Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KESEHATAN REPRODUKSI

TENTANG
KESEHATAN REPRODUKSI BAGI CATIN
(CALON PENGANTIN)
KELOMPOK 1
OLEH
Yasintha Mogi
Sas Nopitasari
Sisilia Ngongo
Pernikahan tidak hanya mempersatukan dua hati yang memiliki
perasaan dan tujuan hidup yang sama, tetapi umumnya juga
bertujuan untuk menghasilkan keturunan sebagai pewaris
pasangan. Oleh karena itu, pemeriksaan Kesehatan sebelum
pernikahan lebih ditujukan untuk persiapan menghasilkan
keturunan yang sehat sejahtera.
Kesehatan reproduksi menurut Kemenkes RI (2015) adalah
keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara utuh,
tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang
berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi.
Yang perlu diperhatikan terkait Kesehatan reproduksi, antara lain :

1.Genetik (kondisi bawaan). Apakah calon pengantin memiliki potensi genetic


penyakit tertentu misalkan diabetes melitus, thalasemia minor/mayor, hemofilia,
asma, resiko keganasan dalam keluarga?

2. Resiko penyakit seksual menular. Misal faktor pekerjaan, dan pola hubungan
seksual.

3. Faktor medis saat ini. Sakit yang dialami, obat-obatan yang dikomsumsi,
obesitas,dll.

4. Status imunilogis. Riwayat imunisasi

5. Usia pasutri. Kesiapan memiliki keturunan

6. Kebiasaan. Merokok, alcohol, obat-obatan terlarang ( narkotika)


Mengapa pemeriksaan Kesehatan perlu sebelum pernikahan?
Beberapa alasan perlunya pemeriksaan Kesehatan reproduksi sebelum
pernikahan adalah:

a). Meangurangi kemungkinan kelainan bawaan seperti thalassemia


diabetes melitus type 1.
b). Mengurangi atau mencegah penyakit yang bisa ditularkan melalui
hubungan seksual misalnya HIV, hepatitis B, STDs.
c). Mengurangi atau mencegah penyakit yang bisa ditularkan atau
mempengaruhi janin yang dapat menyebabkan keguguran , kecacatan,
retardasi mental, atau kematian janin.
d). Mengatasi keresahan jika ada kemungkinan muncul penyakit bawaan
tertentu, khususnya menikah dengan keluarga dekat.
e). Mengurangi beban psikologis dan finansial keluarga melalui penanganan
dan konseling yang tepat
Kapan waktu yang tepat dalam melakukan pemeriksaan Kesehatan
reproduksi dan apa saja jenis pemeriksaan yang dilakukan?

Pemeriksaan Kesehatan reproduksi sebaiknya dilakukan sebelum


melaksanakan pernikahan.
Setidaknya dalam 1 bulan sebelum pernikahan, pemeriksaan telah selesai
dilakukan.
Jenis pemeriksaan menjelang pernikahan
1. Riwayat Kesehatan dan keluarga calon pasutri, terutama yang diketahui memiliki penyakit bawaan tertentu(penyakit genetik).
2. Pemeriksaan darah sesuai dengan yg dibutuhkan (berdasarkan riwayat kesehatan)
3. Rujukan ke spesialis jika dibutuhkan
4. Riwayat vaksinasi terutama MMR (mumps, measle, rubella) dan hepatitis B
5. Skrining penyakit genetik
6. Pemeriksaa thalassemia
7. Pemeriksaan kelainan hb atau kelainan darah lainnya
8. Pemeriksaan golongan darah/resus
9. Skrining penyakit metabolic
10. Gula darah untuk skrining Diabetes mellitus
11. Kolestrol untuk skrining hiperkolestrolemia
12. Tyroid untuk skirining hiper atau hypotiroid
13. Skrining penyakit infeksi
14. HIV (yg berisiko tinggi)
15. STD(sexually transmitted diseases)  (yg berisiko tinggi)
16. Hepatitis B (disarankan)
17. Skrining penyakit keganasan
18. Pap smear pd wanita yg sudah menikah
19. USG payudara
20. Skrining penyakit jiwa(depresi, anxietas/cemas, gangguan emosional, prilaku)
21. Skrining infertilitas (lebih disarankan setelah 5 tahun menikah)
Dimana saja kita bisa melakukaanpemeriksaan kespro ?

Rumah sakit
Oleh dokter
Atau dokter SoPG

Laboratorium Klinik fertilitas


Beberapa langkah pencegahan sebagai bentuk
antisipasi terhadap gangguan kesehatan reproduksi yang dapat
dilakukan untuk persiapan pernikahan.Yaitu:
a) Mengonsumsi asam folat
b) Melakukan imunisasi pra-nikah
c) Melakukan imunisasi kanker
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai