Kel 3 Monev Surabaya
Kel 3 Monev Surabaya
Dosen Pengampu :
Iqbal Aidar Idrus DM, S.IP,M.IP
Disusun Oleh :
DARA AYU DWIYANI ( 1835060006 )
ANINDA AJENG MEILIANA ( 1835060020 )
SITI HOFIFAH ( 1835060030 )
16 November 2020
PENDAHULUAN
2
PEMBAHASAN
3
Selain desentrasisasi ada profesionalisme yang juga merupakan unsur dari
good governance. Profesionalisme juga berpengaruh terhadap kinerja SKPD,
profesionalisme yang dimiliki oleh aparatur Pemkot Surabaya akan
menimbulkan dedikasi sebagai aparatur pemerintahan. Dedikasi tersebut
akan memicu aparatur pemerintahan untuk selalu menggunakan pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan yang dimiliki. Selain itu, mereka akan selalu
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan mereka supaya
dapat mencapai kinerja yang lebih baik dan maksimal. Semakin tinggi tingkat
profesionalisme aparatur pemerintah maka akan semakin tinggi pula intense
mereka untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
mereka untuk mencapai kinerja yang maksimal dan baik. Jadi alasan
mengapa profesionalis mememiliki dampak positif pada kinerja aparatur
adalah pada indikator professional sendiri yang sebenarnya terletak pada
kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing indiviu terhadap bidang
pekerjaannya.
4
Transparansi (keterbukaan) juga merupakan unsur unsur dalam
prinsip good governance, menurut Undang-Undang nomor 14
tahun 2008 tentang Keterbukaan, keterbukaan informasi publik
merupakan momentum penting dalam mendorong keterbukaan
di Indonesia. Undang-Undang tersebut membuat sebuah
landasan hukum terhadap hak setiap orang agar dapat mengakses
informasi publik dimana setiap badan publik berkewajiban untuk
menyediakan dan melayani permohonan informasi publik secara
cepat dan transparan. Selain pelayanan informasi di lingkungan
badan publik ketersediaan informasi juga dapat mewujudkan
penyelenggaraan negara yang baik (good governence) yaitu
transparan, efektif, dan efisien serta akuntable. Keberhasilan
Good Governence dapat dilihat dari beberapa aspek penting di
antaranya dari sisi transparansi penganggaran, yang dapat di
akses dari aplikasi E-Budgeting.
5
Proses Monitoring dan Evaluasi dalam penyaluran Bantuan Sosial
6
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa monitoring dan evaluasi
terhadap Satuan Kinerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Surabaya sudah
menerapkan 3 dari 14 prinsip good governance menurut UNDP walaupun belum semua
diterapkan namun hasil ini menjadi bukti.
7
REFERENSI
Fanida, Eva Hany & (Niswah, Fitrotun. (2015). Government Resource Management System
(GRMS) ; Inovasi Layanan Publik dalam Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Kota Surabaya.
Khoirunnisak, Desy, & Dien. (2017). Penerapan E-Budgeting Pemerintah Kota Surabaya
Dalam Mencapai Good Governance.
Angrainni, Ristya Dwi. (2013). Transparansi, Partisipasi, dan Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran
Dana BOS Dalam Program RKAS di SDN Pacarkeling VIII Surabaya. Vol 1, Nomor 2
Kurniawati, Syafi’i Achmad, & Kendry Widiyanti. Penerapan Etika Administrasi Dalam Rangka
Mengembangkan Kualitas Apratur Sipil Negara (ASN) di Kecamatan Paean Catian Kota Surabaya.
Sedarmayanti, Good Governance (Kepemerintahan Yang Baik), Cetakan Kedua. Bandung: Mandar
Maju, 2004.