Spesimen untuk
Biakan dan Tes Kepekaan
Antimikroba
TUJUAN PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI
▪ Tujuan utama pemeriksaan mikrobiologi adalah
menegakkan diagnosis penyakit infeksi.
▪ Indikasi pemeriksaan, pemilihan spesimen,
pengumpulan, transportasi yang baik ke lab
merupakan hal kritikal yang mempengaruhi kualitas
hasil, untuk diagnosis dan keberhasilan terapi.
▪ Hasil pemeriksaan sangat dipengaruhi kualitas
spesimen
▪ Spesimen yang kualitasnya kurang baik, dapat
menyebabkan kegagalan mendeteksi agen
infeksius 🡪 kontaminan 🡪 terapi tidak tepat
Transportasi:
- Kontainer primer yang tidak mudah bocor
- Kontainer sekunder yang tidak mudah bocor dan dilengkapi
absorban.
▪ Spesimen kering
▪ Lebih dari satu spesimen yang diambil dari pasien yang
sama pada
PENGAMBILAN SAMPEL
DARAH
KULTUR
DARAH
Tipe bakteremia:
Catatan:
▪ Chlorhexidine gluconate tidak boleh digunakan pada bayi umur < 2 bulan.
Volume darah
Bayi : 1-3 ml.
Anak-anak: 3-5 ml
Dewasa:10-20 ml
KULTUR
DARAH
Teknik pengambilan
catatan
5 < 10 > 25 optimal
Sputum yang
baik
Sputum yang buruk (saliva/air
liur)
PENGAMBILAN SAMPEL
URIN
Cara pengumpulan spesimen
urin
1. Mid stream urine (Clean catch urine/ urin pancaran
tengah)
▪ Paling mudah dilakukan karena non invasive
▪ Cara (Berikan penjelasan pada pasien):
▪ Sebaiknya urin pertama pagi hari
▪ Cuci tangan dengan air dan sabun, bilas
▪ Penis/vulva dan sekitar ujung urethra dibersihkan dengan air
sabun atau tissue basah steril dari depan ke belakang
▪ Buka vulva, berkemih seperti biasa, urin yang pertama keluar jangan
ditampung, spesimen urin yang diambil adalah yang pertengahan
keluar/ pancaran tengah.
▪ Hindari urin mengenai kulit
Cara pengumpulan spesimen
urin
Cara pengumpulan spesimen
urin
2. Urin kateter
▪ Urin tidak boleh diambil dari urine bag
▪ Cara:
▪ Klem bagian distal kateter
▪ Kumpulkan urin dari selang indwelling catheter
melalui sampling port, menggunakan spuit steril
setelah dibersihkan dengan alcohol 70% swab
terlebih dahulu.
▪ Masukkan urin pada wadah steril
Cara pengambilan urine kateter
Cara pengumpulan spesimen
urin
Cara pengumpulan spesimen
urin
3. Urin Suprapubik
▪ Merupakan spesimen urin yang
paling baik, dapat digunakan
untuk kultur aerob dan anaerob
▪ Perlu tindakan invasive 🡪
jarang dikerjakan
▪ Biasanya dilakukan pada kasus
retensi urin
Urine supra pubic puncture
Cara pengumpulan spesimen
urin
▪ < 1.000 :
▪ CFU/mL kolonisasi/kontaminas
1.000 – 100.000 CFU/mL : meragukan 🡪 ulang
i
kultur
▪ >100.000 :
CFU/mL ISK
PENYEBAB TERSERING
ISK
▪ Gram Negatif : enterobacteriaceae
▪ Escherichia coli
▪ Klebsiella pneumoniae
▪ Pseudomonas aeruginosa
▪ Gram Positif:
▪ Streptococcus pyogenes
▪ Staphylococcus aureus
▪ Enterococcus faecalis
PENGAMBILAN
SAMPEL BAHAN
LAIN
PENGAMBILAN SWAP
TENGGOROK
▪ Misalnya pada kasus difteri, faringitis akut dll
▪ Cara:
▪ Beri penjelasan singkat teknis pengambilan specimen
▪ Pasien duduk pada kursi dengan sandaran, tengadahkan kepala dan
diminta
membuka mulut
▪ Amati/periksa kondisi tenggorok, apakah ada lesi putih
▪ Siapkan media transport dan swab steril
▪ Basahi swab steril dengan aquadest steril, jangan sampai swab steril
menyentuh selain permukaan tenggorok yang akan dilakukan swab
PENGAMBILAN SWAB
TENGGOROK
▪ Minta pasien mengatakan “AAAA”, jika diperlukan
tekan lidah dengan spatula dengan arah sejajar
dan perlahan.
▪ Usapkan swab steril yang telah dibasahi hingga
menyentuh dinding belakan faring. Usap ke kiri dan
kanan dinding belakang faring dan tonsil lalu Tarik
keluar dengan hati-hat tanpa menyentuh bagian mulut
yang lain
▪ Jika terdapat lesi putih pada bagian tonsil/
dinding belakang orofaring, usap pada tepi
membran.
PENGAMBILAN USAP
TENGGOROK
PENGAMBILAN SWAB
HIDUNG
▪ Misalnya pada kasus: deteksi
kolonisasi MRSA, difteri hidung
▪ Cara:
▪ Masukkan ujung swab yang telah dibasahi
aquadest steril ke dalam lubang hidung
(nares anterior) lebih kurang 1 – 2 cm.
Jangan menyentuh hidung bagian luar