Anda di halaman 1dari 34

1

PENGERTIAN DAN OBJEK


ILMU
1. Apa pengertian ilmu
2. Apa yang menjadi objek ilmu?
3. Mengapa objek ilmu harus merupakan sesuatu yang fisikal (sebagai lawan dari
metafisikal) yang observable, measurable, dan repeatable?
4. Bagaimana seandainya objek ilmu adalah sesuatu yang bersifat metafisik, seperti
malaikat, setan, surga, dan neraka?
2
SEJARAH PERKEMBANGAN
ILMU
1. Sejak kapan kegiatan keilmuan dimulai?
2. Bagaimana wujud kegiatan keilmuan di masa lalu?
3. Bagaimana proses perkembangan ilmu dari masa ke masa?
4. Apa karakteristik perkembangan ilmu di setiap periode?
5. Siapa saja tokoh-tokoh (ilmuwan) dalam setiap periode perkembangan ilmu?
CARA PENGEMBANGAN ILMU 3

1. Dengan cara apa ilmu dikembangkan?


2. Apa yang dimaksud dengan metode ilmiah?
3. Bagaimana metode ilmiah teraplikasikan dalam penelitian ilmiah?
4. Apa yang dimaksud dengan penelitian?
5. Ada berapa jenis penelitian dilihat dari tujuan/target dan paradigmanya?
6. Bagaimana struktur penelitian ilmiah?
7. Bagaimana struktur penulisan ilmiah?
4
KEBENARAN ILMIAH

1. Apa yang dimaksud dengan kebenaran ilmiah dan apa ciri-


cirinya?
2. Selain kebenaran ilmiah, apakah ada kebenaran-kebenaran
lain?
3. Bagaimana kita menggunakan berbagai kebenaran tersebut
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara?
5
MANFAAT ILMU

1. Apa manfaat ilmu bagi kehidupan manusia?


2. Apa perbedaan manfaat ilmu dan pengetahuan lain, seperti
agama dan seni?
3. Bagaimana prinsip-prinsip pemanfaatan ilmu?
4. Bagaimana seandainya prinsip-prinsip tersebut tidak
diindahkan?
6
“NILAI” DALAM KEGIATAN
KEILMUAN
1. Apakah ilmu bersifat bebas nilai atau terikat nilai?
2. Pada level apa kegiatan keilmuan bebas atau terikat nilai: ontologi, epistemologi,
aksiologi, atau ketiga-tiganya?
3. Apa yang dimaksud dengan nilai (values) dan apa kriterianya?
4. Nilai-nilai apa yang digunakan sebagai landasan dalam kegiatan keilmuan?
7
ILMU DAN AGAMA

1. Bagaimana pendapat Anda tentang hubungan antara ilmu dan


agama?
2. Apa kontribusi agama terhadap ilmu dan apa kontribusi ilmu
terhadap agama?
3. Mengapa produk-produk keilmuan sering tidak selaras
dengan ajaran-ajaran agama?
4. Mungkinkah ilmu “disatukan” dengan agama?
8
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN DALAM
PEMBANGUNAN

1. Siapa yang dimaksud dengan ilmuwan?


2. Apa tanggung jawab ilmuwan dalam pembangunan nasional?
3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi peran ilmuwan dalam
pembangunan?
4. Mengapa di negara kita ilmuwan sering “berubah” setelah
menjadi politisi atau birokrat?
9

PENGERTIAN FILSAFAT ILMU

Filsafat ilmu adalah cabang filsafat penge-


tahuan yang mengkaji hakikat ilmu.
Pengkajian tersebut dilakukan dari tiga (3)
pendekatan: ontologis, epistemologis, dan
aksiologis.
10

PENDEKATAN ONTOLOGIS

Objek apa yang menjadi kajian ilmu?


Bagaimana wujud hakiki objek
tersebut? Bagaimana hubungan antara
objek terse- but dengan daya tangkap
manusia (seperti berpikir, merasa, dan
mengindera) sehing- ga menghasilkan
ilmu?
PENDEKATAN
11

EPISTEMOLOGIS

Bagaimana proses berubahnya pengetahuan yang masih berserakan menjadi ilmu?


Bagai- mana prosedur dan mekanismenya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar
kita mendapatkan ilmu yang benar? Apa yang disebut dengan kebenaran itu sendiri?
Apa kriterianya? Metode apa yang membantu kita dalam mendapatkan ilmu?
PENDEKATAN AKSIOLOGIS 12

Untuk apa ilmu digunakan? Apa yang perlu


diperhatikan dalam memanfaatkan ilmu? Bagaimana
kaitan antara cara penggunaan ilmu dengan nilai-nilai
(values*) dalam kehidupan? Apa yang dimaksud dengan
values? Sumber-sumber values apa yang dapat
digunakan sebagai landasan peman- faatan ilmu?

*) the beliefs people have about what is right and what is wrong and what is most
important in life, which control their behaviour. For example: moral values, social values,
cultural values, religious values, etc.
13

THE MEANING OF SCIENCE

Science: systematic study of anything that can be


examined, tested, and verified. The word science is
derived from the Latin word scire, meaning “to
know.” From its early beginnings, science has
developed into one of the greatest and most
influential fields of human endeavor. Today different
branches of science investigate almost everything
that can be observed or detected, and science as a
whole shapes the way we understand the universe,
our planet, ourselves, and other living things.
14

PENGERTIAN ILMU

1. Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang disusun secara


sistematis dan konsisten, dan kebenarannya telah teruji
secara empiris (Mohammad Adib, 2011: 50).
2. Ilmu adalah cabang pengetahuan yang dikembangkan secara
deduktif dan induktif atau perpaduan antara rasionalisme dan
empirisme (Suriasumantri, 1986).
THE DEVELOPMENT OF
SCIENCE
15

Science develops through objective analysis, instead of


through personal belief. Knowledge gained in science
accumulates as time goes by, building on work performed
earlier. Some of this knowledge—such as our understanding
of numbers—stretches back to the time of ancient
civilizations, when scientific thought first began. Other
scientific knowledge—such as our understanding of genes
that cause cancer or of quarks (the smallest known building
block of matter)—dates back less than 50 years. However, in
all fields of science, old or new, researchers use the same
systematic approach, known as the scientific method, to add
to what is known.
PENGERTIAN METODE 16

ILMIAH
Metode ilmiah adalah metode pemecahan masalah yang merupakan penggabungan
antara teori dan data, rasionalisme dan empirisme, deduksi dan induksi, justifikasi dan
verifikasi, serta kebenaran koherensi dan kebenaan korespondensi.
METODE ILMIAH 17

WILAYAH ILMIAH

TEORI DATA

RASIONAL EMPIRIS

DEDUKTIF INDUKTIF

JUSTIFIKASI VERIFIKASI

KEBENARAN KEBENARAN
KOHERENSI KORESPONDENSI

LOGICO-HYPOTHETICO-VERIFIKATIF
18

PROSEDUR METODE ILMIAH

1. Perumusan masalah
2. Penyusunan kerangka berpikir
3. Pengajuan hipotesis
4. Pengujian hipotesis
5. Penarikan simpulan
19

OBJEK ILMU

Menurut paradigma positivisme, objek ilmu adalah segala sesuatu


yang bersifat:
1. Observable
2. Repeatable
3. Measurable
4. Testable
5. Predictable
20

CIRI-CIRI ILMU

1. Secara metodis koheren (sistemik dan sistematik)


2. Didorong oleh keinginan untuk mencari
kebenaran
3. Universal (berlaku di mana saja)
4. Objektif (berdasarkan fakta)
5. Dapat diverifikasi
6. Progresif (karena munculnya pertanyaan baru)
7. Kritis (kemungkinan berkembang)
21

METODE ILMIAH DALAM PENELITIAN

Langkah-langkah metode ilmiah tersebut tercer- min dalam


penelitian (ilmiah), baik penelitian kuantitatif maupun penelitian
kualitatif.
22

PENGERTIAN PENELITIAN

Secara umum, penelitian adalah kajian terhadap suatu objek


(benda, binatang, tanaman, manusia, kegiatan, dll.) dengan
menggunakan metode yang sistematik, komprehensif, dan objektif
untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang objek
tersebut dan untuk mengembangkan prinsip-prinsip atau teori
tentang objek itu.
23

MEMAHAMI OBJEK SECARA LEBIH BAIK

Tujuan penelitian (akademik) yang paling dasar adalah


memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang objek yang
dikaji … Sebelum penelitian, boleh jadi kita telah memahami
objek tersebut, tetapi pemahaman kita terbatas. Dengan melakukan
penelitian, pemahaman kita akan menjadi lebih baik.
24

MENGEMBANGKAN TEORI

Mengembangkan teori tentang suatu objek penelitian dapat berarti


menguji teori (theory verification) atau menghasilkan teori (theory
generation). Menguji teori dilakukan dengan pendekatan
penelitian kuantitatif dan mengha- silkan teori dilakukan dengan
pendekatan penelitian kualitatif.
25

PENGERTIAN TEORI

Teori adalah suatu pernyataan (declarative sentence) tentang


hubungan (kausal, kondi sional, dll) dua hal (benda, konsep,
kegiatan, dll) atau lebih yang menjelaskan fenomena kealaman
dan/atau sosial yang telah teruji kebenarannya. Formulasi teori
yang lazim adalah BILA X MAKA Y. Contoh teori: Semua logam
akan mengembang apabila dipanasi. Tapi penyataan ini bukan
teori: Logam mulia sangat mahal harganya.
26

TINGKATAN TEORI

1. Teori substantif: setting terbatas (kurang lebih sampai


dengan tingkat propinsi) dan masa berlakunya juga terbatas
2. Teori formal: setting lebih luas (kurang lebih antarpropinsi
dalam suatu negara) dan masa berlakunya juga lebih lama
3. Teori grand: setting paling luas dan masa berlakunya sangat
lama (kurang lebih antarnegara/benua)
27

KONSEKUENSI DARI TEORI

Agar dapat menguji atau menghasilkan


teori, dalam rumusan masalah penelitiannya
peneliti harus menghubungkan dua hal atau
lebih. Contoh: Apakah ada hubungan antara
motivasi belajar dan prestasi belajar…?
(penelitian kuantitatif) atau Apa yang terjadi
bila seorang pasien mengeluh kesakitan
tetapi perawat tidak mempercayainya?
(penelitian kualitatif)
TEORI DULU ATAU DATA 28

DULU?

1. Penelitian yang diawali dengan teori


dan hipotesis disebut penelitian a
priori/deduktif (penelitian kuantitatif).
2. Penelitian yang diakhiri dengan teori
dan hipotesis disebut penelitian a
posteriori/induktif (penelitian
kualitatif).
29

RANCANGAN PENELITIAN KUANTITATIF

RUMUSAN KAJIAN PENGAJUAN SIMPULAN


VERIFIKASI
MASALAH TEORI HIPOTESIS PENELITIAN

KERANGKA
BERPIKIR

TEORI DATA
30

RANCANGAN PENELITIAN KUALITATIF

RUMUSAN KUMPUL & SUSUN JUSTIFIKASI SIMPULAN


MASALAH ANAL DATA TEORI TEORETIS

“KAJIAN
TEORI” BANDINGKAN

DATA TEORI
PERUMUSAN MASALAH
VARIABEL VARIABEL
X
X Y

TEORI TEORI TEORI TEORI TEORI TEORI

ANALISIS ANALISIS ANALISIS ANALISIS ANALISIS ANALISIS


(Descriptive,
(Descriptive, (Descriptive,
(Descriptive, (Descriptive,
(Descriptive, (Descriptive,
(Descriptive, (Descriptive,
(Descriptive, (Descriptive,
(Descriptive,
Critical,
Critical, Critical,
Critical, Critical,
Critical, Critical,
Critical, Critical,
Critical, Critical,
Critical,
Comparative)
Comparative) Comparative)
Comparative) Comparative)
Comparative) Comparative)
Comparative) Comparative)
Comparative) Comparative)
Comparative)

SINTESIS TEORI X SINTESIS TEORI Y

KONSTRUK KONSTRUK

DEFENISI KERANGKA BERPIKIR DEFENISI


OPERASIONAL HUBUNGAN X DENGAN Y OPERASIONAL
KISI-KISI KISI-KISI
PENGAJUAN HIPOTESIS
INSTRUMEN X INSTRUMEN Y
HUBUNGAN X DENGAN Y
INSTRUMEN X SUMBER SUMBER INSTRUMEN Y
INFORMASI X INFORMASI Y
PENGUJIAN
PENGUJIAN HIPOTESIS
HIPOTESIS
DATA EMPIRIK X DATA EMPIRIK Y
HUBUNGAN
HUBUNGAN XX DENGAN
DENGAN Y Y

SIMPULAN
IMPLIKASI:
TEKNOLOGI PEMECAHAN MASALAH
32

PERBEDAAN PARADIGMA

1. Perbedaan antara penelitian kuantitatif


dan penelitian kualitatif tidak berada
pada level metode dan teknik saja,
melainkan berada pada level paradigma.
2. Paradigma adalah “the basic belief system or
worldview that guides the investigator, not only in choices of
method but in ontologically and epistemologically fundamental
ways”
33

PERBEDAAN DUA PARADIGMA

Paradigma Positivism Paradigma Postpositivism


1. Realitas tunggal dan 1. Realitas jamak dan divergen.
konvergen. 2. Hubungan antara peneliti dan
2. Hubungan antara peneliti yang diteliti bersifat dependen.
dan yang diteliti independen. 3. Generalisasi bersifat
kontekstual.
3. Generalisasi bebas konteks.
4. Sebab dan akibat tdk dpt
4. Sebab dan akibat dapat
dibedakan secara jelas.
dibedakan secara jelas.
5. Penelitian terikat nilai.
5. Penelitian bebas nilai.
34
PERBEDAAN PENELITIAN KUANTITATIF &
KUALITATIF

Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif

1. Menguji teori 1. Membangun teori


2. Bersifat deduktif 2. Bersifat induktif
3. Manipulasi dan kontrol 3. Kemunculn & pelukisn
4. Bersifat etic 4. Bersifat emic.
5. Pelukisan objektif 5. Pemahaman empatik

Anda mungkin juga menyukai