Anda di halaman 1dari 18

TROMBOFLEBITIS

KELOMPOK 2 :

T.HIDAYU
DEVA LESTIARMA S
DINDA LESTARI
DWI OKTIVIANI
ELVA YULIANTI
WINDA GAOLIS
SELVIRA
SANIA
DEFINISI

• Tromboflebitis merupakan
inflamasi permukaan pembuluh
darah disertai pembentukan
pembekuan darah. Bekuan
darah dapat terjadi di
permukaan atau di dalam vena. 
• Tromboflebitis adalah
peradangan vena yang terjadi
dikaitkan dengan bekuan
intervaskular atau trombus.
(Kopita Selekta Kedaruratan
Obstetri dan Ginekologi, 420).
KLASIFIKASI

Tromboflebitis
dibagi menjadi 2,
yaitu:

• Pelvio tamboflebitis
• Tromboflebitis
femoralis
ETIOLOGI

• Perluasan infeksi endometrium


• Mempunyai varises pada vena
• Obesitas Pernah mengalami tramboflebitis
• Berusia 30 tahun lebih dan pada saat
persalinan berada pada posisi stir up untuk
waktu yang lama
• Memiliki insidens tinggi untuk mengalami
tromboflebitis dalam keluarga.
MANIFESTASI KLINIS

A. Pelvio Tromboflebitis
1.Nyeri yang terdapat pada perut bagian
bawah dan atau perut bagian samping,
timbul pada hari ke-2-3 masa nifas dengan
atau tanpa panas.
2.Mengigil berulang kali, menggil inisial
terjadi sangat berat (30-40 menit)
• Suhu badan naik turun secara tajam (36 oC
menjadi 40oC) yang diikuti penurunan suhu
dalam 1 jam (biasanya subfebris seperti pada
endometritis).
• Penyaklit dapat langsung selama 1-3 bulan.
• Cenderung terbentuk pus, yang menjalar
kemana-mana, terutama ke paru-paru
• Abses pada pelvis
B. TROMBOFLEBITIS FEMORALIS

• Keadaan umum tetap baik, suhu badan


subfebris selama 7-10 hari, kemudian suhu
mendadak naik kira-kira pada hari ke-10-20
yang disertai dengan menggigil dan nyeri
sekali.
• Pada salah satu kaki yang terkena, biasanya
kaki kiri akan memberikan tanda-tanda
sebagai berikut:
• Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi
keluar serta sukar bergerak, lebih panas
dibandingkan dengan kaki lainnya.
• Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki
terasa tegang dan keras pada paha bagian atas.
• Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha
• Reflektorik akan terjadi spasmus arteria sehingga kaki menjadi
bengkak, tegang, putih, nyeri, dan dingin dan pulsasi menurun.
• Edema kadang-kadang terjadi sebelum atau sesudah nyeri dan pada
umumnya terdapat pada paha bagian atas, teatapi lebih sering
dimulai dari jari-jari kaki dan pergelangan kaki kemudian melus dari
bawah ke atas.
• Nyeri pada betis, yang terjadi spontan atau dengan memijat betis
atau dengan meregangkan tendo akhiles(tanda homan positif).
A. Pelvio tromboflebitis
PENATALAKSANAAN

 Lakukan pencegahan terhadap


endometritis dan tromboflebitis
dengan menggunakan teknik aseptik
yang baik
 Rawat inap
 Terapi medik: pemberian antibiotika,
heparin terdapat tanda-tanda atau
dugaan adanya emboli pulmonum
 Terapi operatif : pengikatan vena kava
inferior dan vena ovarika jika emboli
septik terus berlangsung sampai
mencapai paru-paru; meskipun sedang
dilakukan hipernisasi, siapkan untuk
menjalani pembedahan.
B. TROMBOFLEBITIS FEMORALIS

Terapi medik : Pemberian analgesik dan


antibiotik.
Anjurkan ambulasi dini untuk meningkatkan
sirkulasi pada ekstremitas bawah dan
menurunkan kemungkinan pembentukan
pembekuan darah. Jauhkan tekanan dari daerah
untuk mengurangi rasa sakit dan mengurangi
risiko kerusakan lebih lanjut.
Tinggikan daerah yang terkena untuk
mengurangi pembengkakan. Pastikan Pasien
untuk tidak berada pada posisi litotomi dan
menggantung kaki lebih dari 1 jam, dan pastikan
untuk memberikan alas pada penyokong kaki
guna mencegah adanya tekanan yaang kuat pada
betis.
Sediakan stocking pendukung kepada
Pasien pasca partum yang memiliki varises
vena untuk meningkatkan sirkulasi vena
dan membantu mencegah kondisi stasis.
Instruksikan kepada Pasien untuk memakai
stocking pendukung sebelum bangun pagi
dan melepaskannya 2x sehari untuk
mengkaji keadaan kulit dibawahnya.
Anjurkan tirah baring dan mengangkat
bagian kaki yang terkena.
Sediakan bed cradle untuk mencegah
selimut menekan kaki yang terkena.
Ukur diameter kaki pada bagian paha dan
betis dan kemudian bandingkan pengukuran
tersebut dalam beberapa hari kemudian
untuk melihat adanya peningkatan atau
penurunan ukuran.
1. Pengkajian
•Riwayat Penyakit
•Aktivitas
•Sirkulasi
•Makanan
•Seksualitas
A S K E P T R O MB O F L E B I T I S PA S C A
PA RT U M
INTERVENSI

DX 1
• Anjurkan tirah baring.
• Kaji pengisian kapiler dan
periksa tanda homern.Anjurkan
untuk meningkatkan telapak
kaki dengan kaki bawah diatas
ketinggian jantung.
• Lakukan ambulasi, progresif
setelah fase akut.
• Berikan kompres hangat,
lembab pada ekstemilasi yang
sakit.
DX 2

• Kaji tingkat nyeri


• Anjurkan tirah baring dengan tepat.
• Pantau TTV
• Tinggikan area sakit d/ berikan ayunan.
• Kolaborasi pemberian obat – obatan sesuai
indikasi (analgetik, (narkotik non narkotik).
• Beri kompres hangat
DX 3

• Berikan HE
• Pantau TTV
• Bantu klien d/ merawat
diri sendiri dengan bayi
DX 4

• Kaji pengetahuan klien


tentang proses penyakit
• Tinjau ulang kegunaan
tirah baring
• Anjurkan tindakan yang
aman untuk menghindari
trauma
SUMBER
SUMBER

Anda mungkin juga menyukai