Anda di halaman 1dari 28

1.

Perkembangan sosial
2. Perkembangan emosi
3. Perkembangan moral dan agama
 Sosialisasi pada anak merupakan reaksi anak terhadap
rangsangan dari dalam diri maupun reaksi anak
terhadap situasi dilingkungannya. Sosialisasi
merupakan proses dimana anak belajar untuk
berperilaku sesuai dengan harapan budaya dimana
anak dibesarkan. Sosialisasi melibatkan tiga proses
yaitu 1) Belajar berperilaku sesuai dengan harapan
sosial; 2) bermain sosial sesuai dgn peran yg
diharapkan; 3) mengembangkan sikap sosial
1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan kelompok masyarakat
4. Faktor dari dalam diri anak
1. Proses imitasi
2. Proses identifikasi
3. Proses internalisasi
1. Solitary play (0-2 tahun): Anak cenderung bermain
sendiri. Anak lebih senang bermain dengan orang dewasa
tetapi kurang berinteraksi dgn teman sebaya.
2. Parallel Play (2+ tahun): Anak mulai duduk bersama
dengan teman lain yg sebaya, namun anak tidak banyak
melakukan interaksi satu sama lain.
3. Associative Play (3+ tahun): Anak menunjukkan
ketertarikan pada teman sebaya dan ingin bermain dengan
anak lain. Pada tahap ini anak bermain dalam kelompok
kecil dan mengikuti arahan guru.
4. Group Play (4+ tahun): Anak siap berpartisipasi dan
bekerjasama dalam melakukan suatu kegiatan di
kelompok kecil. Anak juga sudah siap untuk belajar
mengatur dirinya dan bermain secara mandiri.
5. Games with Rules (6+ tahun): Anak dapat memahami
aturan dalam bermain. Permainan yg bersifat
teamwork dan kompetitif baru dapat diberikan setelah
tahap initercapai.
 Menurut Ericson,anak khususnya usia 4-5 tahun
sangat senang meniru pembicaraan maupun tindakan
orang lain. Tahapan perkembangan psikososial pada
anak adalah tahap inisiatif/prakarsa versus rasa
bersalah. Pada tahap ini anak terlihat aktif dan mulai
bermain serta menjalin komunikasi dgn anak lain.
Anak juga memiliki rasa ingin tahu yg besar dan
menunjukkan perhatian terhadap perbedaan jenis
kelamin.
1. Memilih teman yang sejenis
2. Cenderung lebih percaya pada teman sebaya
3. Agresivitas lebih meningkat
4. Senang bergabung dalam kelompok
5. Memahami keberadaan bersama kelompok
6. Berpartisipasi dgn pekerjaan orang dewasa
7. BBelajar membina persahabtan dengan orang lain
8. Menunjukkan rasa setia kawan
Sedangkan keterampilan sosial yg diharapkan berkembang
pada anak adalah kerjasama, bergiliran, inisiatif,
kepemimpinan, berbagi, disiplin, dan partisipasi.
Emosi adalah keadaan antusiasme umum yg
diekspresikan dgn perubahan pada perasaan
dan kondisi tubuh. Emosi merupakan perasaan
afeksi yg melibatkan kombinasi stimulasi
psikologis (seperti jantung yg berdetak
kencang) dan ekspresi perilaku seperti
senyuman.
 Ada tiga pola dasar emosi yang timbul pada
anak yaitu takut, marah dan cinta. Jenis emosi
tersebut menunjukkan respon tertentu yg
memungkinkan terjadinya perubahan pada
perilaku anak. Emosi dapat berubah bukan
hanya disebabkan adanya perubahan perasaan
tetapi juga karena kondisi lingkungan yg
dialami anak.
1. Takut adalah perasaan terancam oleh suatu subjek yg
dianggap membahayakan
2. Senang adalah perasaan yg positif dimana anak merasa
nyaman karena keinginannya terpenuhi
3. Marah adalah reaksi terhadap situasi frustasi yg dialami
4. Ingin tahu adalah keingintahuan terhadap hal-hal baru
5. Sedih adalah perasaan yg muncul saat anak kehilangan atau
tidak memperoleh hal yg diharapkan
6. Afeksi adalah perasaan anak yg diwujudkan dlm bentuk
kasih sayang pada sesuatu
 Emosi diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Saat
anak mendapatkan kesempatan untuk
mengekspresikan emosi, anak mendapatkan
pengalaman dan bisa merasakan kesenangan dalam
kehidupan sehari-hari.
 Emosi memberikan kekuatan tanda pada sosial
tentang perasaan seseorang. Anak memberikan tanda
ini melalui berbagai ekspresi wajah yg dapat
mengkomunikasikan perasaan mereka. Dengan
demikian emosi dpt membantu anak beradaptasi dgn
lingkungan.
1. Emosi anak berlangsung singkat
2. Bersifat intense
3. Bersifat temporer
4. Emosi anak muncul cukup sering
5. Respon emosi anak bermacam=macam
6. Emosi anak dapat dideteksi dgn melihat gejala
perilakunya
7. Kekuatan emosi anak dapat berubah
8. Ekspresi emosi anak dapat berubah
1. Usia kronologis
2. Belajar, pembiasaan dan contoh
3. Intelegensi
4. Jenis kelamin
5. Status ekonomi
6. Kondisi fisik
7. Pola asuh
8. Kematangan
9. Posisi anak dalam keluarga
1. Memberikan berbagai stimulasi pada anak
2. Menciptakan lingkungan yang kondusif
3. Memberikan contoh
4. Memberikan pujian atas usaha yg telah
dilakukan anak
5. Memperhatikan usia, kebutuhan dan tahap
perkembangan anak
 Perkembangan moral berkaitan dengan aturan
dan konvensi tentang apa yg seharusnya
dilakukan oleh manusia dalam interaksinya
dengan orang lain. Moral berhubungan dgn
penerapan nilai dan norma yang berlaku di
masyarakat.
1. Tahapan Moralitas Heteronom (usia 4-7 tahun) yaitu tahap
pertama dari perkembangan moral. Anak berfikir bahwa
keadilan dan peraturan adalah properti dunia yg tidak bisa
diubah dan dikontrol oleh orang. Anak berfikir bahwa
peraturan dibuat oleh orang dewasa dan terdapat
pembatasan-pembatasan dalam bertingkah laku.
2. Tahap Moralitas otonom (7-10 tahun) anak mulai sadar
bahwa peraturan dan hukum dibuat oleh manusia, dan ketika
menilai sebuah perbuatan anak akan mempertimbangkan
niat dan konsekuensinya.
1. Moralitas Pra-konvensional
2. Moralitas Konvensional
3. Moralitas Pasca Konvensional
1. Kerjasama
2. Bergiliran
3. Disiplin diri
4. Kejujuran
5. Tanggung jawab
6. Bersikap sopan dan berbahasa yg santun
1. Memberi anak kesempatan untuk berbagi ttg perasaan dalam
lingkungan yang nyaman dan aman
2. Mengajarkan hal-hal yang realistik dapat dimengerti anak
3. Memberi kesempatan anak utk berlatih belajar kooperatif
dan berbagi tanggung jawab
4. Mengundang teman yg berbeda budaya, mengembangkan
rasa nasionalisme
5. Mengembangkan aturan kelas bersama
6. Memberikan kesempatan pada anak utk mengemukakan
pendapat, bereksperimen dalam belajar
7. Memberi contoh sikap/perilaku yg baik seperti
keingintahuan, toleransi dan lain sebagainya
 Sikap beragama merupakan suatu kepercayaan akan
adanya kekuatan nofisik yg lebih besar daripada
kekuatan diri manusia dan suatu kesadaran yg
menghubungkan manusia langsung kepada sang maha
pencipta.
 Sikap beragama merupakan hal yg sangat penting
sebagai landasan dalam meningkatkan harga diri,
moral dan memberi arah serta arti pada kehidupan
 Agama merupakan pondasai awal utk
menanamkan rasa keimanan pada diri anak.
 Dalam agama terdapat dua unsur yg tidak
dapat dipisahkan yaitu keyakinan dan tata cara
beribadah.
 Melalui modeling
 Role playing
 Pembiasaan ibadah dan doa

Anda mungkin juga menyukai