Anda di halaman 1dari 13

KD 3.9.

Menganalisis hubungan antara struktur jaringan


penyusun organ pada sistem ekskresi dalam kaitannya
dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem eksresi manusia

KD 4.9.
Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap
kelainan pada struktur dan fungsi organ yang
menyebabkan gangguan pada sistem eksresi,
serta kaitannya dengan teknologi
Tujuan Pembelajaran
 Menjelaskan fungsi sistem ekskresi pada
manusia
 Menjelaskan bagian-bagian ginjal
 Menjelaskan tahapan proses pembentukan
urine
 Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pembentukan urine
 Menganalisis sifat fisik dan komposisi
urine
FUNGSI SISTEM EKSKRESI
Sistem ekskresi pada manusia meliputi : ginjal, hati, paru-
paru, dan kulit. Sistem ekskresi berfungsi :
 Menurunkan kadar zat produk metabolisme
(metabolit) dalam tubuh agar tidak menyebabkan
akumulasi (penimbunan)
 Melindungi sel-sel tubuh dari zat-zat yang bersifat
racun
 Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh
(homeostatis)
 Membantu mempertahankan suhu tubuh
FUNGSI GINJAL
Pengeluaran zat sisa organik, misalnya urea, asam urat, kreatinin,
amonia, serta produk penguraian hemoglobin dan hormon.
Pengeluaran zat racun, contohnya obat-obatan, zat kimia asing, zat
aditif makanan, dan polutan
Pengaturan keseimbangan konsentrasi ion-ion penting di dalam tubuh
(natrium, kalsium, magnesium, sulfat dan fosfat).
Pengaturan keseimbangan asam-basa melalui ekskresi ion hidrogen
(H+), bikarbonat (HCO3-), dan amonia (NH4+)
Penjaga tekanan darah melalui pengaturan pengeluaran garam dan air,
serta menghasilkan enzim renin pemicu pembentukan hormon
angiotensin yang selanjutnya memicu pelepasan hormon aldosteron.
Pengaturan produksi sel darah merah di dalam sumsum tulang dengan
melepaskan hormon eritropoietin
Pengendalian konsentrasi nutrisi darah, seperti glukosa dan asam
amino
Mengubah vitamin D-inaktif menjadi vitamin D-aktif
STRUKTUR GINJAL
Lobus ginjal, setiap lobus terdiri dari satu piramida
Hilus (hilum), tempat keluar masuknya pembuluh darah dan
keluarnya ureter
Korteks (bagian atas ginjal), tersusun dari nefron-nefron
Nefron, merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari ginjal
yang membentuk urine. Jumlah nefron : 800.000-1,5 juta/ ginjal.
Terdiri dari 2 komponen : vaskuler (pembuluh) dan tubuler (tabung)
Vaskuler (pembuluh) terdiri atas : arteriola aferen, glomerulus,
arteriola eferen, dan kapiler peritubuler.
Tubuler (tabung) terdiri atas : kapsul Bowman (berbentuk cangkir),
tubulus kontortus proksimal (TKP), lengkung Henle naik (asenden) –
turun (desenden), tubulus ontortus distal (TKD) dan duktus
kolektivus.
Nefron dibedakan menjadi 2 : nefron korteks dan nef.jukstamedula
Medula (bagian piramida), terdiri atas 15-16 massa triangular (tiga
sisi), ujungnya disebut papila ginjal. Papila menuju ke kaliks minor
lalu ke saluran pengumpul urine
Pelvis ginjal (pelvis renais), bercabang menjadi 2-3 kaliks major.
Setiap kaliks major terdiri dari 8-18 kaliks minor.
Proses Pembentukan Urine

Pembentukan urine meliputi 3 proses :


a. Filtrasi Glomerulus
 Filtrasi glomerulus adalah proses penyaringan plasma bebas
protein melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsul Bowman.
 Hasilnya terbentuk 180 liter filtrat glomerulus
 Mekanisme kerja Filtrasi Glomerulus : membran glomerulus
menahan sel darah dan protein plasma, tetapi meloloskan air
dan zat terlarut yang molekulnya berukuran kecil.
 Filtrasi merupakan proses pasif karena 3 gaya fisik : tekanan
darah, tekanan osmosis koloid plasma, dan tekanan hidrostatik
kapsul Bowman.
 Komposisi filtrat glomerulus (urine primer) : H20 dan zat-zat
terlarut seperti glukosa, klorida, natrium, kalium, fosfat, urea,
asam urat, dan kreatinin. Hampir tidak mengandung protein
plasma, kandungan albumin kurang dari 1%. Tidak
mengandung elemen seluler seperti sel darah merah.
Proses Pembentukan Urine

Pembentukan urine meliputi 3 proses :


b. Reabsorbsi tubulus
 Reabsrorbsi tubulus adalah proses penyerapan kembali zat
yang dibutuhkan oleh tubuh seperti glukosa, asam amino,
nutrisi organik, air, dan garam mineral.
 Reabsorbsi dapat terjadi secara pasif (osmosis) maupun aktif
(memerlukan energi).
 Tubulus mereabsorbsi sekitar 99% dari H2O, 100% gula, 99,5
% garam dari filtrat glomerulus.
 Untuk dapat direabsorbsi, filtrat harus melewati lima penyaring
terpisah yang disebut transpor transpitel.
 Jalur reabsobsi : filtrat glomerulus  membran luminal sel
tubulus  sitosol  membran basolateral sel tubulus  cairan
interstisial  dinding kapiler peritubuler  plasma darah.
 Urine yang dihasilkan oleh proses ini disebut urine sekunder.
Proses Reabsorbsi Zat-zat
1) Ion-ion natrium (Na+), reabsorbsi terjadi secara pasif
(difusi terfasilitasi) maupun aktif (pompa natrium-kalium).
Terjadi di TKP, Lengkung Henle asenden, TKD dan
duktus kolektivus. Dikontrol oleh enzim renin, hormon
angiotensin dan aldosteron.
2) Ion klorin (Cl-) dan bikarbonat, secara pasif, mengikuti
pergerakan natrium
3) Glukosa, fruktosa, dan asam amino, direabsorbsi secara
difusi dan kotranspor
4) Air, direabsorbsi secara osmosis bersama-sama ion
Natrium
5) Urea, direabsorbsi secara difusi
6) Ion anorganik (kalium, kalsium, fosfat, dan sulfat) dan
sejumlah ion organik, direabsorbsi melalui transpor aktif.
Proses Pembentukan Urine
Pembentukan urine meliputi 3 proses :
c. Augmentasi (sekresi tubulus)
 Augmentasi (sekresi tubulus) adalah transpor aktif yang
memindahkan zat-zat tertentu dari darah dalam kapiler
peritubuler, keluar melewati sel-sel tubuler menuju ke
cairan tubuler, dan masuk ke urine.
 Semua zat yang tidak direabsorbsi akan dieliminasi ke
dalam urine sesungguhnya.
 Augmentasi terjadi di TKP, TKD, dan Duktus Kolektivus/DK
 Proses augmentasi : ion hidrogen, amonia, kretinin, asam
hipurat, obat-obatan tertentu (seperti penisilin), dan zat-zat
kimia asing disekresikan ke dalam tubulus secara aktif.
Sekresi ion kalium dikontrol oleh hormon aldostern,
disekresikan di TKD dan DK

Selanjutnya dari DK  pelvis renalis  ureter  vesika


urinaria (kandung kemih)  uretra
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES PEMBENTUKAN URINE
Faktor internal :
Hormon ADH, Insulin dan Sistem renin-
angiotensin-aldosteron
Faktor eksternal : suhu lingkungan, jumlah air
yang diminum, dan alkohol
Karakteristik urine : volume : 800 – 2500
ml/hari, berwarna kuning pucat,
Komposisi urine sebenarnya : air, zat buangan
nitrogen misalnya urea, benda keton, asam
hipurat, toksin dan elektronit
PROSES TEMPAT ZAT-ZAT YG DIPROSES HASIL

FILTRASI GLOMERULUS DISARING : SEL-SEL DARAH, URIN PRIMER


KEPING DARAH, PROTEIN (FILTRAT
PLASMA GLOMERULUS)

REABSORBSI PEMBULUH DISERAP KEMBALI : GLUKOSA, URIN SEKUNDER


PROKSIMAL ASAM AMINO, ION-ION
ORGANIK, AIR

LENGKUNG DISERAP KEMBALI : ION URIN SEKUNDER


HENLE NATRIUM, AIR

PEMBULUH DISERAP KEMBALI : ION URIN SEKUNDER


DISTAL NATRIUM, AIR

PEMBULUH DISERAP KEMBALI : ION URIN PRIMER


PENGUMPUL NATRIUM, AIR
SEKRESI/ PEMBULUH DITAMBAHKAN : IO-ION H+, URIN SEKUNDER
AUGMENTASI PROKSIMAL UREA, ION-ION K+, KREATININ

PEMBULUH DITAMBAHKAN : ION-ION H+, URIN PRIMER


DISTAL NH3
TUGAS KD. 4.9
 Wawancarailah seseorang (cantumkan identitas diri
yang lengkap : nama, usia, alamat, no. HP/WA jenis
kelamin) yang mengalami penyakit gangguan sistem
ekskresi, misalnya : diabetes melitus, gagal ginjal, batu
ginjal, diabetes insipidus, liver, kanker kulit, kurap,
athelete’s food, kalvus, vitiligo, jerawat batu, kanker
paru-paru, TBC, dll.
 Tuliskanlah (boleh di ketik) hasil wawancara anda
(dalam bentuk Q & A), mulai dari penyebab penyakit
(akibat gaya hidup yang salah), gejala, dampaknya bagi
kesehatan penderita, dan teknologi yang digunakan
untuk mengatasi/mengobatinya, hingga pelajaran
berharga apa yang diperoleh.
 Kirimkan ke –elearning sekolah, paling lambat Rabu,
tanggal 10 Maret 2021, pukul 07.00.
SEKIAN DULU YA
TETAP PAKAI MASKER,
CUCI TANGAN,
DA N JAGA JARAK 

Anda mungkin juga menyukai