Anda di halaman 1dari 8

Kebudayaa

n Rumah
Sakit Dan
Interaksi
Antar
Kelompok 2 Antropologi
Pasien
Kesehatan :
Mayela Rochayati.N 201326110025
Muhammad Ilham Saputra 201326110028
Natasya Heryani 201326110033
Nur Fasirah 201326110036
Tiara Della Sari 201326110041
Rumah Sakit
Pengertian Rumah 3 Peran Utama Rumah
Rumah sakit Sakit
adalah sebuah institusi Sakita
Menurut Menteri Kesehatan RI, dr. Endang
perawatan kesehatan profesional yang Rahayu Sedyaningsih, MPH Dr.PH, rumah sakit
pelayanannya disediakan oleh dokter, mengembangkan tiga peran utama, yaitu sebagai
perawat, dan tenaga ahli kesehatan tempat pelayanan kesehatan, pendidikan,dan
lainnya. Rumah Sakit menjadi Badan penelitian. Harmonisasi ketiga peran inilah
Layanan Umum dilakukan untuk merupakan kunci tercapainya mutu rumah sakit
mengikuti langkah langkah atau yang terbaik. Pelayanan kesehatan rumah sakit
aktivitas yang dilakukan oleh sektor yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang
swasta, dalam hal efisiensi, paripurna. Pelayanan kesehatan yang paripurna
keefektifan, serta produktivitas, untuk adalah pelayanan kesehatan yang meliputi
meningkatkan daya saing instansi. promotif (peningkatan kesehatan) dan preventif
(upaya pencegahan penyakit) selain kuratif
(penyembuhan penyakit) serta rehabilitatif
(pemulihan kesehatan).
Kebudayaan Rumah Sakit
Kebudayaan rumah sakit adalah suatu organisasi yang unik dan
kompleks,institusi yang padat karya, mempunyai sifat-sifat dan
ciri-ciriserta fungsi-fungsi yang khusus dalam proses
menghasilkan jasamedik dan mempunyai berbagai kelompok
profesi dalam pelayanan penderita (fungsi pelayanan kesehatan
masyarakat),fungsi pendidikan dan penelitian. Seiring dengan
membaiknya tingkat pendidikan, meningkatnya keadaan sosial
ekonomi masyarakat, serta adanya kemudahan dibidang
transportasi dan komunikasi,majunya IPTEK serta derasnya arus
sistem informasi mengakibatkan sistem nilaidalam masyarakat
berubah masyarakat cenderung menuntut pelayanan umum yang
lebih bermutu termasuk pelayanan kesehatan.
Karakteristik Kebudayaan
Rumah Sakit
1. Asumsi karyawan tentang keterkaitan lingkungan organisasi
sangat dipengaruhi oleh beberapa pihak eksternal, yaitu
pemilik saham,Departemen Kesehatan sebagai pembina
teknis, dan masyarakat penggunguna jasa kesehatan sebagai
konsumen

2. Pandangan karyawan mengenai suatu bagaimana sesuatu itu


dipandang sebagai fakta atau tidak (kriteria realitas ) dan
bagaimana sesuatu itu ditentukan sebagai benar atau tidak
(kriteria kebenaran).

3. Pandangan karyawan berkenan dengan hakikat sifat dasar


manusia.

4. Asumsi hakikat hubungan manusia yang hasilnya


menunjukkan bahwa hubungan antar karyawan lebih
bersifat kekeluargaan.
Pola Hubungan Antara Pasien Dengan
Tenaga Kesehatan
Hubungan antara dokter dengan pasien ini berawal dari pola hubungan vertikal paternalistik
seperti antara bapak dengan anak yang bertolak dari prinsip “father knows best” yang
melahirkan hubungan yang bersifat paternalistik. Hubungan timbul bila pasien menghubungi
dokter karena merasa ada sesuatu yang dirasakannya membahayakan kesehatannya. Keadaan
psikobiologisnya memberikan peringatan bahwa ia merasa sakit, dan dalam hal ini dokterlah
yang dianggapnya mampu menolongnya dan memberikan bantuan pertolongan.
Alasan yang menyebabkan timbulnya hubungan antara pasien dengan dokter, adalah karena
keadaan pasien yang sangat mendesak untuk segera mendapatkan pertolongan dari dokter,
misalnya karena terjadi kecelakaan lalu lintas, terjadi bencana alam, maupun karena situasi
lain yang menyebabkan keadaan pasien sudah gawat, sehingga sangat sulit bagi dokter yang
menangani untuk mengetahui dengan pasti kehendak pasien.
Pengaruh Budaya Terhadap Keselamatan Pasien
di Rumah Sakit
Pendahulan

Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang


membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman.Sistem ini
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.

Penjelasan
Orang akan pergi mencari pelayanan kesehatan ketika dia
merasa dirinya sakit, namun dilain sisi terdapat seseorang
yang sudah menderita penyakit pun tetap tidak mau mencari
pelayanan kesehatan karena dia merasa diriya baikbaik saja.

Lanjutan……
Upaya peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit akan
sangat berarti dan efektif bilamana keselamatan pasien
menjadi budaya kerja sehari-hari dari setiap unsur di rumah
sakit termasuk pimpinan, pelaksana pelayanan dan staf
Rumah sakit merupakan tempat yang penunjang. The Institute of Medicine ( IOM ) menyatakan
sangat kompleks, terdapat ratusan macam bahwa tantangan terbesar dalam gerakan perubahan menuju
obat, ratusan tes dan prosedur, berbagai sistem pelayanan kesehatan yang lebih aman adalah mengubah
budaya keselamatan pasien, di mana sebuah kesalahan
alat dan teknologi, bermacam profesi dan dianggap sebagai kesempatan untuk meningkatkan mutu
non profesi yang memberikan pelayanan pelayanandan mencegah insiden keselamatan pasien. Sebagai
pasien selama 24 jam secara terus- respon terhadap rekomendasi IOM tersebut, organisasi
menerus, dimana keberagaman dan pemberi layanan kesehatan sejak tahun 2006 mulai berfokus
kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak pada budaya keselamatan di unit kerjanya.
dikelola dengan baik dapat terjadi Langkah pertama adalah dengan menetapkan status budaya
keselamatan di rumah sakit). Konsep budaya keselamatan
kejadian tidak diharapkan ( KTD ) , pasien didefinisikan sebagai produk dari nilai – nilai, sikap,
dimana KTD merupakan kejadian yang persepsi, kompetensi dan pola perilaku individu maupun
akan mengancam keselamatan pasien. kelompok yang akan mempengaruhi komitmen dan
kemampuan organisasi dalam mengatur manajemen
keselamatan. Budaya positif telah dikaitkan dengan
peningkatan keselamatan pasien.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai