriksaan dengan X-ray

c. Maksimum jumlah Cairan, Aerosol, dan Gels (LAGs) yang dimasukkan ke


dalam kantong plastik transparan tersebut per penumpang maksimal
2000 ml / 2 liter

d. Penumpang dapat membawa cairan dengan ukuran wadah 500 ml


Berdasarkan SKEP 100/VII/2003 penanganan penumpang yang
membawa senjata api adalah

a.Senjata api dan pelurunya tidak dipisahkan

b.Senjata api sebagai security item dan pelurunya diperlakukan


sebagai dangerous goods

c.Peluru dikeluarkan dari senjata oleh petugas keamanan


penerbangan airline

d.Pengosongan peluru dilakukan di security check point (SCP)


Berdasarkan SKEP 100/VII/2003 aturan membawa senjata api dan peluru :

a. Kaliber peluru maksimal 9 mm, 12 butir peluru/penumpang, 100 butir


peluru/penerbangan

b. Kaliber peluru maksimal 9 mm, 20 butir peluru/penumpang, 150 butir


peluru/penerbangan

c. Kaliber peluru maksimal 9 mm, 25 butir peluru/penumpang, 200 butir


peluru/penerbangan

d. Kaliber peluru maksimal 9 mm, 30 butir peluru/penumpang, 300 butir


peluru/penerbangan
Pemeriksaan khusus dapat dilakukan :

a. Apabila alarm gawang detektor logam (WTMD) tidak berbunyi

b. Terdapat kejanggalan pada postur tubuh Penumpang, personel pesawat


udara dan orang perseorangan

c. Di tempat terbuka

d. Penumpang, personel pesawat udara dan orang perseorangan berperilaku


tidak mencurigakan
Masuk pesawat lebih awal dan keluar pesawat paling akhir dari
penumpang lain, merupakan tata cara?

a.Pengawalan Pejabat Daerah

b.Pengawalan Gubernur

c.Pengawalan Presiden

d.Pengawalan Tahanan
Barang dilarang (prohibited items) senjata api dalam 24 (dua puluh empat) jam
harus sudah diambil oleh pemiliknya dan apabila tidak diambil diserahkan
kepada pihak :

a. General Manager Bandar Udara

b. Kepolisian

c. Kepala Otoritas Bandar Udara

d. Kepala Bandar Udara


Dalam satu penerbangan hanya dapat mengangkut berapa tahanan?

a. 1 (satu) tahanan tidak berbahaya dengan 1 (satu) pengawal

b. 1 (satu) tahanan berbahaya dengan 2 (dua) pengawal

c. 2 (dua) tahanan berbahaya dengan 1 (satu) pengawal

d. 2 (dua) tahanan tidak berbahaya dengan 2 (dua) pengawal


Komando darurat keamanan (contingency) pada kondisi gawat
(merah) di tingkat nasional oleh :

a.Kapolri

b.Panglima TNI

c.Komandan Pangkalan

d.Direktur Jenderal
Benda dibawah ini yang termasuk Dangerous Articles adalah :

a.Senjata mainan

b.Pisau

c.Lighter (korek api)

d.Tombak
Benda yang dapat digunakan untuk mengancam keamanan dan
keselamatan penumpang dan pesawat udara adalah :

a.Weapons

b.Explosive

c.Dangerous Goods

d.Dangerous Articles
Yang termasuk dalam bahan peledak adalah :

a.Kembang Api

b.TNT, Black Powder

c.Karbit

d.Soda api
Perangkat yang dirancang khusus untuk membuat
pingsan/melumpuhkan adalah

a.Pisau

b.Pisau dengan mata lebih dari 5 cm

c.Pistol setrum

d.Senjata api
Benda yang dibuat khusus untuk membunuh, menciderai,
melumpuhkan atau membuat tidak berdaya adalah :

a.Explosive

b.Weapons

c.Dangerous Goods

d.Dangerous Articles
Cara-cara dibawah ini dapat digunakan seseorang untuk
mempersulit pendeteksian senjata :

a.Diuraikan dan dibagasikan

b.Diuraikan dan dikirim melalui kargo

c.Senjata diubah bentuknya

d.Jawaban A, B dan C benar


Senjata atau alat berbahaya yang dilarang dibawa ke dalam
kabin pesawat udara dan hanya diijinkan sebagai bagasi tercatat
atau disimpan dalam kotak khusus yang cukup kuat dan terkunci,
adalah :

a.Carry on baggage

b.Security Items

c.Liquid, Aerosol, Gels

d.Hold Baggage
Jumlah kelas dalam klasifikasi Dangerous Goods adalah

a.9 kelas

b.10 kelas

c.8 kelas

d.7 kelas
Prosedur penyisiran keamanan pesawat udara (Aircraft Security Search),
adalah

a. Pemeriksaan secara menyeluruh pada bagian luar pesawat udara untuk


menemukan barang yang mencurigakan dan barang dilarang

b. Pemeriksaan secara menyeluruh pada bagian dalam pesawat udara


untuk menemukan barang yang mencurigakan dan barang dilarang

c. Pemeriksaan secara menyeluruh pada bagian luar dan dalam pesawat


udara untuk menemukan barang yang mencurigakan dan barang dilarang

d. Pemeriksaan rutin bagian dalam pesawat udara sebelum pesawat take –


off
Pemeriksaan fisik terhadap bagasi dilakukan pada saat :

a. Tampilan di monitor mesin X-ray bagasi dikategorikan mencurigakan oleh


Operator X-ray

b. Sesuai dgn prosentase 10% (acak random) utk melaksanakan


pemeriksaan fisik

c. Tampilan di monitor mesin X-ray benda yang ada di bagasi sangat gelap

d. Jawaban A, B dan C benar


Tujuan pemeriksaan keamanan terhadap penumpang dan barang adalah

a. Mengetahui barang yang dibawa penumpang

b. Mengetahui jenis-jenis barang yang dibawa penumpang

c. Mencegah terangkutnya barang berbahaya ke dalam pesawat udara

d. Mengetahui jumlah penumpang yang masuk ke dalam pesawat udara


Manfaat utama dari label security adalah :

a.Tanda telah melalui pemeriksaan sekuriti dan agar tidak


dibuka lagi

b.Sebagai tanda pengenal dalam pengangkutan transportasi

c.Memudahkan penumpang dalam transportasi

d.Jawaban a, b dan c benar


Penumpang dalam status tahanan, penumpang yang melanggar ketentuan
keimigrasian dan penumpang yang mengalami gangguan jiwa harus dikawal,
diatur dalam?

a. PM 167 Tahun 2015

b. PM 127 Tahun 2015

c. PM 92 Tahun 2015

d. PM 153 Tahun 2015


Peralatan keamanan penerbangan yang digunakan untuk
mendeteksi bentuk atau isi bagasi adalah :

a.Walk Through Metal Detector (WTMD)

b.Hand Held Metal Detector (HHMD)

c.Mesin X-ray

d.Explosive Detector
Peralatan keamanan penerbangan metal detector dirancang untuk
mendeteksi barang-barang yang mengandung unsur :

a.Flammable Solid

b.Explosive

c.Cairan yang mudah terbakar

d.Logam
Peralatan yang digunakan khusus untuk mendeteksi bahan
peledak adalah :

a.Mesin X-ray

b.Walk Through Metal Detector (WTMD)

c.Explosive Detector

d.Hand Held Metal Detector (HHMD)


Prosedur pemeriksaan penumpang dengan menggunakan Hand
Held Metal Detector (HHMD) adalah

a.Tidak menyentuh badan penumpang

b.Dicoba terlebih dahulu untuk memastikan HHMD berfungsi

c.Searah jarum jam

d.Jawaban A, B dan C benar


Definisi Bagasi Kabin (Carry-on Baggage) adalah :

a. Bagasi tercatat yang diangkut dengan pesawat udara tidak bersama


pemiliknya atau yang diangkut sebagai kargo.

b. Barang yang dibawa oleh penumpang kedalam bagasi pesawat udara


dan berada dalam pengawasan penumpang itu sendiri.

c. Barang yang dibawa oleh penumpang kedalam kabin pesawat udara


dan berada dalam pengawasan penumpang itu sendiri.

d. Barang penumpang yang diserahkan oleh penumpang kepada


pengangkut untuk diangkut dengan pesawat udara yang sama.
Yang termasuk dalam barang berbahaya (Dangerous Goods)
berikut ini adalah

a.Bahan atau barang padat mudah menyala atau terbakar

b.Senjata api

c.Pisau lipat

d.Gunting
Barang bahan dan peralatan yang dibawa oleh penumpang
pesawat udara harus diproses sebagai Bagasi Tercatat atau
Security Item sesuai ketentuan adalah:

a.Liquid

b.Aerosol

c.Alat-alat Berbahaya (Dangerous Articles)

d.Gels
Definisi barang berbahaya (Dangerous Goods) adalah :

a. Semua barang dan/atau bahan yang dilarang diangkut dengan pesawat


udara

b. Bahan bahan yang dapat membahayakan kesehatan, keselamatan jiwa


dan harta benda serta keselamatan pesawat udara

c. Semua barang/ bahan yang dilarang diangkut tanpa persetujuan pilot

d. Sesuatu yang diangkut dengan pesawat udara selain penumpang dan


awak pesawat
Dalam hal tindakan awal penanganan barang berbahaya/
Emergency Dangerous Goods, beberapa langkah utama yang perlu
diperhatikan antara lain sebagai berikut :

a.Disentuh paket tersebut

b.Isolasi daerah sekitar paket tersebut

c.Paket dibawa keluar bandara

d.Paket tersebut dibuka


Dalam pengangkutan Dangerous Goods secara normal, hal-hal
yang perlu diperhatikan

a.Klasifikasi barang/bahan

b.Ukuran label / marka

c.Bentuk barang

d.Perizinan atas produksinya


Setiap pegawai/karyawan yang terlibat dalam kegiatan penerbangan harus
mengikuti sosialisasi kepedulian terhadap pengamanan penerbangan dalam
pelatihan:

a. Aviation Security Awareness

b. Risk Management

c. Crisis Management

d. Basic Aviation Security


Bilamana anda menemukan kamera yang dibawa oleh penumpang yang anda
curigai untuk tindak kejahatan, langkah apa yang dilakukan oleh seorang
pemeriksa barang :

a. Dilarang untuk dibawa ke bagasi / kabin pesawat

b. Diserahkan ke Supervisor dan dilaporkan sebagai Security Item

c. Diperiksa dgn menggunakan detektor logam genggam (Hand Held Metal


Detector / HHMD)

d. Memeriksa dan mempersilakan penumpang tersebut untuk membidikkan


kameranya 1 (satu) kali
Alat yang dapat dipicu untuk meledak disebut

a.Dangerous Articles

b.Explosive

c.Dangerous Goods

d.Weapons
Apabila detektor logam genggam (Hand Held Metal Detector /
HHMD) tidak berfungsi, jika Walk Through Metal Detector (WTMD)
berbunyi maka pemeriksaan yang dilakukan terhadap penumpang
adalah :

a.Pemeriksaan rutin

b.Pemeriksaan terbatas

c.Pemeriksaan acak

d.Pemeriksaan manual (hand search)


Berikut ini adalah peralatan yang digunakan dalam perimeter
sekuriti

a.Closed circuit television (CCTV)

b.Hand Held Metal Detector

c.Mesin X-ray

d.Walk Through Metal Detector


Berdasarkan SKEP/2765/XII/2010, jarak minimal antara Gawang Detector
Logam (Walk Through Metal Detector/WTMD) dan mesin x-ray bagasi tercatat
adalah

a. 50 (lima puluh) cm

b. 70 (tujuh puluh) cm

c. 80 (delapan puluh) cm

d. 90 (sembilan puluh) cm
Dokumen yang diperlukan untuk pengangkutan kargo
mengandung substansi NUBIKARA (Nuklir Biologi Kimia dan
Radioaktif) adalah

a.Pernyataan pengiriman dan lembar data keselamatan


barang untuk barang berbahaya

b.Surat izin kepemilikan /penggunaan nuklir, biologi, kimia dan


radioaktif dari instansi berwenang

c.Surat izin karantina

d.Jawaban A dan B benar


Jika operator Mesin X-ray menemukan bagasi tercatat / barang bawaan
penumpang yang mencurigakan, maka dilakukan pemeriksaan keamanan
sebagai berikut

a. Tidak perlu memastikan kepemilikan bagasi atau barang bawaan

b. Membuka bagasi atau barang bawaan tanpa seizin pemiliknya

c. Melakukan pemeriksaan bagasi secara keseluruhan dari luar ke dalam


untuk menemukan benda yang diinformasikan oleh operator X-ray

d. Apabila bagasi telah diperiksa, tidak perlu membantu merapikan


kembali ke dalam tas

Anda mungkin juga menyukai