INVERTEBRATA
Anggota :
Aura Mayasti Hidayah Utami
Ilma Rabbayani
Maskanah
Melinda Agustin
M. Riyan Siberani
Siti Marfuah
Teguh Aji Artono
Kelas : X - C
KINGDOM ANIMALIA
Kingdom Animalia disebut juga dunia Hewan. Animalia beranggotakan
organisme eukariotik dan multiseluler.
Ciri-ciri animalia:
Animalia tidak memiliki klorofil sehingga tidak mampu membuat makan
sendiri.
Organisme ini memperoleh energi dengan cara memakan organisme lain
berupa tumbuhan atau hewan lain (bersifat heterotrof).
Sel-sel penyusun tubuh hewan tidak memiliki dinding sel.
bergerak aktif, memilki otak dan sistem saraf, serta bereproduksi secara
seksual.
Bentuk simetris tubuh
1. ASYMMETRIS
Bentuk tubuh tidak beraturan
2. RADIAL SIMETRIS
Bentuk tubuh menyerupai jari-jari lingkaran
ayang beraturan
3. BILATERAL SIMETRIS
Ruas-ruas tubuh beraturan
Klasifikasi kingdom animalia
tulang belakang.
Klasifikasi Invertebrata
A. Protozoa (Hewan bersel satu ) Akhirnya dikelompokan dalam
ganggang / alga
Ciri-ciri umum :
ostium
(pinakosit)
Oskulum : tempat keluarnya air
yang berasal dari spongosol.
Ostium : lubang pada porosit (pori)
porosit
Spongosol : rongga di bagian dalam
tubuh porifera.
Ameboid : sel yang berfungsi
mengedarkan makanan dan oksigen dan
reproduksi.
Spikula : pembentuk/penyusun tubuh.
Koanosit: sel pelapis spongosol serta
berfungsi sebagai pencerna makanan dan
oksigen.
Epidermis : lapisan terluar, tersusun atas
zat kersik (pinakosit).
Spikula yang berfungsi sebagai
rangka tubuh dan pembentuk
tubuh dihasilkan oleh skleroblas.
Sel otot yang mengelilingi porosit
dan oskulum disebut miosit.
Miosit berfungsi untuk membuka
dan menutup porosit dan oskulum.
REPRODUKSI
Porifera melakukan reproduksi secara
generatif dan vegetatif, porifera
bersifat hermafrodit
Reproduksi secara vegetatif melalui
Struktur Koanosit
Makanan porifera adalah bakteri,
protozoa, plankton, dll.
Makanan yang masuk ke tubuhnya
dalam bentuk cairan sehingga
porifera disebut juga
sebagai pemakan cairan.
Oksigen dicerna secara difusi
Makanan dicerna secara fagositosis
Ameboid
Calcarea
Hyalospongiae
Demospongiae
Calcarea
Ciri-ciri :
Calcarea memiliki rangka yang
bintang.
Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat
Pheronema
giganteum
Pheronema carpenteri
Euplectella
aspergillum
Demospongiae
Ciri-ciri :
Demospongiae memiliki rangka yang
tersusun dari serabut spongin.
Tubuhnyaberwarna cerah karena
mengandung pigmen yang terdapat pada
amoebosit.
Fungsi
warna diduga untuk melindungi
tubuhnya dari sinar matahari.
Bentuktubuhnya tidak beraturan dan
bercabang.Tinggi dan diameternya ada yang
mencapai lebih dari 1 meter.
Seluruh Demospongiae memiliki
saluran air tipe Leukonoid.
Habitat Demospongiae umumnya di
Spongilla lacustris
Callyspongia diffusa
Pendahuluan
Coelenterata berasal dari kata KOILOS = rongga tubuh
atau selom dan ENTERON = usus. Jadi COELENTERON
artinya rongga yang berfungsi sebagai usus. Coelenterata
hidupnya di perairan laut maupun air tawar,
contoh hydra.
Ciri-ciri Coelenterata
1. Hewan bersel banyak (multiseluler)
2. Tubuh radial simetris (2 lapis sel), ektoderm dan
endoderm. Diantaranya ada rongga (mesoglea)
3. Bentuk seperti tabung (polip) dan seperti mangkok
(medusa)
4. Di atas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk
menangkap mangsa dan bergerak. Tentakel punya
sel racun (knidoblast) atau sel penyengat (nematosis)
5. Punya rongga gastrovaskuler untuk pencernaan
6. Sistem pernapasan dengan cara difusi (seluruh
permukaan tubuh), kecuali Anthozoa dan Sifonoglia
7. Sistem saraf difus (baur)
8. Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan),
vegetatif pada fase polip dan generatif pada fase
medusa
Tipe
1.POLIP
Umumnya hidup soliter (sendiri), tapi ada
pula yang memben-tuk koloni. Melekat
pada dasar perairan, tidak dapat bergerak
bebas. Tubuh atas membesar, di alamnya
terdapat rongga gastrovaskuler yang
fungsinya sebagai usus. Di bagian atas
terdapat mulut dan tentakel untuk
menangkap mangsa. Polip merupakan fase
vegetatif pada coelenterata
2. MEDUSA
Fase medusa merupakan fase generatif (seksual), dimana pada fase ini mengha-silkan sel telur dan sel sperma. Medusa
dapat melepaskan diri dari induk dan berenang bebas di perairan. Bentuknya seperti payung dan punya tentakel yang
melambai-lambai. Kita biasa menamakannya dengan ubur-ubur
Struktur
Tubuh
Cara Memperoleh Makanan
Coelenterata hidup di perairan
yang jernih yang mengandung
partikel-pertikel organik,
plankton atau hewan-hewan
kecil. Jika terdapat hewan kecil,
misal jentik nyamuk menempel
pada tentakel dan menge-nai
sel knidoblast, maka sel
tersebut mengeluarkan racun.
Jentik akan lemas lalu tentakel
membawanya ke mulut.
Di bawah mulut terdapat kerong-kongan pendek
lalu masuk ke rongga gastrovaskuler untuk dicerna
secara ekstraseluler (luar sel). Sel-sel endoderma
menyerap sari-sari makanan. Sisa-sisa makanan
akan dimuntahkan melalui mulut.
Reproduksi
Ada 2 cara perkembangbiakan, yaitu : aseksual
(vegetatif) dan seksual (generatif)
1. ASEKSUAL (VEGETATIF)
Dilakukan dengan membentuk
kuncup pada kaki pada fase polip.
Makin lama makin besar, lalu
membentuk tentakel. Kuncup
tumbuh disekitar kaki sampai
besar hingga induknya membuat
kuncup baru. Semakin banyak lalu
menjadi koloni
2. SEKSUAL (GENERATIF)
a. Hydra
Hidup di air tawar secara soliter. Makanannya jentik-jentik
nyamuk. Bereproduksi secara aseksual dan seksual
b.Obelia
Hidup di air laut secara koloni.
Sebagian besar waktu hidupnya
sebagai koloni polip. Bagian polip
yang berfungsi dalam hal makan
disebut hidrant, sedang fase
seksual (medusa) disebut
gonangium
2. Scyphozoa
Berasal dari kata scyphos =
mangkok
Memiliki bentuk dominan
medusa. Polip bagian atas akan
membentuk medusa lalu lepas
melayang di air. Medusa akan
melakukan kawin dan
membentuk planula sebagai
calon polip. Contoh : Aurelia
aurita (ubur-ubur)
3. Anthozoa
Berasal dari kata anthos = bunga. Hidup di laut bentuk
polip, tidak punya fase medusa. Polip bereproduksi
secara aseksual dengan tunas, pembelahan dan
fragmentasi. Reproduksi seksual dengan fertilisasi yang
menghasilkan zigot lalu menjadi planula. Contoh :
<>Anemon laut : Metridium marginatum, Utricina
crasicaris. <>Karang laut : Astrangia denae, Tubiphora
musica
4. Ctenophora
Beberapa zoolog menganggap ctenophora merupakan filum tersendiri.
Tubuhnya mempunyai lapisan mesoderm, tidak mempunyai nematoksis
dan tentakelnya mengandung zat-zat pelekat untuk menangkap
mangsa.
Ctenophora dibedakan atas 2 subkelas, yaitu :
a. Subkelas Tentaculata (punya tentakel).
Terdiri atas beberapa ordo, antara lain :
1). Cydippida, tubuh bulat/oval, terdapat semacam tanduk. Contoh :
Mertensia
2). Cobata, tubuh memadat dilengkapi dengan dua cuping oval, contoh :
Mnemiopsis, Bolinopsis dan Leucothea.
3). Cestida, tubuh seperti pita, contoh : Cestum dan Velamen
4). Platyctenida, tubuh pipih, contoh : Ctenoplana dan Coeloplana
b. Subkelas muda (tak punya tentakel), berupa ordo Beroida, tubuh kerucut
atau silinder. Contoh : Beroe
Manfaat/peranaan
1. Sebagai bahan makanan, contoh : ubur-
ubur
2. Anemon laut/mawar laut sebagai hiasan
di bawah laut atau akuarium air laut.
3. Terumbu karang yang bagus dan eksotik
bisa menarik wisatawan berkunjung
untuk wisata laut dengan menyelam,
contoh : Taman Laut Bunaken
4. Terumbu
karang juga
berfungsi
sebagai
tempat
berkembang
biak ikan-ikan
laut dan
tempat
berlindung
satwa laut
lainnya
III. PLATYHELMINTHES
Pendahuluan :
Berasal dari bahasa Yunani: platy= pipih; helminthes=cacing.
Seksi Acoelomata kelompok hewan yang pertama memperlihatkan
pembentukan lapisan dasar ke tiga yaitu mesodermis.
Filum yang paling primitif di antara semua fila Bilateral.
Terdiri atas 4 kelas: Turbelaria, Monogenea,Trematoda dan Cestoda.
Ciri-ciri
1. Tubuh simetri bilateral; dinding tubuh terdiri atas 3 lapis yaitu
ektodermis, mesodermis dan endodermis; tubuh pipih dorso-
ventral; tidak mempunyai ruas-ruas sejati.
2. Epidermis/ektodermislunak dan bercilia pada Turbelaria, namun
tertutup kutikula dan mempunyai alat penghisap eksternal dan/atau
kait pada Trematoda dan Cestoda.
3. Sistem
pencernaan tidak lengkap, terdiri atas mulut, rongga
pencernaan yang bercabang atau tidak, atau tidak ada; anus tidak
ada.
4. Lapisanotot tumbuh dengan baik; rongga tubuh tidak ada; rongga
di antara dinding tubuh dan organ dalam berisi mesenkhim (jaringan
mesodermis).
Klaifikasi
Monogenea
Turbelaria
Cestoda
Trematoda
Turbelaria
1. Tubuh biasanya pipih dorso-ventral dan lonjong sampai
panjang. Kadang-kadang pada kepala ada tonjolan (disebut
auricle), biasanya terdapat pada planaria air tawar.
2. Biasanya berwarna hitam, coklat atau kelabu, tetapi ada
beberapa yang berwarna merah. Spesies tertentu berwarna
hijau simbiosis dengan ganggang.
ovari
uterus
scolex
testes kelenjar
kuning telur
penghisap
leher
proglotid
scolex di dalam
dinding usus
uterus
Daur Hidup Dibotriocephalus latus
DALAM AIR
DALAM TUBUH MANUSIA
larva plerocercoid
dalam daging ikan cacing dewasa dalam
telur
usus inang utama
coracidium
larva procercoid
copepoda
dimakan ikan
Pendahuluan :
Nama Nemathelmintes berasal dari kata :
Nema = benang + helmins = cacing
Ciri-ciri dan Sifat Umum
Nemathelminthes
Ukuran tubuh Nemathelminthes umunya mikroskopis,
meskipun ada yang panjang nya sampai 1 meter
Tubuh simetris bilateral
Tubuh berbentuk gilig atau seperti batang dan tidak
bersegmen, mempunyai selom semu (pseudoselomata) ,
tripoblastik.
Permukaan tubuh dilapisi kutikula sehingga tampak
mengkilat
Saluran pencernaan sempurna mulai dari mulut sampai anus
Sistem respirasi melalui permukaan tubuh secara difusi
Saluran peredaran darah tidak ada
Sistem saraf berupa cincin saraf
Lanjutan.....
Sistem reproduksi :
Habitat:
Sebagian besar hewan ini hidup bebas dalam
air dan tanah, tetapi ada juga sebagai parasit
dalam tanah, yakni merusak tanaman atau
dalam saluran pencernaan Vertebrata.
Klasifikasi
Filum Nemathelminthes terdiri atas 2 kelas,
yaitu:
Usus
peredaran darah
Trakea
usus
larva
aliran darah
paru-paru
trakea
cacing dewasa.
3. Wuchereria bancrofti
Ciri-ciri :
Tempat hidupnya di dalam pembuluh
limfa
Bentuk tubuh seperti benang
Ukuran ± 2-70 cm
Infeksi dengan perantara gigitan
nyamuk Culex fatigans
4. Oxyyuris vermicularis (cacing kremi)
Ciri-ciri :
Ukuran tubuh ±10-15 mm
Manusia adalah satu-satunya hospes
Tempat hidup cacing dewasa adalah di
dalam kolon.
Bersifat gonochoris, pembuahan secara
internal
Siklus hidup Oxyuris Vermicularis (cacing
kremi)
Peranan nemathtelminthes
Pada umumnya Nemathelminthes merugikan bagi
manusia maupun hewan, karena hewan ini hidup
sebagai parasit dan dapat menginfeksi inangnya.
Agar terhindar dari infeksi hewan Nemathelminthes,
berikut ini cara-cara yang bisa dilakukan :
1. Memutus daur hidupnya
2. Tidak membuang tinja sembarangan
3. Berperilaku hidup sehat
4. Memakan daging yang sudah dimasak dengan baik,
jangan yang masih mentah atau setengah matang.
V. ANNELIDA
Pendahuluan :
Annelida berasal dari bahasa
Latin
(annulus = cincin/gelang) atau
cacing gelang
Struktur dan fungsi tubuh
Sistem percenaan Sistem saraf cacing
lengkap : mulut, faring, Annelida adalah
esafagus
(kerongkongan), usus, sistem saraf tangga
anus tali. Ganglia otak
terletak di depan
Peredaran darah tertutup faring pada bagian
; karena sudah memiliki anterior tubuh.
pembuluh darah organ ekskresi :
nefridia, nefrostom,
Darah berwarna merah dan nefrotor
karena memiliki
hemoglobin Nefrida (tunggal =
nefridium) : organ
Fungsi pembuluh darah : ekskresi yang terdiri
memompa darah dari saluran.
keseluruh tubuh Nefrostom : bersilia
dalam tubuh.
Nefrotor : pori
Ciri-Ciri
• Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri
terdiri dari alat ekskresi (nefridium), lubang
reproduksi, otot dan pembuluh darah
• Sistem pencernaan lengkap/sempuna
• Sistem peredaran darah tertutup
• Struktur tubuh paling sederhana
• Hewan Triploblastik selomata : sudah memiliki
rongga tubuh sejati.
• panjang tubuh ± 1 mm-3 m. Contoh annelida yang
panjangnya 3 m adalah cacing tanah Australia.
• Bentuk tubuh bilateral dan bersegmen
• Tubuh menyerupai cincin
Cara hidup dan habitat
liang sendiri.
Reproduksi
Secara seksual dengan pembentukan gamet.
Secara fregmentasi, yang kemudian
beregenerasi.
Organ seksual annelida (organ kelamin jantan
= testis) dan (organ kelamin betina =
ovarium) ada yang menjadi satu dengan
individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah
pada individu lain (gonokoris).
Klasifikasi
Kelas Annelida :
1. Polychaeta (cacing berambut banyak),
2. Oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan
3. Hirudinea.
1. Polychaeta
Berasal dari bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku
Ciri-ciri :
annelida berambut banyak.
Tubuh Polychaeta : kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan
sensor palpus.
Memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia
(tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.
Fungsi parapodia :
Adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah
halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk
bernapas. Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut
seta yang tersusun dari kitin.
Contoh Polychaeta
Yang sesil :
cacing kipas (Sabellastarte indica) yang
berwarna cerah
Yang bergerak bebas :
Neanthes virens
Arenicola marina
Eunice viridis (cacing wawo)
Lysidicol oele (cacing palolo)
Marphysa sanguinea
Sabellastarte indica
Neanthes virens
2. Oligochaeta
cacing-tanah
bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae =
rambut kaku) atau annelida berambut
sedikit.
tidak memiliki parapodia, namun memiliki
LINTAH PACET
Peranan Annelida dalam kehidupan :
Menyuburkan tanah, karena membantu
menghancurkan tanah dan membantu aerasi
tanah misal cacing palolo.
Sebagai makanan, misal cacing palolo dan cacing
wawo
Menghasilkan zat hirudin atau zat antikoagulan atau
zat anti pembekuan darah, misal lintah
Menggemburkan tanah (cacing tanah)
Bahan kosmetik, obat, dan campuran makan
berprotein tinggi bagi hewan ternak (cacing
tanah).
VI. MOLLUSCA
Pendahuluan :
Mollusca disebut juga binatang lunak, karena
tubuhnya lunak, tanpa rangka.
Ciri-ciri :
• Tubuh Mollusca pada dasarnya bersifat
bilateral simetris, terbungkus dalam cangkang
berkapur dari sekretnya sendiri.
• Habitat mulai dari daratan, air tawar, sampai
air asin.
• Tubuh diselubungi mantel, yang membatasi
tubuh dengan cangkangnya.
• Mollusca ada yang bercangkang/bercangkok,
tapi juga ada yang tidak bercangkang.
• Mollusca mempunyai sistem respirasi,
reproduksi, ekskresi, dan digesti yang
kompleks.
• Sistem peredaran darah terbuka, jantung
terdiri dari beberapa ruangan.
Klasifikasi mollusca
2) Monoplacophora
Binatang ini mempunyai cangkang tunggal satu sisi dan insang
ganda.
3) Polyplacophora
• Tubuhnya bilateral simetris,
• kaki terdapat di bagian ventral memanjang.
• Bagian dorsal tubuhnya dilindungi oleh beberapa (biasanya berjumlah 8)
papan berkapur.
• Ruang mantel banyak mengandung insang.
• Habitat cacing ini di laut, menempel pada bebatuan dengan melingkarkan
tubuhnya.
• Jenis kelaminnya dioesius tapi ada juga yang hermaprodit.
• Fertilisasi terjadi secara eksternal.
• Hewan betina dapat bertelur sampai 200.000 butir.
Contohnya: Cryptochiton sp (Chiton).
4) Scaphopoda
• Mollusca anggota kelas ini memiliki cangkang berbentuk pena
atau gading gajah yang panjang.
• Tubuhnya memanjang dorsoventral,
• kepala rudimenter/ menyusut,
• kaki lancip berguna untuk menggali lumpur.
• Habitat di laut sampai kedalaman 5.000 meter.
• Jenis kelaminnya bersifat diesis, mengalami bentuk larva
trokofor.
• Di dekat mulut terdapat semacam tentakel untuk alat peraba
yang berfungsi menangkap mikroflora dan mikrofauna
(plankton).
• Scaphopoda bernapas menggunakan rongga mantel, dan
• tidak memiliki insang.
Contoh: Dentalium sp (siput pena).
5) Gastropoda (hewan berkaki perut)
• Gastropoda memiliki kaki otot yang pipih untuk merayap,
• kebanyakan memiliki cangkok (kecuali Vaginula sp).
• Kepala dengan tentakel berjumlah dua atau empat,
• pada lubang mulut terdapat gigi radula (lidah parut) untuk
mengunyah makanan.
• Gastropoda memiliki bintik mata sebagai fotoreseptor, biasanya
terdapat di ujung tentakel yang panjang, dan
• tentakel pendek berfungsi sebagai kemoreseptor.
• Gastropoda bernapas dengan insang atau paru-paru, disesuaikan
dengan habitatnya. Gastropoda darat bernapas dengan paru-paru,
sedangkan Gastropoda air bernapas dengan insang.
• Jenis kelaminnya diesis atau hermaprodit, ovipar.
Yang menguntungkan :
Banyak hewan Mollusca yang dagingnya dapat dimakan (cumi
cumi, kerang, siput) sehingga dapat difungsikan sebagai sumber
protein hewani.
Kerang mutiara menghasilkan butiran mutiara yang bernilai
ekonomi tinggi.
Beberapa cinderamata dapat dibuat dari cangkang hewan
Mollusca.
Yang merugikan :
Petani karena sering menimbulkan kerusakan pada tanaman
budidaya.
Siput Lymnaea sp berperan sebagai inang perantara bagi
cacing parasit.
VII. ECHINODERMATA
Pendahuluan :
Echinodermata (dalam bahasa yunani, echino = landak, derma = kulit)
adalah kelompok hewan triopoblastik selomata yang memilki ciri khas
adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit.
Echinodermata merupakan invertebrata berkulit duri yang memuat
bintang laut, bintang ular, bulu babi, teripang dan lilia laut.
Ciri dan Sifat Umum
Hidupnya di dasar air laut, di daerah pantai hingga laut dalam.
Pergerakan umumnya lambat, kecuali pada ophioroidea.
Bentuk tubuh dari hewan ini semetri bilateral pada waktu larva, dan simetri
radial setelah menjadi dewasa, tubuh terbagi menjadi 5 belahan ada yang
bulat, silindris atau bintang.
Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau
runcing panjang
Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral
• Sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus,
dan anus. Sistem ekskresi tidak ada.
• Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan
pemanjangan kulit.
• Sistem sirkulasi belum berkembang baik.
• Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom
• Sistem saraf Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan
cabang saraf.
•Echinodermata tidak memiliki otak.
• Reproduksi Echinodermata ada yang bersifat hermafrodit dan
dioseus.
Klasifikasi Echinodermata
Sistem sirkulasi radial mengalami reduksi, selom biasanya luas berisi sel-sel
amebosit. Pada saat larva, rongga tubuh berfungsi sebagai system vascular air
dengan kaki ambulakral. System ini dipakai untuk berjalan, nbernapas, eskresi,
dan menangkap mangsa.
Sistem Pernapasan
Bintang Laut
Ciri-ciri :
• Tubuh bintang laut terdiri dari bagian oral (yang memiliki mulut) dan
Ciri-ciri:
a. Tubuh terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen.
b. Pada kepala terdapat sepasang mata, sepasang alat peraba besar, dan
peraba kecil yang beruas-ruas.
c. Tiap ruas pada tubuhnya terdapat sepasang atau dua pasang kaki.
d. Sistem respirasinya menggunakan trakea.
e. Tubuh berbentuk silindris, memanjang, terdiri dari cephalon (ruas-ruas
kepala).
Contoh Myriapoda
3. Arachnoidea
Ciri-ciri:
a. Tubuh terdiri dari Andomen dan sefalotoraks.
b. Memiliki enam pasan anggota gerak.
c. Hidup di darat maupun di dalam air.
d. Jumlah matanya bervariasi
e. Bernafas dengan paru-paru buku atau trakea atau dengan keduanya
Contoh Arachnoidea
4. Insecta
Ciri-ciri:
1. Tubuh tersusun atas kepala, dada, dan perut.
2. Mulut bertipe penggigit, penghisap dan penelan.
3. Memiliki 3 pasang kaki.
4. Sebagian besar hidup di darat.