Kel 10 Psikologi Agama
Kel 10 Psikologi Agama
Disusun Oleh :
Alfina Arum Fawaida
3520044
Agnesha
Aurellia Pramagda
3520047
Fathul Mudin
3520038
Pengertian Agama Sebagai Pengaruh Kehidupan
Sumber terjadinya agama terdapat dua kategori yaitu agama Samawi dari langit meliputi Yahudi, Kristen dan Islam.
dan agama Ardhi atau agama bumi yang juga disebut agama budaya yang diperoleh berdasarkan kekuatan pikiran atau akal
budi manusia. Beberapa acuan yang berkaitan dengan kata Agama pada umumnya, pengertian agama dari segi bahasa
diberikan Harun Nasution, kata agama dikenal pula kata din dari bahasa arab dan kata religi dalam bahasa Eropa. Agama
berasal dari bahsa Sanskerta yang menunjukkan adanya keyakinan manusia berdasarkan Wahyu Ilahi dari kata AGAMA.
Awalan A berarti “tidak” dan GAM berarti pergi atau berjalan, sedangkan akhiran A bersifat menguatkan yang kekal
dengan demikian “agama berarti pedoman hidup yang kekal.” Atau tidak, Agama kacau artinya tidak kacau atau adanya
keteraturan dan peraturan untuk mencapai arah atau tujuan tertentu. Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Fungsi Agama Dalam Individu
1. Berfungsi Edukatif Para penganut agama berpendapat bahwa ajaran agama yang mereka anut memberikan ajaran-ajaran yang harus
dipatuhi.
2.Berfungsi Penyelamat Dimanapun manusia berada dia selalu menginginkan dirinya selamat. Keselamatan yang diajarkan oleh agama.
3. Berfungsi Penyelamat Dimanapun manusia berada dia selalu menginginkan dirinya selamat. Keselamatan yang diajarkan oleh agama.
4. Berfungsi Sebagai Sosial Kontrol Para pengganut agama sesuai dengan ajaran agama yang dipeluknya terikat batin kepada tuntunan
ajaran tersebut, baik secara pribadi maupun secara kelompok.
5. Berfungsi Sebagai Sosial Kontrol Para pengganut agama sesuai dengan ajaran agama yang dipeluknya terikat batin kepada tuntunan
ajaran tersebut, baik secara pribadi maupun secara kelompok.
6. Berfungsi Kreatif Ajaran agama mendorong dan mengajak para penganutnya produktif bukan saja untuk kepentingan dirinya sendiri,
tetapi juga untuk kepentingan orang lain. Penganut agama bukan saja disuruh bekerja secara rutin dalam pola hidup yang sama, akan tetapi
juga dituntut untuk melakukan inovasi dan penemuan baru.
7. Berfungsi Sublimatif Ajaran agama mengkuduskan segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat agama ukhrawi, malinkan juga yang
bersifat duniawi. Segala usaha manusia selama tidak bertentangan dengan normanorma agama, bila dilakukan atas niat tulus, karena dan
untuk Allah merupakan ibadah.
,
KESIMPULAN
dapat disimpulkan bahwa agama sangat berpengaruh dalam kehidupan indiividu dan
kehidupan masyarakat. Agama sebagai pengatur dan penunjuk arah kehidupan manusia
serta agama juga dapat membangkitkan kebahagiaan batin seseorang yang paling
sempurna, dan juga perasaan takut. Pengaruh agama dalam kehidupan individu dapat
memberi kemantapan batin, rasa bahagia, rasa terlindung, rasa sukses, dan rasa puas.
Agama dalam kehidupan individu selain menjadi motivasi dan nilai etik juga merupakan
harapan. Melalui motivasi keagamaan seseorang terdorong untuk berkorban baik dalam
bentuk materi maupun tenaga atau pemikiran. Pengorbanan seperti ini merupakan aset
yang potensial dalam pembangunan. segala bentuk perbuatan individu maupun
masyarakat selalu berada dalam garis yang serasi dengan peraturan dan aturan agama
dan akhirnya akan terbina suatu kebiasaan yang agamis. Misalnya seperti sumbangan
harta benda dan milik untuk kepentingan masyarakat yang berlandaskan ganjaran
keagamaan telah banyak dinikmati dalam pembangunan.
1346
,
1453
.
1564
,
,