Anda di halaman 1dari 11

HUKUM PENGADAIAN

SYARIAH
Disusun oleh :
Syahrul Hidayat (1905046025)
Ainun Naim (1905046027)
Jhela Purnamasari (1905046027)
01 02
PENGERTIAN HUKUM
Hukum Pengadaian Syariah Pengadaian Syariah

03
RUKUN DAN SYARAT
Gadai
04 05
HAK DAN KEWAJIBAN AKAD
Pihak yang Berakat Pada Transaksi Gadai Syariah
01. PENGERTIAN
HUKUM PENGGADAIAN
SYARIAH
Gadai disebut rahn dalam bahasa Arab, yang berarti sesuatu yang tertahan atau
tetap. Rahn juga merupakan istilah untuk memberikan harta sebagai jaminan
untuk utang. Benda yang digunakan sebagai jaminan juga disebut rahn.
Sementara itu, orang yang memiliki utang atau menggadaikan disebut rahin.

Adanya sistem gadai bertujuan untuk melunasi utang yang tidak dapat dibayar
oleh orang yang berutang. Nilai barang yang digadaikan biasanya sebanding
dengan nilai utang yang telah diambil. Dengan sistem gadai ini, ada jaminan
terhadap harta kekayaan bagi si pemberi pinjaman dan ada keamanan dari
risiko hilang atau ditipu.
02. HUKUM
PENGADAIAN
SYARIAH
● Alquran (Qs. Albaqarah: 283)
○ ‫ن يَكْتُ ْم َها‬
ْ ‫اد َة ۚ َو َم‬ َّ ‫وض ٌة ۖ َف ِإ ْن أ َ ِم َن بَ ْع ُضك ُْم بَ ْع ًضا َفـل ْيُ َؤ ِ ّد ال َّ ِذي ا ْؤتُ ِم َن أ َ َمانَتَ ُه َول ْيَتّ َِقالل َّ َه َربَّ ُه ۗ َول َا تَكْتُ ُموا‬
َ ‫الش َه‬ ٌ ‫عل َٰى َسفَ ٍر َول َْم تَجِ ُدوا كَا ِتبًا ف َِر َه‬
َ ُ‫ان َمقْب‬ َ ‫َو ِإ ْن كُنْتُ ْم‬
ٌ‫علِيم‬ َ ‫َفإِن ّ َُه آ ِثمٌ َقل ْبُ ُه ۗ َوالل َّ ُه ِب َما تَ ْع َمل‬
َ ‫ُون‬
○ Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak
memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang
berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang
dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya;
dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang
menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

● Hadis Bukhari meriwayatkan dari Aisyah bahwa,“Rasulullah pernah memberi makanan dari orang Yahudi dan
beliau menggadaikan kepadanya baju besi beliau.” (HR. Bukhari dan Muslim). Sementara itu, Anas ra berkata,
Rasulullah Saw menggadaikan baju besinya kepada orang Yahudi di Madinah dan mengambil darinya gandum
untuk keluarga beliau.(HR. Bukhari, Ahmad, Nasa’i dan Ibnu Majah).
03. RUKUN DAN
SYARAT GADAI
Adapun rukun dari gadai adalah :
● Orang yang berakad, mereka adalah dua orang yang
berakad (rahin) dan murtahin (pemilik piutang yang
menguasai harta gadai sebagai jaminan hutangnya).
● Ma'qud alahi, yaitu harta benda yang menjadi barang
jaminan serta hutang sebagai pinjaman rahin.
● Shighat, yaitu lafadz yang terdiri dari ijab dan qabul
dari kedua pihak yang melakukan gadai .
SYARAT GADAI
• Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh dua orang yang berakad adalah
faham dengan akad yang dilaksanakan, yang berarti sudah baligh, berakal
dan tidak gila.

• Syarat bagi barang jaminan adalah hendaknya barang tersebut ada ketika
akad berlangsung, namun boleh juga dengan menunjukan bukti
kepemilikannya seperti surat-surat tanah, kendaraan dll.

• Syarat pada sighat (lafadz), hendaknya lafadz dalam ijab qabul itu jelas dan
dapat dipahami oleh pihak yang berakad.

• Syarat Marhun Bih, marhun bih adalah hak yang diberikan oleh murtahin
kepada rahin ketika terjadi akad gadai.
04. HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK YANG BERAKAD
Hak penerima gadai (murtahin) Kewajiban penerima gadai Hak pemberi gadai (Rahin)
adalah : ● Apabila terjadi sesuatu ● Setelah pelunasan pinjaman, rahin
● Apabila rahin tidak dapat (hilang ataupun cacat) berhak atas bbarang gadai yang
memenuhi kewajibannya pada terhadaoa marhun akibat diserahkan kepada murtahin
saat jatuh tempo, murtahin kelalaian, harus ● Apabila terjadi kerusakan atau
berhak untuk menjual marhun bertanggung jawab hilangnya barang gadai akibat
● Untuk menjaga keselamatan ● Tidak boleh kelalaian murtahin, rahin meuntut
marhun, pemegang gadai mennggunakan marhun ganti rugi atas marhun.
berhak mendapatkan untuk kepentingan ● Setelah dikurangi biaya pinjaman
penggantian biaya yang pribadi dan biaya-biaya lainnya, rahin
dikeluarkan ● Sebelum diadakan berhak menerima sisa hasil
● Pemegang gadai berhak pelelangan marhun, harus penjualan marhun.
menahan barang gadai dari ada pemberitahuan
rahin, selama pinjaman belum kepada rahin.
dilunasi
05. AKAD PADA TRANSAKSI GADAI
SYARIAH
● Qard Al-Hasan, akad ini duigunakan nasabah untuk tujuan konsumtif oleh karena itu nasabah(rahin) akan
dikenakan biaya perawatan dan penjagaan gadai (marhun) kepada pengadaian (murtahin) dengan ketentuan
barang gadai hanya dapat dimanfaatkan dengan jalan menjual (seperti emas, barang elektronik, dan lain
sebagainya).
● Mudharabah, akad yang diberikan bagi nasabah yang ingin memperbesar modal usahanya untuk pembiayaan
lain yang bersifat produktif dengan ketentuan barang gadai dapat berupa barang bergeraj maupun barang tidak
bergerak (seperti emas, elektronik, kendaraan bermotor, tanah, rumah, dll).
● Ba’l Mugayyadah, akad ini diberikan kepada anasabah untuk keperluan yang bersifat produktif seperti pembelian
alat kantor, modal kerja. Dalam hal ini murtahin juga dapat menggunakan akad jual beli untuk barang atau model
kerja yang diinginkan oloh rahin.
● Ijarah, objek akad ini pertukaran manfaat tertentu. Bentuknya adlah murtahin menyewakan tempat penyimpanan
barang.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai