Anda di halaman 1dari 17

Mata Kuliah

Metologi
Penelitian
Akuntansi

Mengungkap
Fenomena dengan
Pendekatan
Kuantitatif dan
Dosen Pengampu
Tri Wulandari
Kualitatif
SE., M, AK Di Susun Oleh :
DITA SURIANI
1915100144
Reguler 1 Cluster
2VG
Teori, Konsep dan Asumsi
Teori
adalah sekumpulan ide
Konsep Asumsi
merupakan bangunan-bangunan adalah suatu kondisi yang harus
pengetahuan tentang suatu
yang membentuk teori tersebut. terpenuhi untuk berlakunya
hal dan konsep-konsep yang
Jika teori merupakan scenario sebuah teori. Asumsi juga di
terorganisasi dan saling
terjadinya sebuah fenomena, anggap sebagai titik awal
terkait satu dengan yang
maka konsep adalah benda- (starting point) dalam
lainnya yang membentuk
benda yang terlibat dalam merumuskan sebuah teori.
pengetahuan bagaimana
scenario tersebut.
sebuah fenomena terjadi.
Teori memberikan berbagai
alternatif skenario tentang
apa yang sudah dan sedang
atau akan terjadi.
Dengan demikian hubungan yang terjadi di antara kegiatannnya adalah
bahwa antara teori, konsep dan akuntansi terjadi hubungan yang saling
terkait dan bersifat menjalin-jalin

2
Bagaimana Teori Berkembang
Dalam memahami dan menjelaskan bagaimana suatu teori berkembang ada
beberapa pendekatan, antara lain induktivisme, Falsifikasi, research
programs, paradigma kuhn dan anarkisme. Tujuan dari pemaparan ringkas
berbagai pendekatan tersebut adalah untuk memahami secara sekilas filosofis
sains sehingga dapat memudahkan pemahaman tentang hubungan antara
penelitian dan teori.
Induktivisme
Menurut induktivisme teori dapat berkembang melalui kombinasi penalaran induktif dan deduktif.
pendekatan ini sering digunakan sebagai acuan dalam berbagai literatur filosofis, penalaran induktif
berangkat dari observasi tentang sebuah fenomena yang bersifat khusus untuk menggeneralisasikan
kondisinya pada suatu lingkup yang lebih besar. berarti berangkat dari suatu pernyataan yang bersifat
umum dan dianggap benar untuk kemudian menjelaskan status dari suatu yang bersifat spesifik
Falsifikasi
menurut paham ini, selalu ada sebuah teori awal yang mendasari perkembangan periode selanjutnya.
sains dan teori berkembang melalui suatu proses trial and error diawali dengan adanya sebuah teori
awal, maka dilakukan observasi untuk melihat apakah teori tersebut dapat bertahan terhadap
serangkaian uji. uji yang dilakukan adalah dengan membandingkan antara fakta dan teori tersebut,
apakah fakta yang ditemukan konsisten terhadap apa yang seharusnya ditemukan menurut teori yang
ada.

3
Research programmes, paradigm khun dan teori anarki

Research programmes
Pendekatan ini dikemukakan oleh lakatos (1974) menurut pendekatan ini teori dan sains akan
berkembang melalui penelitian yang dilakukan dengan memperhatikan tiga komponen atau lapisan
dalam program penelitian yaitu itu negatif heuristik (sebagai lapisan terdalam). Protective belt (sebagai
lapisan tengah) dan yang terakhir yaitu positif heuristik (sebagai lapisan terluar).
Paradigma khun
Pandangan ini berasal dari Thomas kuhn yang dikemukakan pada tahun 1970 yang mengatakan
bahwa sain dan teori berkembang melalui rangkaian tahapan tahapan tertentu send yang telah mapan
(normal science) berisikan asumsi dan teori yang umum, hukum, prinsip, cara berpikir dan teknik
yang diterima oleh masyarakat ilmiah
Teori anarki
Teori energi pandangan ini dikemukakan oleh feyerabend pada tahun 1975 yang mengklaim bahwa tidak
ada satupun pendekatan di atas yang berhasil menjelaskan secara tuntas bagaimana sains dan teknologi
berkembang. menurut nya sains dan teori dapat berkembang dengan cara apa saja dengan
karakteristiknya masing-masing yang khas dan berbeda-beda sesuai karakteristik dari suatu teori/sains

4
Pengertian penelitian

Penelitian adalah usaha manusia


yang dilakukan untuk mencari
jawaban atas suatu keingintahuan.
sebagaimana teori penelitian juga
merupakan aktivitas sehari-hari yang
dilakukan oleh setiap orang baik
disadari maupun tidak, karena setiap
waktu kita selalu menemukan hal-
hal baru dan senantiasa mencari
penjelasan/jawabannya tentang
penyebab, faktor-faktor
mempengaruhi, serta akibat-akibat
yang menimbulkannya.

5
Penelitian ilmiah dan non ilmiah

Penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian ilmiah dan non ilmiah. tidak ada
jaminan pasti bahwa penelitian ilmiah akan menghasilkan temuan yang lebih
baik/bermanfaat daripada penelitian non ilmiah sebagai contoh dukun/tetua adat bagi
suatu suku bangsa yang hidup terisolasi di tengah hutan. Ia berperan menyembuhkan
berbagai penyakit yang diderita oleh anggota komunitasnya serta memberikan
pandangan tentang standar perilaku yang harus dilakukan oleh mereka. dalam hal ini,
permainannya sangat bermanfaat bagi seluruh anggota suku tersebut, meskipun
pengetahuan tentang pengobatan maupun tentang standar perilaku lebih banyak
dihasilkan dari penelitian ilmiah yang bersifat mistis dan warisan leluhur. namun
perguruan tinggi sebagai sebagian dari masyarakat ilmiah mengajarkan dan
senantiasa metode-metode ilmiah dalam melaksanakan sebuah penelitian. suatu
suatu penelitian karya ilmiah apabila memenuhi beberapa kriteria yaitu purposive,
sistematic, logis, Tigor dan replicability

6
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berdasarkan tujuannya, dapat dibedakan menjadi
eksploratory, deskriptive, eksplanatory, dan experimental research
1. Exploratory research adalah bertujuan untuk mendapatkan gambaran
awal tentang suatu fenomena yang belum pernah/sangat dikit
diketahui atau diteliti sebelumnya
2. Deskriptif research bertujuan memberikan gambaran tentang detil-
detil spesifik dari sebuah situasi lingkungan sosial/hubungan
3. Explanatory research bertujuan untuk mencari sebab dan alasan dari
terjadinya sebuah fenomena tidak hanya what who how namun juga
menjawab way
4. Eksperimental Research bertujuan untuk mengetahui reaksi dari
individu-individu yang sejenis terhadap berbagai lingkungan yang
berbeda atau individu individu yang berbeda terhadap lingkungan
yang sama

7
Manfaat penelitian
Dari dimensi manfaat, penelitian dapat dibedakan menjadi dua yaitu basic
research (penelitian dasar) dan applied research (penelitian terapan)
Penelitian dasar adalah Penelitian yang dilakukan untuk menggabungkan
suatu sains secara umum dengan mengevaluasi dan atau mengembangkan
konsep atau teori yang ada dalam bidang sains tersebut.penelitian terapan
adalah Penelitian yang dilakukan untuk memecahkan masalah sehari-hari.
penelitian ini berangkat dari sebuah masalah praktis dan tujuan utamanya
bukan pada pengembangan teori/konsep melainkan pada mencari solusi
untuk masalah tersebut. jadi pada dasarnya penelitian jenis ini akan selalu
berangkat/berdasar dari pengamatan Penelitian terhadap berbagai
permasalahan yang muncul atau terjadi pada suatu objek penelitian

8
Dimensi Waktu
berdasarkan dimensi waktu, penelitian dapat dibedakan menjadi dua kelompok
utama yaitu cross-sectional dan longitudinal. cross sectional study adalah
Penelitian yang dilakukan dengan memotret sebuah fenomena pada sebuah titik
waktu tertentu.Contoh penelitian akuntansi untuk cross sectional study adalah
penelitian dan efektivitas sistem penilaian kinerja dan pemberian reward
berbasis standar yang digunakan oleh sebuah pabrik untuk meningkatkan
produktivitas pekerjanya. Titik Berat dari penelitian saat ini adalah pada kondisi
pabrik tersebut saat ini. penelitian ini dapat dijadikan longitudinal study jika
fokusnya diubah menjadi perbedaan tingkat produktivitas pekerja sebelum
implementasi sistem penilaian kinerja dan pemberian reward berbasis standar
cost, selama uji coba coba sistem tersebut, dan setelah sistem tersebut di
bakukan. Dengan fokus yang telah dimodifikasi ini, titik berat mainan berubah
menjadi mempelajari proses perubahan tingkat produktivitas pekerja pada
berbagai titik waktu yang berbeda.

9
Etika Dalam Penelitian
Konflik kepentingan dalam penelitian Kepentingan pengembangan sains
Etika memberikan batasan tentang apa yang boleh dan Kepentingan pengembangan sains tidak jarang
tidak boleh dilakukan, apa yang dianggap bermoral diartikan sebagai sebuah pembenaran bahwa sains
bermoral dan tidak. di setiap negara memang ada dapat dikembangkan ke mana saja demi sains itu
hukum formal yang berlaku secara umum. misal sendiri. hal ini mengundang perdebatan luas tentang
hukum tentang perlindungan hak cipta dan kekayaan apakah sains bersifat netral/bebas nilai atau sains
intelektual, perlindungan terhadap privasi individu, pada dasarnya memiliki nilai inheren yang dapat
perbuatan yang tidak menyenangkan orang lain, membawa peradaban manusia ke arah yang lebih
maupun berbagai hukum pidana dan perdata. namun baik/buruk pandangan bahwa sains adalah bebas nilai
dalam penelitian ada berbagai dilema yang muncul dapat membawa penelitian teknologi yang bersifat
yang mana pengelolaannya mungkin tidak diatur menghancurkan atau merusak peradaban manusia.
secara khusus oleh hukum formal sebuah negara. sebaliknya, pandangan yang lainnya mengatakan
Dilema itu adalah berupa konflik antara bahwa sains harus diabdikan untuk kepentingan
pengembangan sains kepentingan pribadi peneliti, hak- manusia demi menciptakan masa depan yang lebih
hak dari objek yang diteliti (pelaku/partisipan) dan baik. ini berarti diperlukan sebuah filter untuk
kepentingan masyarakat luas. Untuk itu perlu membatasi Arah penelitian hanya ke isu-isu yang
diperlukan keseimbangan di antara berbagai membawa kemaslahatan masyarakat luas
kepentingan yang berbeda

10
Etika Dalam Penelitian

hak-hak dari partisipan yang di teliti


Kepentingan Pribadi Peneliti pelaku/partisipan dari objek yang diteliti
Kepentingan pribadi peneliti terkait dengan jenjang karir juga mempunyai hak-hak asasi yang harus
dan kompensasi finansial yang diterima. seringkali dihargai/dilindungi. mereka adalah orang-
peneliti menghadapi tekanan karena berbagai tuntunan orang yang secara sadar atau tidak sadar
dari pemberi kerja maupun masyarakat sekitar untuk terlibat sebagai objek penelitian untuk
mempublikasikan karyanya, mengembangkan sains, memberikan data yang dibutuhkan dalam
meraih pengakuan dari keluarga, teman dan komunitas penelitian terkait aktivitas yang mereka
yang lebih luas, mempertahankan posisi dalam pekerjaan alami. data tersebut dapat berupa
dan seterusnya. Untuk meraih semua itu peneliti pengalaman pribadi, pandangan/pikiran, atau
menghadapi godaan untuk mengambil jalan pintas yaitu apa saja yang mereka ketahui atau memiliki
menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hasil yang dalam kehidupan mereka. Hak-hak tersebut
instan tidak dapat dihilangkan atau dirampas demi
nama sains atau kemajuan zaman

11
Kepentingan masyarakat

Diseminasi hasil Penelitian Pertanggungjawaban dana


Masyarakat berhak untuk mendapatkan masyarakat atau pihak sponsor baik melalui
informasi yang jujur walaupun tetap lembaga pemerintahan organisasi profit
proporsional dan tidak menyesatkan maupun organisasi non profit menyediakan
pandangan publik tentang sebuah isu sumber dana yang digunakan untuk
yang dapat mempengaruhi kehidupan terlaksanakannya sebuah penelitian. karena
mereka secara signifikan . pengertian masyarakat/pihak sponsor berhak meminta
dari infirmasi proporsional disini adalah pertanggung jawaban dana berupa
bahwa informasi tersebut dapat disaring akuntabilitas administrasi (penggunaan dana)
sesuai dengan kesiapan masyarakat itu dan akuntabilitas kualitas (integritas
sendiri untuk menerimanya. penelitian dalam melaksanakan
penelitiannya) dari penelitian tersebut.

12
Etika dan Hukum Formal

Batasan etika tidak selalu sama dengan hukum formal. belum tentu yang tidak melanggar
hukum formal (legal) pasti etis. sanksi yang timbul atas tindakan yang tidak etis dapat
bervariasi mulai dari sanksi formal yang ditetapkan oleh institusi yang bersangkutan(misal
sanksi oleh universitas, berupa skorsing, pengguguran nilai, dikeluarkan dari universitas, dan
lain sebagainya) sampai dengan sanksi moral oleh masyarakat yang dampaknya akan
dirasakan oleh peneliti yang bersangkutan justru dalam jangka panjang (misalnya kehilangan
kepercayaan, dikucilkan, dan lain sebagainya) etika dalam penelitian tidaklah terdiri sendiri.
hal ini berhubungan juga dengan lingkungan ekonomi, hukum, politik, dan sosial budaya di
sebuah negara. ada

13
Pendekatan dalam penulisan Ilmiah
Pendekatan positivs Pendekatan Alternatif
Adalah pendekatan yang Pendekatan ini lebih
menekankan pada kombinasi
menekankan pada
antara logika deduktif dan
pengggunaan alat-alat pemahaman yang bersifat
kuantitatif dalam kualitatif yang mendalam
menginterpretasikan suatu tentang fenomena yang di
fenomena secara “objektif” teliti

Pendekatan Interpretive Pendekatan critical


Pendekatan ini lebih
menekankan pada keterlibatan
Lebih bertujuan untuk
peneliti secara langsung dan memperjuangkan suatu ide
intensif dalam kasus yang dari peneliti untuk membawa
menjadi objek study nya untuk perubahan substansial pada
menemukan makna yang masyarakat
paling dalam dari suatu
fenomena

14
Aspek-aspek kunci perbandingan antara
positivism, interpretive, dan critical
Dari berbagai pendekatan yang ada tidak satupun yang
lebih superior dibanding yang lain masing-masing
memiliki keunggulan dan keterbatasan secara umum
dan praktis. dapatlah dikatakan bahwa keunggulan
pendekatan kuantitatif adalah metode pelaksanaan
yang terstandar sehingga jangka waktu penelitian relatif
cepat dan ruang lingkup penelitian relatif luas

keunggulan pendekatan kualitatif atau alternatif adalah


pemahaman yang diperoleh lebih mendalam karena sifat
studinya yang intensif. namun keterbatasannya adalah
jangka waktu penelitian relatif lebih lama dan ruang
lingkup studi lebih sempit

15
KONKLUSI
Pendekatan dalam penelitian ilmiah serta bagaimana pendekatan tersebut mempengaruhi cara pandang terhadap
eksistensi akuntansi dan bagaimana mempelajarinya sebagai sebuah sains.
Ketiga pendekatan yang dibahas di atas memiliki perbedaan pada beberapa aspek kunci. perbedaan ini
mengakibatkan cara melakukan penelitian temuan penelitian dan teori yang dikembangkan berbeda. tidak ada
cara untuk mengatakan pendekatan mana yang lebih superior.
Yang terpenting bagi seorang peneliti adalah konsistensi dari penerapan pendekatan di atas sebagai sebuah titik
berat dalam penelitiannya. bagi pembaca kualitas sebuah peneliti harus dinilai berdasarkan parameter yang
sesuai dengan titik berat pendekatan yang dipakai peneliti.
Dengan demikian pemisahan yang kaku antara penelitian kuantitatif dan kualitatif sebenarnya juga problematis.
penarikan batas kewibawaan akademik semata-mata berdasarkan orientasi pendekatan yang dipilih hanyalah
membuat para peneliti terbelah dalam dua kubu di mana tidak ada kemauan untuk saling belajar satu dengan
yang lainnya. yang terpenting untuk disadari adalah seorang terpelajar seharusnya memiliki kerendahan hati
untuk senantiasa mengakui bahwa tidak ada satupun alat ciptaan manusia yang sempurna dan perkembangan
peradaban kemanusiaan adalah proses saling belajar dan saling melengkapi diantara seluruh anggota umat
manusia

16
Thank you for the Attention

Assalamu’alaikum waruhmatullahi wabarukatuh

Anda mungkin juga menyukai